Turi

Tanaman Pohon Kembang Turi Yg Tumbuh Subur Di Karangtanjung Alian Kebumen
Tanaman Pohon Kembang Turi Yg Tumbuh Subur Di Karangtanjung Alian Kebumen Jawa Tengah Indonesia
Turi
Turi
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Rosid
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Tribus:
Genus:
Spesies:
S. grandiflora
Nama binomial
Sesbania grandiflora
(L.) Pers., 1807[1]
Sinonim

Robinia grandiflora L. (1753)[2]
Aeschynomene grandiflora L. (1763)
Sesban grandiflorus Poir. (1806)[3]
Agati grandiflora Desv. (1813)[4]

Turi (Sesbania grandiflora) merupakan pohon kecil anggota suku Fabaceae. Tumbuhan dengan banyak kegunaan ini asalnya diduga dari Asia Selatan dan Asia Tenggara, tetapi sekarang telah tersebar ke berbagai daerah tropis dunia.

Di banyak daerah, pohon ini dikenal sebagai turi (Jw., Sd., Tern., Tid., Hal., Sang., Alor); namun juga toroy (Md.), tuwi (Bl.), ketujur (Sas.), turing, suri (Sulut), tuli (Tal.), palawu (Bm.), gala-gala (Timor), ngganggala, kalala (Rote),[5] suri (Mdw.), uliango (Gtl.), tanunu (Smb.), kayu jawa (Bare'e dan Mks.), ajatulama (Bgs.).[4] Nama Inggrisnya, agathi, dipinjam dari namanya dalam bahasa Bengali, agati.[6]

Deskripsi

Turi, menunjukkan bunga dan buah

Turi merupakan pohon yang berkayu lunak dan berumur pendek. Tingginya dapat mencapai 5-12 m.[7] Akarnya berbintil-bintil dan berguna untuk menyuburkan tanah.[8] Bunganya besar dan keluar dari rantingnya. Bunganya apabila mekar, berbentuk seperti kupu-kupu.[7] Warna bunganya ada yang merah dan ada juga yang putih.[9] Ada juga yang berwarna gabungan kedua-duanya.[8] Letaknya menggantung dengan 2-4 bunga dan bertangkai, kuncupnya berbentuk sabit.[7] Rantingnya menggantung, kulit luar berwarna kelabu hingga kecokelatan. Kulit luarnya ini tidak rata dengan alur membujur dan melintang tidak beraturan dengan lapisan gabus yang mudah terkelupas. Pada bagian dalam, batangnya berlendir dan berair[9] yang berwarna merah, dan rasanya pahit.[10] Percabangan baru keluar apabila panjangnya sudah mencapai 5 meter. Daunnya majemuk[9] dan tersebar.[7]

Memiliki daun penumpu sepanjang 1/2-1 cm. Anak daunnya bentuknya jorong memanjang, rata, dan menyirip genap. Panjang tangkai daun 20–30 cm. Tangkainya pendek, dan setiap tangkai berisi 20-40 pasang anak daun. Warna bunganya ada yang merah dan ada juga yang putih.[9] Buahnya berbentuk polong, menggantung, bersekat, dengan panjang 20-55 cm, sewaktu muda berwarna hijau, dan sudah tua berwarna kuning keputih-putihan. Sedangkan bijinya berbentuk bulat panjang, dan berwarna cokelat muda.[4]

Persebaran dan habitat

Daun-daun majemuk

Spesies ini tersebar di India Timur sampai Australia. Di Indonesia, tumbuhan ini ditanam sebagai tumbuhan hias di halaman-halaman rumah dan di sawah-sawah sebagai tanaman pelindung. Ia dapat pula hidup pada tanah asam dan kadang juga tumbuh subur di tanah berair.[11] Akan tetapi, turi tidak baik ditanam pada ketinggian lebih dari 1.500 mdpl.[9] Turi biasanya digunakan sebagai tanaman pelidung[9] pohon rambatan bagi tanaman lada atau vanila.[12]

Perbanyakan turi dilakukan dengan biji atau stek batang.[13] Biji-biji tersebut disemai terlebih dahulu. Biji yang ditabur tanpa naungan dapat berkecambah hingga 80%, tetapi perkembangbiakan dengan stek batang dilakukan kadang-kadang saja.[14]

Manfaat

Bunga turi, biasa dijadikan lalap atau pecel

Lalapan

Daun, bunga dan polongnya yang masih muda dapat dimakan sebagai sayur atau lalap setelah direbus terlebih dahulu. Daun muda ini baunya tetap tidak enak dan berlendir, sekalipun telah dikukus. Namun lalapan daun ini baik dimakan ibu untuk menambah ASI. Bunganya terasa gurih dan manis, sehingga digemari sebagai campuran pecel.[15] Untuk membuat pecel ini, bunga turi (bisa juga diganti kacang panjang) ini dicampur dengan "ganteng" taoge, bersama dengan kulit melinjo yang sudah dikukus direbus sampai cukup masak. Kalau merebus bahan-bahan ini hanya setengah matang, akan menyebabkan rasa "gatal" di tenggorokan karena bulunya belum rontok.[16] Buah turi yang berwarna putih merupakan sayur yang sangat digemari di Jawa. Polongnya pun dapat dimakan layaknya kacang panjang.[8]

Obat tradisional

Turi merah

Pepagannya dapat dipergunakan sebagai obat. Kulit kayu ini diremas dalam air atau direbus, dan airnya diminum untuk mengobati seriawan, disentri, murus darah, atau menceret pada umumnya. Namun jika terlalu banyak diminum, air rebusan ini akan bekerja sebagai obat muntah (emetik).[5]

Bunganya yang berwarna merah bermanfaat sebagai obat.[a] Kulit kayunya yang berwarna merah dijual dengan nama kayu timor. Kadar tanin yang tinggi inilah yang menyebabkan dapat digunakan untuk penyembuhan luka atau disentri.[15][b] Pada umumnya kayu timor ini digunakan untuk mengobati berak darah dan mengatasi peradangan, memar, dan bengkak-bengkak.[5]

Polongan buah

Dalam pengobatan, turi dapat digunakan untuk seriawan, radang usus (dengan cara meminum rebusan pepagan turi)[4] disentri, diare, scabies (yakni dengan tumbukan kulit kayu yang dibubuhkan di tempatnya[15]), cacar air, keseleo, terpukul,[17] keputihan, batuk, beri-beri, sakit kepala, radang tenggorokan; demam nifas, produksi ASI, hidung berlendir, batuk, reumatik, dan luka.[13] Adapun, oleh etnis Sumba, daun dan pepagan turi digunakan untuk ditempelkan pada bagian yang patah tulang, yang kemudian diikat dengan kain dan dibungkus oleh pelepah daun pisang selama seharian.[18]

Menurut penelitian ilmiah, getah tumbuhan ini merupakan astringen. Ia mengandung zat pewarna utama, yakni agatin dan zantoagatin, kemudian basorin, dan tanin. Biji tumbuhan ini mengandung 70% protein, dan daunnya mengandung saponin yang tidak berbahaya,[10] sekalipun dapat dijadikan pengganti sabun untuk mencuci pakaian.[15] Bunganya mengandung konten gula variabel dan sumber vitamin B. Semua bagian tumbuhan ini dilaporkan dapat menyembuhkan rabun senja; kalau memang demikian, tumbuhan ini mengandung vitamin A.[10]

Penelitian terbaru mendapatkan bahwa akar turi mengandung bahan-bahan aktif yang bersifat anti-tuberkulosis terhadap bakteria Mycobacterium tuberculosis. Bahan-bahan itu di antaranya adalah asam betulinat dan tiga macam isoflavanoid.[19]

Penyamak dan pewarna

Pepagan turi mengeluarkan getah bening yang akan mengeras menjadi gom apabila kena udara. Gom ini dimanfaatkan sebagai pengganti gom arab, dan digunakan dalam makanan dan perekat.[6] Di Karimunjawa, lendirnya digunakan untuk pewarna.[8]

Getah turi itu dimanfaatkan nelayan zaman dahulu untuk mengolesi tali pancing dan jala agar lebih awet. Getah ini juga dapat dicampurkan ke dalam cat hitam yang dipakai untuk mengawetkan tambang atau kayu bangunan; selain itu getah juga bersifat mengikat cat. Gom turi digunakan pula sebagai perekat dalam penjilidan buku.[5]

Di samping getah, cairan rebusan pepagan turi dipakai untuk merendam alat-alat penangkap ikan sehingga tahan lama. Di Kebumen, air rebusan yang dicampur dengan jelaga dipakai untuk memberi warna hitam pada kerajinan anyaman bambu.[5]

Pakan ternak

Daun-daun turi juga dapat dipergunakan untuk makanan ternak[9] dan pupuk hijau.[12]

Banyak catatan yang menunjukkan bahwa turi merupakan hijauan pakan yang disukai ruminansia dan bernilai nutrisi tinggi.[20] Setiap 100 g berat kering, daun-daun turi mengandung sekitar 36% protein kasar dan 9600 IU vitamin A.[6] Konsentrasi N pada dedaunan itu sekitar 3,0–5,5%, dan lebih tinggi lagi pada biji, yakni hingga 6,5%. Ketecernaan dedaunan itu berkisar antara 65–73%, dengan kandungan serat kasar yang rendah (5–18%). Dan meskipun hijauan ini diketahui mengandung saponin dan tanin, sejauh ini tidak ada reaksi toksik yang terjadi pada ruminansia. Akan tetapi pemanfaatannya bagi hewan berperut tunggal (monogastrik) perlu berhati-hati, karena pakan ini bersifat mematikan bagi ayam.[20]

Berikut ini adalah zat kimia yang terkandung dalam turi yang menyebabkan baik untuk dimakan ternak:[21]

Kandungan zat Jumlah
Protein kasar 27,3%[c]
Energi kasar 4.825 kkal/kg
SDN 24,4%
Lignin 2,7%
Abu 7.5%
Kalsium 1,5%
P 0,4%

Kayu

Kayu turi tergolong ringan; BJ-nya berkisar antara 0,38 hingga 0,50 dan digolongkan dalam kelas awet V (tidak awet). [14][6]

Kayu ini juga kurang baik untuk dijadikan kayu bakar, karena banyak menghasilkan asap. Meskipun demikian, turi menjadi sumber kayu bakar yang populer di pedesaan karena lekas tumbuh dan telah menghasilkan kayu pada umur setahun.[6] Turi dapat mencapai tinggi 2 m dalam 12 minggu, dan 4–5 m dalam setahun; di Indonesia dapat menghasilkan 20–25 m³/ha per tahun apabila ditanam rapat-rapat. Kayunya lunak, berwarna putih, dan lekas rusak.[20]

Batang/kayu turi dapat diolah menjadi kertas[8] dengan campuran bambu. Dengan rotasi penanaman 3-4 tahun, turi mampu menghasilkan lebih banyak bahan mentah selulosa per satuan luas jika dibandingkan jenis kayu penghasil pulp yang lain. Akan tetapi serat kayu turi ini pendek-pendek, sehingga perlu dicampur dalam proporsi yang cukup dengan serat bambu yang lebih panjang, agar dapat menghasilkan kertas yang lumayan kuat. Bubur kayu turi dapat dipakai untuk membuat kertas kelas menengah ke bawah:kertas koran, majalah, kertas tulis, atau untuk barang cetakan murah.[6]

Kayu ini digunakan pula untuk papan.[10] Dengan bertambahnya umur, kepadatan kayu turi pun turut meningkat. Kayu yang dihasilkan turi berumur 5–8 tahun telah cukup besar dan cukup kuat untuk dipergunakan sebagai ramuan rumah atau untuk membuat peralatan. Kayu ini mungkin pula untuk dijadikan tiang, akan tetapi kurang awet karena kayu turi mudah diserang cendawan dan serangga.[6]

Kulit pohon turi yang sudah dijadikan bubuk dapat digunakan untuk kosmetik.[12] Daunnya yang mengandung saponin dapat digunakan untuk menggantikan sabun setelah diremas-remas dalam air untuk mencuci pakaian.[15]

Kegunaan lain

Di samping itu turi juga ditanam untuk pelbagai kegunaan: peneduh, pagar hidup, penahan angin, pohon rambatan, pohon hias, dan juga untuk menghijaukan lahan kritis.[20] Bintil-bintil akar pada turi mengikat nitrogen dalam tanah, dan dengan demikian memperbaiki kesuburan tanah. Daun-daun, bunga, dan buah yang berjatuhan menjadi mulsa dan pupuk hijau yang baik. Karena pertumbuhannya yang cepat, turi sangat baik ditanam sebagai tanaman antara –misalnya pada masa bera– untuk memulihkan kesuburan tanah.[6]

Pada tahun 1984, belalang kayu menyerang tanaman kelapa, pisang, cemara, dan juga turi di wilayah Kebumen dan Tegal.[22] Beruntung, salah satu cara untuk mengusir hama belalang kayu adalah dengan menanam turi yang mengundang kumbang endol (Mylabris putulata). Turi juga ditanam untuk membasmi belalang kayu (Valanga nigricornis zehntneri). Ini dimaksudkan untuk mengundang kumbang endol. Kumbang dewasa menyukai bunga turi, sementara larvanya akan memakan telur-telur belalang.[23]

Turi juga bermanfaat sebagai pagar hidup. Maksudnya di sini adalah sebagai penghalang bibit sayuran dari gangguan-gangguan ruminansia seperti ayam kampung. Slamet Soeseno, penulis buku sayuran Indonesia mencatat bahwa pagar hidup dapat dibuat berselang-seling. Misalnya, turi berselang-seling dengan kelor dan singkong.[24][25] Maka dari itu, tidak perlu mengeluarkan biaya banyak untuk memagari bibit tanaman sayuran, semisal dengan bambu ataupun tembok setengah badan berkawat kasa.[24]

Referensi

  1. ^ Persoon, C.H. 1807. Syn. pl. 2(2): 316 Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine..
  2. ^ Linnaeus, C. 1753. Species Plantarum 2: 722.
  3. ^ Lamarck, J.B. 1806. Encycl. Méth. Bot. 7: 127.
  4. ^ a b c d "Sesbania grandiflora Pers" (PDF). Departemen Kesehatan. 15 November 2001. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-12-07. Diakses tanggal 20 April 2013. 
  5. ^ a b c d e f Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia 2: 971-972. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Bogor.
  6. ^ a b c d e f g h ICRAF Agroforestry Tree Database: Sesbania grandiflora Diarsipkan 2010-10-05 di Wayback Machine., diakses pada 5/02/2013
  7. ^ a b c d Tim Redaksi, hlm. 249.
  8. ^ a b c d e Sastrapradja et al. 1980c, hlm. 73.
  9. ^ a b c d e f g Sastrapradja et al. 1980a, hlm. 115.
  10. ^ a b c d Dharma 1987, hlm. 202.
  11. ^ Rukmana 2005, hlm. 28-29.
  12. ^ a b c Ong 2008, hlm. 27.
  13. ^ a b "Turi". IPTEKnet. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-12-23. Diakses tanggal 23 December 2012. 
  14. ^ a b Sastrapradja et al. 1980b, hlm. 103.
  15. ^ a b c d e Dalimartha 2009, hlm. 163-166.
  16. ^ Soeseno 1985, hlm. 32-33.
  17. ^ Tim Redaksi, hlm. 250.
  18. ^ Hidayat 2005, hlm. 192.
  19. ^ Hasan, N., H. Osman, S. Mohamad, K.C. Wong, K. Awang, & A.S.M. Zahariluddin. 2012. The Chemical Components of Sesbania grandiflora Root and Their Antituberculosis Activity. Pharmaceuticals 5: 882-889.
  20. ^ a b c d Heering, J.H. & R.C. Gutteridge. 1992. Sesbania grandiflora (L.) Poir. Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine. [Internet] Record from Proseabase. L.'t Mannetje and R.M. Jones. (Editors). Forages.: Plant Resources of South-East Asia 4: 196-198. PROSEA (Plant Resources of South-East Asia) Foundation, Bogor, Indonesia. Accessed from Internet: 5-Feb-2013
  21. ^ Rukmana 2005, hlm. 29.
  22. ^ Pracaya 2008, hlm. 42-43.
  23. ^ Pracaya 2008, hlm. 45.
  24. ^ a b Soeseno 1985, hlm. 8.
  25. ^ Soeseno 1985, hlm. 3.

Catatan bawah

  1. ^ Turi dengan bunga yang berwarna merah pada sisi sampingnya disebut turi merah (Dharma 1987, hlm. 201).
  2. ^ Menurut Heyne, ada beberapa macam kulit kayu yang dinamai kayu timor, di antaranya termasuk pepagan soga (Peltophorum pterocarpum).[5]
  3. ^ Referensi dari LIPI menyebut jumlah proteinnya hingga 45% (Sastrapradja et al. 1980c, hlm. 73).

Bacaan

Pranala luar

Read other articles:

Artikel ini bukan mengenai Museum Munisipal Nanjing. Nanjing Museum南京博物院Bagian luar Museum NanjingDidirikan1933LokasiNanjing, TiongkokJenisMuseum sejarah, museum seniSitus webwww.njmuseum.com Museum Nanjing (Hanzi: 南京博物院; Pinyin: Nánjīng Bówùyuàn) adalah sebuah museum yang terletak di Nanjing, ibu kota Provinsi Jiangsu di Tiongkok Timur. Dengan luas 70,000 meter persegi ([convert: unit tak dikenal]),[1] museum ini merupakan salah satu museum terbesar d...

 

 

Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada April 2016. Persatuan Wartawan Republik Indonesia selanjutnya dikenal dengan nama PWRI; adalah organisasi profesi bagi para wartawan di Indonesia.[1][2] Organisasi ini didirikan di Jakarta pada tanggal 3 Mei 2013.[1][2] PWRI didirikan...

 

 

Diego Castro Informasi pribadiNama lengkap Diego Castro GiménezTanggal lahir 2 Juli 1982 (umur 41)Tempat lahir Pontevedra, SpanyolTinggi 1,74 m (5 ft 9 in)Posisi bermain SayapInformasi klubKlub saat ini GetafeNomor 17Karier junior AJ LérezKarier senior*Tahun Tim Tampil (Gol)2001–2003 Pontevedra 63 (14)2003–2006 Málaga B 90 (2)2005–2006 Málaga 2 (0)2006–2011 Sporting Gijón 170 (39)2011– Getafe 31 (7) * Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari li...

Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.Cari sumber: Eksplorasi geofisika – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR Eksplorasi geofisika adalah kegiatan penjajakan struktur geologi yang cocok bagi pengumpulan minyak bumi dengan menggunakan perala...

 

 

Northrop SM-62 Snark adalah rudal intercontinental model awal yang bisa membawa hulu ledak termonuklir W39. Snark ini digunakan oleh Komando Udara Strategis Angkatan Udara AS dari 1958 sampai 1961. Snark mengambil namanya dari penulis Lewis Carroll karakter Liga Primer.[1] Rudal Snark dikembangkan untuk menyajikan penangkal nuklir dengan Uni Soviet dan musuh potensial lainnya pada saat Intercontinental Ballistic Missiles (ICBM) yang masih dalam pengembangan. Snark adalah satu-satunya...

 

 

Indonesian university This article relies excessively on references to primary sources. Please improve this article by adding secondary or tertiary sources. Find sources: International University Liaison Indonesia – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (July 2015) (Learn how and when to remove this message) International University Liaison Indonesia (IULI)MottoThe Spirit of ScienceTypePrivate UniversityEstablished2014RectorTutun Nugraha, Ph.D.Lo...

Cut of beef from the top sirloin cap steak Baseball steakCenter cut top sirloin cap (baseball steak).Alternative namescenter cut top sirloin cap steakTypeBeef steak Baseball steak is a center cut of beef taken from the top sirloin cap steak. Baseball steaks differ from sirloin steaks in that the bone and the tenderloin and bottom round muscles have been removed; and the cut is taken from biceps femoris.[1][2] A baseball steak is essentially a center cut top sirloin cap steak. ...

 

 

Non-orientable surface with one edge A Möbius strip made with paper and adhesive tape In mathematics, a Möbius strip, Möbius band, or Möbius loop[a] is a surface that can be formed by attaching the ends of a strip of paper together with a half-twist. As a mathematical object, it was discovered by Johann Benedict Listing and August Ferdinand Möbius in 1858, but it had already appeared in Roman mosaics from the third century CE. The Möbius strip is a non-orientable surface, meani...

 

 

Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.Cari sumber: Organisasi Pembebasan Palestina – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR Organisasi Pembebasan Palestina منظمة التحرير الفلسطينيةMunaẓẓamat at-Taḥrīr al-Filasṭīniyya...

Map all coordinates using OpenStreetMap Download coordinates as: KML GPX (all coordinates) GPX (primary coordinates) GPX (secondary coordinates) Map of the Dominican Republic Topography of Hispaniola Cayo Levantado Isla Beata Isla Catalina Isla Saona The Dominican Republic, aside from being on the eastern part of Hispaniola (an island which it shares with Haiti), contains many small islands as part of a territory. There were two islands, Cabritos Island, that were in the Isla Cabritos Nation...

 

 

Historic district in Pennsylvania, United States For other similarly named historic districts, see Washington Historic District (disambiguation). United States historic placeEast Washington Historic DistrictU.S. National Register of Historic PlacesU.S. Historic districtWashington County History & Landmarks Foundation Landmark Looking down South Wade AvenueShow map of PennsylvaniaShow map of the United StatesLocationRoughly North, East, and Wade Aves., Wheeling, Beau, and Chestnut Sts., Ea...

 

 

New Zealand botanist and ecologist (1906–1987) Lucy MooreMBEMoore in 1959BornLucy Beatrice Moore(1906-07-14)14 July 1906Warkworth, New ZealandDied9 June 1987(1987-06-09) (aged 80)Orewa, New ZealandAlma materAuckland University CollegeKnown forFlora of New ZealandScientific careerFieldsBotanyInstitutionsNew Zealand Department of Scientific and Industrial Research (DSIR) Lucy Beatrice Moore MBE (14 July 1906 – 9 June 1987) was a New Zealand botanist and ecologist. Biography E...

This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: 10th CPLP Summit – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (June 2019) (Learn how and when to remove this message) X Conference of Heads of State & Government of the CPLP10th CPLP SummitThe 10th CPLP Summit; Díli, .Host country Timor LesteDates23 ...

 

 

Genetic disorder Medical conditionMuscular dystrophyIn affected muscle (right), the tissue has become disorganized and the concentration of dystrophin (green) is greatly reduced, compared to normal muscle (left).SpecialtyNeuromuscular medicineSymptomsIncreasing weakening, breakdown of skeletal muscles, trouble walking[1][2]DurationChronic[1]Types> 30, including Duchenne muscular dystrophy, Becker muscular dystrophy, facioscapulohumeral muscular dystrophy, limb–gir...

 

 

Polish general This article includes a list of general references, but it lacks sufficient corresponding inline citations. Please help to improve this article by introducing more precise citations. (May 2016) (Learn how and when to remove this message) Jan Edward Romer Jan Edward Romer (1869 in Lwów – 1934 in Warsaw) was a Polish general and military commander. Studied in Mödling and joined the Austro-Hungarian Army. During the First World War fought at the battle of Limanowa (1914) a...

Masjid Khamza BeyΧαμζά Μπέι ΤζαμίAgamaAfiliasiIslam – SunniProvinsiMakedonia TengahLokasiLokasiThessalonikiNegara YunaniArsitekturArsitekKhamza BeyTipeMasjidGaya arsitekturTurkiDidirikan1460SpesifikasiKubah1Menara1 Masjid Khamza Bey (bahasa Yunani: Χαμζά Μπέι Τζαμί) (bahasa Turki: Hamza Bey Camii) atau yang lebih dikenal dengan Masjid Alkazar Thessaloniki (bahasa Yunani: Αλκαζάρ Θεσσαλονίκης Τζαμί) adalah sebuah masjid bersejarah peni...

 

 

Little Fires Everywhere Sampul edisi IndonesiaPengarangCeleste NgNegaraAmerika SerikatBahasaInggrisGenreFiksiDiterbitkan2017PenerbitPenguin GroupHalaman352ISBNISBN 0735224293 Little Fires Everywhere adalah novel kedua dari Celeste Ng. Berfokus pada dua keluarga yang tinggal di Shaker Heights tahun 1990-an yang dipertemukan melalui anak-anak mereka. Ng menggambarkan menulis tentang kampung halamannya sebagai seperti menulis tentang seorang kerabat, kamu melihat semua hal hebat tentang mereka, ...

 

 

日本 > 東京都 > 文京区 > 大塚 (文京区) 大塚 町丁 お茶の水女子大学 南門 大塚大塚の位置 北緯35度43分17.63秒 東経139度43分54.22秒 / 北緯35.7215639度 東経139.7317278度 / 35.7215639; 139.7317278国 日本都道府県 東京都特別区 文京区地域 小石川地域面積[1] • 合計 1.138 km2人口(2019年(令和元年)8月1日現在)[2] • 合計 ...

علم الفلك الراديويمصفوف المراصد العظيم VLA في نيومكسيكو بالولايات المتحدة يقيس الموجات الراديوية الآتية من أماكن كثيرة في الكون.صنف فرعي من علم فلك رصدي يمتهنه radio astronomer (en) الموضوع جرم فلكي تعديل - تعديل مصدري - تعديل ويكي بيانات علم الفلك الكَاشُوفِي[1] أو علم الفلك الإش...

 

 

Tragedy written by Jean Racine AndromaqueTitle page from 1668 edition of AndromaqueWritten byJean RacineCharactersAndromaque Pyrrhus Oreste Hermione Pylade Cléone Céphise PhoenixSettingThe Royal Palace at Bouthroton in Epirus Andromaque is a tragedy in five acts by the French playwright Jean Racine written in alexandrine verse. It was first performed on 17 November 1667 before the court of Louis XIV in the Louvre in the private chambers of the Queen, Marie Thérèse, by the royal company of...