Di Indonesia, lebih dari 700 bahasa hidup yang dituturkan hingga saat ini.[1] Angka ini sekaligus menjadi alasan dari sumbangsih Indonesia terhadap sekitar 10% dari jumlah bahasa di dunia[2] membuat Indonesia menjadi negara dengan keanekaragaman bahasa kedua setelah Papua Nugini dengan lebih dari 800 bahasa.[3] Kebanyakan bahasa di Indonesia termasuk dalam rumpun Austronesia, sementara 270 sisanya merupakan bagian dari rumpun Papua.[4] Bahasa Jawa menjadi bahasa yang paling banyak dituturkan di Indonesia.
Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai resmi di Indonesia[7] yang juga merupakan bentuk baku dari bahasa Melayu[8] sekaligus basantara di negara tersebut. Kosakata bahasa Indonesia seringkali dipinjam dari bahasa daerah di Indonesia seperti bahasa Jawa, Sunda, dan Minangkabau, serta bahasa-bahasa asing seperti bahasa Belanda, Sansekerta, Portugis, Arab, dan akhir-akhir ini dari bahasa Inggris.[9][10][11] Bahasa Indonesia utamanya digunakan untuk keperluan komersial, administrasi, pendidikan, media, sehingga bahasa ini dituturkan oleh hampir seluruh orang Indonesia dalam tingkat kemahiran yang beragam.[12] Kebanyakan orang Indonesia juga menuturkan bahasa lain, dalam kesehariannya, dengan bahasa Jawa menjadi yang terbesar.[1] Hal ini membuat plurilingualisme menjadi hal yang wajar di Indonesia.[12]
Bahasa Indonesia (dikenali sebelumnya sebagai Indisch-taal dalam bahasa Belanda) ditetapkan secara resmi pada tahun 1928 bertepatan dengan momen Sumpah Pemuda sebagai bahasa nasional.[13]
Bahasa pribumi dan basantara daerah
Indonesia hanya mengakui satu bahasa nasional, dan bahasa pribumi serta daerah hanya diakui di tingkat daerah, meskipun kebijakan berbeda dari satu daerah ke daerah lain. Misalnya, di Daerah Istimewa Yogyakarta, bahasa Jawa merupakan bahasa resmi daerah bersama dengan Bahasa Indonesia.[14] Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang paling banyak digunakan, dengan penutur asli sebesar 31,8% dari total populasi Indonesia (per sensus 2010).[15] Penutur bahasa Jawa sebagian besar berada di bagian tengah hingga timur Jawa, dan jumlahnya juga cukup besar di sebagian besar provinsi. Bahasa daerah yang paling banyak digunakan setelah bahasa Jawa di negara ini adalah bahasa Sunda, Melayu lokal, Madura, dan Minangkabau.[16]
Ada ratusan bahasa daerah yang digunakan di Indonesia. Sebagian besar dari jumlah tersebut digunakan secara lokal di daerah tertentu saja,[17] kategori bahasa yang mengacu pada bahasa yang digunakan di tingkat lokal, regional, yang dituturkan oleh sejumlah kecil orang, mulai dari beberapa sampai beberapa ribu orang[4] yang digunakan sebagai bahasa pengantar berbagai etnis. Untuk alasan ini, bahasa-bahasa ini dikenal sebagai regional lingua franca (RLFs) atau "basantara regional". Menurut Subhan Zein, setidaknya ada 43 RLF di Indonesia yang dikategorikan menjadi dua jenis: RLF Melayu dan RLF Non-Melayu. Yang pertama mengacu pada kelompok basantara daerah yang dianggap sebagai varietas asli Melayu atau Indonesia, termasuk bahasa-bahasa seperti bahasa Melayu Ambon, bahasa Melayu Banjar, dan bahasa Melayu Papua. Yang kedua mengacu pada lingua francas daerah yang tidak terkait dengan bahasa Melayu atau bahasa Indonesia, termasuk bahasa Biak, Iban dan Onin.[18][4][a]
^"What Countries Have the Most Languages?". Ethnologue (dalam bahasa Inggris). 22 Mei 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Agustus 2020. Diakses tanggal 20 Agustus 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan