Jalan Pemuda (Semarang)
![]() Jalan Pemuda adalah salah satu jalan utama di kota Semarang, provinsi Jawa Tengah. Jalan ini membentang sepanjang 2,4 kilometer dari Jembatan Berok di tepi Kota Lama Semarang hingga Tugu Muda di sebelah barat daya. Pada masa Hindia Belanda, nama jalan ini adalah "Bodjong", nama yang diambil dari bahasa Belanda untuk "penawaran" (bod) dan "muda" (jong). Nama tersebut diubah menjadi "Jalan Pemuda" pada tahun 1955.[1] Jalan ini sudah berstatus sebagai jalan protokol sejak zaman Hindia Belanda dan saat ini masih berperan sebagai pusat pemerintahan dan komersial Kota Atlas.[2] Bangunan bersejarahDengan lokasinya yang dekat dengan Kota Lama Semarang, Jalan Pemuda memiliki sejumlah bangunan peninggalan Hindia Belanda. Bangunan paling terkenal adalah Lawang Sewu, bekas kantor pusat Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij yang telah berstatus sebagai cagar budaya Indonesia sejak tahun 1992. Beberapa bangunan lain masih digunakan untuk kantor pemerintah dan sekolah, seperti SMA Negeri 3 Semarang dan Kantor Pos Semarang, atau dibiarkan terbengkalai, seperti Hotel Dibya Puri.[3] Di sudut selatan persimpangan Taman Pemuda, sempat berdiri Gedung Rakyat Indonesia Semarang, bekas Societiet Harmonie (gedung pertemuan Belanda) yang saat ini sudah dihancurkan dan digantikan oleh Pollux Mall Paragon Semarang.[4] PerkantoranBersama dengan Jalan Pahlawan, Jalan Pemuda adalah salah satu pusat pemerintahan di Kota Semarang; kantor-kantor pemerintah dan perusahaan milik negara yang menetap di jalan ini mencakup Balaikota Semarang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang, Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah, Inspektorat Provinsi Jawa Tengah, Gedung Keuangan Negara Semarang, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Komando Distrik Militer 0733, Bank Jateng, Kantor Pos, Bank Mandiri, Pertamina Patra Niaga, dan Kimia Farma. Selain itu, Bank Central Asia dan CIMB Niaga juga membuka kantor pusat mereka di Semarang di jalan ini.[1] KomersialTiga pusat perbelanjaan terletak di Jalan Pemuda, Queen City Mall Semarang (bekas Pasaraya Sri Ratu Semarang), DP Mall, dan Pollux Mall Paragon Semarang. Didirikan pada tahun 1978, Sri Ratu merupakan mal tertua yang masih berdiri di Semarang.[5] Selain itu, sejumlah hotel berbintang juga beralamat di jalan tersebut, termasuk Amaris Hotel Pemuda Semarang, Hotel GranDhika Pemuda Semarang, Louis Kienne Pemuda Semarang, Metro Park View Hotel Kota Lama Semarang, Novotel Semarang, PO Hotel Semarang, Quest Prime Pemuda Semarang, dan Rooms Inc. Semarang.[6] Dua rumah makan legendaris yang berada di Jalan Pemuda adalah Toko Oen dan Loenpia Mbak Lien. Toko Oen adalah restoran hidangan Indo yang masih beralamat di Jalan Pemuda No.52 sejak mereka pertama kali dibuka pada tahun 1936, awalnya sebagai cabang Semarang untuk jaringan restoran asal Yogyakarta milik keluarga Oen Tjoen Hok dan Liem Gien Nio.[7] Sementara itu, Loenpia Mbak Lien didirikan oleh Siem Siok Lien, cicit dari Tjoa Thay Joe dan Wasih, sepasang suami istri yang dikenal sebagai pencipta lumpia.[8] PendidikanJalan Pemuda memiliki 1 TK, 1 SD, 2 SMA, dan 1 perguruan tinggi. Berada di seberang Balaikota Semarang, SMA Negeri 3 Semarang adalah sekolah tertua yang masih berdiri di Indonesia; sejarahnya dapat ditarik hingga tahun 1877, ketika sekolah tersebut didirikan dengan nama Hoogere Burgerschool te Semarang.[a][11] Tidak jauh dari sekolah tersebut adalah SMA Negeri 5 Semarang dan kompleks Yayasan Marsudirini yang terdiri atas TK Kanak Kanak Yesus dan SD Marsudirini.[12] Selain itu, jalan ini juga menaungi kampus Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Semarang.[13] Lalu lintasKeseluruhan Jalan Pemuda dahulu dapat dilintasi dua arah. Mulai tanggal 17 Februari 2017, Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi Kota Semarang mulai memberlakukan sistem satu arah mulai dari Pollux Mall Paragon Semarang sampai Tugu Muda untuk mengurangi kemacetan di sekitar wilayah Balaikota Semarang. Taman di dekat Tugu Muda juga diperluas untuk menutup akses jalan dari Bundaran Tugu Muda.[14][15] Jalan Pemuda ruas Paragon–Tugu Muda pernah digunakan untuk acara hari bebas kendaraan bermotor (car free day atau CFD). Acara ini pertama kali diselenggarakan pada tanggal 29 November 2009 dan selanjutnya rutin diadakan setiap Minggu pagi.[16] CFD Jalan Pemuda dihentikan sejak pandemi Covid-19 dan hingga saat ini belum diselenggarakan kembali.[17][18][19] TransportasiHalte BRT Balaikota, halte transit terbesar Trans Semarang, dapat ditemukan di jalan ini. Halte tersebut menghubungkan tujuh dari delapan koridor utama layanan tersebut, yakni Koridor 1, 2, 3 4, 5, 7, dan 8. Sebelumnya, terdapat dua halte (depan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dan SMA Negeri 5 Semarang) yang melayani masing-masing arus jalan, namun semenjak diberlakukannya sistem satu arah, halte di depan SMA N 5 sudah tidak digunakan lagi, sementara rutenya dialihkan ke Jalan Imam Bonjol dan Jalan Piere Tendean.[20] Jalan Pemuda juga dilewati oleh Koridor 1 Trans Jateng (Tawang–Bawen); selain halte BRT Balaikota, Koridor 1 berpangkalan di Tourist Information Center sebelah SMA Negeri 3 Semarang.[21] Catatan kaki
Referensi
Pranala luar![]() Wikimedia Commons memiliki media mengenai Jalan Pemuda, Semarang. |