Dharma Murti![]() DHARMA MURTI[1] adalah salah satu Organisasi Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang ada di Indonesia.[2] Organisasi Dharma Murti didirikan oleh Pan Putu Budihartini[3] pada hari Rabu, tanggal 17 November 1982 di Desa Rama Dewa, Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.[4] Dan pada tanggal 31 Desember 1983, Organisasi Dharma Murti secara resmi terdaftar di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia cq Direktorat Jenderal Kebudayaan cq Direktorat Pembinaan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan dikeluarkannya Tanda Inventarisasi Nomor: I.248/F.3/N.1.1/1983 yang ditandatangani oleh Direktur, Bapak Arymurthy, S.E..[5] DHARMA MURTI BERBADAN HUKUMSelanjutnya, sejak tanggal 29 Mei 2024, Organisasi Dharma Murti telah berbadan hukum dengan dikeluarkannya SK Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia dengan Nomor: AHU-0004812.AH.01.07 Tahun 2024 yang ditandatangani oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia cq Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum, Bapak Cahyo Rahadian Muzhar, S.H., LLM.[6] Lalu, sebagai salah satu organisasi kemasyarakatan di Indonesia maka Organisasi Dharma Murti pun telah melaporkan keberadaannya kepada Gubernur Lampung cq Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Lampung pada tanggal 1 Juli 2024 dan terdaftar dengan Nomor: 210/030/VI.07/2024[7] serta telah melaporkan keberadaannya kepada Bupati Lampung Tengah cq Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal 31 Juli 2024 dan terdaftar dengan Nomor: 220/247.a/B.a.VII.06/2024.[8] Hal ini melengkapi aspek legalitas Organisasi Dharma Murti agar dapat terus bertumbuh, berkembang, dan berkontribusi pada masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia kini dan di masa yang akan datang. ARTI DHARMA MURTINama DHARMA MURTI berasal dari dua kata yaitu "DHARMA" dan "MURTI". Kata "DHARMA" artinya tuntunan, pedoman, kebenaran, dan kebajikan. Hidup Dharma berarti hidup dalam tuntunan-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Hidup Dharma juga berarti hidup dalam kebenaran dan kebajikan. Sedangkan kata "MURTI" artinya kejayaan, kebahagiaan, dan kesejahteraan. Hidup Murti artinya hidup dengan kejayaan. Hidup Murti juga berarti hidup dengan kebahagiaan dan kesejahteraan baik lahir maupun batin sesuai nilai-nilai luhur dari Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian, DHARMA MURTI dapat diartikan sebagai pedoman hidup dalam kebenaran dan kebajikan untuk mencapai kejayaan, kebahagiaan, dan kesejahteraan baik lahir maupun batin sesuai nilai-nilai luhur dari Tuhan Yang Maha Esa. Menurut Pan Putu Budihartini (2002), setiap warga Dharma Murti harus mengembangkan sikap budi pekerti luhur, bijaksana, memiliki pandangan jauh kedepan, terbuka terhadap perbedaan, menghormati nilai-nilai toleransi, serta mengembangkan sikap untuk saling asah. asih, dan asuh dalam kemajemukan.[9] MAKNA DAN LAMBANG DHARMA MURTILambang Organisasi Dharma Murti berupa segi lima dengan tulisan "Ongkara", lukisan Cakra, gambar Kapas dan Padi. Segi lima melambangkan Falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu PANCASILA. Hal ini menunjukkan bahwa Organisasi Dharma Murti berasaskan pada PANCASILA. Selain PANCASILA, Organisasi Dharma Murti juga berasaskan pada Undang-Undang Dasar Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, dan Nilai-Nilai Luhur Budaya Spiritual Daerah Bali yang Universal.[10] Tulisan "Ongkara" dalam aksara Bali berarti Ketuhanan Yang Maha Esa dan hal ini menunjukkan bahwa Organisasi Dharma Murti berdasar pada Ketuhanan Yang Maha Esa dan selalu memohon petunjuk dan tuntunan-Nya.[10] Padi dan Kapas melambangkan kesejahteraan hidup baik lahir maupun batin yang merupakan cita-cita yang luhur. Buah Kapas dan Padi masing-masing berjumlah 17 buah dan 82 butir yang tak lain melambangkan tanggal dan tahun berdirinya Organisasi Dharma Murti. Ikatan tali sebanyak 11 simpul menunjukkan bulan berdirinya Organisasi Dharma Murti yaitu di bulan November. Sedangkan lukisan Cakra melambangkan Sedulur Papat Kelima Pancer yang merupakan sifat Tuhan Yang Maha Esa yang terkandung di dalam unsur Udara (Langit), Panas (Matahari), Cahaya (Bulan), Cair (Bintang), dan Padat (Bumi).[10] AJARAN DHARMA MURTIAjaran Dharma Murti diterima secara tidak langsung oleh Pan Putu Budihartini. Secara kebetulan ia mendapatkan daun lontar yang berisikan tulisan dalam aksara Bali yang bermutu tinggi. lsi tulisan dalam daun lontar itu kemudian dikaji secara mendalam sehingga dapat diketahui oleh masyarakat luas. Hingga saat ini ia tidak dapat menjelaskan siapa sebenarnya penulis di daun lontar itu, tetapi Pan Putu Budihartini telah mengkaji, meneliti, menafsirkan, termasuk mengembangkan apa yang tertulis di daun lontar tersebut, sehingga hal ini dapat dikatakan bahwa hasil pengkajian, penelitian, pengembangan, dan penafsirannya itu merupakan hasil karya beliau. Dalam proses pengkajian, penelitian, pengembangan, dan penafsirannya itu tentu saja tidak terlepas dari proses kreasi, kesehatan, kekuatan, dan petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa.[4] Pan Putu Budihartini memiliki nama kecil I Made Bakri. Ia lahir di Tabanan, Bali pada tanggal 11 November 1947[5] dan meninggal dunia di Denpasar, Bali pada tanggal 3 Agustus 2006 karena sakit. Ia adalah putra Bali yang tinggal dan menetap di Provinsi Lampung. Sejak tahun 1971, ia mulai belajar ilmu kebatinan khususnya mengenai Tatwa Sapta Kanda Empat[5] (yang meliputi Tatwa Kanda Empat Buta, Tatwa Kanda Empat Rare, Tatwa Kanda Empat Nyama, Tatwa Kanda Empat Dewa, Tatwa Kanda Empat Subiksa, Tatwa Kanda Empat Sari, dan Tatwa Kanda Empat Moksa) termasuk ia sangat senang mempelajari sastra suci seperti Tatwa Eka Aksara, Tatwa Dwi Aksara, Tatwa Tri Aksara, Tatwa Panca Aksara, Tatwa Dasa Aksara, dan Tatwa Wereastra sebagai warisan leluhur bangsa yang ada di Provinsi Bali.[11] Apa yang telah ia pelajari dan ia kuasai secara tekun selama hidupnya itulah yang akan menjadi pokok-pokok ajaran Dharma Murti agar pengikutnya dapat berperan serta secara aktif dalam pembangunan nasional. Sepeninggal Pan Putu Budihartini, Organisasi Dharma Murti pernah berkedudukan di Provinsi Bali dari tahun 2006-2024 dan dikelola oleh murid-muridnya yang ada di daerah itu. Namun, saat ini, Organisasi Dharma Murti kembali berkedudukan di tempat kelahirannya dulu yaitu di Jalan Pentas Tari Bali RT. 003 RW. 002, Desa Rama Dewa,[12] Kecamatan Seputih Raman,[13] Kabupaten Lampung Tengah,[14] Provinsi Lampung[15] dan roda organisasi dijalankan oleh putra dan putri beliau. Dan berikut ini adalah Susunan Pengurus dan Pengawas Organisasi Dharma Murti[10] sebagaimana tercantum pada SK Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, yaitu : Pengurus:
Pengawas:
SARASEHAN NASIONAL KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESASelanjutnya, pada tanggal 19-22 Agustus 2024 yang lalu, Organisasi Dharma Murti adalah salah satu peserta yang hadir dalam agenda Sarasehan Nasional Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa[16] yang diselenggarakan oleh Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Agenda lima tahunan ini dihadiri oleh pimpinan/pengurus dari sekitar 153 Organisasi Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang masih aktif, termasuk Dharma Murti, dan diadakan di Hotel Wyndham yang beralamat di Jl. Basuki Rahmat No. 67-73, Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Indonesia dengan mengambil tema: "Transformasi Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk Meningkatkan Ketahanan Budaya, Sosial, dan Ekologi Secara Berkelanjutan".[17] Daftar Referensi:
|