Prinsenvlag
Bendera Pangeran (bahasa Belanda: Prinsenvlag) adalah bendera Belanda trijalur yang pertama kali digunakan pada masa Pemberontakan Belanda di akhir abad ke-16. Bendera ini didasarkan pada bendera milik Willem van Oranje (Willem Sang Pendiam), sehingga dinamakan demikian. Warnanya terdiri dari oranye, putih, dan biru. Berdasarkan nama Prancis dari warna-warna tersebut, orange-blanc-bleu, bendera ini juga dikenal dalam bahasa Belanda dengan rima oranje-blanje-bleu atau ranje-blanje-bleu. Namun, bendera ini kemudian menjadi kontroversial di Belanda karena penggunaannya oleh Gerakan Nasionalis-Sosialis (NSB) yang pro-Nazi pada tahun-tahun sebelum dan selama Perang Dunia II. Saat ini, bendera tersebut dipakai oleh sebagian besar aktivis sayap kanan ekstrem di Belanda, serta dalam rekonstruksi sejarah.[1][2] Penggunaan![]() Bendera Pangeran dikibarkan dari menara tua Gereja Matthias di Warmond pada tahun 2013 sebagai bagian dari perayaan 200 tahun Kerajaan Belanda.[3] Bendera ini juga digunakan sebagai simbol Belanda Raya (Groot-Nederland) dan gerakan pan-nasionalis Belanda. Selain itu, bendera ini kerap dipakai oleh kelompok sayap kanan ekstrem seperti Uni Rakyat Belanda (NVU)[4] dan Voorpost,[5] serta Gerakan Rakyat Nasionalis (NVB) yang kini sudah bubar.[6] Pada tahun 2011, dua anggota parlemen dari Partai untuk Kebebasan (PVV) memasang Bendera Pangeran di kantor mereka di gedung parlemen. Setelah menuai sorotan, bendera tersebut diturunkan. Mantan anggota DPR Belanda Wim Kortenoeven menyatakan terganggu dengan konotasi negatif bendera itu, karena menurutnya bendera tersebut telah “dibajak” oleh NSB.[7] Pada 21 September 2013, dalam sebuah protes PVV di Den Haag, sejumlah peserta membawa Bendera Pangeran. Pada minggu yang sama, ketika Geert Wilders berbicara di Dewan Perwakilan Rakyat, Alexander Pechtold menyebut bendera itu sebagai “bendera NSB”, yang membuat Wilders menanggapinya dengan menyebut Pechtold sebagai “orang kecil yang menyedihkan, hina, dan munafik”.[8][9] Sebagai bentuk protes terhadap pernyataan Pechtold, setidaknya lima anggota parlemen PVV—yakni Martin Bosma, Reinette Klever, Machiel de Graaf, Harm Beertema, dan Barry Madlener—mengenakan pin Bendera Pangeran di jas mereka.[10][11] Lihat pulaReferensi
|