Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Pelembap bibir

Pelembap bibir buatan sendiri

Pelembap bibir merupakan sediaan kosmetik dengan komponen utama zat seperti lilin, lemak dan minyak dari ekstrak alami atau yang disintesis yang dioleskan secara langsung pada bibir untuk melembapkan dan meredakan bibir pecah-pecah atau kering, radang sudut bibir, stomatitis, atau herpes bibir.[1]

Pelembap bibir sering kali mengandung lilin lebah atau lilin karnauba, kapur barus, setil alkohol, lanolin, parafin, dan petrolatum, di antara bahan yang lain. Beberapa jenis pelembap bibir mengandung pewarna, perasa, pewangi, fenol, asam salisilat, dan tabir surya.[2]

Pelembap bibir berfungsi sebagai lapisan pelindung pada bibir, mencegah hilangnya kelembapan dan melindungi dari faktor lingkungan seperti udara kering, suhu dingin, dan angin. Kulit bibir yang tipis membuatnya rentan terhadap kekeringan. Bahan-bahan oklusif seperti lilin dan petroleum jelly membentuk lapisan penghalang, sementara tambahan seperti perasa, pewarna, tabir surya, dan zat aktif memberikan manfaat tambahan. Pelembap bibir dapat diaplikasikan langsung dari tabung atau menggunakan jari.[3]

Sejarah

Pelembap bibir memiliki sejarah yang panjang. Dimulai di Mesir kuno, di mana orang-orang menggunakan bahan alami seperti lilin lebah dan minyak zaitun untuk membuat balsam bibir yang sering diberi aroma dengan minyak esensial. Orang Yunani dan Romawi kuno juga menggunakan pelembap bibir, tetapi dengan formula yang lebih berwarna. Selama Abad Pertengahan, pelembap bibir menjadi barang mewah yang dibuat dengan bahan-bahan eksotis seperti minyak almond. Perkembangan pelembap bibir modern dimulai pada abad ke-19 ketika Charles Brown Fleet menciptakan ChapStick, yang membuat pelembap bibir lebih mudah diakses oleh banyak orang. Pada tahun 1960-an dan 1970-an, lip balm beraroma, seperti Lip Smacker, menjadi sangat populer, dan pada 1980-an dan 1990-an, merek-merek seperti Blistex dan Carmex mulai menambahkan mentol untuk memberikan sensasi dingin yang menyegarkan.[4]

Cara Penggunaan

Penggunaan lip balm dilakukan dengan langkah-langkah sederhana: pertama, bersihkan bibir dengan lembut untuk mengangkat sel kulit mati; kemudian, oleskan lip balm secara merata ke seluruh permukaan bibir, termasuk bagian sudutnya; terakhir, oleskan ulang lip balm sesuai kebutuhan sepanjang hari, terutama setelah makan atau minum.[5]

Rujukan

  1. ^ Tampubolon, Antetti (2023). "FORMULASI LIP BALM EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe Vera) DAN BUAH NAGA MERAH (Hylocereus Polyrhizus) SEBAGAI PELEMBAB BIBIR". JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA. 5 (2): 312.
  2. ^ Safitri, Safitri; Winarti, Sri Ayu; Ikhtianingsih, Windi; Yuniarsih, Nia (2022). "Optimalisasi Lip Balm Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera L) Sebagai Pelembab Bibir". Syntax Idea (dalam bahasa American English). 4 (7): 1160–1165. doi:10.46799/syntax-idea.v4i7.1919. ISSN 2684-883X.
  3. ^ Deborah (2021-04-03). "Candelilla Wax vs Beeswax vs Carnauba". Bee Real Honey (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-03-22.
  4. ^ "The History of Lip Balm: From Ancient Egypt to Modern Day". Solushes (dalam bahasa Inggris). 2023-03-17. Diakses tanggal 2025-03-22.
  5. ^ "How to Use Lip Balm for Perfectly Hydrated Lips". Typsy Beauty (dalam bahasa Inggris). 2024-05-27. Diakses tanggal 2025-03-22.

Templat:Bentuk sediaan

Kembali kehalaman sebelumnya