Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Kepala wihara

Khen Rinpoche Nicholas Vreeland adalah biksu Barat pertama yang diangkat menjadi kepala wihara di sebuah wihara Buddhisme Tibet utama,[1] Rato Dratsang, di Karnataka, India

Dalam agama Buddha, kepala wihara, kepala vihara, atau kepala biara (Pali: saṅghanāyaka; Inggris: abbot, terj. har.'abas') adalah seseorang yang berperan sebagai pemimpin dalam suatu wihara (biara Buddhis) atau tempat ibadah Buddhis.[2] Di wihara-wihara, seorang biksuni, samaneri, atau atthasilani yang memegang posisi setara juga dikenal sebagai kepala wihara (Pali: saṅghanāyakā, nomina feminin dengan ā di akhir; Inggris: abbess, terj. har.'abdis').

Di negara-negara berbahasa Inggris, kata bahasa Inggris "abbot" (terj. har.'abas') dan "abbess" (terj. har.'abdis') digunakan sebagai pengganti berbagai kata yang ada dalam bahasa negara-negara dengan agama Buddha yang sudah mapan, atau secara historis sudah mapan.

Peran

Seorang kepala wihara adalah seorang biksu yang memegang posisi administrator sebuah wihara, biara, atau tempat ibadah besar.[3] Tugas administratif seorang kepala wihara termasuk mengawasi jalannya wihara sehari-hari.[3][4] Kepala wihara juga memegang tanggung jawab spiritual untuk para biksu, samanera, biksuni, atau samaneri di bawah perawatan mereka, dan diharuskan untuk berinteraksi dengan para kepala wihara dari wihara-wihara lain.[5]

Tradisi di Indonesia

Di Indonesia, kepala wihara biasanya adalah seorang biksu.[6] Istilah saṅghanāyaka jarang digunakan dalam konteks ini, dan lebih sering digunakan dalam konteks "ketua umum sangha" secara keseluruhan, seperti jabatan Saṅghanāyaka dalam Saṅgha Theravāda Indonesia.[7] Istilah "abas" dan "abdis" juga tidak umum digunakan.

Dalam struktur kepengurusan versi lainnya, kepala wihara juga mungkin merupakan seorang upasaka-upasika,[8] dengan biksu tertentu menempati posisi sebagai "spiritual patron" (pelindung spiritual; guru pembimbing).[9][10][11]

Bahasa selain bahasa Inggris

Negara-negara Asia dengan penganut agama Buddha yang masih banyak umumnya memiliki kata-kata dalam bahasa mereka sendiri yang merujuk pada kepala wihara:

Tionghoa

Di wihara-wihara Buddhisme Chan Tiongkok, kata umum untuk kepala wihara adalah Fāngzhàng (方丈) yang berarti "satu zhàng persegi (sama dengan sepuluh kaki persegi)", merujuk pada ukuran ruangan batu Vimalakirti.[12]

Kata lain untuk kepala wihara adalah Zhùchí (住持), yang berarti "penghuni" dan "penopang."[13] Para biksu dan biksuni cenderung dipanggil sebagai Fǎshī (法師) yang berarti "guru Dharma."

Jepang

Two story pagoda in dark wood
Kepala biara Sōji-ji, kuil Buddha Zen, Tsurumi-ku, Yokohama, Jepang adalah seorang Zenji (禅師, guru Zen).

Dalam Buddhisme Jepang, kata yang paling umum digunakan untuk kepala wihara di kuil atau biara besar adalah jūji (住持), jūjishoku (住持職), atau hanya jūshoku (住職). Kadang-kadang kata jishu (寺主) juga digunakan, berasal dari kata Sanskerta vihārasvāmin yang merujuk pada pengawas vihāra yang berisi stupa.

Kuil tanpa pemuka agama dilambangkan dengan istilah mujū (無住).

Perbedaan sektarian

Tabel berikut berisi daftar gelar yang tidak lengkap yang digunakan di antara banyak aliran dalam Buddhisme Jepang.

Aliran Istilah umum Kepala aliran atau wihara
Risshū
  • 和尚 (Wajō)
  • 長老 (Chōrō)
Tendai
  • 法印 (Hōin)
  • 和尚 (Kashō)
  • 阿闍梨 (Ajari)
  • 座主 (Zasu)
  • 執行 (Shigyō)
Shingon
  • 法印 (Hōin)
  • 前官 (Zengan)
  • 和尚 (Wajō)
  • 方丈 (Hōjō)
  • 阿闍梨 (Ajari)
  • 僧正 (Sōjō)
  • 管長 (Kanchō)
  • 長者 (Chōja)
  • 化主 (Keshu)
  • 門跡 (Monzeki)
  • 座主 (Zasu)
Rinzai Zen
  • 和尚 (Oshō)
  • 方丈 (Hōjō)
  • 老師 (Rōshi)
  • 管長 (Kanchō)
Soto Zen
  • 和尚 (Oshō)
  • 方丈 (Hōjō)
  • 老師 (Rōshi)
  • 貫首 (Kanshu)
  • 猊下 (Geika;

    rotates biennially)
Jōdo-shū
  • 和尚 (Oshō)
  • 門主 (Monsu)
  • 法主 (Hossu)
Jōdo Shinshū
  • 院家 (Inge)
  • 院住 (Injū)
  • 御前 (Onmae)
  • 御院 (Goin)
  • 門主 (Monshu)
  • 門首 (Monshu)
  • 法主 (Hossu)
Nichiren
  • 上人 (Shōnin)
  • 管長 (Kanchō)
  • 貫首 (Kanju)
Lainnya
  • 尊師 (Sonshi)
  • 教務 (Kyōmu) *院主 (Inju)
  • 管主 (Kanzu)
  • 別当 (Bettō)
  • 能化 (Nōge)

Sebagaimana ditunjukkan di atas, istilah 和尚 (Oshō, dll.) dapat dilafalkan dengan beberapa cara, tergantung pada aliran atau tradisi yang bersangkutan. Asalnya berasal dari kata Sanskerta upādhyāya yang awalnya merujuk pada seseorang yang memberikan sila kepada orang lain.

Hōin (法印) awalnya merupakan gelar yang diberikan oleh kaisar kepada seorang biksu. Gelar ini masih digunakan hingga saat ini secara bergilir. Khususnya dalam Buddhisme Shingon Koyasan, seorang biksu senior diangkat menjadi Hōin untuk masa jabatan satu tahun dan bertugas sebagai pemimpin semua upacara besar di Gunung Koya. Setelah masa jabatan mereka berakhir, mereka menerima gelar Zengan (前官).

Shōnin (上人) adalah gelar penghormatan kepada seseorang yang telah mencapai tingkat pencerahan tertentu. Goin (御院) dan Inke (院家) merujuk pada kuil itu sendiri.

Dalam kasus Buddhisme Tanah Murni, yang tidak menekankan disiplin kebiaraan dan lebih mengutamakan kehidupan rumah tangga, kata-kata untuk biara cenderung mencerminkan institusi dibandingkan orang yang bertanggung jawab. Di wilayah Kansai, Goingesan (ご院家さん), Goinsan (御院さん) dan Goensan (ご縁さん) umumnya digunakan di kalangan umat Buddha Shin. Struktur kebiaraan juga cenderung diwariskan dari garis keturunan keluarga dalam tradisi Tanah Murni.

Hōushu atau Hossu (法主) adalah gelar yang digunakan oleh Ekan Ikeguchi di Saifuku-ji, Kagoshima. Gelar ini juga digunakan di antara Tujuh Kuil Utama Jōdo-shū dan Taiseki-ji milik aliran Nichiren Shōshū.

Dalam tradisi Tendai, istilah Zasu 座主 adalah hal yang umum. Kepala wihara juga kadang-kadang disebut sebagai Yama no zasu (山の座主), yang berarti "Kepala dari gunung."

Monzeki (門跡) adalah istilah yang diperuntukkan bagi pemuka agama dari garis keturunan bangsawan atau kekaisaran, dan masih digunakan hingga saat ini di Daikaku-ji di Shingon dan Hongan-ji di Jōdo Shinshū.[14][3][15]

Korea

Istilah Korea untuk kepala wihara adalah juji (住持/주지).[4][12]

Thai

Istilah Thailand untuk kepala wihara (wat) adalah chaoawat (Thai: เจ้าอาวาส).[16]

Tibet

Kepala wihara Buddhisme Tibet dikenal sebagai Khenpo. Istilah ini berarti "orang yang memberikan sumpah kepada para biksu". Kepala wihara tersebut disapa dan disebut sebagai "Khen Rinpoche".

Kata lain yang digunakan untuk kepala wihara yang lebih senior adalah Khenchen, yang berarti "khenpo senior."[17]

Vietnam

Kata Vietnam untuk kepala wihara adalah trụ trì (住持).[18]

Referensi

  1. ^ Taylor, Ella (20 November 2014). "A Frustrating Love Letter In 'Monk With A Camera'". NPR. Diakses tanggal 5 April 2015.
  2. ^ "Saṅgha Leadership". Sāsanārakkha Buddhist Sanctuary.
  3. ^ a b c Baroni, Helen Josephine (2002). The illustrated Encyclopedia of Zen Buddhism. Rosen Publishing. hlm. 1. ISBN 978-0-8239-2240-6.
  4. ^ a b Buswell, Robert E. (1993). The Zen Monastic Experience: Buddhist Practice in Contemporary Korea. Princeton University Press. hlm. 110. ISBN 978-0-691-03477-5.
  5. ^ Lawton, Kim (15 Juni 2012). "Buddhist Abbot Nicholas Vreeland". PBS. Diakses tanggal 5 April 2015.
  6. ^ "Struktur Organisasi VJDJ – Vihāra Jakarta Dhammacakka Jaya". Diakses tanggal 2025-09-03.
  7. ^ "Sangha Theravada Indonesia dari Masa ke Masa Kepemimpinan". Samaggi Phala. Diakses tanggal 2025-09-03.
  8. ^ "Pengurus". Dhammavihari Buddhist Studies. Diakses tanggal 2025-09-03.
  9. ^ Our Spiritual Patron, Ep.1- Bhikkhu Ñāṇukkaṁsa (Pusdiklat Dhammarakkhita), diakses tanggal 2025-09-03
  10. ^ "Tentang". Pusdiklat Dhammarakkhita. Diakses tanggal 2025-09-03.
  11. ^ "Spiritual Patron". Dhammavihari Buddhist Studies. Diakses tanggal 2025-09-03.
  12. ^ a b Buswell Jr., Robert E.; Lopez Jr., Donald S. (2013). The Princeton Dictionary of Buddhism. Princeton University Press. hlm. 295. ISBN 978-1-4008-4805-8.
  13. ^ "Buddhism A to Z: A entries". Buddhist Text Translation Society. Diakses tanggal 5 April 2015.
  14. ^ "abbot (jūjishoku 住持職, jūji 住持, jūshoku 住職)". Sōtō Zen International. Diakses tanggal 5 April 2015.
  15. ^ "和尚". コトバンク. The Asahi Shimbun Company / VOYAGE GROUP, Inc. Diakses tanggal 2019-06-10.
  16. ^ Haas, Mary R. (1964). Thai–English Student's Dictionary. Stanford: Stanford University Press. hlm. 124. ISBN 0-8047-0567-4.
  17. ^ "Shamar Rinpoche's explanation of the proper use of the titles "Khenchen" and "Khenpo"". Bodhi Path Buddhist Center. Diakses tanggal 5 April 2015.
  18. ^ "What is Trụ trì and the mission of the Trụ trì?". Vietnam Buddhist Sangha. Diakses tanggal 8 Mei 2023.
Kembali kehalaman sebelumnya