Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Ungka

Ungka[1][2]
Rentang waktu: Miosen–Sekarang
Hylobates lar
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Primata
Subordo: Haplorhini
Infraordo: Simiiformes
Superfamili: Hominoidea
Famili: Hylobatidae
Gray, 1870
Genera

Hylobates
Hoolock
Nomascus
Symphalangus

Penyebaran di Asia Tenggara

Ungka atau wawa atau wak-wak atau owa (Inggris: Gibbon) adalah kera di dalam famili Hylobatidae (pengucapan / ˌ haɪlɵbeɪtɨdi ː /). Famili ini dibagi menjadi empat genus berdasarkan jumlah kromosom diploid mereka: Hylobates (44), Hoolock (38), Nomascus (52), dan Symphalangus (50). Ungka dapat ditemui di hutan hujan tropis dan subtropis dari timur laut India ke Indonesia dan dari utara hingga Tiongkok bagian selatan, termasuk pulau-pulau Sumatra, Kalimantan dan Jawa. Di antara mamalia yang bertempat tinggal di pohon dan tidak bisa terbang, ungka adalah yang paling cepat dan lincah.

Spesies

Famili Hylobatidae: Ungka[3][4]

Genera punah

Karakteristik Fisik

Ukuran tubuh ungka relatif kecil, kurus, lincah, serta ramping dengan kepala bulat kecil, lengan panjang, dan jari-jari panjang namun jempolnya relatif pendek. Pergelangan tangan owa juga dilengkapi dengan sendi peluru. Tubuh owa ditutupi oleh rambut yang tebal, halus, berwarna cokelat terang hingga cokelat gelap.Rambut ungka menutupi sebagian besar bagian tubuh, kecuali wajah, jari, telapak tangan, telapak kaki, dan ketiak. Rahang kecil ungka atau owa dilengkapi dengan gigi taring tajam. Owa betina umumnya lebih berat daripada ungka jantan.

Habitat

Ungka atau owa dikategorikan sebagai hewan arboreal karena menghabiskan sebagian besar waktunya dengan berayun di pohon-pohon.Ungka banyak ditemukan di alam liar di hutan hujan tropis dan subtropis Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Asia Timur, Tiongkok, Myanmar, Indonesia, Malaysia, Bangladesh, Vietnam, Timur Laut India, Thailand, dan Kamboja adalah beberapa negara yang menjadi habitat ungka.

Makanan

Makanan favorit ungka atau owa berupa buah-buahan yang mereka konsumsi selama perburuan di siang hari. Selain buah, ungka juga mengonsumsi tunas muda, daun, biji, kulit, dan bunga-bungaan. Telur dan serangga juga merupakan bagian dari diet mereka. Memiliki lengan panjang memungkinkan ungka untuk berayun dari satu cabang ke cabang lain atau dari satu pohon ke pohon lain dengan mudah. Jari-jarinya yang panjang memungkinkan mereka untuk dapat memegang cabang pohon dengan baik. Gerakan ayunan lengannya ini disebut brachiation, memungkinkan mereka untuk berayun sejauh 15 meter di atas pohon dengan kecepatan sekitar 35 mil per jam. Selain berayun, primata ini juga terkenal karena gerakan kedua tungkainya (bipedal). Ungka berjalan dengan kedua tungkai yang dibantu lengan mereka untuk menjaga keseimbangan. Ungka akan menumpukan berat badannya di tangan dan kemudian mengayunkan kakinya. Karena tidak bisa berenang, biasanya ungka memilih untuk menghindari air.

Tempat Berteduh

Berbeda dengan kera yang lebih besar seperti gorila, ungka tidak membangun sarang sendiri. Ungka memiliki ischial callosities, bantalan berdaging tanpa saraf yang melekat pada tulang pinggul yang memungkinkan mereka untuk tidur dalam posisi duduk. Ungka sering ditemukan tidur dengan posisi duduk di percabangan pohon dengan kepala terselip di pangkuan dan lengan panjangnya memeluk lutut mereka. Sekelompok ungka biasanya tidur pada pohon yang sama selama beberapa waktu tertentu. Termasuk primata diurnal, ungka aktif sekitar sepuluh setengah jam dalam sehari.

Referensi

  1. ^ Groves, C.P. (2005). Wilson, D.E.; Reeder, D.M. (ed.). Mammal Species of the World: A Taxonomic and Geographic Reference (Edisi 3). Baltimore: Johns Hopkins University Press. hlm. 178–181. ISBN 0-801-88221-4. OCLC 62265494.
  2. ^ Mootnick, A. (2005). "A new generic name for the hoolock gibbon (Hylobatidae)". International Journal of Primatology. 26 (26): 971–976. doi:10.1007/s10764-005-5332-4.
  3. ^ Geissmann, Thomas (December 1995). "Gibbon systematics and species identification" (PDF). International Zoo News. 42: 467–501. Diakses tanggal 2008-08-15.
  4. ^ Geissmann, Thomas. "Chapter 3: "Adopting a Systematic Framework". Gibbon Systematics and Species Identification. Diakses tanggal 2011-04-05 – via gibbons.de.
  5. ^ Brown, Georgia (11 January 2017). "New species of gibbon discovered in China". The Guardian. Diakses tanggal January 13, 2021.
  6. ^ a b Sonstige, Wilson, Don E. 1944- Hrsg. Cavallini, Paolo (2013). Handbook of the mammals of the world. Lynx Edicions. ISBN 978-84-96553-89-7. OCLC 1222638259. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list (link)

Daftar pustaka

  • Eko,G. 2014. Hewan Primata: 6 Fakta Menarik Tentang Owa (Gibbon). Pusat Studi Satwa Primata- LPPM IPB, Bogor.
  • Groves, Colin (2005-09-16). Wilson, D. E., dan Reeder, D. M. (eds), ed. Mammal Species of the World (edisi ketiga ed.). Johns Hopkins University Press. pp. 178–181. ISBN 0-8018-8221-4.^
  • Mootnick, A.; Groves, C. P. (2005). "A new generic name for the hoolock gibbon (Hylobatidae)". International Journal of Primatology 26 (26): 971–976. doi:10.1007/s10764-005-5332-4

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya