Tren pasar
Tren pasar merupakan suatu perkembangan yang dapat memperngaruhi pasar dimana dapat terjadi secara kosisten dan signifikan terhadap pola pembelian komsumen dengan melihat perilaku dan prefensi.[1] Perkembangan pasar di era globalisasi sangat berkembang pesat dan meluas, sehingga menyebabkan perubahan secara dinamis yang terjadi terus meneruts di dalam lingkungan seluruh ekonomi. Banyak faktor yang mempengaruhi tren pasar, yakni data ekonomi, pendapatan perusahaan, kebijakan moneter, peristiwa geopolitik, sentimen pasar, dinamina penawaran dan permintaan.[1] Mengindetifikasi Tren PasarDalam mengidentifikasi tren pasar diperlukannya beberapa hal, yakni sebagai berikut:[1] Analisis HargaDalam analisis harga, terdapat unsur-unsur didalamnya, seperti pada garis tren, pola harga serta indeks kekuaran relatif atau mengukur kecepatan dan besarnya perubahan harga, Analisis VolumeAnalisis Volume merupakan menganalisis peningkatan volume terhadap kenaikan harga yang mengikuti tren yang ada, sehingga dapat dilihat indikasi kelanjutan dari tren pasar tersebut. Analisis FundamentalAnalisis Fundamental merupakan pertimbangan unsur-unsur fundamental, seperti indikator ekonomi dan pendapatan perusahaan hingga peristiwa besar. Analisis ini lebih kepada hal yang negatif dan positif yang terjadi pada tren pasar tersebut. Tren utamaTren utama memiliki dukungan yang luas di seluruh pasar, mencakup sebagian besar sektor, dan berlangsung selama setahun atau lebih. Pasar bullish![]() Pasar bullish adalah periode di mana harga secara umum naik. Awal pasar bullish ditandai dengan pesimisme yang meluas. Titik ini adalah saat “kerumunan” paling ‘bearish’.[2] Perasaan putus asa berubah menjadi harapan, “optimisme”, dan akhirnya euforia seiring berjalannya pasar bullish.[3] Hal ini sering kali memimpin siklus ekonomi, misalnya, dalam resesi, atau lebih awal. Secara umum, pasar bullish dimulai ketika saham naik 20% dari level terendahnya dan berakhir ketika saham mengalami penurunan 20%.[4] Namun, beberapa analis menyarankan bahwa pasar bullish tidak dapat terjadi di dalam pasar bearish.[5] Analisis data pasar saham Morningstar, Inc. dari tahun 1926 hingga 2014 menunjukkan bahwa, rata-rata, pasar bullish tipikal berlangsung selama 8,5 tahun dengan pengembalian kumulatif rata-rata 458%. Selain itu, pengembalian tahunan pasar bullish berkisar antara 14,9% hingga 34,1%. Contoh
Pasar bearish![]() Pasar bearish adalah penurunan umum di pasar saham selama periode waktu tertentu.[7] Hal ini melibatkan transisi dari optimisme investor yang tinggi menjadi ketakutan dan pesimisme investor yang meluas. Salah satu ukuran yang umum diterima untuk pasar bearish adalah penurunan harga sebesar 20% atau lebih selama periode minimal dua bulan.[8] Penurunan sebesar 10% hingga 20% diklasifikasikan sebagai koreksi. Wilayah bearish selalu mendahului pasar bearish. Biasanya, saat pasar memasuki wilayah bearish, terdapat indikator lain selain koreksi. Indeks Volatilitas Cboe (VIX), ukuran utama volatilitas pasar, meningkat, menunjukkan peningkatan kecemasan investor. Selain itu, sentimen konsumen menurun, dengan ekspektasi pengangguran meningkat dan prospek ekonomi memburuk.[9] Terakhir (per 12 April 2025), pada April 2025, pasar saham Amerika Serikat memasuki wilayah bearish.[10] Indeks S&P 500 turun lebih dari 20% dari puncaknya, memenuhi definisi teknis memasuki wilayah bearish. Penurunan ini terutama disebabkan oleh ketegangan perdagangan yang meningkat dan kebijakan tarif di bawah pemerintahan Trump, yang telah menyebabkan volatilitas pasar yang signifikan dan ketidakpastian investor.[11] Pada akhirnya, ketika pasar memasuki wilayah bearish, hal itu hampir selalu mengarah pada pasar saham yang memasuki pasar bearish. Pasar bearish berakhir ketika saham pulih dan mencapai rekor tertinggi baru.[12] Pasar bearish kemudian dievaluasi secara retrospektif dari rekor tertinggi terbaru hingga harga penutupan terendah,[13] dan periode pemulihannya berlangsung dari harga penutupan terendah hingga pencapaian rekor tertinggi baru. Indikator lain yang umum diterima untuk akhir pasar bearish adalah indeks yang naik 20% atau lebih dari level terendahnya.[14][15] Dari tahun 1926 hingga 2014, rata-rata durasi pasar bearish adalah 13 bulan, disertai dengan kerugian kumulatif rata-rata sebesar 30%. Penurunan tahunan pasar bearish berkisar antara −19,7% hingga −47%.[16] Daftar Referensi
|