Marxisme![]() Marxisme adalah sebuah filsafat politik dan metode analisis sosial ekonomi. Metode ini menggunakan interpretasi dialektis dan materialis tentang perkembangan sejarah,[1] yang lebih dikenal sebagai materialisme historis, untuk menganalisis hubungan kelas, konflik sosial, dan transformasi sosial. Marxisme berasal dari karya-karya filsuf Jerman abad ke-19 Karl Marx dan Friedrich Engels. Marxisme telah berkembang dari waktu ke waktu menjadi berbagai cabang dan aliran pemikiran, dan sebagai hasilnya, tidak ada satu "teori Marxis" yang pasti.[2] Marxisme memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk dunia modern, dengan berbagai gerakan politik sayap kiri dan kiri jauh yang mengambil inspirasi darinya dalam berbagai konteks lokal.[3][4][5] Latar belakang
Marxisme merupakan dasar teori komunisme modern.[6] Teori ini tertuang dalam buku Manifesto Komunis yang ditulis oleh Marx dan Friedrich Engels.[7] Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme.[7] Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar.[8] Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa bekerja berjam-jam dengan upah minimum, sementara hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum kapitalis.[9] Banyak kaum proletar yang harus hidup di daerah pinggiran dan kumuh.[9] Marx berpendapat bahwa masalah ini timbul karena adanya "kepemilikan pribadi" dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang kaya.[8] Untuk menyejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa paham kapitalisme perlu diganti dengan paham komunisme.[8] Bila kondisi ini terus dibiarkan, menurut Marx, kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan.[8] Inilah dasar dari marxisme.[8] Pengaruh MarxismeMarxisme merupakan sistem pemikiran memadukan tiga tradisi intelektual yang masi telah sangat berkembang saat itu, yaitu filsafat Jerman, teori politik Prancis, dan ilmu ekonomi Inggris.[10] Marxisme tidak bisa begitu saja dikategorikan sebagai "filsafat" seperti filsafat lainnya, sebab marxisme mengandung suatu dimensi filosofis yang utama dan bahkan memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap banyak pemikiran filsafat setelahnya.[10] Itulah sebabnya, sejarah filsafat zaman modern tidak mungkin mengabaikannya.[10] Tradisi HegelDalam mengemukakan teori ini, Marx sangat dipengaruhi oleh Hegel.[8][10] Bahkan sampai saat ini pun kalangan Marxis masih menggunakan terminologi Hegel.[10] Ada baiknya jika di sini disebutkan satu persatu ide Hegelianisme yang juga menjadi isi penting dari Marxisme:[10]
Dari kesepuluh kesamaan tersebut, kuantitas materiil yang semakin kompleks bisa berubah menjadi suatu kualitas baru.[8] Ilmu ekonomi sebagai dasarMenurut Karl Marx, hal paling mendasar yang harus dilakukan manusia agar dapat terus hidup adalah mendapatkan sarana untuk tetap bertahan hidup.[10] Apapun yang bisa menghasilkan pangan, sandang, dan papan bagi mereka, serta untuk memenuhi kebutuhan dasar.[10] Tidak ada yang bisa menghindar dari tugas memproduksi hal-hal itu.[10] Namun, ketika cara-cara produksi berkembang dari tahap primitif, segera muncul kebutuhan agar tiap individu dapat melakukan spesialisasi karena pemikiran mereka akan lebih makmur dengan cara itu.[10] Lalu, orang menjadi bergantung satu dengan yang lain.[10] Produksi sarana hidup kini menjadi aktivitas sosial, bukan lagi aktivitas individu.[10] Dalam saling ketergantungan ini (masyarakat), setiap orang ditentukan hubungannya dengan sarana produksi.[10] "Apa yang kulakukan seorang diri untuk penghidupanku menentukan sebagian besar hal pokok dalam cara hidupku, dan sekaligus merupakan kontribusiku terhadap masyarakat secara keseluruhan."[10] Hubungan ini juga menentukan siapa saja yang punya kepentingan sama denganku dalam pembagian produk sosial itu dan siapa saja yang bertentangan dengan kepentinganku.[10] Dengan cara pandang seperti itu, terbentuklah kelas-kelas sosial ekonomi, yang juga mengakibatkan timbulnya konflik di antara kelas-kelas itu.[10] Referensi
Pranala luar
|