Tim Fernandes pada awalnya memasuki ajang Formula Satu pada tahun 2010 sebagai Team Lotus (2010–2011), dengan menggunakan nama Lotus di bawah lisensi dari Group Lotus.[9] Dijuluki sebagai 1Malaysia F1, tim ini dioperasikan oleh 1Malaysia Racing Team Sdn Bhd.[10] Proyek ini merupakan bagian dari inisiatif mantan Perdana Menteri, yaitu Najib Razak, untuk 1Malaysia.[11][12] Pada saat Proton – perusahaan induk Group Lotus – mencabut lisensinya, Fernandes mengakuisisi nama Team Lotus milik pribadi untuk digunakan pada musim 2011. Pada tanggal 27 April2011, Tony Fernandes mengumumkan bahwa ia telah membeli sebuah pabrikan mobil sport mewah asal Inggris, yaitu Caterham Cars. Sebagai salah satu perusahaan yang bekerja untuk kedua belah pihak (Caterham dan Team Lotus), Fernandes kemudian mendirikan Team Lotus Enterprise. Fernandes lantas berkeinginan untuk memakai nama Caterham di dalam ajang F1 musim 2012. Pengajuan penggantian nama ini kemudian ia ajukan ke FIA pada akhir musim 2011, dan dengan diiringi penjualan hak nama "Team Lotus" kepada tim Lotus Renault GP, maka FIA pun akhirnya memastikan bahwa tim Lotus milik Fernandes akan berganti nama menjadi Caterham F1 Team mulai musim 2012.[13] Sesuai keputusan pengadilan sebelumnya soal sengketa nama "Lotus", Fernandes masih mempertahankan skema warna hijau-kuning untuk timnya, sementara tim Lotus Renault GP tetap memakai skema warna hitam-emas.[14] Tim ini finis di urutan ke-10 di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor pada tahun 2011, dengan tiga kali finis di urutan ke-13 (dua dari Trulli, satu dari Kovalainen).
Mobil Caterham terlihat lebih lambat dari yang diperkirakan di awal musim ini. Untuk menghadapi musim 2012, tim Caterham mengganti pembalap Jarno Trulli dengan Vitaly Petrov. Di Grand Prix Australia, mobil Petrov berhenti di tengah lintasan, sehingga mengakibatkan Safety Car keluar. Di Grand Prix Bahrain, Kovalainan berhasil melaju ke sesi Q2 dengan mengalahkan Michael Schumacher. Di Grand Prix Eropa, Petrov dan Kovalainen sebenarnya sudah berada di posisi yang bagus untuk bisa meraih poin. Akan tetapi, terjadi kontak dengan dua pembalap tim STR, yang mengakibatkan Kovalainen hanya mampu finish di urutan ke 13, hasil terbaik. Di Grand Prix Inggris, sasis Caterham CT01 mendapatkan upgrade pertama mereka. Di Grand Prix Brasil, Petrov berhasil mencetak rekor dengan finish di urutan ke 11, yang membawa tim Caterham finish di urutan ke-10 di klasemen akhir kejuaraan dunia konstruktor.[18]
Pada tanggal 17 April2013, dipastikan bahwa tim ini telah menandatangani ulang Heikki Kovalainen sebagai pembalap cadangan (peran pengembangan teknis formal) untuk menguji peningkatan mereka.[21]Ma Qinghua konsekuensinya kehilangan kursi pembalap cadangannya. Pada Grand Prix Belgia, van der Garde berhasil mencetak hasil kualifikasi terbaik untuk tim Caterham dengan start dari urutan ke 14. Meskipun memiliki mobil yang lebih cepat, namun tim ini harus puas finish di urutan paling buncit (11) di klasemen akhir kejuaraan dunia konstruktor, tepat di bawah tim Marussia.
Untuk menghadapi musim 2014, Kamui Kobayashi dan Marcus Ericsson dikontrak sebagai pembalap.[22] Pemilik tim ini, yaitu Tony Fernandes, memperingatkan bahwa jika hasil dari tim ini ternyata tidak berubah, maka tim ini mungkin saja akan keluar dari ajang F1.[23] Di Grand Prix Monako, tim ini mencetak sejarah sebagai sebuah tim F1 dengan balapan terbanyak yang belum berhasil mencetak satu poin pun sama sekali, setelah tim Marussia berhasil mencetak dua poin melalui posisi kesembilan yang berhasil diraih oleh Jules Bianchi.
Pada bulan Juli 2014, tim Caterham F1 mengumumkan bahwa tim F1 sekarang dimiliki oleh sebuah konsorsium investor asal Swiss dan Timur Tengah, yang dibentuk oleh mantan Kepala Tim F1, yaitu Colin Kolles. Mantan pembalap F1 asal Belanda, yaitu Christijan Albers, dengan dibantu oleh Manfredi Ravetto, bertanggung jawab untuk menjalankan tim ini sehari-hari.[4] Di bawah manajemen baru ini, di luar dugaan, Kobayashi tidak berlaga di Grand Prix Belgia di Spa-Francorchamps. Sebagai gantinya, mantan pembalap tes tim Jaguar F1 dan pemenang Le Mans 24 Jam sebanyak tiga kali, yaitu André Lotterer, membuat debutnya di dalam ajang Formula Satu.[24] Dia terpaksa harus rela pensiun lebih awal dari balapan karena mengalami masalah mekanis pada mobilnya, dan menolak untuk diberi kesempatan untuk balapan bersama dengan tim Caterham lebih lanjut, atau di dalam ajang Formula Satu, kecuali jika berada di dalam kondisi yang lebih baik.[25] Tim ini lantas tidak hadir di balapan Amerika Serikat dan Brasil karena masalah dana. Setelah mengadakan pencarian dana, akhirnya mereka bisa membalap kembali di Grand Prix Abu Dhabi. Tim ini pun akhirnya dijual.
Terlepas dari dispensasi di atas, absennya sebuah tim F1 dari Grand Prix manapun, sebenarnya melanggar peraturan Formula Satu. Namun demikian, di Grand Prix Amerika Serikat, karena keadaan keuangan tim saat ini sangat mirip dengan keadaan keuangan tim Marussia F1, maka petugas FIA memutuskan untuk tidak mengenakan denda atau hukuman dalam bentuk apapun. Sebagai gantinya, mereka menyebut bahwa masalah ini adalah sebagai perhatian dari presiden FIA.[29] Selain itu, untuk tahun 2015, tim Sauber secara resmi telah mengumumkan perekrutan pembalap tim Caterham, yaitu Marcus Ericsson,[30] yang secara resmi mengakhiri kontraknya dengan tim Caterham pada tanggal 12 November2014.[31]
Kembali ke balapan
Pada tanggal 5 November2014, FIA merilis daftar entri sementara 2015, yang menyertakan tim Caterham, yang terdaftar sebagai "CF1 Caterham F1 Team".[32] Selama minggu yang sama, juga terungkap bahwa tim ini telah mengatur kesepakatan 3 balapan yang mengejutkan dengan Rubens Barrichello, yang terakhir balapan pada tahun 2011, dan akan mengambil alih kursi Kobayashi selama sisa musim 2014.[33]
Pada tanggal 16 November2014, diumumkan oleh tim Caterham bahwa Kobayashi akan menjadi pembalap untuk tim di Abu Dhabi,[38] dan pada tanggal 20 November2014, pembalap kedua adalah pembalap asal Inggris berusia 23 tahun, yaitu Will Stevens,[39] yang sebelumnya telah melakukan tes untuk tim, dan juga akan mengambil bagian dalam pengujian pasca musim di Abu Dhabi, segera setelah akhir pekan balapan.
Pada tanggal 1 Desember2014, diumumkan bahwa tim ini telah menerima sebuah dispensasi khusus untuk menggunakan mobil 2014 mereka di musim 2015, yang akan membantu pihak administrator untuk menemukan pembeli tim ini.[40] Meski demikian, aset tim dijual melalui lelang, mulai bulan Maret 2015, yang berarti bahwa upaya untuk balapan di tahun 2015 telah gagal.[41][42] Tim ini kemudian secara resmi dibubarkan.
Kontroversi staf
Pada tanggal 25 Juli2014, diumumkan bahwa lebih dari 40 mantan karyawan mengambil tindakan hukum terhadap tim karena pemecatan yang tidak adil, menyusul sejumlah pemotongan biaya oleh pemilik baru tim Caterham F1.[43]
Pada bulan November 2014, meskipun Caterham F1 kembali lagi ke balapan di bawah kendali administratornya menyusul inisiatif crowdfunding yang sukses, namun 230 anggota staf yang tidak terlibat langsung di dalam persiapan Grand Prix diberhentikan.[44]
Seluruh staf yang diberhentikan menerima pembayaran redundansi pada bulan Januari 2019, lebih dari 4 tahun setelah tim ini dinyatakan bangkrut.[45]
Selama waktu tim Caterham di dalam ajang F1, tim ini telah mendukung banyak pembalap melalui Tim Balap Caterham di dalam Seri GP2, dan memberi mereka kesempatan untuk berpartisipasi di dalam sesi tes Formula Satu. Giedo van der Garde dan Will Stevens adalah satu-satunya pembalap dari program ini yang bersaing untuk tim ini di dalam ajang F1. Pembalap disertakan:
Mantan pembalap
Pembalap
Tahun
Seri saat ini
Gelar diraih sebagai anggota program pengembangan Caterham F1
^"The Assets of Caterham F1 Race Team". wyleshardy.com. Wyles Hardy & Co. 5 February 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 February 2015. Diakses tanggal 5 February 2015.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Pada tahun 1952 dan 1953, regulasi Kejuaraan Dunia memakai regulasi Formula Dua, konstruktor yang berlaga di era regulasi tersebut tetap dimasukkan sebagai peserta balap Formula Satu. Konstruktor yang hanya berlaga di Indianapolis 500 yang menjadi bagian Kejuaraan Dunia antara tahun 1950 sampai 1960 tidak dimasukkan dalam daftar di atas.