Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Women in Islam di en.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel)
Pengalaman perempuan Muslim sangat beragam di antara dan di dalam masyarakat berbeda.[1] Pada saat yang bersamaan, pengikutan mereka terhadap Islam menjadi pembagian faktor yang berdampak pada kehidupan mereka pada beragam tingkatan dan memberikan mereka identitas umum yang menjembatani perbedaan budaya, sosial dan ekonomi di antara mereka.[1]
Kekeliruan pandangan
Sebuah hadis yang diiriwayatkan secara terpotong, menyebutkan bahwa Muhammad menyatakan bahwa terdapat tiga hal yang mengandung kesialan yaitu istri, rumah dan kuda tunggangan.[2] Hadis ini menimbulkan pandangan yang keliru bagi perempuan karena diriwayatkan secara tidak lengkap. Hadis yang lengkap diriwayatkan oleh Aisyah dari Abu Hurairah.[3] Pernyataan yang lengkap bahwa ketiga kesialan tersebut menurut perkataan dari sebagian kaum Yahudi yang dibinasakan oleh Allah atas ucapan kesialan ini.[4]
Friedmann, Yohanan (2003). Tolerance and Coercion in Islam: Interfaith Relations in the Muslim Tradition. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN978-0-521-02699-4.
Hessini, Leila (1994). "Wearing the Hijab in Contemporary Morocco: Choice and Identity". Dalam Göçek, Fatma Müge; Balaghi, Shiva (ed.). Reconstructing Gender in the Middle East: Tradition, Identity, and Power. New York: Columbia University Press. ISBN0231101228.