Jas laboratorium![]() Jas laboratorium atau Mantel laboratorium adalah salah satu alat pelindung diri yang wajib digunakan oleh para peserta didik dan tenaga kerja profesional di lingkungan laboratorium. Pemakaian jas laboratorium sering ditemui pada laboratorium kimia atau laboratorium biologi. Jas laboratorium umumnya berwarna putih, berlengan panjang, terdapat kancing, panjangnya selutut, dan berbahan katun, linen, atau poliester. Jas laboratorium berfungsi sebagai seragam atau identitas seorang pekerja laboratorium, dan untuk melindungi tubuh manusia dari percikan zat kimia berbahaya yang dapat merusak kulit, serta zat kimia yang bersifat mudah meledak. Tidak hanya itu, alat pelindung diri lainnya yang digunakan di laboratorium antara lain kacamata pengaman untuk pelindung mata, masker untuk mencegah terhirupnya zat kimia berbahaya, sepatu khusus laboratorium, dan sarung tangan. PenampilanMaterial yang biasa digunakan untuk membuat jas laboratorium adalah bahan katun, linen, atau campuran katun dan poliester berwarna putih terang.[1] Pemilihan warna dan jenis kain ini bukan tanpa alasan, warna terang memudahkan untuk melihat apakah jas tersebut bersih atau terkontaminasi, sementara jenis kain yang digunakan memungkinkan pencucian pada suhu tinggi untuk memastikan kebersihan dan sterilisasi yang optimal. Menariknya, penggunaan jas serupa tidak hanya terbatas pada konteks medis dan laboratorium. Di Argentina dan Uruguay, jas berwarna putih justru menjadi simbol pendidikan dan dikenakan oleh siswa maupun guru di sekolah-sekolah negeri.[2] Sementara itu, di Tunisia dan Mozambik, para guru mengenakan jas putih dengan tujuan praktis, yaitu melindungi pakaian mereka dari debu kapur tulis yang umum digunakan dalam proses belajar mengajar.[butuh rujukan] PenggunaanBidang medisSelama lebih dari seabad, jas putih telah dianggap sebagai pakaian khas bagi dokter umum maupun ahli bedah..[3] Penggunaan jas putih dalam dunia kedokteran berakar pada abad ke-19, sebuah era di mana keyakinan terhadap kepastian ilmu pengetahuan sangat kontras dengan praktik perdukunan dan mistisisme yang masih mewarnai dunia pengobatan saat itu.[4] Sebagai upaya untuk menekankan peralihan menuju pendekatan yang lebih ilmiah dalam kedokteran modern, para dokter mulai menampilkan diri mereka layaknya ilmuwan. Langkah simbolis yang mereka ambil adalah dengan mengenakan jas laboratorium berwarna putih, yang pada masa itu merupakan simbol paling dikenal dari seorang ilmuwan.[5][6] Persepsi pasienSebuah penelitian di Britania Raya mengungkapkan adanya perbedaan preferensi antara pasien dan dokter terkait penggunaan jas putih. Mayoritas pasien ternyata lebih menyukai dokter mereka mengenakan jas putih, sementara sebagian besar dokter justru memilih pakaian lain, seperti seragam operasi (scrubs). Studi tersebut juga mencatat bahwa psikiater merupakan kelompok dokter yang paling jarang mengenakan jas putih. Meskipun dikenakan, biasanya dipakai di atas seragam operasi. Beberapa alasan yang dikemukakan oleh para dokter yang tidak menyukai jas putih adalah rasa panas dan tidak nyaman saat memakainya karena mengharuskan penggunaan jas selama beberapa jam bertugas, serta kekhawatiran bahwa jas tersebut dapat menjadi media penyebaran infeksi.[7] KontroversiBerbagai penelitian telah mengindikasikan bahwa jas dokter yang dikenakan di lingkungan rumah sakit berpotensi menjadi sarang bagi berbagai mikroorganisme penyebab penyakit, termasuk bakteri resisten seperti MRSA.[8] Pada tahun 2007, National Health Service (NHS) di Britania Raya mulai memberlakukan larangan penggunaan jas berlengan panjang. Langkah ini diikuti oleh investigasi serupa oleh American Medical Association (AMA) pada tahun 2009 yang mempertimbangkan pelarangan jas berlengan panjang demi melindungi pasien. Meskipun AMA tidak sampai mengeluarkan larangan resmi, isu ini menunjukkan adanya perhatian serius terhadap potensi risiko infeksi yang terkait dengan jas dokter.[9] Sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2011 meneliti efektivitas larangan jas berlengan panjang oleh NHS. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan secara statistik dalam tingkat kontaminasi selama periode 8 jam antara dokter residen yang mengenakan jas berlengan panjang dan mereka yang mengenakan seragam operasi berlengan pendek.[10] Sebagai respons terhadap kekhawatiran akan kontaminasi seragam petugas kesehatan, ASTM International saat ini sedang mengembangkan standar khusus yang akan mengatur ketahanan terhadap penetrasi cairan, kemampuan menolak cairan, dekontaminasi bakteri, serta sifat antimikroba pada seragam tersebut.[11] The spread of white coat infection has been rampant and talked about in the scientific community. [12] Isu penyebaran infeksi melalui jas putih memang telah menjadi topik diskusi yang meluas di kalangan komunitas ilmiah. Bahkan, seorang dokter asal India, Edmond Fernandes, memicu kontroversi di India dan sebagian Asia Selatan dengan menyerukan pelarangan total penggunaan jas putih karena potensi penyebaran infeksi nosokomial yang signifikan.[13][14] Upacara jas putihUpacara jas putih merupakan sebuah tradisi yang relatif baru dan menandai secara simbolis masuknya seseorang ke sekolah kedokteran dan belakangan ini juga menyebar ke berbagai sekolah dan profesi yang berkaitan dengan kesehatan.[15] Tradisi ini pertama kali diadakan di Pritzker School of Medicine, Universitas Chicago, pada tahun 1989. Inti dari upacara ini adalah prosesi formal di mana para mahasiswa baru secara simbolis dipakaikan atau "dijubah" dengan jas laboratorium berwarna putih.[16] Penggunaan lain![]() Jas putih yang menyerupai jas laboratorium juga memiliki fungsi lain di luar ranah medis dan ilmiah. Di beberapa negara seperti Argentina, Uruguay, Spanyol, Bolivia, dan Maroko, jas putih dikenakan oleh siswa dan guru di sebagian besar sekolah dasar negeri sebagai seragam harian. Praktik serupa juga ditemukan di sekolah-sekolah swasta di Kolombia. Penggunaan seragam berupa jas putih ini juga pernah menjadi tradisi di Paraguay dan Chili pada beberapa dekade sebelumnya. Sebagian besar negara mengadopsi jas putih sebagai simbol pendidikan dan keberhasilan. Referensi
![]() Wikimedia Commons memiliki media mengenai Lab coats. |