Matius 6:9Matius 6:9 (disingkat Mat 6:9; bahasa Inggris: Matthew 6:9) adalah ayat kesembilan dari pasal keenam Injil Matius, yaitu kitab pertama dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Ayat ini termasuk ke dalam rangkaian Khotbah di bukit yang diucapkan oleh Yesus Kristus di Galilea (~29 M), yang dicatat oleh Matius, salah seorang dari keduabelas Rasul pertama. Merupakan salah satu ayat yang paling sering dikutip dari Alkitab Kristen, karena memuat kalimat-kalimat pembuka Doa Bapa Kami.
Konteks AlkitabAyat ini adalah bagian dari nas Alkitab dalam Matius 6 terutama ayat Matius 6:9–13 yang memuat Doa Bapa Kami. Nas ini merupakan sebagian dari rangkaian pasal Matius 5:1–7:29, yang biasanya disebut Khotbah Kristus di Bukit, berisi penyataan dari prinsip-prinsip kebenaran Allah dengan mana semua orang Kristen harus hidup oleh iman kepada Anak Allah (Galatia 2:20) dan oleh kuasa Roh Kudus yang tinggal di dalam diri orang beriman (Roma 8:2–14; Galatia 5:16–25). Semua orang yang menjadi anggota Kerajaan Allah harus lapar dan haus akan kebenaran yang diajarkan dalam Khotbah Kristus (lihat Matius 5:6).[1] AnalisisBerdoalahAyat ini memuat contoh suatu doa yang diajarkan oleh Yesus Kristus. Dengan contoh doa ini, Kristus menunjukkan apa saja yang harus menjadi pokok doa orang Kristen. Ada enam permohonan dalam doa itu: tiga yang pertama berkaitan dengan kekudusan dan kehendak Allah; tiga sisanya berkaitan dengan kebutuhan orang beriman sehari-hari. Singkatnya doa ini tidak berarti bahwa orang beriman harus berdoa secara singkat saja mengenai kebutuhannya. Kristus kadang-kadang berdoa sepanjang malam (Lukas 6:12).[1] Doa melibatkan penyembahan kepada Bapa sorgawi.
Ayat ini dibuka dengan instruksi untuk berdoa dengan cara yang diberikan dalam kalimat-kalimat selanjutnya. Jelaslah bahwa doa ini bukan yang dinaikkan oleh Yesus sendiri, melainkan untuk diucapkan oleh para pengikut-Nya. Ini penting bagi teologi Kristen karena doa ini memuat permohonan pengampunan dosa, padahal Yesus dianggap tidak pernah berdosa. Tingkat kespesifikan instruksi Yesus ini menjadi hal yang diperdebatkan. Doa Bapa Kami telah diulangi kata demi kata banyak kali di seluruh dunia dalam berbagai bahasa, tetapi sejumlah sarjana percaya bahwa Yesus di sini hanya memberikan suatu pedoman umum mengenai isi doa, bukannya suatu doa khusus. Bagian Alkitab Perjanjian Baru memuat doa-doa lain, termasuk yang mirip di Injil Lukas, mengindikasikan bahwa penggunaan kata-kata yang berbeda dapat diterima. Perjanjian Baru juga mencatat bahwa murid-murid Yesus berdoa dalam beberapa peristiwa, tetapi tidak pernah disebutkan menaikkan doa ini.[2] Bapa kamiKata ganti orang yang terdapat dalam bahasa Yunani aslinya, yaitu kata keempat pada ayat ini, ὑμεῖς hymeis (="kalian"), dan kata keenam, ἡμῶν hēmōn (="kami"), semuanya bersifat jamak/plural, sehingga France berpendapat hal itu mengindikasikan bahwa doa ini rupanya dimaksudkan untuk ibadah bersama (komunal), bukan untuk pengulangan pribadi. Perjanjian Baru juga menyatakan jelas bahwa istilah "Bapa" adalah suatu gelar yang dipakai para murid untuk menyebut Allah. Hanya mereka yang sudah ditebus sebaiknya menggunakan sebutan itu, dan karenanya doa ini hanya untuk mereka yang sudah menjadi Kristen.[2] Kata yang digunakan dalam Injil Matius di sini mencerminkan karya tulisan orang Yahudi pada zaman itu. Injil Lukas mencatat doa yang mirip pada Lukas 11:2-4 dengan lebih radikal hanya menyebut Bapa, bukannya Bapa kami, suatu pemakaian yang tidak pernah ditemui dalam sastra Yahudi pada zaman tersebut. Istilah Bapa kami dalam Injil Matius membuat hubungan ini agak jauh, dan lebih dapat diterima dalam lingkungan orang Yahudi yang peka atas hubungan manusia dan Allah. Kata yang diterjemahkan sebagai "Bapa" ini dalam bahasa Ibrani adalah "abba". Panggilan ini merupakan istilah informal yang digunakan oleh anak-anak kecil untuk memanggil ayah mereka. Namun, juga istilah yang kadang dipakai oleh anak-anak yang sudah dewasa, dan sebagai istilah umum untuk menyebut seorang laki-laki tua yang dihormati di masyarakat. Boring menulis bahwa kata papa merupakan terjemahan yang lebih harfiah, dan lebih dekat kepada makna aslinya.[3] Dikuduskanlah Nama-MuFrasa "Dikuduskanlah Nama-Mu" mirip dengan bagian dari doa di sinagoge yang dikenal sebagai Qaddish. Kata bahasa Yunani untuk dikuduskanlah, yaitu ἁγιασθήτω hagiasthētō, jarang dipakai, dan sebagaimana istilah bahasa Inggris kunonya ("hallowed"), istilah ini hanya dijumpai dalam konteks Alkitab. Mengandung makna untuk menghormati atau menyanjung, tetapi juga untuk menyembah dan memuliakan. Dalam Yudaisme, nama Allah dipandang sangat penting, dan penghormatan nama ini merupakan hal sentral dalam kesalehan. Hendriksen mencatat bahwa pada zaman itu nama-nama bukan sekadar label, melainkan dipandang sebagai cerminan sebenarnya dari hakikat suatu objek. Jadi menghormati nama Allah setara dengan menghormati Allah. Satu pandangan menyatakan bahwa permohonan ini merujuk kepada kepatuhan akan Allah dan akan perintah-perintah-Nya.[4] Green berpendapat bahwa mengkuduskan nama Allah dengan sengaja merupakan yang pertama di antara tiga permohonan dalam doa ini, dengan tujuan mengakui keutamaan Allah di atas segala hal. Hal yang paling perlu diperhatikan di dalam doa dan kehidupan orang percaya ialah pengudusan nama Allah. Adalah hal yang sangat penting bahwa Allah sendiri dihormati, dimuliakan, dan ditinggikan (bandingkan Mazmur 34:4). Di dalam doa dan kehidupan sehari-hari orang beriman harus sangat memperhatikan nama baik Allah, gereja-Nya, Injil-Nya, dan kerajaan-Nya. Melakukan sesuatu yang mencemarkan nama baik Tuhan merupakan dosa yang sangat hebat sehingga mempermalukan Allah.[1] Dikuduskanlah, dalam bahasa Yunani aslinya, dinyatakan dalam bentuk pasif dan waktu mendatang (passive voice and future tense), yang menjadikannya kurang jelas bagaimana pengkudusan ini akan terjadi. Suatu tafsiran menyatakan bahwa ini merupakan panggilan bagi semua orang percaya untuk menghormati nama Allah. Bagi mereka yang memandang doa ini terutama bersifat eskatologis, doa tersebut sebenarnya merujuk kepada akhir zaman ketika kuasa Allah akan menjamin nama-Nya akan dihormati di seluruh semesta, dan permohonan ini sebenarnya bukan ditujukan untuk saat sekarang.[5] Bahasa Kuno![]() Bahasa YunaniTextus Receptus/Novum Testamentum Graece
Transliterasi (dengan pranala konkordansi Strong):
Terjemahan harfiah:
Sumber naskah kuno: Codex Sinaiticus, Codex Vaticanus Bahasa Suryani/AramTeks bahasa Suryani yang terdapat dalam Pesyita dari abad ke-2 M[7]
Bahasa Ibraniלכן כה תתפללו אבינו שבשמים יתקדש שמך׃[6] Bahasa LatinVulgata (abad ke-4 M)
Bahasa Indonesia![]()
Bahasa-bahasa Daerah di Indonesia
Versi lain:
Versi lain:
Bahasa Jawa Suriname
Bahasa Batak Toba/Tapanuli
Versi lain
Versi Katolik:
Versi Protestan:
Bahasa Tountemboan Tumompaso (Ma'kele'i) (Minahasa)
Versi lain:
Bahasa Dayak Ma'anyan
===BAUP TAM HAM PUPU AMNEM QMUMBAR HO TAHAM HONUMUR HO. Bahasa Tombulu (Minahasa)
Bahasa asing![]() Bahasa InggrisVersi Raja James (1610)
Lihat pula![]() Wikisumber memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini:
Referensi
Pranala luar |