Mudyat Noor
Mudyat Noor (lahir 9 Februari 1979) adalah politikus Indonesia yang menjabat sebagai Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur periode 2025–2030 dan pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur periode 2009–2014.[1] PendidikanMudyat Noor menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 003 Samarinda dari 1984 hingga 1990. Pendidikan menengah dijalaninya di SMP Negeri 6 Samarinda (1990–1993) dan SMA Negeri 2 Samarinda (1993–1996). Pada 1996 ia melanjutkan studi S-1 di Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman Samarinda dan meraih gelar Sarjana Kehutanan pada 2001.[2] Karier politikMudyat mengawali karier politik sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur periode 2009–2014 dari Partai Amanat Nasional (PAN).[1] Pada 2014 ia mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dapil Kalimantan Timur dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Namun, perolehan suaranya tidak mencukupi untuk terpilih sebagai anggota DPR RI.[3] Pada 2015 Mudyat menjadi peserta pemilihan kepala daerah Kota Samarinda. Ia maju sebagai calon wali kota berpasangan dengan Iswandi sebagai calon wakil wali kota. Lawannya adalah pasangan petahana, Syaharie Jaang dan Nusyirwan Ismail. Hasil pemungutan suara menunjukkan pasangan Mudiyat-Iswandi memperoleh 66.623, sedangkan Syaharie-Nusyirwan 207.444 suara. Mudyat gagal menjadi wali kota Samarinda periode 2016–2021.[4][5] Pada saat itu muncul tudingan bahwa pasangan Mudyat-Iswandi merupakan calon boneka untuk mencegah terjadinya calon tunggal. Pendaftaran Mudyat-Iswandi oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dilakukan dalam masa perpanjangan pendaftaran.[6] Mudyat kembali menjadi caleg DPR RI pada 2024 dari partai yang berbeda. Ia maju melalui Partai Nasional Demokrat (Nasdem).[7] Hasil perolehan suaranya kembali tidak mencukupi syarat lolos menjadi anggota DPR.[8] Pada pemilihan umum kepala daerah serentak seluruh Indonesia 2024, Mudyat bersama Abdul Waris Muin mencalonkan diri sebagai bupati dan wakil bupati dalam pemilihan umum bupati Penajam Paser Utara 2024. Hasil rekapitulasi suara menunjukkan, pasangan Mudyat-Waris memperoleh 40.159 suara atau 37,50 persen suara sah, mengungguli tiga pasangan calon lainnya.[9] Mudyat-Waris dilantik sebagai bupati dan wakil bupati Penajam Paser Utara oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, bersamaan dengan pelantikan 961 kepala daerah yang terpilih dalam Pilkada serentak 2024.[10] Kiprah OrganisasiSewaktu kuliah di Universitas Mulawarman, Mudyat Noor aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).[2] Selepas lulus, ia menjadi Ketua Korps Alumni HMI (KAHMI) Kota Samarinda periode 2016–2021 dan 2021–2026.[11] Ia juga pernah menjadi pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kalimantan Timur.[2] KontroversiPada momen pemilihan umum 2014, tiga lembaga pegiat lingkungan, yaitu Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim, Naladwipa Institute, dan Posko Pengaduan Kasus Korupsi SDA, merilis 18 nama calon legislatif dan partai politik yang dianggap mendukung aktivitas pengerukan batu bara di Kalimantan Timur, sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan. Dalam rilis tersebut, salah satunya adalah Mudyat Noor, caleg DPR RI.[12] Referensi
|