Murad merupakan anak seorang arsitek dan seniman,[17][18] ia dibesarkan dalam keluarga yang nonreligius di London.[19] Ayahnya, John Winter, merupakan arsitek yang cukup berpengaruh di Inggris.[20] Murad masuk Islam pada 1979 atau saat ia berusia 19 tahun. Pendidikannya ditempuh di Westminster School dan lulus sebagai ahli bahasa Arab dari Pembroke College, Cambridge pada 1983.[17] Setelah dari Cambridge, ia melanjutkan studi di Universitas Al Azhar, Kairo[17][21] dan belajar secara mandiri kepada beberapa ilmuwan di Arab Saudi dan Yaman.[22] Setelah kembali ke Inggris, ia belajar bahasa Turki dan Persia di Universitas London.[21]
Pekerjaan utama
Pada 2009, Murad membantu pendirian Cambridge Muslim College, lembaga yang dirancang untuk melatih para imam di Inggris.[23][24][25] Murad juga mengetuai Anglo-Muslim Fellowship for Eastern Europe dan Sunna Project yang menerbitkan kembali kumpulan hadis berbahasa Arab terkemuka.[22][17] Di sela-sela kesibukannya, ia menjabat sebagai sekretaris Muslim Academic Trust.[17] Ia aktif mengalihbahasakan teks-teks penting Islam ke bahasa Inggris, termasuk menerjemahkan dua jilid Ihya Ulum al-Din karya Imam al-Ghazali. Selain kerja penerjemahan, Murad juga menulis sendiri berbagai artikel tentang teologi Islam, relasi Muslim-Kristen, dan dua buku berbahasa Turki tentang teologi politik. Ulasannya terhadap buku-buku kadang terbit di Times Literary Supplement. Ia juga merupakan editor Cambridge Companion to Classical Islamic Theology (2008) dan penulis Bombing without Moonlight yang pada 2007 mendapatkan penghargaan dari Raja Abdullah I.[26] Murad juga merupakan kontributor aktif beberapa acara Radio BBC 4's bertajuk Thought for the Day.[27][28] Selain itu, Murad adalah salah satu dari sekian penandatangan A Common Word Between Us and You, sebuah surat terbuka ulama Islam kepada para pemimpin Kristen yang menyerukan perdamaian dan kesalingpahaman antargolongan.[29]
Cambridge Mosque Project
Murad merupakan pendiri dan ketua Cambridge Central Mosque[30] yang telah mendirikan masjid baru yang dirancang khusus di Cambridge untuk menampung lebih dari 1.000 jamaah.[28][31] Masjid tersebut bertemakan masjid ramah lingkungan yang menggunakan konsep energi terbarukan dengan jejak karbon yang minimal.[30] Terkait proyek tersebut, Murad menyatakan bahwa masjid tersebut akan menjadi markah tanah kelas dunia yang sangat penting dan oleh orang-orang akan dianggap sebagai bagian utuh kota Cambridge.[31]
Pandangan politik
Pandangan tentang Islamofobia
Murad kerap melancarkan kritik terhadap istilah "Islamophobia". Menurutnya, implikasi dari istilah tersebut didasarkan pada ketakutan ras atau kesukuan daripada terhadap agama.[32] Meski demikian, ia mengecam meruncingnya permusuhan terhadap Islam di Eropa, dan menyatakan bahwa hal tersebut dipicu hilangnya keyakinan dan tradisi di Eropa sendiri. Menurutnya, kondisi tersebut mengakibatkan orang Eropa membentuk identitas mereka dengan membandingkan diri mereka sendiri dengan orang Islam sebagai kelompok liyan.[33]
Pandangan tentang ekstremisme
Murad merupakan seorang muslim tradisionalis dan berpandangan bahwa ekstremis seperti al-Qaeda sebagai kelompok agama yang tidak sah dan tidak otentik. Ia mencela kegagalan ekstremis untuk memahami hukum, teologi, dan fatwa Islam.[34] Ia tegas menentang bom bunuh diri. Menurut Murad, Osama bin Laden dan tangan kanannya Ayman al-Zawahiri tidak islami dan melanggar ajaran Islam.[34]
Murad sangat kritis terhadap kebijakan negara-negara barat yang menurutnya memicu kebencian dan kemarahan dunia muslim.[35] Ia juga sangat kritis terhadap ideologi WahhabiArab Saudi yang ia yakini telah menjustifikasi dalih teologis kepada ekstremis untuk mengesahkan ideologi ekstremisme dan kekerasan-kekerasan yang mereka lakukan.[35]
Kehidupan pribadi
Adik laki-laki Murad adalah jurnalis dan penulis kolom sepak bola Henry Winter.[18]
Penghargaan dan nominasi
Pada 2003, Murad mendapatkan anugerah Pilkington Teaching Prize Universitas Cambridge dan pada 2007 ia dianugerahi King Abdullah I Prize for Islamic Thought atas jasanya menulis buku Bombing Without Moonlight .[14][13] Secara konsisten, ia masuk daftar 500 Muslim Paling Berpengaruh yang setiap tahun dirilis oleh Institut Pemikiran Islam Royal Aal al-Bayt dan pada 2012 menempati peringkat ke-50 sebagai muslim paling berpengaruh di dunia.[22] Pada Januari 2015, ia mendapatkan nominasi dalam kategori Services to Education oleh British Muslim Awards.[36] Pada 2022, Murad menduduki peringkat ke-45 dalam daftar 500 Muslim Paling Berpengaruh.[37]
Publikasi
Buku
Travelling Home: Essays on Islam in Europe (Cambridge: The Quilliam Press, 2020)
Gleams from the Rawdat al-Shuhada: (Garden of the Martyrs) of Husayn Vaiz Kashifi (Cambridge: Muslim Academic Trust, 2015)
Montmorency's Book of Rhymes Illustrated by Anne Yvonne Gilbert (California: Kinza Press, 2013)
Commentary on the Eleventh Contentions (Cambridge: Quilliam Press Ltd, 2012)
XXI Asrda Islom: Postmodern Dunyoda qiblani topish (Tashkent: Sharq nashriyoti, 2005)
Muslim Songs of the British Isles: Arranged for Schools (London: Quilliam Press Ltd, 2005)
Postmodern Dünya’da kibleyi bulmak (Istanbul: Gelenek, 2003)
Co-authored with John A. Williams, Understanding Islam and the Muslims (Louisville: Fons Vitae, 2002)
Understanding the Four Madhhabs: Facts About Ijtihad and Taqlid (Cambridge: Muslim Academic Trust, 1999)
Sebagai editor
The Cambridge Companion to Classical Islamic Theology (Cambridge: Cambridge University Press, 2008) ISBN978-0-521-78058-2
Islam, Religion of Life by Abdul Wadod Shalabi (USA: Starlatch Press, 2006) ISBN1-929694-08-3
Co-edited with Richard Harries and Norman Solomon, Abraham’s Children: Jews, Christians and Muslims in Conversation (Edinburgh: T&T Clark/Continuum, 2006)
Terjemahan
Imam al-Busiri, The Mantle Adorned (London: Quilliam Press, 2009)
Al-Asqalani Ibn Hajar, Selections from Fath Al-Bari (Cambridge: Muslim Academic Trust, 2000)
Abu Hamid al-Ghazali, Disciplining the Soul and Breaking the Two Desires (Cambridge: Islamic Texts Society, 1995)
Roger Du Pasquier, Unveiling Islam (Cambridge: Islamic Texts Society, 1992)
Imam al-Bayhaqi, Seventy-Seven Branches of Faith (London: Quilliam Press, 1990)
“Jesus and Muhammad: New Convergences.” Muslim World 99/1 (2009): 21–38.
“Poverty and the Charism of Ishmael.” In Building a Better Bridge: Muslims, Christians, and the Common Good, edited by Michael Ipgrave (Washington, DC: Georgetown University Press, 2009).
"Ibn Kemal (d. 940/1534) on Ibn 'Arabi's Hagiology." In Sufism and Theology, edited by Ayman Shihadeh (Edinburgh: Edinburgh University Press, 2007).
"The Saint with Seven Tombs." In The Inner Journey: Views from the Islamic Tradition, edited by William Chittick (Ashgate: White Cloud Press, 2007).
"Ishmael and the Enlightenment's Crise de Coeur." In Scripture, Reason, and the Contemporary Islam-West Encounter, edited by Basit Bilal Koshul and Steven Kepnes (New York: Palgrave, 2007).
"Qur'anic Reasoning as an Academic Practice." Modern Theology 22/3 (2006): 449–463; reprinted in The Promise of Scriptural Reasoning, edited by David Ford and C. C. Pecknold (Malden: Blackwell, 2006).
“The Chador of God on Earth: the Metaphysics of the Muslim Veil.” New Blackfriars 85 (2004): 144–157.
"The Poverty of Fanaticism." In Fundamentalism, and the Betrayal of Tradition, edited by Joseph Lumbard (Bloomington: World Wisdom, 2004).
“Readings of the ‘Reading’.” In Scriptures in Dialogue: Christians and Muslims Studying the Bible and the Qur'an Together, edited by Michael Ipgrace (London: Church House Publishing, 2004), 50–55.
^ abcSchleifer, Abdallah (2011). The Muslim 500: The World's 500 Most Influential Muslims, 2012. Amman, Jordan: The Royal Islamic Strategic Studies Centre. hlm. 98. ISBN978-9957-428-37-2.
^H. Jones, Stephen (2013). New Labour and the Re-making of British Islam: The Case of the Radical Middle Way and the "Reclamation" of the Classical Islamic Tradition, 2013. Bristol, United Kingdom: Centre for the Study of Ethnicity and Citizenship. hlm. 560.