Debit (disingkat dr) adalah istilah dalam akuntansi keuangan untuk penambahan uang dalam arus kas perusahaan atau penambahan nilai transaksi. Debit merupakan lawan dari kredit. Kode perkiraan (akun) jenis aset dan beban akan bertambah nilainya jika didebit, sedangkan liabilitas, ekuitas, dan pendapatan akan berkurang jika didebit. Konsep ini dipakai dalam pembukuan berpasangan.[1] Biasanya dalam pembukuan, debit dicatat disebelah kiri dan sementara kredit dicatat disebalah kanan.[2] Hubungan debit dan kredit adalah hubungan sebab dan akibat.[3] Cara membedakan antara debit dan kredit yaitu dengan memahami transaksi kas dengan utang, modal, pendapatan, dan biaya.[4]
Definisi
Kata debit diambil dari bahasa Latin yaitu debere yang dalam bahasa Indonesia berarti percaya atau mempercaya.[5] Debit menambahkan akun aset atau beban dan mengurangi akun liabilitas atau ekuitas.[6] Debit menunjukan pencatatan sebelah kiri pada sebuah pembukuan atau akun.[7]
Frederich D.S. Choi dan Gerhard G. Mueller memeberikan definisi bahwa debit adalah sebuah proses identifikasi, pengukuran dan mengomunikasikan informasi ekonomi agar pemakai dimungkinkan untuk mebuat pertimbangan dan keputusan.[8]
Sejarah
Istilah debit mulanya diperkenalkan oleh matematikawan dan biarawanFransiskan asal Italia,[9] Fra Luca Bartolomeo De Pacioli (kadang-kadang Paciolo atau Lucas Paliolo)[10] dalam bukunya berjudul Summa de Arithmetica Geometrica Et Proportionalita pada tahun 1494.[11] Buku itu terdiri dari 36 bab dan terdapat dua bab yang membahas tentang akuntansi, yaitu de Computis et Scripturis. Pada bab itu, ia membahas tentang double entry[12] yang disebut dengan istilah debere dan credere yang ia sebut sebagai pancatatan (pembukuan) berpasangan.[5] Istilah itu kini dikenal dengan kata debit dan kredit.[13] Karena gagasannya itu, ia dinobatkan sebagai bapak akuntansi.[14] Sejak itu, teori terus dikembangkan dipakai hingga kini.
Penggunaan
Dalam akuntansi keuangan, debit digunakan untuk menentukan perhitungan terhadap aset, beban, liabilitas dan ekuitas dan akumulasi. Aser diartikan sebagai harta yang meliputi harta lancar dan harta tidak lancar. Harta lancar meliputi harta yang mudah untuk dialihkan seperi kas dan tabungan. Sedangkan harta yang tidak lancar ialah harta yang sulit dialhikan kepemiilikannya seperti barang dan kendaran. Suatu aset terhitung sebagai debit ketika jumlahnya bertambah. Beban dalam akuntansi keuangan diartikan sebagai pembelanjaan yang harus dilakukan untuk keberlanjutan usaha. Pada debit, beban artinya bertambah. Liabilitas dan ekuitasdiartikan sebagai hutang dan hak milik. Sedangkan aumulasi yaitu kumulasi pada neraca yang akan mengurangi nilai dari aset tetap seperti kendaraan dan alat-alat.[butuh rujukan]
^S.H, Dr H. Suripto, S. E. , M. Ak , CSRS Assoc Prof Dr Gustian Djuanda Atika, S. Pd , M. S. M. Enny Kartini, M. Pd Nurjannah, S. Pd , M. Pd Khairani Sakdiah, S. Pd , M. Ak Nuraisyiah, S. Pd , M. Pd Sri Hastutik, S. Sos , M. M. Gunartin, S. E. , M. M. Neni Hardiati. PENGANTAR AKUNTANSI (Perusahaan Jasa). Penerbit Tahta Media Group. hlm. 38. ISBN978-623-6436-32-5. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
^ abHendry Adam (2015). Dasar Akuntansi(PDF). Bandung: Universitas Kebangsaan. hlm. 11. Diarsipkan(PDF) dari versi aslinya tanggal 2021-11-16. Diakses tanggal 2021-11-16.
^Hamonangan Siallagan (2020). Teori Akuntansi(PDF). Medan: LPPM UHN Press. hlm. 54. Diarsipkan(PDF) dari versi aslinya tanggal 2021-11-16. Diakses tanggal 2021-11-16.
^M.E, Wildana Nur Ardhianto, S. H. I. (2019-11-01). Buku Sakti Pengantar Akuntansi. Anak Hebat Indonesia. hlm. 8. ISBN978-623-244-385-3. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-07-16. Diakses tanggal 2021-11-16. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)