Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus.
Terminal Indihiang merupakan merupakan terminal penumpang tipe A, yang merupakan terminal induk terbesar di kawasan Tasikmalaya. Terminal ini terletak di Jalan Brigjen Wasita Kusumah, Kelurahan Sukamaju Kidul, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya. Terminal ini merupakan pintu masuk ke Kota Tasikmalaya dari barat (dari arah Bandung).
Terminal yang dibangun sejak tahun 2003 serta diresmikan pada tahun 2006 ini menggantikan fungsi terminal lama yang terletak di Jalan Cilembang, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
Frekuensi jumlah bus angkutan umum yang keluar dan masuk terminal ini mencapai sekitar 450-700 unit selama 24 jam.
Kompleks Terminal Indihiang mempunyai luas mencapai 7,8 hektar, sehingga menjadikan terminal ini sebagai terminal bus terluas di Pulau Jawa.
Nama terminal ini diambil dari nama sebuah kuil Hindu yang sudah dikenal sejak abad ke tujuh Masehi di Situs Lingga Yoni, yaitu Pura Wisnu Indi Hyang, artinya Sanghyang Tunggal atau Dewa Betara Tunggal. Letak situs ini tepat di selatan kompleks Terminal Indihiang.
Terminal yang kini dikelola oleh Kementerian Perhubungan ini menyediakan pelayanan transportasi angkutan kota, angkutan gelebeg, mobil penumpang umum (MPU), angkutan antarkota dalam provinsi (AKDP) dan angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP).[1][2][3][4][5]
Trayek Angkutan Kota
Berikut merupakan trayek angkutan kota yang terdapat di Terminal Indihiang.[6]
Pasca diresmikannya jalur Jalan Mangkubumi dan Jalan Mangin, jalur ini difungsikan untuk angkutan arah Barat. Dinas Perhubungan bekerjasama dengan stakeholder angkutan umum dari Singaparna untuk membuka trayek angkutan umum dari arah barat (Singaparna) menuju Terminal Indihiang tanpa transit di Terminal Cikurubuk. Adanya trayek ini sebagai bentuk upaya untuk mengantisipasi kemacetan karena oper alih penumpang dari Singaparna ke Kota Tasikmalaya.
Sebelumya pada jalur Singaparna - Tasikmalaya, hanya terdapat angkutan umum Elf yang melayani trayek penuh dari Tasikmalaya - Singaparna - Garut - Cileunyi - Bandung. Saat ini terdapat moda angkutan umum yang dinamai oleh warga setempat dengan nama Gelebeg. Gelebeg merupakan kendaraan serupa dengan kendaraan angkutan kota yang mempunyai ciri fisik berwana putih. Armada yang digunakan oleh jenis angkutan ini mayoritas mengusung Grand Max dan APV. Gelebeg yang memakai armada APV seat menghadap ke depan, sedangkan armada Grand Max yg seat menghadap menyamping (seperti armada angkot pada umumnya).[7][8]
Shelter keberangkatan bus antarkota di Terminal Indihiang dibagi menjadi dua deret. Deret pertama mempunyai 17 shelter keberangkatan bus antarkota dalam provinsi (AKDP). Deret kedua mempunyai 8 shelter keberangkatan bus antarkota dalam provinsi (AKAP) ke area Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten dan Lintas Sumatera.
Bandung - Tasikmalaya - Solo - Surabaya: Madjoe Berlian, Mandala (Handoyo Group) (Ekonomi AC)
Rute Angkutan Antarkota Antarprovinsi (AKAP) Lintas Sumatra
Berikut merupakan trayek lintasan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang mempunyai titik tujuan akhir di pulau Sumatra. Armada yang digunakan untuk trayek ini adalah bus dengan kelas eksekutif AC dan sebagian kelas eksekutif Non AC. Bus-bus ini tidak masuk ke shelter keberangkatan bus di Terminal Indihiang, melainkan diberangkatkan dari garasi (pool) atau lapak agen penjualan tiket yang tersebar dari ruas pinggir jalan Ir. H. Juanda, Tasikmalaya. Penumpang yang ingin bepergian ke area sepanjang trayek bus, harus membeli tiket terlebih dahulu dari lapak agen-agen perjalanan dari operator bus yang tersedia. Bus diberangkatkan melalui jalur Tasikmalaya-Singaparna-Garut-Bandung-Jakarta-Merak dan menaikkan penumpang/paket di lapak agen-agen penjualan bus yang tersedia pada jalur tesebut. Bus kemudian menyeberangi Selat Sunda yang membatasi Pulau Jawa dan Pulau Sumatra melalui Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni.
Berikut merupakan operator penyedia layanan transportasi antarkota antarprovinsi (AKAP) Lintas Sumatra di area sekitar Terminal Indihiang.