Liang, adalah salah satu dari enam buah negeri yang termasuk ke dalam wilayah kecamatanSalahutu, Maluku Tengah, Maluku, Indonesia. Negeri ini tergolong sebagai negeri pesisir dan dikategorikan sebagai negeri swasembada.[2]
Sebagai sebuah negeri atau desa adat, Liang dipimpin oleh seorang raja yang berkedudukan layaknya kepala desa. Raja Liang bergelar sebagai tuan Upulatu (raja). Apabila raja belum terpilih, tampuk kepemimpinan dijabat oleh pejabat negeri. Jabatan raja di Liang dipangku oleh fam Soplestuny(matarumah parentah) .[3] Sejak 19 tahun lalu,liang belum memiliki raja
Etimologi
Negeri Liang dalam bahasa Tana dikenal sebagai Ama Rian atau Ama Riang . Nama Liang, Rian, atau Riang konon berasal dari kata liang yang artinya cerukan atau gua. Negeri ini dinamai demikian karena banyak terdapat cerukan atau gua. Menurut tuturan masyarakat Liang, salah satu di antara gua-gua yang ada di wilayah mereka dahulu kerap dipakai oleh para leluhur sebagai jalan pintas (jalan tembus) menuju Negeri Kailolo yang terletak berseberangan dengan Liang dan dipisahkan oleh Selat Haruku melewati dasar laut.[4]
Ada pula tuturan dari masyarakat Negeri Waai yang menyebutkan bahwa masyarakat Liang adalah sebagian kecil dari masyarakat Waai yang menolak menerima ajaran Kristen. Masyarakat Waai yang menolak masuk Kristen dan mempertahankan keislaman pergi ke arah yang berbeda-beda. Ada yang pergi ke arah barat dan menjadi warga Morella dan Wakal. Ada yang ke selatan ke Tulehu. Ada yang berpindah ke Haruku ke Kailolo. Dan sebagian lagi ke arah utara. Mereka yang pergi ke utara tinggal di dalam liang-liang gua. Oleh sebab itu negeri yang mereka bangun di kemudian hari dikenal sebagai Negeri Liang.[5]
Sejarah
Liang menurut sejarah merupakan salah satu negeri dalam konfederasi Uli Sailesi yang wilayahnya berada di timur laut Pulau Ambon. Uli Sailesi menghimpun Neger Liang, Mamala, dan Morella sebagai satu kesatuan dengan pusat uli-nya di Mamala. Pada suatu ketika setelah Perang Kapahaha, Liang menarik diri dari keanggotaannya sebagai bagian Uli Sailesi dan bersekutu dengan Waai yang masyarakatnya sebagian beragama Islam. Waai sendiri merupakan bagian dari Uli Solemata yang berpusat di Tulehu. Persekutuan dengan Waai pun retak ketika Waai beralih menjadi penganut Kristen yang terjadi pada masa pemerintahan De Vlaming.[6] Retaknya persekutuan Liang-Waai menghasilkan perbedaan penafsiran sejarah yang cukup signifikan antara kedua negeri bertetangga ini.[a]
Kondisi Wilayah
Aksesibilitas
Aksesibilitas atau keterjangkauan Negeri Liang terbilang sangat baik, didukung oleh ketersediaan jalan (jalur darat) dan pelabuhan (jalur laut) yang memadai.[7] Jarak antara Liang dengan ibukota provinsi di Ambon sekitar 38–41 km dan dapat ditempuh selama satu hingga satu setengah jam melalui perjalanan darat.[8] Jarak ke Masohi, ibu kota kabupaten Maluku Tengah mencapai 251 km yang dapat dicapai melalui jalur laut. Opsi pertama menggunakan transportasi laut ke Masohi adalah dengan menaiki kapal di Pelabuhan Tulehu yang jaraknya sekitar 15 km ke sebelah selatan Liang.[9] Opsi kedua adalah menyeberang menggunakan feri dari Pelabuhan Hunimua (Pelabuhan Liang) ke Pelabuhan Waipirit dan melanjutkan perjalanan ke Masohi menggunakan jalur darat.[10]
Liang adalah negeri yang paling parah terkena dampak Gempa bumi Maluku 2019. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura, Ambon, menyebutkan titik gempa tersebut berada di 3.38 LS,128.43 BT, 40 kilometer limur Laut Ambon dengan kedalaman 10 kilometer.[11] Pasca gempa bumi berkekuatan 6,8 Skala Richter yang mengguncang Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat pada pagi hari tanggal 26 September 2019, ribuan masyarakat Liang mengungsi ke hutan-hutan di daerah perbukitan yang terletak di belakang negeri dikarenakan khawatir dengan potensi tsunami ketika mereka menyaksikan air surut (meti) di pantai.[12]
Gempa bumi berkekuatan 6,8 Skala Richter tersebut disusul ratusan gempa susulan berkekuatan lebih kecil. Alhasil ribuan rumah dan bangunan lain di Negeri Liang roboh dan rata dengan tanah. Gempa bumi tak hanya meluluhlantakkan banguna-bangunan di Liang. Efek dari peristiwa tersebut adalah banyak warga yang mengalami trauma dan gelisah mendalam dikarenakan banyaknya gempa susulan. Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah berjanji akan memberikan bantuan pangan dan terpal serta mengadakan trauma healing untuk mengembalikan kepercayaan diri warga Liang.[13] Pada 7 Oktober 2019, aparat kepolisian dari Ditlantas Polda Maluku mengadakan trauma healing di Liang dan Waai dengan tujuan untuk mengembalikan keceriaan anak-anak yang menjadi korban gempa di kedua negeri.[14]
Beberapa hari usai terjadinya gempa dan gempa-gempa susulan, di pesisir Negeri Liang dan di sekitar permukiman muncul sejumlah lubang-lubang sebesar sumur. Lubang-lubang tersebut adalah fenomena sand boil yang umum terjadi sebagai dampak sekunder dari gempa besar. Sand boil tidak ada kaitannya dengan tsunami. Kemunculan sand boil di Liang diduga terjadi akibat rekahan di bawah tanah yang membesar setelah guncangan gempa. Rekahan tersebut tak mampu menahan air tanah sehingga mengakibatkan semburan pasir yang kemudian meninggalkan lubang-lubang.[15][16]
Geografi
Liang adalah negeri pesisir dengan hamparan tanah datar yang luas.[17]
Dengan ketinggian wilayah permukiman rata-rata 8 m.dpl., negeri ini adalah negeri dengan ketinggian rata-rata paling rendah di Kecamatan Salahutu.[18] Permukiman masyarakat Liang berada di pesisir timur laut Pulau Ambon, menghadap ke Selat Seram yang memisahkan Pulau Ambon dengan Pulau Seram. Bagian pedalaman Negeri Liang ditutupi oleh hutan hujan dan memiliki topografi bergunung-gunung yang cenderung kasar. Kondisi topografi yang sulit dijamah menyebabkan wilayah pedalaman Negeri Liang masih terbilang terawat. Bagian pedalaman Negeri Liang memiliki topografi sampai dengan 800 m.dpl.[10]
Hidrologi
Dari kaki Gunung Salahutu mengalir lima sungai dan sungai kecil yang bermuara di wilayah pesisir Negeri Liang. Masyakarat memanfaatkan sungai-sungai tersebut untuk keperluan mandi dan mencuci. Lima sungai tersebut adalah Wae Huhu, wair Meten, wair Osa, wair Tomol, dan Wair Wela.[19]
Administrasi
Perangkat Pemerintahan
Liang memiliki tiga jabatan kepala urusan atau kaur.[20]
Pembagian Wilayah
Liang dibagi ke dalam 14 buah RT dan empat buah dusun atau anak desa.[21] Empat buah dusun di Liang meliputi Dusun Tana Mera, Dusun Lengkong, Dusun Pohon Sukun, dan Dusun Iha. Dusun Lengkong sejak tahun 2000an dihuni oleh warga pengungsian dari Negeri Iha yang meninggalkan kampung halaman mereka karena konflik antaragama di Saparua tahun 1999 silam.[22] Bagian yang dihuni oleh warga pengungsian Iha akhirnya dimekarkan menjadi Dusun Iha.
Demografi
Agama
Masyarakat asli Liang sebagaimana kebanyakan masyarakat Leihitu lainnya beragama Islam. dan tidak memeluk agama lain.[23] Pada masa yang lampau, Liang beserta beberapa negeri tetangga seperti Mamala dan Morella tergabung dalam konfederasi adat negeri-negeri Muslim yang bernama Uli Sailesi. Latar belakang sejarah itu pula yang menyebabkan Uli Sailesi menjadi teun yang dipakai negeri ini dalam upacara adat. Masyarakat Liang yang berasal dari pengungsian warga Iha dan pendatang asal Buton pun semuanya beragama Islam. Data BPS Maluku Tengah tahun 2018 menunjukkan ada lima buah masjid dan 14 buah musala di Liang.[24] Masjid yang terbesar adalah Masjid Jami Liang. Lima buah masjid di Liang tersebar masing-masing satu di negeri induk, Dusun Tana Mera, Dusun Lengkong, Dusun Pohon Sukun, dan Dusun Iha.[10] Pada tahun 2017 ada 44 pasangan menikah secara Islam di Liang.[25]
Kependudukan
Hingga tahun 2017 Liang memiliki penduduk sebanyak 8.381 jiwa yang terdiri dari 4.097 jiwa penduduk laki-laki dan 4.284 jiwa penduduk perempuan serta terbagi ke dalam 1.897 rumah tangga (RT).[26] Hal ini menjadikan negeri ini sebagai negeri dengan penduduk terbanyak ketiga di Salahutu setelah Tulehu (19.445 jiwa) dan Suli (11.735 jiwa). Di antara 8.381 jiwa penduduk Liang, semuanya adalah WNI.[27]
Data tahun 2017 yang dimuat dalam Kecamatan Salahutu Dalam Angka 2018 menunjukkan di Liang ada 62 jiwa yang lahir, 10 jiwa yang meninggal, tujuh jiwa yang datang menetap, dan empat jiwa yang bermigrasi ke luar.[28]
Kesehatan
Liang memiliki satu buah puskesmas pembantu yang memiliki lima orang tenaga paramedis dan lima orang bidan puskesmas.[29] Selain itu ada delapan orang bidan desa.[30] Per tahun 2017 di negeri ini ada delapan buah posyandu dan 364 balita yang ditimbang. Jumlah balita yang ditimbang di Liang lebih sedikit dibandingkan Tulehu (2.479 balita), Suli (450 balita), dan Waai (371 balita).[31]
Pendidikan
Liang memiliki sarana pendidikan mulai dari jenjang TK hingga SMA. Menurut data BPS Maluku Tengah di negeri ini ada dua buah TK, enam buah SD, dua buah SMP, dan satu buah SMA.[32] Sementara itu data dari referensi milik Kemdikbud menyebutkan di Liang ada tiga buah TK, sembilan buah SD, tiga buah SMP, dan dua buah SMA.[33][34] Berikut daftar sarana atau institusi pendidikan di Liang.
No.
Nama Institusi Pendidikan
Alamat
Jenjang
Status
1
TK Al-Hidayah
Jalan Raya Liang
TK
Swasta
2
TK Hetumena Liang
Liang
TK
Swasta
3
Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah
Jalan Raya Liang
SD
Swasta
4
Madrasah Ibtidaiyah Al-Kahar
Jalan Pattyheru, Dusun Iha
SD
Swasta
5
Madrasah Ibtidaiyah Al-Kahar 2
Jalan Pattyheru, Dusun Iha
SD
Swasta
6
Madrasah Ibtidaiyah Salman Al Farisi
Jalan Raya Liang, KM 36, Dusun Tana Mera
SD
Swasta
7
SD Hetumena Liang
Liang
SD
Negeri
8
SD Inpres Lengkong
Dusun Lengkong, Liang
SD
Negeri
9
SD 1 Liang
Liang
SD
Negeri
10
SD 2 Liang
Liang
SD
Negeri
11
TK Satu Atap-SD 3 Liang
Jalan Raya Waihula, Negeri Liang
TK & SD
Negeri
12
Madrasah Tsanawiyah 6 Maluku Tengah
Jalan Raya Waihula, Negeri Liang
SMP
Negeri
13
Madrasah Tsanawiyah Salam Al Farisi
Jalan Raya Liang, KM 36, Dusun Tana Mera
SMP
Swasta
14
SMP 4 Salahutu
Jalan Raya Waihula, Negeri Liang
SMP
Negeri
15
Madrasah Aliyah Salman Al Farisi
Jalan Raya Liang, KM 36, Dusun Tana Mera
SMA
Swasta
16
SMA 4 Salahutu
Jalan Raya Waihula, Negeri Liang
SMA
Negeri
Berdasarkan data BPS Maluku Tengah, per 2017 di Liang terdapat 725 orang murid SD dan 118 orang guru SD; 340 orang murid SMP dan 32 orang guru SMP; serta 146 orang murid SMA dan 21 orang guru SMA.[35]
Adat dan Budaya
Fam di Negeri Liang
Masyarakat asli Liang memiliki sistem kekerabatan patrilineal yang diturunkan melalui pihak laki-laki. Penanda dari sistem kekerabatan tersebut adalah adanya penggunaan nama fam atau marga di belakang nama pemberian (given name) orang Liang asli. Berikut adalah fam-fam yang ada di Liang.[36]
Lessy
Lestusen
Mony
Naya
Opier (dibaca opir)
Pary
Rehalat
Samual
Soplestuny (dibaca soplestuni)
Tuny
Wael
Hubungan Sosial
Liang terikat pela dengan Negeri Leinitu di Nusalaut. Hubungan pela antara kedua negeri terjadi pada abad ke-17 setelah rombongan dari Leinitu menumpang istirahat di pesisir Liang dan diperlakukan dengan sangat baik, termasuk dijamu air dan makanan. Atas kebaikan masyarakat Liang, Patih Leinitu mengajak Ama Riang untuk mengangkat pela. Pela tersebut bertahan hingga hari ini.[37][b] Disebutkan pula dalam (Tentative) List of Pela Relationships Involving Villages in the Pasisir Region of the Central Moluccas bahwa Liang memiliki hubungan pela tampa siri dengan Abubu. Namun, hubungan tersebut tidak diakui di kedua negeri sehingga bagi Liang, Leinitu adalah satu-satunya pela mereka.[38]
Lembaga dan Pranata Tradisional
Soa
Soa adalah sebuah kelompok yang terbangun di dalam sebuah negeri dan merupakan budaya khas orang Maluku Tengah. Soa menghimpun beberapa fam dan biasanya fam-fam dalam satu soa memiliki kesamaan atau pertalian sejarah. Di Liang ada tiga soa yaitu Soa Haturessy, Soa Renawasa, dan Soa Sitanala.[39][40][c]
Soa Haturessy
Asel
Laen
Lestusen
Mony
Naya
Oper (kadang dieja sebagai Oppier)
Pary
Soplestuny (kadang dieja sebagai Soplestuni)
Tuny
Ulat
Wael
Soa Renawasa
Lessy
Bisry
Terra
Soa Sitanala
Rehalat
Samual
EKonomi
Pariwisata
Liang memiliki salah satu ikon pariwisata Maluku khususnya Pulau Ambon yakni Pantai Hunimua yang lebih dikenal sebagai Pantai Liang.[41] Pantai ini masih menjadi pilihan wisata masyarakat Ambon meskipun terdapat daerah-daerah wisata baru dikarenakan orisinalitas yang ditawarkan.[42] Pantai Hunimua dinobatkan sebagai salah satu pantai terbaik di Indonesia oleh UNDP pada tahun 1990 dikarenakan pasir putihnya yang mempesona serta kekayaan bawah laut yang luar biasa.[43] Pada 24-26 Mei 2016 pantai ini beserta Negeri Waai menjadi tuan rumah Kemah Pramuka Madrasah Nasional.[44]Pulau Pombo yang terletak di Selat Haruku merupakan bagian dari Negeri Liang dan merupakan salah satu tujuan wisata yang cukup populer.
Pengolahan Makanan dan Perdagangan
Sagu tidak dibudidayakan melainkan tumbuh di hutan sagu di wilayah Negeri Liang. Sagu adalah makanan pokok masyarakat Liang sebelum saat ini perlahan tergantikan oleh nasi. Sagu diolah menjadi beragam panganan seperti sinoli, papeda, karu-karu, dan uha yang dimakan sebagai staple food serta diolah menjadi aneka camilan seperti serut, bagea, sagu tumbu, bubur ne, dan lain-lain. Sagu tumbu menjadi camilan utama yang dikembangkan secara serius oleh kelompok usaha ibu-ibu di Liang. Pengolahan sagu ini awalanya masih dilakukan di rumah masing-masing dan ditekuni tak kurang dari 15 orang ibu sebelum terbentuknya kelompok usaha "Ama Riang". Per orang dalam sebulan dapat menghasilkan omzet antara 1.000.000 hingga 1.500.000 rupiah.[45]
Di Liang ada 17 buah rumah makan dan warung kopi serta 57 kios atau warung yang menjual sembako.[46]
Perkebunan
Komoditas perkebunan unggulan dari Liang meliputi pala dan cengkih.[47]
Keterangan
^Orang Waai menyebut bahwa Liang adalah sebagian kecil masyarakat Waai yang tidak menerima kekristenan dan lari ke utara serta mendiami gua-gua, oleh karenanya disebut Liang. Dalam cerita yang dipercayai masyarakat di Waai, pada suatu waktu di abad ke-17 Masehi, eri atau kampung yang nantinya membentuk Waai ada tujuh buah dan semuanya beragama Islam. Pada masa yang sama usaha penginjilan oleh misi zending Belanda juga sangat gencar. Beberapa misionaris seperti Honden Horen dari Rumahtiga dan Lodrikus si penunjuk jalan membawa bakul misterius berisi air. Bakul itu diletakkan di dekat masjid seolah-olah merupakan barang dagangan. Ketika masyarakat selesai salat dan mengerumuni "barang dagangan", secara mengejutkan misionaris Honden Horen keluar dari bakul dan memercikkan air baptis. Mereka yang terkena percikan diam di tempat dan masuk Kristen, sementara yang tidak terkena berhamburan ke sana ke mari dan membawa serta keislaman mereka. Matarumah Talaperuw, Kayadu, dan Matakupan melarikan diri ke utara dan nantinya menjadi Negeri Liang. Di negeri yang baru mereka mengganti nama. Talaperuw menjadi Oper (Oppier), Kayadu menjadi Lessy, dan Matakupan menjadi Rehalat. Silakan lihat Sejarah Negeri Waai. Hal yang diyakini masyarakat Liang sangat berlainan dengan yang dipahami di Waai. Liang percaya bahwa mereka adalah negeri yang besar di wilayah Salahutu dan telah memeluk Islam. Namun, usaha penyebaran agama Kristen menjadi semakin massif yang menyebabkan beberapa matarumah (fam atau marga) terpikat dengan ajaran yang dibawakan oleh bangsa Barat. Akibat dari perbedaan keyakinan di antara anak negeri ini, maka penganut Kristen berpindah agak ke selatan dan mendirikan Negeri Waai. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan batas wilayah karena menurut adat yang ada di Liang, Liang berbatasan langsung dengan Negeri Toirehui atau Tulehu karena Waai belum ada atau belum didirikan. Silakan lihat Ama Riang.
^Pela yang diangkat oleh Liang dan Leinitu tergolong sebagai pela keras walaupun dikukuhkan bukan karena bencana atau perang besar. Ikatan pela keras kedua negeri menggambarkan beta moyang Liang dan Leinitu sangat menyanyangi satu sama lain. Dampak dari ikrar pela keras tersebut adalah masyarakat Liang dan Leinitu dilarang untuk saling kawin-mengawini. Apabila mereka ketahuan mereka akan mendapat sanksi sosial berupa cemooh dan hinaan serta akan berakhir ke persidangan adat. Kawin-mengawini antardua negeri pun bertambah mustahil mengingat keduanya memiliki perbedaan agama, Liang masyarakatnya beragama Islam dan Leinitu masyarakatnya beragama Kristen Protestan. Silakan lihat “CERITA DARI MALUKU : Provokator Damai”.
^Soa Renawasa terdiri dari satu fam yakni fam Lessy dan mereka berkedudukan sebagai tuan tanah. Soa Haturessy terdiri dari fam-fam lain selain fam Lessy dan dua fam yakni Rehalat dan Samual yang termasuk dalam Soa Sitanala yang berkedudukan sebagai Soa Raja. Silakan lihat Ama Riang.
^Waileruny, Semuel (2011). Membongkar Konspirasi di Balik Konflik Maluku (Edisi Kedua). Yayasan Pustaka Obor Indonesia. hlm. 87.
^Bartels, Dieter (2017). Di Bawah Naungan Gunung Nunusaku: Muslim Kristen Hidup Berdampingan di Maluku Tengah, Jilid II: Sejarah. Kepustakaan Populer Gramedia (KPG). hlm. 617.
^Uneputty, T. J. A. (1985). Upacara Tradisional yang Berkaitan dengan Peristiwa Alam dan Kepercayaan daerah Maluku. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah. hlm. 20.
^Lapian, A. B. (1983). Sejarah Sosial di Daerah Maluku. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. hlm. 38.
El, Ibrahim (2009). Keragaan Kelembagaan Adat Agroforestri Dusun (Studi Kasus Negeri Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah dan Negeri Werinama, Kecamatan Werinaman, Kabupaten Seram Bagian Timur) (Tesis S-2). Institut Pertanian Bogor.
A Go GoAlbum studio karya Dara PuspitaDirilis1968[1]GenrePop, rockDurasi20:22LabelElshintaKronologi Dara Puspita Green Green Grass(1967)Green Green Grass1967 Dara Puspita(1968) Tabah dan Cobalah(1972)Tabah dan Cobalah1972 A Go Go adalah album keempat dari grup musik Dara Puspita yang dirilis pada tahun 1968 di bawah label Elshinta. Daftar lagu Sisi ANo.JudulPenciptaDurasi1.A Go GoTitiek A.R.2:152.To Love SomebodyBarry Gibb, Robin Gibb3:093.Aku Tetap SadarTitiek Hamzah2:174.Bhaktik...
CimitileKomuneComune di CimitileLokasi Cimitile di Provinsi NapoliNegara ItaliaWilayah CampaniaProvinsiNapoli (NA)Luas[1] • Total2,74 km2 (1,06 sq mi)Ketinggian[2]40 m (130 ft)Populasi (2016)[3] • Total7.093 • Kepadatan2,600/km2 (6,700/sq mi)Zona waktuUTC+1 (CET) • Musim panas (DST)UTC+2 (CEST)Kode pos80030Kode area telepon081Situs webhttp://www.comune.cimitile.na.it Cimitile adalah...
Russian footballer (born 1984) Viktor Budyansky Budyansky playing for KhimkiPersonal informationFull name Viktor Igorevich BudyanskyDate of birth (1984-01-12) 12 January 1984 (age 40)Place of birth Vovchansk, Ukrainian SSR, Soviet UnionHeight 1.76 m (5 ft 9 in)Position(s) MidfielderYouth career2001–2004 JuventusSenior career*Years Team Apps (Gls)2004–2006 Juventus 2 (0)2005 → Reggina (co-ownership) 2 (0)2005–2006 → Avellino (loan) 28 (1)2006–2007 Ascoli 31 (3)2...
Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.Cari sumber: Nanga Layung, Sepauk, Sintang – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR Nanga LayungDesaNegara IndonesiaProvinsiKalimantan BaratKabupatenSintangKecamatanSepaukKode pos78662Kode Kemendagri6...
Place in Sevastopol, Crimea This article is about the Crimean city. For other uses, see Balaclava. Part of Sevastopol in SevastopolBalaklava БалаклаваBalıqlavapart of Sevastopol FlagCoat of armsBalaklavaLocation of Balaklava within SevastopolCoordinates: 44°30′0″N 33°36′0″E / 44.50000°N 33.60000°E / 44.50000; 33.60000CountryDisputed Russia, UkraineRegionSevastopolElevation10 m (30 ft)Population • Total18,649Time zo...
Mountain indigenous townshipShizi Township獅子鄉Mountain indigenous townshipShizi Township in Pingtung CountyLocationPingtung County, TaiwanArea • Total301 km2 (116 sq mi)Population (February 2024) • Total4,768 • Density16/km2 (41/sq mi) Shizi Township Entrance to Shizi Township Hall Shizi Township[1] is a mountain indigenous township in Pingtung County, Taiwan. It is the largest township of the county. The main populatio...
Questa voce sull'argomento politici italiani è solo un abbozzo. Contribuisci a migliorarla secondo le convenzioni di Wikipedia. Segui i suggerimenti del progetto di riferimento. Silvio Paolucci Deputato della Repubblica ItalianaDurata mandato30 aprile 1948 - 24 giugno 1953 –12 giugno 1958 - 15 maggio 1963 LegislaturaI, III GruppoparlamentarePartito Socialista Italiano CircoscrizioneXXI (L'Aquila) Incarichi parlamentari Membro della IV Commissione giustizia Memb...
Lanskap Carrega Ligure. Carrega Ligure komune di Italia Tempat Negara berdaulatItaliaDaerah di ItaliaPiemonteProvinsi di ItaliaProvinsi Alessandria NegaraItalia PendudukTotal86 (2023 )GeografiLuas wilayah55,26 km² [convert: unit tak dikenal]Ketinggian958 m Berbatasan denganCabella Ligure Fascia, Liguria Gorreto Mongiardino Ligure Ottone Propata Valbrevenna Vobbia SejarahHari liburpatronal festival Santo pelindungLucianus, Maximianus and Julianus Informasi tambahanKode pos15060 Zon...
Unified combatant command of the U.S. Armed Forces responsible for the Middle East United States Central Command (CENTCOM)Emblem of the United States Central CommandFoundedJanuary 1, 1983 (41 years, 4 months ago)Country United StatesTypeUnified combatant commandRoleGeographic combatant commandPart ofUnited States Department of DefenseHeadquartersMacDill Air Force BaseFlorida, U.S.Motto(s)Persistent Excellence[1]EngagementsPersian Gulf WarIraq WarWar in Afghanistan ...
У этого термина существуют и другие значения, см. Полуустав (значения). Полуустав — форма кириллицы, возникшая во второй половине XIV века. По сравнению с уставом полууставные почерки мельче и округлее. Содержание 1 Типы полуустава 2 Эпоха книгопечатания 3 См. также 4 Прим�...
1956 book by C. Wright Mills The Power Elite First edition, 1956AuthorC. Wright MillsLanguageEnglishSubjectSociologyPublisherOxford University PressPublication dateApril 19, 1956[1]Publication placeUnited StatesOCLC271056 The Power Elite is a 1956 book by sociologist C. Wright Mills, in which Mills calls attention to the interwoven interests of the leaders of the military, corporate, and political elements of society and suggests that the ordinary citizen in modern times is a relative...
Questa voce o sezione sull'argomento gruppi musicali italiani non cita le fonti necessarie o quelle presenti sono insufficienti. Commento: Fonti autorevoli assenti Puoi migliorare questa voce aggiungendo citazioni da fonti attendibili secondo le linee guida sull'uso delle fonti. Segui i suggerimenti del progetto di riferimento. Eterea Post Bong Band Paese d'origine Italia GenerePost-rockElectronic dance music Periodo di attività musicale1999 – in attività Eti...
USBR redirects here. For the network of long-distance cycling routes, see United States Bicycle Route System. Not to be confused with Office of Surface Mining, Reclamation, and Enforcement. Government agency Bureau of ReclamationAgency overviewFormed1902TypeOfficeHeadquartersMain Interior BuildingWashington, D.C.Employees5,425[1]Annual budget$1.17 billion[2]Agency executivesM. Camille Calimlim Touton, Commissioner(Vacant), Deputy CommissionerParent agencyUnited States Dep...
Acta EruditorumLogoStatoDEU Lingualatino Periodicitàmensile Genererivista scientifica e letteraria Formatovolume FondatoreOtto Mencke e Gottfried Leibniz Fondazione1682 Chiusura1782 SedeLipsia DirettoreOtto Mencke ISSN0166-6304 (WC · ACNP) DistribuzionemultimedialeEdizione digitaleElenco delle uscite Modifica dati su Wikidata · Manuale Gli Acta Eruditorum (titolo latino, letteralmente Atti degli eruditi, nel senso di 'pubblicazioni di dotti') sono stati un periodico mensil...
English civil servant (1563–1644) For other people named John Coke, see John Coke (disambiguation). SirJohn CokeMP JP PCSir John Coke c. 1639Secretary of StateIn officeSeptember 1625 – January 1640Member of Parliamentfor Cambridge UniversityIn officeFebruary 1626 – March 1629Lord Privy SealIn office1625–1628Member of Parliamentfor St GermansIn office1624–1625Master of RequestsIn officeNovember 1622 – 1625Member of Parliamentfor WarwickIn officeJanuary 16...
American contralto (1907–1986) For other uses, see Kate Smith (disambiguation). Kate SmithSmith in 1943Background informationBirth nameKathryn Elizabeth SmithBorn(1907-05-01)May 1, 1907Greenville, Virginia, U.S.DiedJune 17, 1986(1986-06-17) (aged 79)Raleigh, North Carolina, U.S.OccupationsSingerYears active1926–1976LabelsRCA Victor, Savoy RecordsMusical artist Kathryn Elizabeth Smith (May 1, 1907 – June 17, 1986) was an American contralto.[1][2][3][4]...