Tripelenamin
Tripelenamin adalah obat yang digunakan untuk melawan pruritus. Obat ini merupakan antihistamin generasi pertama.[2] Rumus kimia obat ini adalah C₁₆H₂₁N₃. SejarahTripelenamin dipatenkan pada tahun 1946 oleh Carl Djerassi dan rekannya, yang bekerja di CIBA di New Jersey.[3] Kegunaan medisDi mana dan kapan obat ini umum digunakan, tripelenamin digunakan seperti antihistamin antikolinergik ringan lainnya untuk mengobati kondisi saluran pernapasan atas yang timbul akibat rinitis alergi. Obat ini dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan obat lain untuk mendapatkan efek yang diinginkan. Obat batuk dengan formula umum tripelenamin + kodein/dihidrokodin/hidrokodon ± ekspektoran ± dekongestan populer jika tersedia. Di antaranya adalah sirop obat batuk Pyribenzamine yang mengandung kodein, dengan dan tanpa dekongestan, yang tercantum dalam Physicians' Desk Reference tahun 1978; sinergi kodein-tripelenamin sudah dikenal luas dan membuat campuran tersebut lebih bermanfaat untuk tujuan yang dimaksudkan. Efek sampingTripelenamin bersifat menenangkan. Efek samping lainnya dapat berupa iritasi, mulut kering, mual, dan pusing. FarmakologiFarmakodinamikTripelenamin bekerja terutama sebagai antihistamin, atau antagonis reseptor H1. Obat ini memiliki sedikit atau tidak ada aktivitas antikolinergik, dengan selektivitas 180 kali lipat untuk reseptor H1 dibandingkan reseptor asetilkolina muskarinik (sebagai perbandingan, difenhidramin memiliki selektivitas 20 kali lipat untuk reseptor H1).[4] Selain sifat antihistaminnya, tripelenamin juga bekerja sebagai penghambat penyerapan kembali serotonin-norepinefrin-dopamin (SNDRI) yang lemah.[5][6][7] FarmakokinetikWaktu paruh eliminasi tripelenamin adalah 4 hingga 6 jam.[1] Dalam sebuah studi klinis, waktu paruh tripelenamin setelah injeksi intramuskular sebanyak 50 hingga 100 mg adalah 2,9 hingga 4,4 jam.[8][9] Masyarakat dan budayaKetersediaanTripelenamin tidak lagi tersedia di Amerika Serikat.[10] Referensi
|