Iha, Huamual, Seram Bagian Barat

Iha
Nurwaitu Amalatu
Rumah Raja Iha, juga dikenal sebagai Luma Ja'i atau Rumah Besar.
Rumah Raja Iha, juga dikenal sebagai Luma Ja'i atau Rumah Besar.
Negara Indonesia
ProvinsiMaluku
KabupatenSeram Bagian Barat
KecamatanHuamual
Kodepos
97560
Luas64.69 km²
Jumlah penduduk5.976 jiwa
Kepadatan92,37 jiwa/km²
RajaZain Syaiful Latukaisupy


Iha adalah Negeri (desa adat) yang berada di kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Indonesia. Sebagai sebuah Negeri, Iha mempunyai teung Nurwaitu Amalatu. Secara historis Negeri Iha memiliki hubungan yang erat dengan Negeri Kulur, sehingga sering disebut sebagai Iha-Kulur atau dikenal dengan nama Ama Iha Ulupia sebagai simbol kesatuan budaya dan tradisi. Meskipun memiliki hubungan adat yang kuat, secara teritorial dan administratif negara, kedua desa ini telah terbagi menjadi dua entitas yang terpisah, yakni Desa Iha dan Desa Kulur. [1][2]

Demografi dan Wilayah

Penduduk

Jumlah Penduduk Iha menurut Badan Pusat Statistik Seram Bagian Barat tahun 2023 adalah 6.210 jiwa yang terdiri dari 3.163 laki-laki dan 3.047 perempuan. Seluruh penduduk desa Iha beragama Islam Sunni.

Secara geografis desa Iha tergolong sebagai desa pesisir karena berada di perbatasan antara daratan dan lautan, oleh karena itu mayoritas penduduk di desa Iha berprofesi sebagai petani dan nelayan.[3]

Wilayah

Batas-batas wilayah di desa Iha adalah sebagai berikut:

Utara Desa Lokki di Dusun Katapang
Timur Teluk Piru
Selatan Desa Luhu di Dusun Warau dan Desa Wakasihu di Dusun Waeyasel
Barat Desa Luhu dan Laut Seram
Peta Kecamatan Huamual

Jarak Desa Iha ke Pusat Kecamatan yang terletak di Desa Luhu adalah 1 km, sedangkan jarak Desa Iha ke Pusat Kabupaten yang terletak di Kota Piru adalah 45 km yang dapat di tempuh menggunakan kendaraan darat. Adapun jarak Desa Iha ke Pusat Provinsi yang terletak di Kota Ambon adalah 40 km yang harus menggunakan kendaraan laut dan darat.

Dengan luas wilayah 64.69 km2, Desa Iha terdiri dari 5 Wijk/Wick dan 6 Dusun.

Wick Dusun Letak Dusun
1. Dermaga 1. Air Papaya Pesisir Barat
2. Sparta 2. Eli Besar Pesisir Barat
3. Pohonbatu 3. Tanah Merah Pesisir Barat
4. Lui-lui 4. Luhulama Pesisir Timur
5. Belala 5. Hulung Pesisir Timur
6. Uhe Pesisir Timur

Bahasa

Bahasa yang di tuturkan di Desa Iha adalah Bahasa Saparua dengan Dialek Iha-Seram. Bahasa ini termasuk dalam rumpun Austronesia. Bahasa Saparua terdiri dari beberapa dialek, diantaranya dialek Iha-Seram, Iha-Saparua, Kulur dan Sirisori. Bahasa Saparua, juga memiliki tingkat kemiripan leksikal sebesar 82-84% dengan Bahasa yang dituturkan di Latu, Hualoy dan Tomalehu.[4][5]

Sejarah Perpindahan

Negeri Iha memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan Kerajaan Islam Di Pulau Saparua yakni Kerajaan Iha. Pasca kekalahan perang melawan VOC pada Perang Iha 2 (1632-1651) masyarakat Iha mengalami perubahan besar yang dipengaruhi oleh dinamika kolonialisme Belanda di Maluku. Kekalahan ini tidak hanya mengakhiri kedaulatan Kerajaan Iha di Saparua, tetapi juga memicu terjadinya beberapa kali migrasi penduduk. Proses perpindahan penduduk ke Seram Barat (Huamual) tidak lepas dari kebijakan Gubernur Arnnold De Vlaming pada abad ke-17.

Pengosongan oleh De Vlaming

Pada pertengahan abad ke-17, De Vlaming menjalankan kebijakan depopulasi besar-besaran di wilayah Huamual. Kebijakan ini dilakukan untuk mencegah munculnya pemberontakan lebih lanjut setelah pemberontakan yang dipimpin oleh Kimalaha Madjira (1651-1658) berhasil dipadamakan. Masyarakat setempat dipindahkan ke wilayah lain seperti Pulau Ambon dan sekitarnya. Mereka yang tertangkap di Huamual dipaksa pindah, dan wilayah ini dibiarkan kosong selama beberapa dekade. Selain itu, kebijakan ini bertujuan untuk mencegah penghidupan kembali perkebunan cengkeh, yang sering menjadi pusat konflik dan untuk menjaga monopoli perdagangan rempah-rempah VOC di Kepulauan Maluku dan sekitarnya[6]

Masjid Iha di Seram dalam KITLV Tahun 1904

Kedatangan ke Huamual

Kedatangan Penduduk Iha ke Huamual terjadi sekitar pertengahan abad ke-18 (kurun waktu1732-1735) atas persetujuan Pemerintah Hindia Belanda di Batavia melalui surat tertanggal 11 Maret 1732. Sehingga daerah ini mulai dihuni kembali setelah periode kekosongan bersamaan dengan proses kembalinya penduduk lokal ke Huamual yang dilakukan secara perlahan seiring dengan berakhirnya kebijakan VOC yang melarang penduduk lokal tinggal di wilayah tersebut. Wilayah ini kembali dibuka untuk aktivitas ekonomi dan pemukiman di bawah kebijakan pemerintah kolonial yang lebih longgar setelah VOC digantikan oleh Pemerintah Hindia Belanda [6]

Kelembagaan

Secara Struktural, Negeri Iha dipimpin oleh seorang Raja dari Marga Latukaisupy dengan gelar Upulatu Sopakua Latu, 1 orang sekretaris yang berasal dari Marga Kaisupy, 6 orang menteri atau kepala Soa dengan gelar Jou, 12 orang Penasehat Adat yang disebut Tukang Negeri, dan 12 orang pengrajin yang dipimpin oleh Tukang Ja'i dari marga Kaisupy. Setiap jabatan tersebut memiliki tugas dan fungsi masing-masing untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Iha.

Soa Marga
Soa Patiiha Pattiha dan Kaisupy
Soa Pikal Pikahulan dan Putuhena
Soa Hukom Hukom dan Selan
Soa Luhulima Luhulima dan Siauta
Soa Anakotta Anakotta dan Pattihua
Soa Litiloli Samal dan Litiloly

Raja Iha memikul tanggung jawab penuh atas semua kegiatan adat dan wilayahnya, menjadikannya pemimpin tertinggi yang memastikan kelestarian adat serta kesejahteraan rakyatnya. Para pejabat negeri, yang juga memiliki kewenangan khusus, melaksanakan tugas sesuai dengan mandat adat yang diwariskan secara turun-temurun.

Setiap Kepala Soa, yang berasal dari marga tertentu, memiliki tugas dan tanggung jawab khusus:

  1. Sekretaris dan Kepala Soa Pati Iha: Memegang peran administratif dan mendukung tugas-tugas utama raja.
  2. Kepala Soa Pikal: Bertanggung jawab atas pengelolaan dusun-dusun di wilayah Iha, berasal dari marga Pikahulan dan Putuhena.
  3. Kepala Soa Hukum: Mengawasi urusan keagamaan di wilayah Iha, berasal dari marga Hukum dan Selan.
  4. Kepala Soa Luhulima: Menangani kegiatan adat dan urusan desa, berasal dari marga Luhulima dan Siauta.
  5. Kepala Soa Anakotta: Bertugas dalam urusan adat dan desa, berasal dari marga Anakotta dan Patihua.
  6. Kepala Soa Litiloli: Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh raja, berasal dari marga Samal dan Sahupala [7]

Tradisi

Nilai-nilai tradisional dan adat yang di Negeri Iha diwariskan secara turun-temurun. Beberapa tradisi penting yang masih dijunjung tinggi oleh masyarakat Iha adalah sebagai berikut:

Hukum Cambuk

Tradisi Hukum Cambuk adalah bagian dari sistem hukum adat yang bertujuan untuk menegakkan norma, menjaga ketertiban, dan memberikan efek jera bagi pelanggar aturan adat. Tradisi ini berasal dari masa Kerajaan Iha di Pulau Saparua. Awalnya, hukum cambuk digunakan untuk menangani berbagai pelanggaran adat, termasuk pencurian, perjudian, dan konsumsi minuman keras. Hingga kini hukum cambuk tetap dipertahankan sebagai bagian dari sistem hukum adat. Hukum cambuk mulai diterapkan secara sistematis sekitar tahun 1950 di bawah pemerintahan Raja Abdul Gawi Latu Kaisupy.

Tradisi ini juga memiliki dasar hukum adat yang tertuang dalam kitab klasik “BukuTembaga” yang memuat aturan dan norma adat di Negeri Iha Kulur. Meskipun menghadapi tantangan dari perkembangan zaman dan kritik terkait Hak Asasi Manusia, hukum cambuk tetap bertahan hingga kini karena dianggap efektif dalam menjaga ketertiban, memberikan efek jera, dan melestarikan identitas budaya masyarakat Negeri Iha Kulur.[8]

Sasi

Sasi adalah tradisi adat masyarakat Maluku, termasuk di Negeri Iha yang telah berkembang selama berabad-abad sebagai cara mengelola sumber daya alam (SDA) secara berkelanjutan. Tradisi ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara pemanfaatan SDA dan pelestariannya agar dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.

Di Negeri Iha, Sasi terintegrasi dalam sistem pemerintahan adat yang dipimpin oleh raja. Raja menetapkan kapan SDA dapat diakses atau dilindungi, dengan dukungan lembaga adat seperti Kewang yang berperan sebagai penjaga hutan adat. Tradisi Sasi diterapkan pada berbagai SDA yang bernilai ekonomi tinggi. Beberapa jenis SDA yang dikelola melalui Sasi di Iha meliputi:

  1. Kelapa, Pala, dan Cengkeh
    • Kelapa: Dulu menjadi salah satu komoditas utama dalam sistem Sasi, tetapi karena banyak pohon kelapa yang sudah tua dan alih fungsi lahan untuk pembangunan, penerapan Sasi kelapa mulai menurun.
    • Pala dan Cengkeh: Komoditas ini juga menjadi bagian dari Sasi, terutama dalam bentuk Sasi Kontrak, di mana pengelolaannya dilakukan melalui pelelangan.
  2. Hutan Belantara dan Sumber Daya Kayu
    • Pada SDA ini, sistem Sasi sering diterapkan sebagai bagian dari Sasi Negeri, di mana hasil seperti kayu dipantau dan diawasi oleh Kewang. Pendapatan dari hasil hutan biasanya dibagi antara masyarakat dan negeri.
  3. Sumber Daya Laut
    • Untuk wilayah laut, Sasi juga diterapkan pada zona-zona tertentu, seperti area habitat ikan atau mangrove, yang menjadi tempat perlindungan ekosistem laut.[9]

Praktik Sewa Cengkeh

Pohon Cengkih (Syzygium aromaticum)

Tradisi perjanjian sewa cengkeh adalah praktik adat di Negeri Iha yang melibatkan penyewaan lahan cengkeh kepada pihak lain, baik untuk panen langsung atau sebelum musim panen dimulai. Tradisi ini mengintegrasikan hukum adat dan hukum Islam, sehingga memiliki dasar keadilan sosial, nilai kekeluargaan, dan musyawarah.

Tradisi ini berakar pada hubungan masyarakat adat dengan tanah ulayat, yang telah berlangsung sejak abad ke-16 ketika Portugis pertama kali datang mencari rempah-rempah. Sebagai salah satu komoditas bernilai tinggi, pengelolaan cengkeh dilakukan dengan prinsip-prinsip adat yang dipimpin oleh raja, yang berperan sebagai mediator dan pembuat keputusan dalam setiap perjanjian. [7]

Hubungan Sosial

Hubungan dengan Negeri sekitar

Di Kecamatan Huamual, Negeri Iha bertetangga dengan Negeri Luhu yang juga beragama Islam. Hubungan antara kedua Negeri ini terjalin dalam interaksi sosial yang erat, seperti perkawinan antarwarga dan kerja sama dalam aktivitas ekonomi. Namun, hubungan tersebut kerap diwarnai konflik yang sering kali dipicu oleh kenakalan remaja dan sengketa batas wilayah. Konflik ini seringkali menimbulkan korban jiwa, kerusakan rumah warga, serta fasilitas umum, yang memperburuk hubungan antar kedua Negeri.[10]

Hubungan Pela

Berdasarkan catatan tertulis, diketahui bahwa Negeri Iha memiliki hubungan Pela dengan Negeri Kaibobo yang beragama Kristen di Pulau Seram. Selain itu Iha juga memiliki hubungan Pela dengan dengan Negeri Kulur yang beragama Islam di Pulau Saparua. Namun, untuk Negeri Kulur cukup menarik, apakah hubungan Pela ini terbentuk ketika Iha masih berada di Pulau Saparua ataukah baru terjalin setelah Negeri Iha hijrah ke Pulau Seram? Bisa jadi hubungan Pela antara Negeri Iha dan Negeri Kulur berkaitan karena adanya sebagian masyarakat Negeri Kulur yang ikut serta dalam perjalanan hijrah ke Pulau Seram sehingga terbentuklah Negeri baru yang bernama Iha Kulur.

Hubungan Gandong

Gandong berarti bersaudara, berasal dari kata kandung atau kandungan. Dalam tradisi di Maluku, Gandong merupakan hubungan persaudaraan berdasarkan gen yang diwariskan oleh para moyang dari negeri-negeri yang memiliki hubungan persaudaraan.

Hubungan Gandong antara Iha pernah tercatat cukup tua dengan Negeri Tuhaha dan Ullath terutama ketika masyarakat Iha masih berada di Pulau Saparua. Namun, dinamika hubungan ini mengalami perubahan signifikan pasca peristiwa Perang Iha. Dalam perang tersebut, Sasabone dari Tuhaha justru membantu VOC menyerang Iha, yang tentu saja dianggap telah menodai ikatan Gandong yang sebelumnya ada, Akibatnya, hubungan Gandong Iha dengan Tuhaha dan Ullath menjadi kurang signifikan, tidak terjaga dengan baik dan terkesan tidak diakui lagi terlebih ketika Iha telah terpecah menjadi 3 Negeri yang berbeda.

Hubungan Gandong Negeri Iha sebenarnya baru terbentuk pasca runtuhnya Kerajaan Islam Iha di Pulau Saparua yang membuatnya terpecah menjadi 3 Negeri yang berbeda, yaitu:

  • Negeri Iha Kulur atau Ama Iha Ulupia (Nurwaitu Amalatu) yang telah menetap di Huamual, Pulau Seram
  • Negeri Ihamahu (Noraito Amapatti) yaitu orang Iha yang telah dibaptis menjadi Kristen Protestan di Pulau Saparua
  • Negeri Iha (Ulupalu Amalatu) yaitu orang Iha yang tetap beragama Islam dan memilih kembali Pulau Saparua.

Meskipun terpisah secara geografis dan bahkan beragam keyakinan, hubungan Gandong ini terus terawat hingga kini sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan persatuan antar 3 negeri bersaudara (baca: Ade-Kaka).

Tokoh

  1. Prof. Dr. H. M. Shaleh Putuhena
    • Menjabat sebagai Rektor UIN Alauddin Makassar tahun (1994-1998) dan berperan penting dalam Integrasi agama dan budaya dalam pegembangan IAIN Makassar menjadi UIN Alauddin Makassar.[11]
    • Beberapa buku karangan beliau, diantaranya: Historiografi Haji Indonesia (2007), Penyebaran Agama Islam di Maluku (1995), Struktur Pemerintahan Kesultanan Ternate dan Agama Islam (1983) dll
  2. H. Hasbullah Selan, S.Hi
  3. Ny. Hj. Ella Latukaisupy, S.H
  4. H. Hambra Samal, S.H., M.H
    • Beliau menempuh pendidikan dasar di SD Katapang, kemudian melanjutkan ke MTs Iha Kulur dan MA Ambon. Hambra Samal melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Pattimura dan berhasil meraih gelar pascasarjana dari Program Pascasarjana Hukum Universitas Gadjah Mada.
    • Sekarang menjabat Wakil Direktur Utama PT Pelindo II dari tahun 2019
    • Pernah menjabat sebagai Staf Ahli Komunikasi Strategis dan Hubungan Industrial BUMN (2015-2016), Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis BUMN (2016-2019), dan Wakil Komisaris Utama PT BNI (2019).
  5. Tegar Putuhena, S.H., M.H
    • Pengacara/Konsultan Hukum yang pernah menangani beberapa kasus, di antaranya:
      • Kasus Sultan Rifat Alfatih, korban jeratan kabel optik di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan pada 5 Januari 2023. Tegar mewakili Sultan Rifat sebagai kuasa hukumnya.[12]
      • Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA) yang disebabkan oleh obat sirup beracun. Tegar menilai vonis hukuman 2 tahun penjara yang dijatuhkan kepada 4 terdakwa dari PT Afi Farma tidak adil. Menurutnya, hukuman tersebut jauh lebih rendah dari tuntutan jaksa yang meminta 9 dan 7 tahun penjara[13]
  6. Zain Syaiful Latukaisupy, SE,. M.Si

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Huamual | SITUS RESMI PEMKAB SBB - Seram Bagian Barat" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-27. Diakses tanggal 2021-07-25. 
  2. ^ "BPS Seram Bagian Barat". sbbkab.bps.go.id. Diakses tanggal 2021-07-25. 
  3. ^ "Anggota DPR dorong Desa Iha Maluku jadi kampung nelayan maju". Kantor Berita Indonesia Antara. Diakses tanggal 2025-01-09. 
  4. ^ "Bahasa Saparua". Bahan/Bahasa Katalog. Diakses tanggal 2025-02-09. 
  5. ^ "Bahasa Saparua". Ethnologue. Diakses tanggal 2025-01-09. 
  6. ^ a b Sachse, F J P (1907), Het eiland Seran en zijne bewoners / door F.J.P. Sachse ; met een voorwoord van K. Martin (dalam bahasa Dutch), Brill, diakses tanggal 02 January 2025 – via National Library of Australia 
  7. ^ a b M. Ali Rusdi; Pradana, Syafa'at Anugrah; Rustam Magun Pikahulan; Faisal Nur Shadiq Shabri; Dirga Achmad (2024-07-23). "The King's Decree: Integration of Customary Law and Islamic Law in the Clove Lease Agreement". Ijtihad : Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan. 24 (1): 97–118. doi:10.18326/ijtihad.v24i1.97-118. ISSN 2477-8036. 
  8. ^ Pikahulan, Muis. S. A (2021). "Efektifitas Sanksi Sosial Terhadap Pelanggaran Hukum Adat di Masyarakat Negeri Iha Kulur Kabupaten Seram Bagian Barat". Tahkim Jurnal Hukum dan Syariah. 17 (2). doi:10.33477/thk.v17i2.2265. 
  9. ^ Sangadji Muspida, Maryam (2019-04-02). "Model Ekonomi Bersama Melalui Budaya Sasi Kontrak dan Sasi Negeri di Kepulauan Maluku". Media Trend. 14 (1): 10–23. doi:10.21107/mediatrend.v14i1.4519. ISSN 2460-7649. 
  10. ^ "Polda Investigasi Pertikaian Antarwarga Iha Luhu". Antara News. Diakses tanggal 2024-01-08. 
  11. ^ "PIMPINAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR". uin-alauddin.ac.id. Diakses tanggal 2025-01-02. 
  12. ^ "Sultan Rifat Terjerat Kabel Bali Tower: Tawaran Rp 2 Miliar Vs Tuntutan Rp 22 Miliar". Kompas. Diakses tanggal 2025-01-02. 
  13. ^ "Vonis 2 Tahun Kasus Gagal Ginjal Akut Anak Dinilai Tak Adil". Media Indonesia. Diakses tanggal 2025-01-02. 


Read other articles:

Adams County Correctional CenterLocationNew orlans field office 1250 poydras street # 1800StatusopenCapacity2567Managed byCoreCivicDirectorBarbara Wagner Adams County Correctional Center (ACCC) is a medium security prison for men located in unincorporated Adams County, Mississippi, near Natchez,[1] It is owned and operated by CoreCivic under contract with the U.S. Federal Bureau of Prisons.[2] After striking ground in August 2007 at 20 Hobo Fork Road Adams Correctional Center ...

 

See also: Invasive species in the British Isles and List of invasive species in Portugal This article uses bare URLs, which are uninformative and vulnerable to link rot. Please consider converting them to full citations to ensure the article remains verifiable and maintains a consistent citation style. Several templates and tools are available to assist in formatting, such as reFill (documentation) and Citation bot (documentation). (August 2022) (Learn how and when to remove this template me...

 

Stallion Springs, CaliforniaGéographiePays  États-UnisÉtat CalifornieComté comté de KernSuperficie 42,61 km2 (2010)Surface en eau 0,14 %Altitude 1 153 mCoordonnées 35° 05′ 20″ N, 118° 38′ 35″ ODémographiePopulation 3 139 hab. (2020)Densité 73,7 hab./km2 (2020)FonctionnementStatut Localité de recensement aux États-UnisIdentifiantsCode FIPS 06-73868GNIS 1853417, 2408801Indicatif téléphonique 661modifier - modifi...

Title given to some Anglo-Saxon rulers The entry for 827 in the Anglo-Saxon Chronicle, which lists the eight bretwaldas Bretwalda (also brytenwalda and bretenanwealda, sometimes capitalised) is an Old English word. The first record comes from the late 9th-century Anglo-Saxon Chronicle. It is given to some of the rulers of Anglo-Saxon kingdoms from the 5th century onwards who had achieved overlordship of some or all of the other Anglo-Saxon kingdoms. It is unclear whether the word dates back t...

 

John HansonArtistRichard E. BrooksMediumBronze sculptureSubjectJohn Hanson John Hanson is a bronze statue by Richard E. Brooks of Founding Father John Hanson, installed in the United States Capitol, in Washington, D.C., as part of the National Statuary Hall Collection. It is one of two statues donated by the state of Maryland.[1] Though the statue is dated 1902 the work was unveiled on unveiled January 31, 1903 by Maryland Senator George Louis Wellington.[2] The work depicts H...

 

Синелобый амазон Научная классификация Домен:ЭукариотыЦарство:ЖивотныеПодцарство:ЭуметазоиБез ранга:Двусторонне-симметричныеБез ранга:ВторичноротыеТип:ХордовыеПодтип:ПозвоночныеИнфратип:ЧелюстноротыеНадкласс:ЧетвероногиеКлада:АмниотыКлада:ЗавропсидыКласс:Пт�...

Синелобый амазон Научная классификация Домен:ЭукариотыЦарство:ЖивотныеПодцарство:ЭуметазоиБез ранга:Двусторонне-симметричныеБез ранга:ВторичноротыеТип:ХордовыеПодтип:ПозвоночныеИнфратип:ЧелюстноротыеНадкласс:ЧетвероногиеКлада:АмниотыКлада:ЗавропсидыКласс:Пт�...

 

Traditional combat knife or ceremonial dagger originating from Greater Persia For the 1980 film, see Khanjar (film). For the villages in Iran, see Khanjar, Iran and Khanjar, Khuzestan. For the corvette in the Indian Navy, see INS Khanjar (P47). Mogul khanjar dagger with a pistol grip shaped hilt, 17th century. Khanjar (Arabic: خَنْجَر, Kurdish: xencer, Pashto: خنجر, Bengali: খঞ্জর, romanized: khôñjôr, Dhivehi: ޚަންޖަރު, romanized: khanjaru, Turkish: ...

 

La responsabilité environnementale (aussi appelée écoresponsabilité ou responsabilité humaine dans l'habitat) consiste à appliquer les savoirs écologiques, un état de conscience réelle et l'imputabilité des décisions au décideur. Elle s'applique tout au long des processus de la gouvernance (prospective, administration, gestion, caractérisation, évaluation, entretien, consultation, réparation, création...) et selon les principes du développement durable, plus particulièrement...

U.S. presidential administration from 1841 to 1845 Presidency of John TylerApril 4, 1841 – March 4, 1845CabinetSee listPartyWhig (1841)Independent (1841–1844)Democratic-Republican (1844)Independent (1844–1845)SeatWhite House← William Henry HarrisonJames K. Polk → Seal of the president(1840–1850) The presidency of John Tyler began on April 4, 1841, when John Tyler became President of the United States upon the death of President William Henry Harrison, an...

 

English football super cup game This article is about the men's match. For the women's match, see Women's FA Community Shield. Football tournamentFA Community ShieldOrganising bodyThe Football AssociationFounded1908; 116 years ago (1908)RegionEnglandNumber of teams2Related competitions Sheriff of London Charity Shield (predecessor) FA Cup (qualifier) Premier League (qualifier) Current championsArsenal (17th title)Most successful club(s)Manchester United (21 titles)Television...

 

鹿野川ダム クレストゲート更新(2010年撮影) Wikimedia maps を表示鹿野川ダム (愛媛県) 愛媛県地図を表示左岸所在地 愛媛県大洲市肱川町宇和川598-2位置 北緯33度27分01秒 東経132度41分07秒 / 北緯33.45028度 東経132.68528度 / 33.45028; 132.68528座標: 北緯33度27分01秒 東経132度41分07秒 / 北緯33.45028度 東経132.68528度 / 33.45028; 132.68528河川 肱川水系肱川ダ...

Questa voce sull'argomento storici tedeschi è solo un abbozzo. Contribuisci a migliorarla secondo le convenzioni di Wikipedia. Georg Ludwig Voigt Georg Ludwig Voigt (Königsberg, 5 aprile 1827 – Lipsia, 18 agosto 1891) è stato uno storico e umanista tedesco. Professore dal 1861 al 1866 a Rostock e dal 1866 all'Università di Lipsia, fu il più significativo studioso dell'umanesimo italiano prima di Francesco de Sanctis e di Jacob Burckhardt. A lui, tra l'altro, si deve la coniazione...

 

Wind farm located on the Thames Estuary, UK London ArrayThe London Array as seen from an aeroplane flying in to London City AirportOfficial nameLondon ArrayCountryUnited KingdomLocation7 mi (11 km) off North Foreland, KentCoordinates51°38′38″N 1°33′13″E / 51.6439°N 1.5536°E / 51.6439; 1.5536StatusOperationalCommission dateOctober 2012Construction cost£1.8 billionOwner(s)Caisse de dépôt et placement du QuébecE.ON UKMasdarØrstedWind&#...

 

American tennis player Melanie OudinOudin at the 2016 US OpenCountry (sports) United StatesResidenceMarietta, GeorgiaBorn (1991-09-23) September 23, 1991 (age 32)Marietta, GeorgiaHeight5 ft 6 in (1.68 m)Turned pro2008RetiredAugust 18, 2017PlaysRight-handed (two-handed backhand)Prize moneyUS$ 1,535,204SinglesCareer record245–202 (54.8%)Career titles1 WTA, 6 ITFHighest rankingNo. 31 (April 19, 2010)Grand Slam singles resultsAustralian Ope...

County-level city in Jiangxi, People's Republic of ChinaGao'an 高安市KaoanCounty-level cityLocation in JiangxiCoordinates: 28°26′28″N 115°21′40″E / 28.441°N 115.361°E / 28.441; 115.361CountryPeople's Republic of ChinaProvinceJiangxiPrefecture-level cityYichunArea • Total2,439.33 km2 (941.83 sq mi)Population (2018)[citation needed] • Total878,300 • Density360/km2 (930/sq mi)Postal Code33...

 

يفتقر محتوى هذه المقالة إلى الاستشهاد بمصادر. فضلاً، ساهم في تطوير هذه المقالة من خلال إضافة مصادر موثوق بها. أي معلومات غير موثقة يمكن التشكيك بها وإزالتها. (نوفمبر 2019) الدوري البلغاري الممتاز 1992-93 تفاصيل الموسم الدوري البلغاري الممتاز  النسخة 69  البلد بلغاريا  الم�...

 

Location of Levice District in the Nitra Region Čajkov (Hungarian: Csejkő) is a village and municipality in the Levice District in the Nitra Region of south-west Slovakia. The village is known for its vineyards and wine production. A one-day festival of contemporary electronic dance music called Debercha project takes place in Čajkov annually. History In historical records the village was first mentioned in 1276. Geography The village lies at an altitude of 188 metres and covers an area of...

Qui Christi DominiBolla pontificiaStemma di Papa Pio VIIPonteficePapa Pio VII Data1801 Anno di pontificatoII Traduzione del titoloChe di Cristo Signore Argomenti trattatiriorganizzazione delle diocesi cattoliche della Francia Mappa delle circoscrizioni ecclesiastiche francesi, come stabilite dalla Qui Christi Domini La Qui Christi Domini è una bolla pontificia emanata da papa Pio VII il 29 novembre 1801. Indice 1 Contenuto 2 La nuova organizzazione ecclesiastica 3 Le sedi soppresse 4 Note 5 ...

 

Pour les articles homonymes, voir Qiang. Femmes qiang en costume traditionnel Statue monumentale de Yu le grand à l'entrée de Wenchuan Le peuple qiang (chinois : 羌族 ; pinyin : qiāngzú) est l'un des 56 groupes ethniques officiellement reconnus par la république populaire de Chine. Ils vivent principalement dans des secteurs accidentés, sillonnés de rivières et de ruisseaux, dans le nord-ouest de la province du Sichuan. Leur population se montait à 306 072&...