D.H. Lawrence
David Herbert Lawrence (11 September 1885 – 2 Maret 1930) adalah seorang novelis Inggris, penulis cerita pendek, penyair, penulis drama, kritikus sastra, penulis perjalanan, penulis esai, dan pelukis. Karya-karyanya yang modernis merefleksikan modernitas, alienasi sosial, dan industrialisasi, sambil memperjuangkan seksualitas, vitalitas, dan naluri. Empat novelnya yang paling terkenal – Sons and Lovers (1913), The Rainbow (1915), Women in Love (1920), dan Lady Chatterley's Lover (1928) – menjadi subjek uji coba sensor karena penggambaran radikalnya tentang romansa, seksualitas, dan penggunaan bahasa eksplisit. Pandangan dan preferensi artistik Lawrence memberinya reputasi yang kontroversial; ia mengalami penolakan dari masyarakat sezamannya dan sering disalahpahami secara publik atas karya kreatifnya sepanjang hidupnya, yang sebagian besar ia habiskan dalam pengasingan sukarela yang ia gambarkan sebagai "ziarah yang cukup barbar".[4] Pada saat kematiannya, ia dicemooh sebagai orang yang tidak berselera, avant-garde, dan seorang pornografer yang hanya meraih kesuksesan karena erotika; Namun, novelis dan kritikus Inggris E. M. Forster, dalam sebuah pemberitahuan obituari, menantang pandangan yang dipegang luas ini, menggambarkannya sebagai "novelis imajinatif terhebat di generasi kita".[5] Kemudian, kritikus sastra Inggris F. R. Leavis juga mendukung integritas artistik dan keseriusan moralnya.[6][7] Referensi
|