Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Echinoderma asperum

Echinoderma asperum
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Fungi
Divisi: Basidiomycota
Kelas: Agaricomycetes
Ordo: Agaricales
Famili: Agaricaceae
Genus: Echinoderma
Spesies:
E. asperum
Nama binomial
Echinoderma asperum
(Pers.) Bon (1991)
Sinonim

Lepiota aspera (Pers.) Quel. (1886)
Lepiota friesii (Lasch.) Quel. (1872)
Lepiota acutesquamosa (Weinm.) P. Kumm. (1871)
Lepiota acutesquamosa var. furcata Kühner (1936)
Cystolepiota aspera (Pers.) Bon (1978)

Echinoderma asperum
View the Mycomorphbox template that generates the following list
float
Karakteristik mikologi
Himenium berbentuk insang
Tudung membundar telur atau tudung menggenta
Himenium bebas
Tangkai memiliki cincin
Tumpukan spora berwarna putih
Jenis ekologi mikoriza
Edibilitas: tidak direkomendasikan

Echinoderma asperum adalah spesies jamur dalam famili Agaricaceae yang termasuk ke dalam ordo Agaricales. Jamur ini sebelumnya dikenal dengan nama Lepiota aspera sebelum direvisi dan dimasukkan ke dalam genus Echinoderma oleh Marcel Bon pada tahun 1991.[1]

Deskripsi

Echinoderma asperum menghasilkan tubuh buah berbentuk payung dengan tudung berwarna cokelat muda hingga cokelat tua, ditutupi sisik-sisik kasar yang kontras dengan warna dasar yang lebih pucat. Diameter tudung dapat mencapai 10–15 cm. Lamellae berwarna putih dan tidak menyatu dengan batang. Batangnya silindris, memiliki cincin, dan sering kali berornamen serupa sisik seperti pada tudung.

Spora berwarna putih dalam cetakan spora, dan berbentuk lonjong-mikroskopik. Jamur ini memiliki bau khas yang agak tajam atau tidak sedap.[2]

Habitat dan distribusi

Jamur ini biasa ditemukan tumbuh secara soliter atau berkelompok kecil di tanah hutan gugur dan campuran, sering kali dekat dengan bahan organik seperti serasah daun. Ditemukan di berbagai wilayah Eropa dan Amerika Utara.[3]

Status dan toksisitas

Echinoderma asperum bukan jamur konsumsi umum dan beberapa sumber menyatakan dapat menyebabkan gangguan pencernaan ringan jika dikonsumsi mentah atau tidak dimasak dengan benar. Oleh karena itu, jamur ini tidak direkomendasikan untuk dimakan.[4]

Taksonomi

Spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh Christiaan Hendrik Persoon pada tahun 1793 sebagai Agaricus asper dan telah mengalami berbagai revisi nama. Nama genus saat ini, Echinoderma, merujuk pada permukaan tudung yang kasar atau berduri (dari bahasa Yunani "echinos", berarti landak).

Referensi

  1. ^ Bon, M. (1991). *Les espèces européennes du genre Echinoderma*. Bulletin de la Société Mycologique de France, 107(1), 1–15.
  2. ^ Phillips, R. (2006). *Mushrooms*. Pan Macmillan. hlm. 82.
  3. ^ Kibby, G. (2006). *Mushrooms and Toadstools of Britain and Europe*. Gartman Books. hlm. 44.
  4. ^ Kuo, M. (2006). Echinoderma asperum. Retrieved from MushroomExpert.com: https://www.mushroomexpert.com/echinoderma_asperum.html

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya