Awalnya, berbagai perusahaan yang bersaing telah mengoperasikan berbagai sistem dan telah mengembangkan sistem kereta api ini secara terpisah dan pada waktu yang berbeda. Akibatnya, banyak jalur kereta api ini tidak terintegrasi dengan baik dengan yang lain atau dengan seluruh sistem kereta itu sendiri, membuat transfer dari sistem ke sistem tidak nyaman bagi penumpang. Perpindahan dari satu sistem kereta ke sistem yang lain dilakukan dengan berjalan kaki jauh, menaiki tangga, dan menggunakan eskalator.
Tiket terintegrasi untuk semua sistem berbasis kereta api, seperti kartu TnG, akan membantu kelancaran transfer penumpang di semua stasiun dalam sistem kereta api.
Saldo yang tersimpan dalam kartu Touch 'n Go diterima sebagai metode pembayaran untuk rute Rapid Bus (Bus Cepat), LRT, MRT, dan monorel, serta KTM Komuter, mengurangi kerumitan dalam membeli tiket terpisah untuk perjalanan di jaringan yang berbeda. Namun, integrasi tarif untuk sistem Rapid KL tidak termasuk sistem kereta api lain seperti KTM Komuter dan Express Rail Link.
Rapid Rail, operator dari tiga rute LRT dan Bus Cepat (yang terdiri dari sekitar 70% dari jaringan bus di Lembah Klang), telah meluncurkan tiket bus harian serendah RM1 dan tiket transit harian terintegrasi yang dapat digunakan pada kedua layanan kereta api dan bus seharga RM7.
Sistem Pembayaran Non-Tunai Terpadu (ICPS)
Setelah diterapkan, ICPS (bahasa Inggris: Integrated Cashless Payment System; bahasa Melayu: Sistem Pembayaran Tanpa Tunai Bersepadu) akan memberi operator pengalaman perjalanan yang lancar dan mudah. Manfaat dari solusi ICPS adalah:
Bepergian tanpa hambatan antara sistem kereta yang berbeda
Beberapa opsi untuk pembayaran elektronik, termasuk Kartu Prabayar Reguler, kartu bank/ debit, dan aplikasi seluler seperti Apple Pay dan Android Pay
Mengurangi kebutuhan antrian dan kemacetan di stasiun
Promosi masyarakat tanpa uang tunai
Penumpang juga akan menghemat banyak uang pada transportasi umum setelah solusi ICPS selesai, karena:
Tidak ada premi transfer yang berlaku untuk perjalanan terintegrasi
Diskon khusus akan diberikan untuk produk khusus, cocok untuk setiap kelompok penumpang di Lembah Klang
Solusi ICPS sedang dikembangkan dan diperkirakan akan digunakan oleh sekitar 1 juta penumpang per hari selama tahun pertama operasi.
KTM Komuter diperkenalkan pada tahun 1995 sebagai sistem transit rel pertama yang menyediakan layanan kereta di Kuala Lumpur dan di sekitar kawasan pinggiran Lembah Klang. Kereta ringan dan monorel diperkenalkan kemudian untuk melayani kawasan perkotaan Kuala Lumpur dan kota-kota satelit, seperti Ampang, Petaling Jaya, Gombak, dan lainnya. Sementara itu, rute Moda Raya Terpadu (MRT) Sungai Buloh-Kajang (SBK) disediakan untuk menghubungkan kawasan barat laut Kuala Lumpur, seperti Sungai Buloh, Damansara kawasan tenggara Kuala Lumpur, seperti Cheras, Kajang melalui jantung kota Kuala Lumpur City Centre.