Etika deontologis

Etika deontologis atau deontologi adalah pandangan etika normatif yang menilai moralitas suatu tindakan berdasarkan kepatuhan pada peraturan.[1] Etika ini kadang-kadang disebut etika berbasis "kewajiban" atau "obligasi" karena peraturan memberikan kewajiban kepada seseorang. Etika deontologis biasanya dianggap sebagai lawan dari konsekuensialisme, etika pragmatis, dan etika kebajikan.[2] Etika Deontologi Kant bersumber kepada 3 (tiga) eksistensi Metafisis yaitu Kebebasan, Keabadian dan Tuhan. Ketiga ide inilah yang menjadi dasar dari Kehendak baik manusia yang mendorongnya untuk bermoral.[3] Menurut Kant, ketiga ide ini bersifat intuitif, alamiah dan bernilai intrinsik, sehingga dapat disimpulkan bahwa manusia sebagai mahluk moral. Hanya saja, di dalam upaya untuk mengembangkan moralitasnya manusia sering terbentur kepada kenyataan dirinya sendiri serta keberadaannya di tengah tengah manusia lainnya, sehingga akan menimbulkan perdebatan etika tentang ukuran baik dan buruk menurut sudut pandangan masing-masing individu.[4] Padahal paham deontologi mengatakan bahwa etis tidaknya suatu tindakan tidak ada kaitannya sama sekali dengan tujuan, konsekuensi atau akibat dari tindakan tersebut. Konsekuensi suatu tindakan tidak boleh menjadi pertimbangan untuk menilai etis atau tidaknya suatu tindakan. Suatu perbuatan tidak pernah menjadi baik karena hasilnya baik. Hasil baik tidak pemah menjadi alasan untuk membenarkan suatu tindakan, melainkan hanya kisah terkenal Robinhood yang merampok kekayaan orang-orang kaya dan hasilnya dibagikan kepada rakyat miskin.[5]

Etimologi

Etika deontologi adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani deon yang berarti kewajiban (duty) dan logos berarti ilmu atau teori. Artinya suatu tindakan dinilai baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban. Karena bagi etika deontologi yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Atau dengan kata lain tindakan dianggap baik karena tindakan itu memang baik pada dirinya sendiri, sehingga merupakan kewajiban yang harus kita lakukan. Sebaliknya, suatu tindakan dinilai buruk secara moral sehingga tidak menjadi kewajiban untuk kita lakukan. Etika Deontologi adalah suatu tindakan dinilai baik buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban maka bersikap adil adalah tindakan yang baik dan sudah kewajiban untuk bertindak demikian. Etika deontologi sama sekali tidak mempersoalkan akibat dari tindakan tersebut apakah baik atau buruk. Akibat dari suatu tindakan tidak pernah diperhitungkan untuk menentukan kualitas moral suatu tindakan. Atas dasar itu, etika deontologi sangat menekankan motivasi, kemauan baik dan watak yang kuat untuk bertindak sesuai dengan kewajiban.[6]

Jenis

Etika deontologi dapat digolongkan sebagai berikut.

  • Egoisme etis memandang bahwa tindakan yang baik adalah tindakan yang berakibat baik untuk pelakunya. Secara moral setiap orang dibenarkan mengejar kebahagiaan untuk dirinya dan dianggap salah atau buruk apabila membiarkan dirinya sengsara dan dirugikan.
  • Utilitarianisme menilai bahwa baik buruknya suatu perbuatan tergantung bagaimana akibatnya terhadap banyak orang. Tindakan dikatakan baik apabila mendatangkan kemanfaatan yang besar dan memberikan kemanfaatan bagi sebanyak mungkin orang. Di dalam menentukan suatu tindakan yang dilematis maka yang pertama adalah dilihat mana yang memiliki tingkat kerugian paling kecil dan kedua dari kemanfaatan itu mana yang paling menguntungkan bagi banyak orang, karena bisa jadi kemanfaatannya besar namun hanya dapat dinikmati oleh sebagian kecil orang saja.[7]

Prinsip

Etika deontologi memiliki prinsip sebagai berikut.

  • Upaya suatu tindakan punya nilai moral, tindakan itu harus dijalankan berdasarkan kewajiban.
  • Nilai moral dari tindakan itu tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu.
  • Kewajiban yang dilaksanakan berdasarkan sikap hormat kepada hukum.[8] Terutama hal ini sangat melekat pada pola hidup masyarakat adat. Konsepsi hukum sebagai penjaga keharmonisan dalam kepntingan-kepentingan hidup masyarakat yang sejalan dengan kearifan lokal masyarakat adat. Hal ini sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal yang pada umumnya dilaksanakan oleh sebagian besar anggota masyarakat. Salah satunya yaitu dalam tradisi yang wajib dilaksanakan oleh masyarakat adat. Berlabel wajib karena menyangkut keselamatan dan menghargai apa yang telah dirintis oleh leluhurnya sejak dahulu.[9]

Kelompok utama

Kelompok utama penganut etika deontologis adalah sebagai berikut.

  • Deontologi aturan berpendapat bahwa dalam semua situasi orang harus dipandu oleh seperangkat aturan atau prinsip yang telah ditentukan. Dengan demikian, tindakan tersebut dinilai etis atau tidak etis dibandingkan dengan aturan itu sendiri, bukan oleh konsekuensi dari tindakan itu. Kant merumuskan standar moral tertinggi dan menyebutnya imperatif kategoris. Landasan untuk prinsip ini ditunjukkan dalam metafisika moral yaitu bertindak hanya menurut pepatah yang dengannya Anda dapat pada saat yang sama menginginkannya menjadi hukum universal.
  • Deontologi tindakan mengisyaratkan bahwa orang berkewajiban untuk bertindak terhadap orang lain dengan cara tertentu hanya karena mereka adalah manusia. Ada kewajiban atau tanggung jawab untuk memperhatikan martabat dan hak orang lain apapun akibatnya sehingga fokusnya adalah pada nilai moral yang tertanam dalam perbuatan itu sendiri. Hal ini dapat dipahami dalam landasan kedua Kant tentang imperatif kategoris yang mengatakan bahwa bertindaklah sehingga Anda memperlakukan kemanusiaan baik dalam diri sendiri atau dalam diri orang lain, selalu sebagai tujuan dan tidak pernah sebagai sarana saja.[10]

Etika deontologis dalam bisnis

Dalam bisnis, etika entiologis yang bisa diterapkan adalah sebagai berikut.

  • Bahwa motivasi tindakan atau putusan bisnis bukan untuk hal lain selain dari tujuan moral perusahaan, tetapi sebenarnya melakukan apa kewajiban moral perusahaan itu sendiri. Sebagai contoh dari kewajiban moral bisnis, adalah untuk menciptakan suatu lapangan pekerjaan yang baru, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menggunakan sumber daya yang dimiliki guna menjadikannya lebih produktif, meningkatkan kemampuan dan potensi pekerjaan.
  • Bahwa setiap individual dan pemangku kepentingan memiliki kesetaraan yang sama tanpa adanya diskriminasi. Sebagai contoh akuntan profesional, secara moral tidak dibenarkan untuk memdayagunakan para mahasiswa yang sedang magang dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan kliennya hanya karena akuntan tersebut dibayar dengan upah yang lebih kecil dari keuntungan yang diperoleh klien tersebut. Hubungan antara pengusaha dengan karyawan, antara eksekutif dengan bawahan harus berlandaskan alas rasa hormat, otonom, kreatif dan bermartabat dan tidak dilandaskan alas kekuasaan, manipulasi, merendahkan serta intrik. Dalam dunia bisnis setiap individual atau pemangku kepentingan bukan diperlakukan sebagai alat akan tetapi sebagai tujuan akhir yang nantinya akan dicapai secara bersamaan.
  • Kewajiban untuk bertindak etis, tidak hanya berlaku untuk diri sendiri akan tetapi untuk orang lain juga.[11]

Kekuatan

Kekuatan atau kelebihan dari etika deontologi adalah sebagai berikut.

  • Fokus deontologi adalah nilai-nilai kemanusiaan. Deontologi memberi perhatian pada martabat manusia. Hal ini rerlihat dengan jelas dalam pandangan Immanuel Kant yang menyatakan bahwa manusia tidak bisa diperalat. Manusia adalah tujuan pada dirinya sendiri. Implikasinya, setiap orang mempunyai kewajiban untuk menghormati martabat manusia". Semua elemen mendasar kemanusiaan adalah otonomi. Bagi Kant, otonomi moral merupakan hukum moral tertinggi, karena otonomi menghadirkan kemampuan seseorang menentukan pilihan berdasarkan suara hatinya.
  • Deontologi memberikan dasar yang kokoh bagi rasionalitas dan objektivitas kesadaran moral. Suatu perbuatan dinilai baik atau buruk didasarkan pada kesadaran setiap orang dalam menjalankan apa yang menjadi kewajiban moralnya. Jadi, kualitas perbuatan tidak dilihat dari motif tertentu, tetapi hal yang mendasarinya. Dasar pada rasionalitas dan objektivitas untuk mendasari sebuah perbuatan. Dengan kedua dasar ini, suatu perbuatan dapat dipertanggungjawabkan secara etis pula.
  • Deontologi memberikan tolak ukur untuk menilai perbuatan seseorang, yakni universalitas. Dengan penegasan bahwa bertindaklah semata-mata menurut prinsip (maksim) yang dapat sekaligus menjadi hukum umum karena menitikberatkan pada dasar prinsip humanisme yang universal. Bahkan hal ini mendasari penghargaan pada humanitas sekaligus menjadi dasar untuk menuntut setiap orang menjunjung tinggi martabat setiap individu.[12]

Kelemahan

Etika deontologi memiliki tiga kelemahan sebagai berikut.

  • Tidak ada peluang untuk dilema moral dan jalan keluar ketika sedang menghadapi konflik prinsip moral. Dilema moral adalah situasi ketika suatu pelaku wajib melakukan A dan B. Jika melakukan A, maka ia tidak dapat melakukan B. Hal ini bisa mengikis keterbatasannya sebagai manusia dalam rangka melakukan dua tindakan secara bersama.
  • Norma yang dilakukan tanpa pengecualian dengan mengindahkan akibat tindakan yang sulit diterima. Misalnya, orang wajib untuk berkata benar.
  • Imperatif kategoris termasuk kepada bidang yang formal dan tidak secara konkret mengikat pelaku moral. Hal ini menunjukkan bahwa imperatif kategoris hanya menegaskan hal yang tidak boleh dilaksanakan. Misalnya, bunuh diri, stress, dan berbohong. Moralitas hanya menetapkan batas ruang lingkup manusia sekigus tidak memberi arahan yang tepat dan berjenjang. Imperatif kategoris hanya memberi tolok ukur benar atau tindaknya kaidah. Namun, tidak membantu mengetahui pelaku moral memeroleh kaidah yang mau diuji. Simpulannya, moralitas dalam etika deontologis mengandaikan adanya praktik moral yang sudah berlaku.[13]

Kantianisme

Immanuel Kant

Teori etika Immanuel Kant dikategorikan sebagai etika deontologis karena beberapa alasan.[14][15] Pertama-tama, Kant menyatakan bahwa seseorang harus bertindak berdasarkan kewajibannya (deon) bila ingin berbuat sesuatu yang benar secara moral.[16] Kemudian, Kant juga menekankan bahwa suatu tindakan dianggap benar atau salah bukan berdasarkan dampaknya, tetapi berdasarkan niatan dalam melakukan tindakan tersebut.

Argumen Kant dibuka dengan pernyataan bahwa kebaikan tertinggi (summum bonum) haruslah baik per se dan baik tanpa kualifikasi.[17] Sesuatu dianggap "baik per se" bila hal tersebut secara intrisik baik, dan "baik tanpa kualifikasi" adalah ketika penambahan hal tersebut tidak membuat keadaan menjadi lebih buruk secara etis. Kant lalu menyatakan bahwa hal-hal yang biasanya dianggap baik, seperti kecerdasan, ketekunan, dan kesenangan, tidak baik per se atau baik tanpa kualifikasi. Misalnya, kesenangan tampaknya tidak baik tanpa kualifikasi, karena jika seseorang senang melihat orang lain menderita keadaan tersebut buruk secara etis. Ia menyimpulkan bahwa hanya ada satu hal yang sungguh baik, yaitu niat baik. Kant lalu berargumen bahwa dampak dari suatu niatan tidak dapat dijadikan patokan untuk mengetahui niat baik seseorang; dampak positif dapat muncul secara kebetulan dari tindakan yang dimaksudkan untuk melukai seseorang, dan dampak negatif dapat muncul dari tindakan yang berniat baik. Kant malah mengklaim bahwa seseorang berniat baik bila ia bertindak berdasarkan penghormatan pada hukum moral.[17] Orang-orang bertindak berdasarkan penghormatan pada hukum moral karena mereka memiliki kewajiban untuk melakukan hal tersebut. Maka, satu-satunya hal yang sungguh baik adalah niat baik, dan niat baik hanya baik bila orang yang memiliki niatan tersebut melakukan sesuatu karena hal tersebut merupakan kewajiban orang itu, yaitu kewajiban dalam "menghormati" hukum.[18]

Kant juga merumuskan tiga imperatif kategoris:

  • Bertindaklah demikian seakan-akan maksim tindakanmu dapat, melalui kehendakmu, menjadi hukum alam umum[19]
  • Bertindaklah sedemikian rupa sehingga Anda selalu memperlakukan umat manusia entah di dalam pribadi Anda maupun di dalam pribadi setiap orang lain sekaligus sebagai tujuan, bukan sebagai sarana belaka[20]
  • Semua maksim dari perundangan sendiri harus dapat dicocokkan menjadi satu kerajaan tujuan yang mungkin, satu kerajaan alam[19]

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ "Ethics-virtue", Stanford Encyclopedia of Philosophy
  2. ^ Muhafidin, Didin; Yadiman (2020). Etika Administrasi Publik: Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi. hlm. 143. ISBN 978-623-01-0450-3. 
  3. ^ Waller, Bruce N. 2005. Consider Ethics: Theory, Readings, and Contemporary Issues. New York: Pearson Longman: 23.
  4. ^ Flew, Antony. 1979. "Consequentialism". In A Dictionary of Philosophy, (2nd Ed.). New York: St Martins: 73.
  5. ^ Istarina, Cenedya Wahyu; Nurainiyah, Aslikhatun (2016). Post Modern Dalam Pemikiran Anak Muda. Malang: Media Nusa Creative (MNC Publishing). hlm. 56. ISBN 978-602-6931-15-3. 
  6. ^ Sagala, Mesias Jusly Penus; Muttaqin, Muttaqin; Chamidah, Dina; Simarmata, Janner; Karim, Abdul; Samosir, Khairunnisa; Ardiana, Dewa Putu Yudhi; Antares, Jovi; Jamaludin, Jamaludin (2021). Hukum dan Cybercrime. Medan: Yayasan Kita Menulis. hlm. 5. ISBN 978-623-342-178-2. 
  7. ^ Tomalili, Rahmanuddin (2019). Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Deepublish. hlm. 60. ISBN 978-623-02-0262-9. 
  8. ^ Burhan, Asmawati (2019). Buku Ajar Etika Umum. Sleman: Deepublish. hlm. 21. ISBN 978-623-209-152-8. 
  9. ^ Ayni, Nuril (2020-12-12). "Filosofis Deontologis dalam Menyikapi Tradisi Lokal". suara.com. Diakses tanggal 2021-12-08. 
  10. ^ Sitinjak, Wahyunita; Putra, Dhanang Eka; Syam, Andi Hendra; Badrianto, Yuan; Fajriansyah, Andi; Rina; Anugrah, Roy; Esti, Erna Atiwi Jaya; Kirom, Novita Rifaul (2021). Etika Bisnis (Perspektif Teori Dan Empiris). Bandung: Media Sains Indonesia. hlm. 28. ISBN 978-623-362-155-7. 
  11. ^ Purba, Bonaraja; Susanti, Elly; Mustaqim, Yunus; Wisnujati, Nugrahini Susantinah; Hasan, Muhammad; Aisyah, Hesty; Hariyanti, Anies Indah; Sudarmanto, Eko (2021). Etika Ekonomi. Medan: Yayasan Kita Menulis. hlm. 22. ISBN 978-623-342-143-0. 
  12. ^ Sihotang, Kasdin (2019). Etika Profesi Akuntansi: Teori dan Kasus. Sleman: PT Kanisius. hlm. 110. ISBN 978-979-21-6621-7. 
  13. ^ Prasetyo, Yohanes Wahyu (2020-09-13). "Kekuatan dan Kelemahan Etika Deontologis". JPIC-OFM Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-08. 
  14. ^ Orend, Brian. 2000. War and International Justice: A Kantian Perspective. West Waterloo, Ontario: Wilfrid Laurier University Press: 19.
  15. ^ Kelly, Eugene. 2006. The Basics of Western Philosophy. Greenwood Press: 160.
  16. ^ Kant, Immanuel. 1780. "Preface". In The Metaphysical Elements of Ethics. Translated by Thomas Kingsmill Abbott
  17. ^ a b Kant, Immanuel. 1785. "First Section: Transition from the Common Rational Knowledge of Morals to the Philosophical", Groundwork of the Metaphysic of Morals.
  18. ^ Kant, Immanuel (1785). Thomas Kingsmill Abbott, ed. Fundamental Principles of the Metaphysic of Morals (edisi ke-10). Project Gutenberg. hlm. 23. 
  19. ^ a b Magnis-Suseno, Franz (1997). Pustaka Filsafat 13 TOKOH ETIKA, Sejak Zaman Yunani Sampai Abad ke-19. Kanisius. hlm. 149. 
  20. ^ Hardiman, F. Budi (2004). Filsafat modern: dari Machiavelli sampai Nietzsche. PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 149. 

Bacaan lanjutan

  • Beauchamp, Tom L. 1991. Philosophical Ethics: An Introduction to Moral Philosophy, 2nd Ed. New York: McGraw Hill.
  • Broad, C. D. 1930. Five Types of Ethical Theory. New York: Harcourt, Brace and Co.
  • Flew, Antony. 1979. 'Consequentialism'. In A Dictionary of Philosophy, (2nd Ed.). New York: St Martins.
  • Kamm, F. M. 1996. Morality, Mortality Vol. II: Rights, Duties, and Status. New York: Oxford University Press.
  • Kamm, F. M. 2007. Intricate Ethics: Rights, Responsibilities, and Permissible Harm. New York: Oxford University Press. ISBN 0-19-518969-8.
  • Kant, Immanuel (1964). Groundwork of the Metaphysic of Morals. Harper and Row Publishers, Inc. ISBN 0-06-131159-6. 
  • Olson, Robert G. 1967. 'Deontological Ethics'. Paul Edwards (ed.) The Encyclopedia of Philosophy. London: Collier Macmillan.
  • Ross, W. D. 1930. The Right and the Good. Oxford: Clarendon Press.
  • Salzmann, Todd A. 1995. Deontology and Teleology: An Investigation of the Normative Debate in Roman Catholic Moral Theology. University Press.
  • Waller, Bruce N. 2005. Consider Ethics: Theory, Readings, and Contemporary Issues. New York: Pearson Longman.
  • Wierenga, Edward. 1983. 'A Defensible Divine Command Theory'. Noûs, 17 (3): 387-407. Dumaguete city.

Read other articles:

Andi Heru Wahyudi Deputi Bid. Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Lemhannas Informasi pribadiAlma materAkademi Angkatan Udara (1989)Karier militerPihak IndonesiaDinas/cabang TNI Angkatan UdaraMasa dinas1989—sekarangPangkat Marsekal Muda TNISatuanKorps PenerbangSunting kotak info • L • B Marsekal Muda TNI Andi Heru Wahyudi adalah seorang perwira tinggi TNI-AU yang sejak 29 Juli 2022 mengemban amanat sebagai Deputi Bid. Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Lemhannas.&...

 

Proses replikasi DNA semi konservatif. (2) Untai DNA awal (leading strand) (1) Untai DNA lambat (lagging strand). Fragmen Okazaki (7) merupakan DNA pendek yang terbentuk pada untai DNA lambat Fragmen Okazaki adalah DNA pendek berbentuk fragmen (bagian) pada proses replikasi DNA di bagian untaian DNA lambat (bahasa inggris: lagging strand).[1][2] Sintesis DNA akan selalu bergerak dengan arah 5’ → 3’.[2] Untai DNA awal (leading strand) dibaca dari ujung 5’ ke 3�...

 

Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini. Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan. Mengganti markah HTML dengan markah wiki bila dimungkinkan. Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan [[ dan ]] pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut...

Baharuddin Lopa Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Indonesia ke-23Masa jabatan9 Februari 2001 – 2 Juni 2001PresidenAbdurrahman Wahid PendahuluYusril Ihza MahendraPenggantiMarsillam SimanjuntakJaksa Agung Republik Indonesia ke-17Masa jabatan6 Juni 2001 – 3 Juli 2001PresidenAbdurrahman Wahid PendahuluMarzuki DarusmanPenggantiMarsillam SimanjuntakBupati Majene ke-1Masa jabatan1960–1961PresidenSoekarnoGubernurAndi Pangerang Petta Rani PendahuluTidak ada, j...

 

Sosialis demokratis beralih ke halaman ini. Untuk daftar partai dengan nama yang sama, lihat Partai Sosialis Demokratis. Artikel ini bukan mengenai demokrasi sosial. Bagian dari seriSosialisme Perkembangan Sejarah sosialisme Perdebatan kalkulasi sosialis Ekonomi sosialis Gagasan Penghitungan dalam barang Kepemilikan kolektif Koperasi Kepemilikan bersama Demokrasi ekonomi Perencanaan ekonomi Kesetaraan kesempatan Asosiasi bebas Demokrasi industri Model masukan-keluaran Internasionalisme Kupon ...

 

American baseball pitcher (born 1983) Baseball player Zach DukeDuke with the Twins in 2018PitcherBorn: (1983-04-19) April 19, 1983 (age 41)Clifton, Texas, U.S.Batted: LeftThrew: LeftMLB debutJuly 2, 2005, for the Pittsburgh PiratesLast MLB appearanceJune 29, 2019, for the Cincinnati RedsMLB statisticsWin–loss record69–91Earned run average4.31Strikeouts854 Teams Pittsburgh Pirates (2005–2010) Arizona Diamondbacks (2011) Washington Nationals (2012–2013...

Барбадпехл. Pahrbad/Pahlbad Барбад играет перед Хосровом II. Иллюстрация из эпоса Шахнаме Фирдоуси Основная информация Полное имя Барбад Мервези Дата рождения неизвестно Место рождения Мерв или Джехром Дата смерти 628[1] Место смерти Ктесифон, Асуристан Страна С...

 

Women's parallel giant slalomat the XX Olympic Winter GamesVenueBardonecchiaDate23 February 2006Competitors30 from 16 nationsMedalists Daniela Meuli  Switzerland Amelie Kober  Germany Rosey Fletcher  United States← 20022010 → Snowboarding at the2006 Winter OlympicsHalfpipemenwomenParallel giant slalommenwomenSnowboard crossmenwomenvte The women's parallel giant slalom event in snowboarding at the 2006 Winter Olympics was held in Bardonecchia, a ...

 

坐标:43°11′38″N 71°34′21″W / 43.1938516°N 71.5723953°W / 43.1938516; -71.5723953 此條目需要补充更多来源。 (2017年5月21日)请协助補充多方面可靠来源以改善这篇条目,无法查证的内容可能會因為异议提出而被移除。致使用者:请搜索一下条目的标题(来源搜索:新罕布什尔州 — 网页、新闻、书籍、学术、图像),以检查网络上是否存在该主题的更多可靠来源...

Viking 2Immagine del veicolo Dati della missioneOperatoreNASA NSSDC ID1975-083A SCN08199 DestinazioneMarte Esito Missione compiuta con successo L'orbiter è tuttora in orbita attorno a Marte Il lander ha operato per quasi 5 anni VettoreLanciatore Titan IIIE-Centaur Lancio9 settembre 1975, 18:39 UTCLaunch Pad 41, Cape Canaveral, Florida Luogo lancioCape Canaveral Air Force Station Space Launch Complex 41 Atterraggio3 settembre 1976 Sito atterraggioMarte Proprietà del veicolo spazialeMass...

 

Number of contiguous atoms in a ligand that bond to the central atom in a coordination complex This article is about the co-ordination of a ligand to a central atom. For the sense of touch in technology, see Haptic technology. Ferrocene contains two η5-cyclopentadienyl ligands In coordination chemistry, hapticity is the coordination of a ligand to a metal center via an uninterrupted and contiguous series of atoms.[1] The hapticity of a ligand is described with the Greek letter η ('e...

 

Carita de ángelSutradaraMarta Luna Juan Carlos MuñozPemeranLisette MorelosMiguel de LeónDaniela AedoNora SalinasLibertad LamarqueSilvia PinalAna Patricia RojoMarisol SantacruzLagu pembukaCarita de ángel karya TatianaLagu penutupCarita de ángel versi anak anakNegara asalMeksikoBahasa asliSpanyolJmlh. episode175ProduksiProduserNicandro Díaz GonzálezRilis asliJaringanCanal de las EstrellasRCTISCTVLativiGlobal TVMNCTVRilis19 Juni 2000 –16 Maret 2001 Carita de ángel (bahasa Indones...

American orchestral conductor This article is about the American orchestra conductor. For others with the same or similar name, see David Bernard (disambiguation). This article has multiple issues. Please help improve it or discuss these issues on the talk page. (Learn how and when to remove these template messages) This biography of a living person needs additional citations for verification. Please help by adding reliable sources. Contentious material about living persons that is unsourced ...

 

For the current cup competition, see Trofeo de Campeones de la Liga Profesional. Football tournamentTrofeo de Campeones de la Superliga ArgentinaOrganising bodySuperliga ArgentinaFounded2019Abolished2019; 5 years ago (2019)RegionArgentinaNumber of teams2Related competitionsCopa SuperligaPrimera DivisiónLast championsRacing Club (1st title)Most successful club(s)Racing Club (1 title)Television broadcastersFox Sports TNT Sports The Trofeo de Campeones de la Superliga Argentin...

 

هذه المقالة تحتاج للمزيد من الوصلات للمقالات الأخرى للمساعدة في ترابط مقالات الموسوعة. فضلًا ساعد في تحسين هذه المقالة بإضافة وصلات إلى المقالات المتعلقة بها الموجودة في النص الحالي. (مايو 2023) هذه المقالة بحاجة لصندوق معلومات. فضلًا ساعد في تحسين هذه المقالة بإضافة صندوق م...

伊图尤塔巴Ituiutaba市镇伊图尤塔巴在巴西的位置坐标:18°58′08″S 49°27′54″W / 18.9689°S 49.465°W / -18.9689; -49.465国家巴西州米纳斯吉拉斯州面积 • 总计2,587.339 平方公里(998.977 平方英里)海拔605 公尺(1,985 英尺)人口 • 總計92,727人 • 密度35.8人/平方公里(92.8人/平方英里) 伊图尤塔巴(葡萄牙语:Ituiutaba)是巴西米�...

 

Pour les articles homonymes, voir Ticino. Cet article est une ébauche concernant une localité italienne et la Lombardie. Vous pouvez partager vos connaissances en l’améliorant (comment ?) selon les recommandations des projets correspondants. Boffalora sopra Ticino Armoiries Drapeau Administration Pays Italie Région Lombardie  Ville métropolitaine Milan  Code postal 20010 Code ISTAT 015026 Code cadastral A920 Préfixe tel. 02 Démographie Gentilé boffaloresi Population ...

 

1969 studio album by Donald ByrdFancy FreeStudio album by Donald ByrdReleasedDecember 1969[1]RecordedMay 9, June 6, 1969StudioVan Gelder Studio, Englewood Cliffs, New JerseyGenreJazz, jazz fusionLength39:10LabelBlue NoteProducerDuke PearsonDonald Byrd chronology The Creeper(1967) Fancy Free(1969) Electric Byrd(1970) Professional ratingsReview scoresSourceRatingAllMusic[2] Fancy Free is an album by American jazz trumpeter Donald Byrd that was recorded and released in 19...

Ba'athist Iraqi paramilitary organization This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Fedayeen Saddam – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (November 2009) (Learn how and when to remove this message) Fedayeen Saddamفدائيي صدامFedayeen Saddam shoulder sleeve insigniaFounded1995 (199...

 

Rugby union tour of Argentina by England in 2013 Series of rugby union matches 2013 England rugby union tour of ArgentinaCoach(es)Stuart LancasterTour captain(s)Tom WoodTop point scorer(s)Freddie Burns (51)Top try scorer(s)Billy Vunipola (4)Top test point scorer(s)Freddie Burns (31)Top test try scorer(s)Marland Yarde (2)SummaryP W D L Total04 04 00 00Test match02 02 00 00OpponentP W D L  Argentina2 2 0 0Tour chronologyPrevious tourSouth Africa 2012Next tourNew Zealand 2014 In June 2013, ...