Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Pulau Atauro

Peta yang menjelaskan tentang Pulau Atauro secara rinci.

Pulau Atauro adalah sebuah pulau berukuran kecil di Timor Leste yang berbatasan langsung dengan kepulauan di Indonesia. Luas Pulau Atauro sekitar 140 km2. Bentang alam di Pulau Atauro meliputi pegunungan terjal, kawasan hutan, lereng berumput dan pantai. Pulau Atauro pernah menjadi lokasi pelarian Pemerintah Timor Portugis pada tahun 1975 akibat konflik bersenjata di Timor Portugis di Pulau Timor. Pulau Atauro telah dijadikan sebagai salah satu ekowisata oleh penduduknya sendiri.

Kondisi geografi dan administrasi

Pulau Atauro (merah gelap) di daerah perbatasan antara Timor Leste (putih) dan Indonesia (abu-abu)

Pulau Atauro merupakan pulau berukuran kecil dengan luas sekitar 140 km2.[1] Panjang Pulau Atauro adalah 22 km dengan lebar antara 5–10 km.[2] Pulau Atauro merupakan wilayah kepulauan Timor Leste yang terpisah dari darat utama Timor Leste di Pulau Timor.[3] Pulau Atauro berbatasan langsung dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.[4]

Jarak Pulau Atauro dengan dataran utama Timor Leste di Pulau Timor lebih jauh dibandingkan dengan jaraknya dari wilayah Indonesia.[5] Pulau Atauro berjarak sekitar 23,5 km dari utara Pulau Timor. Sedangkan letak Pulau Atauro hanya berjarak sejauh sejauh 13 km dari arah barat daya Pulau Liran dan sejuah 21,5 km dari Pulau Wetar dengan arah yang sama. Sementara itu, letak Pulau Atauro berjarak sejauh 38 km dari arah timur Pulau Alor.[2] Karena kondisi tersebut, laut teritorial Pulau Atauro di Selat Wetar mengalami perpotongan batas dengan laut teritorial dari wilayah kepulauan Indonesia.[6]

Bentang alam

Bentang alam di Pulau Atauro pada tahun 2006

Bentang alam di Pulau Atauro meliputi pegunungan yang terjal, hutan, dan lereng berumput. Garis pantai di Pulau Atauro meliputi tebing yang menjorok hingga pantai yang landai. Di sekeliling Pulau Atauro terdapat terumbu karang.[7] Pegunungan terjal di Pulau Atauro merupakan akibat dari keberadaan Gunung Manucoco dengan ketinggian puncak sekitar 970 meter.[8] Kawasan hutan terbentuk di sekeliling lereng Gunung Manucoco dengan luas sekitar 40 km2.[9]

Pemerintahan

Pada tahun 1942, pasukan Jepang menguasai wilayah Timor Portugis dan mengusir Pemerintah Timor Portugis dengan bantuan para pemuda muslim yang merupakan penduduk lokal di Timor Portugis. Setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II akibat pengeboman di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945, kekuasaan di Timor Portugis dikembalikan kepada Portugal termasuk Pulau Atauro. Para pemuda muslim yang turut membantu pasukan Jepang dalam pengusiran Pemerintah Timor Portugis selama Perang Dunia II ditangkap dan dipenjarakan. Sebagian besar dari pemuda muslim dipenjara seumur hidup. Salah satu lokasi pemenjaraannya ialah di Pulau Atauro.[10]

Pada tahun 1975, Pemerintah Timor Portugis yang lama melarikan diri ke Pulau Atauro. Pelarian ini terjadi karena mereka kalah dalam perebutan kekuasaan oleh Pemerintah Timor Portugis yang baru dan yang mendukung paham komunisme dalam pemerintahan di Pulau Timor. Kondisi ini menimbulkan konflik bersenjata di Timor Portugis pada tahun tersebut dan mengakibatkan integrasi Timor Portugis ke dalam wilayah Indonesia menjadi Provinsi Timor Timur.[11] Dalam masa pemerintahan Indonesia, Pulau Atauro dinamai Pulau Kambing.[12] Penamaan ini diberikan karena penduduk di Pulau Atauro mengadakan peternakan dengan kambing sebagai ternak utamanya.[13] Setelah Timor Leste merdeka dari Indonesia, Pulau Atauro menjadi bagian dari Timor Leste.[14]

Pariwisata

Penyelam yang mengamati terumbu karang di sekitar Pulau Atauro.

Di Pulau Atauro terdapat terumbu karang yang menjadi habitat dari beragam jenis ikan dan biota laut.[15] Karena itu, Pulau Atauro telah dijadikan sebagai salah satu ekowisata oleh penduduknya sendiri.[7] Di Pulau Atauro telah disediakan lokasi untuk berenang, selam, selam permukaan, dan memancing.[16]

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ Sudiartha, I. W., dkk. (1994). Zulkarnain (ed.). Survei Bahasa dan Sastra di Timor Timur (PDF). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. hlm. 2. ISBN 979-459-420-2. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  2. ^ a b Trainor, C. R., dan Soares, T. (2004). "Birds of Atauro Island, Timor-Leste (East Timor)" (PDF). Forktail (dalam bahasa Inggris) (20): 41. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  3. ^ Marfauzi (Oktober 2021). Suyahni, Enik (ed.). Seri Negara ASEAN: Timor Leste. Jakarta: Bumi Aksara. hlm. 32. ISBN 978-602-444-997-1. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  4. ^ Hadisumarto (1962). Nusa Tenggara Timur. Kupang: Pemerintah Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur. hlm. 1. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  5. ^ Abdul-Rahman, A., Zlatanova, S., dan Coors, V., ed. (2007). Innovations in 3D Geo Information Systems (dalam bahasa Inggris). New York: Springer Berlin Heidelberg. hlm. 706. ISBN 978-3-540-36998-1. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: editors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  6. ^ Arsana, I Made Andi (Juli 2007). Batas Maritim Antarnegara: Sebuah Tinjauan Teknis dan Yuridis. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. hlm. 185. ISBN 979-420-653-9. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  7. ^ a b Grupu Turizmu Ataúro 2015, hlm. 1.
  8. ^ Trainor, dkk. 2007, hlm. 11.
  9. ^ Trainor, dkk. 2007, hlm. 43.
  10. ^ Bazher, Ambarak A. (1995). Erinawati, Euis (ed.). Islam di Timor Timur. Jakarta: Gema Insani Press. hlm. 35–36. ISBN 979-561-319-7. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  11. ^ Jacob, T. (Januari 2001). Indriati, Etty (ed.). Tahun-tahun yang Sulit: Mari Mencintai Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. hlm. 27. ISBN 979-461-365-7. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  12. ^ Garren, W. R., Peterson, B. D., dan Page. C. R. (September 1982). Gazetteer of Indonesia Volume 1 (A-M): Names Approved by the United States Board on Geographic Names. Washington, D.C.: Defense Mapping Agency. hlm. 476. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  13. ^ Departemen Dalam Negeri (Juli 1978). "Potensi Daerah Timor Timur". MImbar Departemen Dalam Negeri. Departemen Dalam Negeri Indonesia. hlm. 42.
  14. ^ Buntoro, Kresno (2014). Lintas Navigasi di Nusantara Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers. hlm. 34. ISBN 978-602-425-227-4. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  15. ^ Marfauzi (Oktober 2021). Suyahni, Enik (ed.). Seri Negara ASEAN: Timor Leste. Jakarta: Bumi Aksara. hlm. 62. ISBN 978-602-444-997-1. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  16. ^ Grupu Turizmu Ataúro 2015, hlm. 2.

Daftar pustaka

Kembali kehalaman sebelumnya