Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Djoko Tjandra

Djoko Tjandra
Nama asal曾国辉
LahirTjan Kok Hui
27 Agustus 1951 (umur 72)
Sanggau, Indonesia
Gugatan kejahatanKorupsi
Hukuman kriminal4,5 tahun
Suami/istriAnna Boentaran
Anak3
Orang tuaTjandra Kusuma
Ho Yauw Hiang

Djoko Soegiarto Tjandra (Tjan Kok Hui, juga dieja Chan Kok Hin; nama Tionghoa (Hanzi sederhana): 曾国辉 ; Hanzi tradisional: 曾國輝 ; pinyin: Zēng guóhuī; lahir 27 Agustus 1951) alias Joe Chan adalah seorang pengusaha dan buronan korupsi asal Indonesia. Pada 2009, ia melarikan diri ke Papua Nugini sehari sebelum ia dijebloskan ke penjara karena perannya dalam penggelapan dana perbankan. Keluarganya mendirikan kelompok perusahaan Mulia.

Kehidupan awal

Djoko Tjandra lahir dari keluarga pasangan Tjandra Kusuma dan Ho Yauw Hiang dan memiliki tujuh saudara kandung.

Ia menikah dengan Anna Boentaran dan mereka dikaruniai tiga orang putri, yaitu Joanne Soegiarto Tjandranegara, Jocelyne Soegiarto Tjandra dan Jovita Soegiarto Tjandra.

Karier bisnis

Saat berusia 17 tahun, Djoko bepergian ke Irian Jaya (sekarang provinsi Papua), di mana pada tahun 1968 ia membuka toko grosir bernama Toko Sama-Sama di ibukota provinsi tersebut, Jayapura. Pada tahun 1972, ia membuka toko bernama Papindo di Papua Nugini. Ia membuka bisnis distribusi di Melbourne pada tahun 1974. Pada tahun 1975, ia mendirikan sebuah perusahaan kontraktor bernama PT Bersama Mulia di Jakarta. Tiga tahun kemudian, sebagai ahli untuk PT Jaya Supplies Indonesia, ia memperoleh proyek dari Pertamina, PLN dan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Dari tahun 1979 hingga 1981, ia mengembangkan pembangkit listrik Belawan di Sumatera Utara, memperluas kilang minyak di Balikpapan, mengembangkan Hydrocracking Complex di Dumai, sebuah kilang minyak di Cilacap, dan pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur.

Pada tahun 1983, ia memasuki sektor properti, dengan mengembangkan blok kantor. Di antara proyek-proyeknya adalah gedung Lippo Life, Kuningan Plaza dan BCA Plaza. Ia juga terlibat dalam pengembangan Mal Taman Anggrek, yang dulunya merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Asia Tenggara.[1]

Djoko adalah tokoh utama dalam Grup Mulia, yang dimulai dengan PT Mulialand, yang didirikan pada awal 1970-an oleh Tjandra Kusuma (Tjan Boen Hwa) dan tiga anaknya: Eka Tjandranegara (Tjan Kok Hui), Gunawan Tjandra (Tjan Kok Kwang) dan Djoko Tjandra. Mulialand terlibat dalam konstruksi dan properti. Properti mewah yang dikembangkannya meliputi Hotel Mulia Senayan, Wisma Mulia, Menara Mulia, Wisma GKBI, Menara Mulia Plaza 89, Plaza Kuningan, dan apartemen Taman Anggrek. Pada 5 November 1986, mereka mendirikan PT Mulia Industrindo, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur kaca dan keramik.

Skandal Bank Bali dan dugaan korupsi

Pada 11 Februari 1999, Djoko Tjandra menghadiri pertemuan di Hotel Mulia di Jakarta untuk membahas upaya Bank Bali untuk mengumpulkan Rp904 miliar yang terhutang oleh tiga bank yang diambil alih oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Tjandra hadir sebagai direktur Era Giat Prima, sebuah perusahaan yang mengumpulkan komisi sebesar Rp546 miliar agar BPPN mengeluarkan dana. Sekitar Rp274 miliar uang komisi ditransfer ke rekening Djoko di BNI Kuningan, sementara sebagian dari uang itu ditransfer ke pejabat dan legislator Indonesia.[2]

Setelah berita tentang skandal Bank Bali mencuat pada akhir Juli 1999, Djoko diselidiki oleh polisi dan Kejaksaan Agung. Dia ditahan pada tanggal 29 September 1999 dan kemudian ditempatkan di bawah tahanan rumah. Dia diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 9 Februari 2000, didakwa melakukan korupsi karena "mengatur dan terlibat dalam transaksi ilegal". Jaksa menuntut hukuman 18 bulan, tetapi dia dibebaskan pada 6 Maret 2000, dengan wakil hakim ketua yang memutuskan kasus itu seharusnya sudah disidangkan oleh pengadilan perdata.[3] Pada 31 Maret 2000, Pengadilan Tinggi Jakarta memerintahkan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk memeriksa dan mengadili Djoko. Dia kembali ke pengadilan pada April 2000 dan dibebaskan pada 28 Agustus 2000. Hakim mengatakan meskipun dakwaan jaksa penuntut atas tindakan Djoko terbukti secara hukum, tindakan itu bukan merupakan tindak pidana melainkan tindak perdata. Jaksa mengajukan banding ke Mahkamah Agung, yang menguatkan Djoko tidak bersalah dalam putusan pada tanggal 26 Juni 2001.

Pada Oktober 2008, Kejaksaan Agung mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung atas pembebasan Djoko. Sehari sebelum putusan dijatuhkan, Djoko terbang pada 10 Juni 2009 menggunakan pesawat charter dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta ke Port Moresby, Papua Nugini. Pada 11 Juni 2009, Mahkamah Agung menjatuhkan hukuman penjara dua tahun kepada Djoko Tjandra. Dia kemudian dinyatakan sebagai buron.[4]

Pada bulan Maret 2016, istri Djoko Tjandra, Anna Boentaran, mengunjungi Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dan mengajukan permohonan peninjauan kembali atas Pasal 263, Bab 1, Undang-Undang No.8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pada 12 Mei 2016, Mahkamah Konstitusi mengabulkan permintaannya, mencabut pasal KUHP yang memungkinkan jaksa meminta peninjauan kembali keputusan pengadilan dengan kekuatan hukum tetap.[5][6]

Setelah keputusan itu, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo saat itu dipanggil ke sebuah pertemuan oleh Menkopolhukam Wiranto, yang menginginkan dia untuk mempelajari rekomendasi untuk membersihkan Djoko dari belitan hukumnya. Prasetyo menolak mengatur amnesti untuk Djoko.[7]

Kewarganegaraan Papua Nugini

Djoko Tjandra mengunjungi Port Moresby pada tanggal 27 Februari 2009 dan diberikan Izin Perjalanan Bisnis APEC. Pada 21 Oktober 2010 ia diberikan Izin Tinggal / Bekerja selama tiga tahun oleh Kedutaan Besar PNG di Jakarta. Pada 25 Agustus 2011, ia diberikan Izin Tinggal Tetap oleh Menteri Luar Negeri saat itu Ano Pala. Pada Oktober 2011, ia mengajukan permohonan kewarganegaraan melalui naturalisasi. Pada tanggal 29 April 2012, ia diberikan kewarganegaraan PNG oleh Ano Pala, meskipun ia tidak memenuhi persyaratan konstitusional dan namanya ada di daftar merah Interpol karena ia dicari sebagai buron di Indonesia.[8]

Pada 4 Mei 2012, Djoko Tjandra menerima Paspor PNG pertamanya. Pada 7 Mei 2012, ia mengajukan paspor lain, yang dikeluarkan dengan nama baru sebagai Joe Chan. Dia juga mengubah tanggal lahirnya menjadi 27 September 1963. Paspor PNG lain dikeluarkan atas nama "Joe Chan" pada 20 Januari 2014.

Menurut Interpol, ia memiliki paspor Azerbaijan, yang dilaporkan dicuri pada 24 Juni 2005.

Kembali ke Indonesia

Pada 29 Juni 2020, Jaksa Agung Indonesia ST Burhanuddin mengatakan Djoko Tjandra telah berada di Indonesia selama tiga bulan terakhir. Dia mengatakan Djoko pada 8 Juni telah mengajukan peninjauan kembali terhadap putusan bersalahnya. Menteri Hukum & HAM Yasonna Laoly mengatakan bahwa tidak ada catatan Djoko kembali ke Indonesia pada data imigrasi.[9] Pada 2 Juli 2020, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan bahwa ia telah memerintahkan Kantor Kejaksaan Agung untuk segera menangkap Djoko.[10] Mahfud kemudian mengatakan bahwa polisi memberi tahu dia bahwa nama Djoko Tjandra telah dikeluarkan dari daftar buron Interpol pada tahun 2014 karena Kantor Kejaksaan Agung Indonesia tidak pernah meminta perpanjangan.[11]

Djoko Tjandra berhasil mendapatkan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) yang dikeluarkan pada 8 Juni 2020 oleh Kelurahan Grogol Selatan di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Kartu itu digunakan dalam pengajuan permintaannya untuk peninjauan kembali atas hukuman dua tahun penjara. Lurah Grogol Selatan Asep Subhandi mengatakan kartu itu dikeluarkan dalam waktu kurang dari satu jam, setelah ia dihubungi oleh pengacaranya Djoko pada 3 Juni 2020.[12] Sebuah paspor Indonesia baru juga diberikan kepada Djoko Tjandra pada 23 Juni 2020.[13]

Djoko Tjandra dijadwalkan muncul di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 7 Juli 2020 untuk sidang pemeriksaan kasusnya, tetapi ia tidak muncul. Pengacaranya, Anita Kolopaking, mengklaim bahwa ia berada di Kuala Lumpur, Malaysia, dirawat karena penyakit yang tidak dikemukakan.[14] Juru bicara Imigrasi Indonesia Arvin Gumilang bersikeras bahwa tidak ada catatan Djoko Tjandra terbang ke Malaysia.[15]

Pada Juli 2020, dua orang perwira polisi dikeluarkan dari jabatannya karena diduga memfasilitasi perjalanan Djoko Tjandra di Indonesia. Kepala Divisi Hubungan Internasional Kepolisian Nasional Republik Indonesia Inspektur Jenderal Polisi Napoleon Bonaparte ditemukan telah melanggar etika, sedangkan Sekretaris Biro Pusat Nasional Interpol Indonesia Brigadir Jenderal Polisi Nugroho Wibowo diduga menghapus status pemberitahuan merah Interpol untuk Djoko Tjandra. Secara terpisah, Brigadir Jenderal Polisi Prasetijo Utomo, Kepala Biro Pengawasan dan Koordinasi Penyelidik Pegawai Negeri Sipil di Badan Reserse Kriminal POLRI, dilaporkan mengeluarkan surat perjalanan pada tanggal 18 Juni yang memungkinkan Djoko Tjandra terbang dari Jakarta ke Pontianak di Kalimantan Barat pada 19 Juni dan kembali lagi pada 22 Juni.[16]

Pada 30 Juli 2020, Djoko Tjandra ditangkap di Malaysia, dan dibawa kembali ke Indonesia pada hari yang sama. Operasi pengembalian dipimpin oleh Kabareskrim Listyo Sigit Prabowo.[17]

Referensi

  1. ^ Sam Setyautama (2008). Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di Indonesia. Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 28–. ISBN 978-979-9101-25-9. 
  2. ^ "Djoko Tjandra dan Syahril Sabirin Divonis 2 Tahun Penjara". HukumOnline,com. 12 June 2009. Diakses tanggal 6 July 2020. 
  3. ^ "Court rejects suit linked to Bank Bali graft case". Asia Pacific Solidarity Network. Agence France Presse. 7 March 2000. Diakses tanggal 6 July 2020. 
  4. ^ "Kronologi Djoko Tjandra, Buron yang Kini Jadi Warga PNG". detikcom. detikcom. 17 July 2012. Diakses tanggal 6 July 2020. 
  5. ^ "Broken System". Tempo.co. Tempo. 14 July 2020. Diakses tanggal 13 July 2020. 
  6. ^ Movanita, Ambaranie Nadia Kemala (16 May 2016). Asril, Sabrina, ed. "Menangkan Permohonan Istri Djoko Tjandra, MK Nyatakan Jaksa Tak Boleh Ajukan PK". Kompas.com. Kompas.com. Diakses tanggal 13 July 2020. 
  7. ^ Rikang, Raymundus (14 July 2020). "A Message from Malaysia". Tempo.co. Tempo. Diakses tanggal 13 July 2020. 
  8. ^ "Investigation into improper and unlawful issuance of entry permits, citizenship and passports to Joko Tjandra: Summary Report". PNGi. PNGi. Diakses tanggal 6 July 2020. 
  9. ^ Adjie, Moch. Fiqih Prawira (1 July 2020). "Minister Yasonna claims no trace of Djoko Tjandra in immigration system". The Jakarta Post. Diakses tanggal 6 July 2020. 
  10. ^ Arbi, Ivany Atina (3 July 2020). "Chief security minister orders immediate arrest of fugitive Djoko Tjandra". The Jakarta Post. Diakses tanggal 6 July 2020. 
  11. ^ Trianita, Linda (14 July 2020). "The one who got away". Tempo.co. Tempo. Diakses tanggal 13 July 2020. 
  12. ^ Arunanta, Luqman Nurhadi (6 July 2020). "Djoko Tjandra Bikin e-KTP Setengah Jam, Ini Penjelasan Lurah Grogol Selatan". detikcom. detikcom. Diakses tanggal 7 July 2020. 
  13. ^ Ghaliya, Ghina (13 July 2020). "House mulls creating special committee to probe failure to detect fugitive Djoko Tjandra's return". The Jakarta Post. Diakses tanggal 13 July 2020. 
  14. ^ "Djoko Tjandra Ada di Kuala Lumpur, Malaysia". kumparanNEWS. 13 July 2020. Diakses tanggal 13 July 2020. 
  15. ^ Kuswandi (13 July 2020). "Imigrasi Sebut Tak Mengetahui Perjalanan Djoko Tjandra ke Malaysia". JawaPos.com. Diakses tanggal 13 July 2020. 
  16. ^ Pangestika, Dyaning (19 July 2020). "National Police remove top brass from posts over alleged involvement in Djoko Tjandra case". The Jakarta Post. Diakses tanggal 19 July 2020. 
  17. ^ "Polri Tangkap Djoko Tjandra, Kabareskrim: Selanjutnya Ditangani Kejaksaan". Tempo.co. 31 Juli 2020. Diakses tanggal 31 Juli 2020. [pranala nonaktif permanen]
Baca informasi lainnya:

Carolus Linnaeus, orang yang mencetuskan tata nama Biologi. Tata nama biologi adalah kegiatan pemberian nama pada makhluk hidup di dalam taksonomi. Metode penamaan menggunakan Binomial Nomenklatur yang diciptakan oleh Carolus Linnaeus. Pemberian nama harus ditentukan dengan benar bagi takson yang telah atau harus diketahui.[1] Tata nama biologi telah mengalami perubahan berkali-kali semenjak manusia mencatat berbagai jenis organisme. Plinius dari masa Kekaisaran Romawi telah menulis seju…

久慈 照嘉 2012年8月17日、明治神宮野球場にて基本情報国籍 日本出身地 山梨県甲府市生年月日 (1969-04-19) 1969年4月19日(54歳)身長体重 169 cm75 kg選手情報投球・打席 右投左打ポジション 遊撃手、二塁手プロ入り 1991年 ドラフト2位初出場 1992年4月4日最終出場 2005年10月26日経歴(括弧内はプロチーム在籍年度) 選手歴 東海大学甲府高等学校 日本石油 阪神タイガース (1992 - 1997)…

КойскоKojsko|coordinates_footnotes= |coor_pinpoint= Койско Основні дані 46°00′19″ пн. ш. 13°34′37″ сх. д. / 46.00528600002777324° пн. ш. 13.57695800002777808° сх. д. / 46.00528600002777324; 13.57695800002777808Координати: 46°00′19″ пн. ш. 13°34′37″ сх. д. / 46.00528600002777324° пн. ш. 13.57695800002777808°…

This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Fantastic TV channel – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (November 2015) (Learn how and when to remove this template message)Television channel FantasticCountryPolandProgrammingLanguage(s)Polish and English[1]OwnershipOwnerZone VisionHistory…

Elena Tzavara (2020) Elena Tzavara (* 23. September 1977 in Hamburg) ist eine deutsche Opernregisseurin, Librettistin, Kulturmanagerin und Generalintendantin am Theater Aachen. Leben und Wirken Elena Tzavara studierte Musiktheater-Regie an der Hochschule für Musik „Hanns Eisler“ Berlin und gründete früh ihr eigenes Berliner Opernensemble „OFFenbachmusikTheater“. Zusammen mit diesem sich Operetten widmenden Ensemble erfolgten ihre ersten Regiearbeiten. Nach Assistenzen und Produktionsl…

Ukrainian singer and songwriter (born 1993) In this name that follows Eastern Slavic naming conventions, the patronymic is Volodymyrovych and the family name is Alieksieiev. AlekseevAlekseev in 2018Background informationBirth nameMykyta Volodymyrovych AlieksieievBorn (1993-05-18) 18 May 1993 (age 30)Kyiv, UkraineGenres Pop pop rock deep house alternative rock indie pop dance pop Occupation(s)SingersongwritersoundproduserYears active2014–presentLabelsZion Music • Sony MusicMusical ar…

المحاكمة / القضية (بالألمانية: Der Prozeß)‏    المؤلف فرانس كافكا  اللغة الألمانية  تاريخ النشر 1925  مكان النشر برلين  النوع الأدبي العبثية في الأدب  الجوائز كتب لوموند المائة للقرن  تعديل مصدري - تعديل   المحاكمة وتترجم أيضاً القضية (بالألمانية: Der Prozess)‏ هي ر

Song by Edurne García Almagro For other songs, see Amanecer. AmanecerSingle by Edurnefrom the album Adrenalina Released1 March 2015Recorded2014–2015GenreEthnopopLength3:04LabelSony Music SpainSongwriter(s) Tony Sánchez-Ohlsson Peter Boström Thomas G:son Producer(s)Tony Sánchez-OhlssonEdurne singles chronology Painkiller (2014) Amanecer (2015) Basta (2015) Eurovision Song Contest 2015 entryCountrySpainArtist(s)EdurneLanguageSpanishComposer(s) Tony Sánchez-Ohlsson Peter Boström Thomas G:so…

Self-portrait Theodore E. Peiser (1853 - 1922) was an early photographer in Seattle, Washington and the Pacific Northwest.[1] His studio and many of his photographs were lost in the Great Seattle Fire of 1889.[2] His surviving photographs include one of the few photographs of the Seattle skyline from Beacon Hill before the fire[3] as well as the Yesler-Leary Building in 1885, several years before it burned in the fire. He also captured the first and second Occidental Hote…

Protein-coding gene in the species Homo sapiens E2F3IdentifiersAliasesE2F3, E2F-3, E2F transcription factor 3External IDsOMIM: 600427 MGI: 1096340 HomoloGene: 74413 GeneCards: E2F3 Gene location (Human)Chr.Chromosome 6 (human)[1]Band6p22.3Start20,401,879 bp[1]End20,493,714 bp[1]Gene location (Mouse)Chr.Chromosome 13 (mouse)[2]Band13|13 A3.2Start30,090,558 bp[2]End30,170,046 bp[2]RNA expression patternBgeeHumanMouse (ortholog)Top expressed inBr…

Location at which there is little or no tide Amphidrome redirects here. For the former stadium in Houghton, Michigan, see Dee Stadium. Figure 1. The M2 tidal constituent, the amplitude indicated by color. The white lines are cotidal lines spaced at phase intervals of 30° (a bit over 1 hr).[1] The amphidromic points are the dark blue areas where the lines come together. An amphidromic point, also called a tidal node, is a geographical location which has zero tidal amplitude for one harmo…

1937 filmAin't We Got FunDirected byTex AveryProduced byLeon SchlesingerStarringMel BlancBilly BletcherMusic byCarl StallingAnimation byChuck JonesBob ClampettColor processTechnicolorProductioncompanyLeon Schlesinger ProductionsDistributed byWarner Bros. PicturesRelease date May 1, 1937 (1937-05-01) Running time7 minutesLanguageEnglish Ain't We Got Fun is a 1937 Merrie Melodies cartoon directed by Tex Avery.[1] The cartoon was released on May 1, 1937.[2] The title …

Bangladeshi academic This article is written like a personal reflection, personal essay, or argumentative essay that states a Wikipedia editor's personal feelings or presents an original argument about a topic. Please help improve it by rewriting it in an encyclopedic style. (September 2017) (Learn how and when to remove this template message) M. Feroze AhmedAhmed in 2015Vice-Chancellor of Stamford University BangladeshIn office2012 – 7 August 2017Succeeded byAli Naqi Personal details…

1961 song by Hugues Aufray SantianoSingle by Hugues AufrayReleased1961GenrePopSongwriter(s)Jacques Plante, Dave Fisher Santiano is a 1961 song, inspired by the sea shanty Santianna, which uses the same tune. The song tells of a ship from Saint Malo bound to San Francisco, which is described as a place of great wealth. The French-language version was popularized first in the 1960s by Hugues Aufray. Original version In the early 1960s, the song was recorded in French by artist Hugues Aufray. It is…

Major release of Windows NT, released in 2021 Windows 11Version of the Windows NT operating systemScreenshot showing the new Start menu and centered taskbar, with the Search box[1]DeveloperMicrosoftWritten inC, C++, C#, Rust,[2][3] assembly languageOS familyMicrosoft WindowsSource modelClosed-sourceSource-available (through Shared Source Initiative)Some components open source[4][5][6][7]GeneralavailabilityOctober 5, 2021; 2 yea…

Former anatomical theatre and cabinet of curiosities of Leiden University, Netherlands This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Leiden anatomical theatre – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (January 2021) (Learn how and when to remove this template message) Leiden anatomical theatre in 1610. Th…

List of musical works by the Australian singer Troye Sivan discographySivan performing in 2018 at Washington, D.C.'s Capital PrideStudio albums3EPs5Singles23Remix albums1Promotional singles10 Australian singer Troye Sivan has released three studio albums, five extended plays, one remix album, one video album, twenty-three singles (including three as featured artist), and ten promotional singles (including one as featured artist). On 15 August 2014, Sivan released his first major-label EP, titled…

A vivarium housing poison dart frogs Herpetoculture is the keeping of live reptiles and amphibians in captivity, whether as a hobby or as a commercial breeding operation. Herps is an informal term for both reptiles and amphibians, shortened from the scientific umbrella term “herptiles”.[1] It is undertaken by people of all ages and from all walks of life, including career herpetologists, professional reptile or amphibian breeders, and casual hobbyists. Etymology The origin of the wor…

この記事は検証可能な参考文献や出典が全く示されていないか、不十分です。出典を追加して記事の信頼性向上にご協力ください。(このテンプレートの使い方)出典検索?: 具志川バスターミナル – ニュース · 書籍 · スカラー · CiNii · J-STAGE · NDL · dlib.jp · ジャパンサーチ · TWL(2014年3月) 具志川バスターミナル(琉球バス時…

Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini. Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan. Mengganti markah HTML dengan markah wiki bila dimungkinkan. Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan [[ dan ]] pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut). …

Kembali kehalaman sebelumnya

Lokasi Pengunjung: 3.21.106.204