Paramount Enterprise International
SejarahFondasi Awal dan Visi Kota Mandiri (1990–2006)Cikal bakal Paramount Enterprise dapat ditelusuri kembali ke tahun 1990, saat pengembangan lahan skala besar dimulai di sebuah area yang relatif belum berkembang di Tangerang. Visi awalnya adalah membangun sebuah kota mandiri yang terintegrasi, di mana masyarakat dapat tinggal, bekerja, dan berekreasi dalam satu kawasan yang terencana dengan baik. Selama lebih dari satu dekade, fokus utama adalah pada pembebasan lahan, perencanaan infrastruktur dasar, dan pembangunan klaster-klaster hunian pertama. Untuk mengakselerasi dan memprofesionalkan pengembangan yang semakin kompleks, pada tahun 2006 didirikanlah entitas bisnis formal bernama PT Paramount Land Development.[1] Pengukuhan ini menandai era baru yang lebih terstruktur dalam mewujudkan visi Gading Serpong sebagai sebuah kota mandiri yang dinamis. Akselerasi Pembangunan dan Awal Diversifikasi (2007–2013)Memasuki periode ini, Paramount Land secara agresif meluncurkan berbagai produk properti. Pada tahun 2007, peluncuran klaster premium Serenade Lake menjadi penanda standar kualitas dan segmen pasar yang dituju oleh perusahaan. Keberhasilan ini diikuti oleh pembangunan berbagai klaster hunian, ruko, dan area komersial yang membentuk wajah Gading Serpong. Menyadari bahwa sebuah kota mandiri membutuhkan fasilitas pendukung yang lengkap, perusahaan mulai melakukan diversifikasi strategis. Langkah pertama adalah memasuki industri perhotelan untuk melayani kebutuhan bisnis dan pariwisata. Pada November 2010, Hotel Atria Gading Serpong diresmikan sebagai hotel bintang empat pertama di Gading Serpong, menjadi fasilitas MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) yang krusial bagi para pebisnis.[2] Tahun 2012 menjadi periode "ledakan" diversifikasi. Dalam satu tahun, Paramount meluncurkan serangkaian proyek strategis yang menjadi fondasi pilar-pilar bisnisnya saat ini:[3] Kesehatan: Bethsaida Hospital Gading Serpong diresmikan pada 12 Desember 2012. Pendirian rumah sakit ini merupakan langkah vital untuk menyediakan layanan kesehatan berkualitas bagi puluhan ribu penduduk Gading Serpong dan sekitarnya. Perhotelan Multi-Segmen: Untuk menangkap pasar yang lebih luas, diluncurkan Fame Hotel (hotel bintang dua) dan Atria Residence (apartemen servis). Ekspansi geografis juga dimulai dengan dibukanya Hotel Atria Magelang. Manajemen Perhotelan: Untuk mengelola portofolio hotel yang terus bertambah secara profesional, didirikanlah Parador Hotels and Resorts. Ini adalah langkah integrasi vertikal yang memungkinkan perusahaan mengontrol kualitas layanan dan efisiensi operasional. Pada 2013, kepercayaan diri perusahaan untuk berekspansi secara nasional diwujudkan dengan dimulainya pengembangan Paramount Village Semarang, proyek properti skala besar pertama di luar Jabodetabek. Transformasi Korporat dan Ekspansi Nasional (2014–2020)Tahun 2014 menjadi titik balik yang fundamental. Untuk mencerminkan identitas bisnisnya yang tidak lagi terbatas pada pengembangan lahan, PT Paramount Land Development secara resmi berganti nama menjadi PT Paramount Enterprise International."Paramount Land Ganti Nama Jadi Paramount Enterprise". Nama "Enterprise" menandakan cakupan bisnisnya yang luas sebagai perusahaan induk. Transformasi ini diikuti oleh ekspansi yang berkelanjutan: Jaringan hotel di bawah Parador terus diperluas dengan pembukaan Hotel Atria Malang (2014), Hotel ARA Gading Serpong (2014), dan Fame Hotel Sunset Road, Bali (2016). Pada tahun 2016, Paramount Enterprise mengambil langkah diversifikasi ke sektor energi terbarukan melalui pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) di Lubuk Sao, Padang."Paramount Masuk Bisnis Energi Terbarukan". Pengembangan fasilitas di Gading Serpong terus dilakukan dengan peresmian pusat gaya hidup Bez Plaza (2017) dan perluasan layanan kesehatan melalui Seraphim Medical Center (2018) dan Moriah Pavilion (2019) sebagai ekstensi dari Bethsaida Hospital. Inovasi, Proyek Generasi Baru, dan Penguatan Ekosistem (2021–Sekarang)Memasuki dekade baru, Paramount Enterprise meluncurkan proyek kota mandiri generasi berikutnya, Paramount Petals, pada tahun 2021. Berlokasi di Curug, Tangerang, proyek ini dirancang dengan konsep "one-stop living" yang menyasar generasi milenial dan keluarga muda.[4] Proyek ini merupakan kristalisasi dari pengalaman lebih dari 30 tahun dalam membangun Gading Serpong. Penguatan ekosistem bisnis juga terus berlanjut: Pada tahun 2021, Hotel ARA Gading Serpong di-rebranding menjadi Hotel Vega untuk menyasar segmen pasar yang lebih dinamis. Komitmen di sektor kesehatan diwujudkan lebih lanjut dengan pembangunan Bethsaida Hospital Serang yang dimulai pada 2022 dan diresmikan pada 2023.[5] Untuk meningkatkan kualitas hidup di kota mandiri yang dikembangkan, fasilitas seperti Community Club di Paramount Petals dan pusat komersial berkonsep mal terbuka, Hampton Square, di Gading Serpong mulai dibangun pada tahun 2023. Unit BisnisHingga saat ini, PT Paramount Enterprise International memiliki empat pilar unit bisnis yang saling terintegrasi: Properti – Dijalankan oleh Paramount Land, unit ini fokus pada pengembangan kota mandiri, kawasan residensial, dan komersial. Proyek utamanya meliputi Gading Serpong, Paramount Petals, dan Paramount Village Semarang. Perhotelan – Di bawah manajemen Parador Hotels & Resorts, unit ini mengelola jaringan hotel dengan berbagai merek seperti Atria, ARA, Vega, Fame, dan Starlet yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Kesehatan – Menyediakan layanan kesehatan melalui jaringan Bethsaida Hospital[6] dan Seraphim Medical Center. Energi – Berinvestasi di sektor energi terbarukan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH).[7] Penghargaan
Referensi
Pranala luar |