1994; 31 tahun lalu (1994) (sebagai Divisi Dua Liga Indonesia) 2008; 16 tahun lalu (2008) (sebagai Divisi Satu Liga Indonesia di tingkat ke-3) 2014; 11 tahun lalu (2014) (sebagai Liga Nusantara di tingkat ke-4) 2016; 8 tahun lalu (2016) (sebagai ISC Liga Nusantara) (Kompetisi Tidak Resmi) 2017; 8 tahun lalu (2017) (sebagai Liga 3) 2024; 11 bulan lalu (2024) (sebagai Liga Nusantara di tingkat ke-3)
Liga Nusantara (sebelumnya bernama Liga 3), atau yang secara resmi disebut PNM Liga Nusantara karena alasan sponsor, adalah kompetisi sepak bola tingkat ketiga dalam sistem liga sepak bola Indonesia. Dibentuk sebagai Liga Nusantara pada tahun 2014 setelah PSSI menggabungkan kompetisi sebelumnya yaitu Divisi Dua Liga Indonesia dan Divisi Tiga Liga Indonesia. Liga ini menempati tingkat ketiga dan awalnya terdiri dari 2 babak: putaran provinsi—diadakan di setiap provinsi di Indonesia, dan putaran nasional (jumlahnya bervariasi antar provinsi).[1] Mulai musim 2024/2025 kompetisi liga 3 yang sebelumnya dijalankan oleh asosiasi provinsi PSSI yang semula berstatus kompetisi amatir kini dikelola oleh I-League dan berstatus sebagai kompetisi semi profesional.
Pada tahun 2024, Liga 3 kembali berganti nama menjadi Liga Nusantara, bersamaan dengan dibentuknya kompetisi Liga 4.[4]
Format
Format lama
Sistem yang digunakan di Liga 3 adalah kompetisi penuh dengan format kandang-tandang. Setiap klub yang berpartisipasi diwajibkan untuk berkompetisi setidaknya 15 kali selama musim kompetisi. Hal ini berbeda dengan kompetisi amatir sebelumnya yang jumlah pertandingan per klub bisa tidak merata. Ada yang bisa bertanding lebih dari 10, tapi ada juga yang hanya bertanding 2 kali.
Putaran provinsi
Setiap asosiasi provinsi mengadakan putaran provinsi yang diikuti oleh klub-klub amatir tanpa batas peserta dengan format pertandingan yang berbeda-beda, perbedaan format tersebut dikarenakan perbedaan jumlah peserta di setiap provinsi. Selanjutnya, tim yang lolos dari babak provinsi bertanding di putaran nasional.
Putaran nasional
Sebanyak 80 tim bertanding di putaran nasional. Di babak pertama, 80 tim dibagi menjadi 16 grup. Setiap grup bermain di satu tempat. Juara dan runner-up masing-masing grup maju ke babak kedua.
Babak kedua menampilkan 32 tim yang merupakan juara dan runner-up dari masing-masing grup di babak pertama. Setiap pemenang maju ke babak ketiga.
Di babak ketiga, 16 tim dibagi menjadi empat. Juara dan runner-up grup lolos ke putaran keempat. Pada putaran keempat, 8 tim dibagi dua grup. Setiap grup bermain di satu tempat. Tiga tim terbaik dari masing-masing grup mendapatkan tiket promosi ke Liga 2 dan lolos otomatis ke babak gugur. Di babak gugur dimainkan satu pertandingan yaitu di Babak Semifinal dan Final.
Pada musim 2023–2024, masing-masing juara grup langsung dihadapkan pada babak final.
Format baru
Musim 2024-2025
Format baru ini diumumkan pada tanggal 7 November 2024. Tidak ada fase provinsi atau nasional. Sebagai gantinya, ada empat babak:[5]
Babak reguler: 16 tim dibagi menjadi dua grup yang terdiri dari delapan tim, dengan babak ini dimainkan dalam pertandingan round-robin kandang dan tandang. Tiga tim teratas dari setiap grup lolos ke babak play-off promosi, sementara tim yang tersisa lolos ke babak play-off degradasi.
Babak play-off degradasi: 10 tim dibagi menjadi dua grup yang terdiri dari enam tim, dengan pertandingan yang dimainkan dalam pertandingan round-robin kandang dan tandang. Tiga tim terbawah dari masing-masing grup gagal bertahan dan turun kasta ke Liga 4.
Babak kejuaraan: 6 tim dibagi menjadi dua grup yang terdiri dua tim, dengan pertandingan yang dimainkan dalam pertandingan round-robin kandang dan tandang. Juara grup melaju ke final dan memperoleh tiket promosi ke Liga 2. Runner-up grup lolos ke babak promosi play-off.
Babak final dan promosi play-off: Babak play-off dan final dimainkan satu pertandingan. Jika hasil imbang setelah waktu normal, pertandingan ini dilanjutkan dengan perpanjangan waktu dan adu penalti untuk menentukan tim pemenang jika perlu. Pemenang dari pertandingan play-off memperoleh tiket promosi ke Liga 2, sementara pemenang dari pertandingan final dinobatkan sebagai juara.
"Tahun bergabung" adalah tahun klub bergabung dengan Liga Indonesia, termasuk liga-liga yang berada di bawahnya dan dihitung sejak musim 1994–95.
"Musim pertama di D3" dan "Jumlah musim di D3" dihitung sejak Divisi Satu turun ke divisi ketiga dan juga termasuk Divisi Satu LPIS selama era dualisme (2011–2012) dan ISC Liga Nusantara.
"Jumlah musim di LN" dan "Periode saat ini di D3" dihitung sejak liga tingkat ketiga berganti nama sebagai Liga 3 dan kemudian berubah menjadi Liga Nusantara.
"Periode terakhir di CH" dihitung sejak Divisi Utama turun ke divisi kedua (sekarang Kejuaraan), termasuk Divisi Utama LPIS selama era dualisme (2011–2013) dan ISC B pada musim 2016.
Nama-nama lama
^Nusantara Lampung (NUS): sebelumnya sebagai Mataram Utama.