D'Academy (Musim 7) adalah ajang pencarian bakat menyanyi dangdut musim ke tujuh dari D'Academy yang ditayangkan di Indosiar.[1] Acara ini di selenggarakan pada tahun 2025 yang diawali dengan penayangan audisi yang dilakukan di Jakarta. Pemenang musim ini akan mendapatkan kontrak dengan 3D Entertainment dan manajemen Stream Entertainment.
Audisi D'Academy 7 diselenggarakan via online dan offline. Audisi via online dimulai sejak 24 Januari sampai 31 Maret 2025 disitus kapanlagi.com. Namun periode audisi online diperpanjang sampai 4 Mei 2025. Dimusim ini pula, audisi offline kembali digelar setelah terakhir diadakan di LIDA 2020. Audisi offline diadakan di 5 kota di Indonesia diantaranya ; Makassar, Sidoarjo, Prabumilih, Samarinda, dan Jakarta (termasuk Cianjur).
Terdapat satu peserta yang merupakan academia pada musim sebelumnya, yaitu Valen dari D'Academy 5. Hal ini berbeda dengan D'Academy 5 dimana terdapat beberapa peserta yang merupakan duta provinsi/finalis pada musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia dan Bintang Pantura.
Hasil wildcard diumumkan pada episode terakhir audisi, hal ini berbeda dengan musim sebelumnya, dimana hasil wildcard diumumkan setelah babak Konser Fifty-fifty, sebagai penentu peserta yang lolos ke babak konser final dan resmi menjadi academia.
Babak ini merupakan pertama kali sejak LIDA 2021 dimana:
Terdapat pasangan kakak beradik (Nazwa dan Chantika) yang mendapatkan golden ticket
Babak ini merupakan pertama kali sejak D'Academy 5 dimana:
Episode audisi tidak ditayangkan pada akhir pekan, hal ini berbeda dengan musim sebelumnya yang ditayangkan pada akhir pekan.
Terdapat pasangan kakak beradik (Nazwa dan Chantika) yang tampil di babak audisi.
Terdapat satu peserta yang merupakan peserta konser Nominasi pada musim sebelumnya, yaitu Robi dari LIDA 2018.
Babak ini merupakan pertama kali sejak D'Academy 6 dimana:
Terdapat peserta yang merupakan peserta audisi pada musim sebelumnya yaitu Nisa dari D'Academy 5, Yuli dan Zahra dari D'Academy 6.
Mulai musim ini, D'Academy akan tayang setiap hari Senin sampai Jum'at pada pukul 19.00 WIB. Hal ini berbeda dengan musim-musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia, yang ditayangkan setiap harinya.
Terdapat satu peserta yang merupakan academia pada musim sebelumnya, yaitu Valen dari D'Academy 5. Hal ini berbeda dengan D'Academy 5 dimana terdapat beberapa peserta yang merupakan duta provinsi/finalis pada musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia dan Bintang Pantura.
Terdapat dua peserta yang merupakan peserta Final Audition pada musim sebelumnya, yaitu Nisa dari D'Academy 5 dan Yuli dari D'Academy 6.
Terdapat peserta yang merupakan penerima wildcard pada babak Road To Final Audition.
Terdapat pasangan kakak beradik (Nazwa dan Chantika) yang resmi menjadi academia.
Terdapat satu grup yang meloloskan semua peserta ke babak Konser Final dan resmi menjadi academia.
Semua peserta yang lolos dari babak ini akan resmi menjadi academia. Hal ini berbeda dengan D'Academy 5 dan 6 dimana pada musim tersebut terdapat babak Konser Fifty-fifty dan Wildcard untuk menentukan peserta yang akan lolos ke Babak Konser Final dan resmi menjadi academia.
Tidak terdapat starter kit yang diberikan oleh juri kepada peserta yang menjadi academia. Hal ini berbeda dengan musim sebelumnya.
Babak ini merupakan pertama kali sejak LIDA 2021 dimana:
Terdapat pasangan kakak beradik (Nazwa dan Chantika) yang lolos ke babak konser final.
Babak ini merupakan pertama kali sejak D'Academy 5 dimana:
Terdapat satu peserta yang merupakan peserta audisi pada musim sebelumnya, yaitu Zahra dari D'Academy 6. Hal ini berbeda dengan babak Final Audition D'Academy 5, dimana terdapat beberapa peserta yang merupakan peserta audisi pada musim sebelumnya.
Terdapat satu peserta yang merupakan peserta konser nominasi pada musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia, yaitu Robi dari LIDA 2018. Hal ini berbeda dengan babak Final Audition D'Academy 5, dimana terdapat beberapa peserta yang merupakan peserta konser nominasi pada musim sebelumnya.
Pada Final Audition Grup 2, semua kontestan lolos ke babak berikutnya tanpa ada yang tersenggol.[2]
Sistem Team D'Coach diterapkan seperti layaknya Bintang Pantura musim-musim sebelumnya yang juga menggunakan sistem yang sama.
Konser Final tidak ditayangkan pada akhir pekan seperti layaknya Pop Academy. Hal ini berbeda dengan musim-musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia.
Adanya pergantian sistem voting dari melalui SMS dan Aplikasi pihak ketiga serta Vidio dengan Virtual Gift melalui Aplikasi Vidio dibanding musim-musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia.
Adanya pergantian sistem penilaian juri, dimana hasil kompetisi yang diterima academia akan langsung dipilih oleh dewan juri dibanding musim-musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia.
Terdapat dua academia yang merupakan peserta Final Audition pada musim sebelumnya, yaitu Nisa dari D'Academy 5 dan Yuli dari D'Academy 6.
Terdapat satu peserta yang merupakan academia pada musim sebelumnya, yaitu Valen dari D'Academy 5. Hal ini berbeda dengan Konser Final D'Academy 5 dimana terdapat beberapa peserta yang merupakan duta provinsi pada musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia.
Terdapat academia yang merupakan penerima wildcard pada babak Road To Final Audition. Hal ini berbeda dengan musim sebelumnya, dimana terdapat academia yang merupakan penerima wildcard pada Konser Fifty-fifty.
Terdapat satu grup yang semua academianya lolos ke babak berikutnya tanpa ada yang tersenggol.
Terdapat academia penerima wildcard pada babak Road To Final Audition yang tersenggol.
Terdapat dua academia perwakilan dari Provinsi Jawa Barat dalam satu grup yang sama.
Babak ini merupakan pertama kali sejak LIDA 2019 dimana
Penayangan D'Academy diliburkan karena adanya pertandingan Piala Presiden. Hal ini berbeda dengan D'Academy 5, dimana penayangan babak Audisi ditunda karena adanya turnamen tersebut.
Memiliki jeda antara penayangan Konser grup sebelumnya dengan Konser grup selanjutnya selama 4 hari karena adanya pertandingan Piala Presiden 2025 yang melibatkan klub Liga 1 yang kemudian berganti nama menjadi Liga Super (Indonesia) 2025–2026 (BRI Super League 2025-2026). Hal ini mirip dengan Konser Nominasi Provinsi LIDA 2018 serta Top 16 dan 12 LIDA 2019, pada Konser Nominasi Provinsi LIDA 2018 terdapat jeda antara Provinsi sebelumnya dan selanjutnya selama 3-4 hari karena adanya pertandingan Piala Presiden 2018 yang melibatkan klub Liga 1 (Indonesia) 2018 (GO-JEK Liga 1 2018) dan beberapa klub Liga 2 (Indonesia) 2017. Pada Konser Top 16 dan 12 LIDA 2019 terdapat jeda antara konser grup sebelumnya dan grup selanjutnya (termasuk Konser Show dan Result pada 12 Besar) selama 3 hari karena adanya pertandingan Semifinal dan FinalPiala Presiden 2019 yang melibatkan klub Liga 1 (Indonesia) 2019 (Shopee Liga 1 2019) perwakilan dari Provinsi Jawa Timur (kecuali Persela Lamongan) dan Kalteng Putra, sedangkan pada babak final melibatkan Persebaya Surabaya dan Arema FC yang sama-sama merupakan Klub Liga 1 2019 perwakilan dari Jawa Timue.
Babak ini merupakan pertama kali sejak LIDA 2021 dimana
Terdapat satu pasangan kakak beradik (Nazwa dan Chantika) yang berkompetisi sebagai academia secara individu, hal ini berbeda dengan LIDA 2021, dimana terdapat dua pasangan kakak beradik yang berkompetisi sebagai duta provinsi secara individu.
Penayangan D'Academy diliburkan karena adanya turnamen pra-musim yang melibatkan klub Liga 1 yang kemudian berganti nama menjadi Liga Super (Indonesia) (BRI Super League).
Memiliki jeda antara penayangan Konser grup sebelumnya dengan Konser grup selanjutnya selama 4 hari karena adanya turnamen pra-musim yang melibatkan klub Liga 1 yang kemudian berganti nama menjadi Liga Super (Indonesia) 2025–2026 (BRI Super League 2025-2026). Hal ini berbeda dengan Konser Top 42 LIDA 2021, dimana terdapat jeda antara konser grup sebelumnya dan grup selanjutnya (grup merah dan grup putih) selama 3-4 hari karena adanya pertandingan Babak gugurPiala Menpora 2021 yang melibatkan klub Liga 1 (Indonesia) 2021–2022 kecuali Babak 8 Besar.
Babak ini merupakan pertama kali sejak D'Academy 5 dimana
Terdapat satu academia yang merupakan peserta audisi pada musim sebelumnya, yaitu Zahra dari D'Academy 6. Hal ini berbeda dengan babak Konser Final D'Academy 5, dimana terdapat beberapa academia yang merupakan peserta audisi pada musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia.
Terdapat satu academia yang merupakan peserta konser nominasi pada musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia, yaitu Robi dari LIDA 2018. Hal ini berbeda dengan babak Konser Final D'Academy 5, dimana terdapat beberapa peserta yang merupakan peserta konser nominasi pada musim sebelumnya.
Terdapat dua academia yang merupakan perwakilan dari Provinsi yang sama dalam satu grup.
Mulai babak ini, sistem voting melalui SMS dan Aplikasi pihak ketiga serta Vidio akan digantikan dengan Virtual Gift melalui Aplikasi Vidio, dimana hasil perolehan Virtual Gift yang dikirimkan oleh pemirsa akan diberikan kepada academia, namun perolehan Virtual Gift tidak berpengaruh pada hasil kompetisi yang didapat oleh academia. Top 3 dari pengirim virtual gift terbanyak dan academia penerima virtual gift terbanyak akan diumumkan di akhir acara. Selain itu pemirsa dapat mengirimkan virtual gift D'Boss kepada academia favoritnya. Hal ini berbeda dengan musim-musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia, dimana terdapat sistem voting melalui SMS dan aplikasi pihak ketiga, serta Vidio.[3]
Sama seperti babak Final Audition, mulai babak ini dewan juri berhak meloloskan academia yang mendapatkan 3 Standing Ovation secara langsung tanpa melalui proses eliminasi, sedangkan yang lainnya akan berpeluang lolos ke babak berikutnya ketika proses eliminasi ataupun tersenggol. Hal ini berbeda dengan musim-musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia, dimana hasilnya ditentukan oleh perolehan polling vote akhir dan pilihan juri untuk menentukan peserta yang lolos ke babak berikutnya ataupun tersenggol, namun jumlah standing ovation tidak mempengaruhi hasil yang diterima peserta.
Terkadang, academia yang tidak mendapat standing ovation lolos ke babak berikutnya ketika proses eliminasi ataupun menempati posisi tidak aman, sedangkan academia yang mendapat 1 hingga 2 standing ovation tersenggol di babak tersebut, Hal ini berbeda dengan musim-musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia, dimana peserta yang mendapat perolehan vote terendah kedua bisa tersenggol di babak tersebut, sedangkan peserta yang mendapat perolehan vote terendah lolos ke babak berikutnya melalui pilihan juri.
Pada Konser Top 40 Grup 2, Nadia menjadi academia penerima wildcard pada babak Road To Final Audition pertama yang tersenggol di babak Konser Final.[4]
Pada Konser Top 40 Grup 4, semua academia lolos ke babak berikutnya melalui pilihan juri tanpa ada yang tersenggol di grup tersebut. Hal ini berbeda dengan musim-musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia dan D'Academy Asia, dimana pada babak Konser Final tertentu terdapat Konser maupun Result Wildcard untuk memberikan kesempatan kedua kepada academia maupun duta provinsi yang tersenggol untuk kembali berkompetisi melengkapi jumlah academia atau duta provinsi yang lolos ke babak Konser Final berikutnya. Sedangkan pada D'Academy 5 dan 6 hanya terdapat Babak Wildcard setelah Konser Fifty-fifty untuk menentukan kontestan yang telah tersenggol di babak tersebut yang dipilih oleh Juri untuk melengkapi jumlah academia yang lolos ke babak Konser Final.[10]
Pada Konser Top 40 Grup 5, Lulu menjadi academia penerima wildcard pada babak Road To Final Audition kedua yang tersenggol di babak Konser Final setelah Nadia pada Grup 2.[11]
Academia dari ketiga team D'Coach berada dalam grup yang sama, hal ini berbeda dengan babak sebelumnya, dimana Academia dari ketiga team ketiga D'Coach berada dalam grup yang terpisah.
Babak ini merupakan pertama kali sejak D'Academy 6 dimana:
Terdapat academia pria yang tersenggol sebanyak dua kali secara berturut-turut.
Babak ini merupakan kedua kalinya secara berturut-turut sejak Top 40 dimana
Terdapat dua academia perwakilan dari provinsi yang sama dalam satu grup yang sama.
Terdapat dua academia perwakilan dari provinsi Jawa Barat dalam satu grup yang sama.
Pada babak ini para academia juga akan diadu kemampuannya dalam menyanyikan satu lagu secara duet atau trio lalu dilanjutkan dengan penampilan solo. Hal ini berbeda dengan babak Konser Top 35 dan 30, dimana pada penampilan pertama para academia juga akan diadu kemampuannya dalam menyanyikan satu lagu secara solo, duet ataupun trio.
Pada Konser Top 35 Grup 3 dan 4, Ayif dan Whildan menjadi academia pria yang tersenggol sebanyak dua kali secara berturut-turut. Hal ini pernah terjadi pada Konser Top 12 Grup 2 dan 3 D'Academy 6.[22][23]
Terdapat academia tersenggol yang berada di posisi terbawah sebanyak tiga kali secara berturut-turut sejak perubahan sistem penilaian.
Kedua academia yang tersenggol berasal dari team D'Coach yang sama.
Adanya pergeseran jadwal sebanyak satu kali dalam satu babak karena adanya pertandingan sepak bola berikutnya yang melibatkan Timnas Indonesia.
Babak ini merupakan pertama kalinya sejak D'Academy 5 dimana
Salah satu academia yang tersenggol merupakan peserta pada musim sebelumnya.
Penayangan D'Academy diliburkan karena adanya pertandingan babak gugur sepak bola Federasi Sepak Bola ASEAN.
Penayangan D'Academy diliburkan karena adanya pertandingan babak gugur sepak bola pria Federasi Sepak Bola ASEAN.
Memiliki jeda antara penayangan Konser grup sebelumnya dengan Konser Grup selanjutnya selama 4 hari karena adanya pertandingan sepak bola Liga Super (Indonesia) 2025–2026 (BRI Super League 2025-2026). Hal ini pernah terjadi pada Konser Final Audition D'Academy 5, dimana terdapat jeda 4 hari antara Konser Grup 2 dengan Grup 3 karena adanya pertandingan FinalKejuaraan Remaja U-16 AFF 2022 antara Indonesia dan Vietnam serta pekan 4 Liga 1 (Indonesia) 2022–2023 (BRI Liga 1 2022-2023).
Terdapat kesamaan jumlah academia wanita yang tersenggol, yaitu sebanyak 5 peserta. Hal ini pernah terjadi pada Konser Top 24 dan 18 D'Academy 5.
Babak ini merupakan pertama kalinya sejak D'Academy 6 dimana
Semua kontestan yang tersenggol pada babak tersebut adalah wanita. Hal ini pernah terjadi pada Konser Top 20 D'Academy 6, namun kontestan wanita yang tersenggol pada babak tersebut berjumlah 4 orang.
Babak ini merupakan pertama kalinya sejak Konser Top 40, dimana:
Terdapat academia penerima wildcard pada babak Road To Final Audition yang tersenggol.
Tidak terdapat academia dari Team D'Coach yang sama yang tersenggol sebanyak dua kali secara berturut-turut atau lebih. Hal ini merupakan pertama kalinya sejak academia dari ketiga Team D'Coach berada dalam grup yang sama
Babak ini merupakan kedua kalinya secara berturut-turut sejak Konser Top 35, dimana:
Konser Final 30 Besar Grup 3 hingga 5 yang semula akan ditayangkan pada tanggal 29 hingga 31 Juli bergeser menjadi 30 Juli hingga 1 Agustus 2025 setelah Indonesia dinyatakan lolos ke babak Final Kejuaraan ASEAN U-23 2025.[27][28]
Pada Konser Top 30 Grup 2, Nurul menjadi academia penerima wildcard pada babak Road To Final Audition ketiga yang tersenggol di babak Konser Final setelah Lulu dan Nadia pada Konser Top 40.[29]
Pada Konser Top 30 Grup 3 dan 5, Chantika dan Dera menjadi academia pertama dan kedua yang tersenggol setelah berada di posisi terbawah sebanyak tiga kali secara berturut-turut sejak adanya perubahan sistem penilaian.
Konser Final 25 Besar
Keterangan:
Peserta yang lolos ke babak berikutnya tanpa menunggu proses eliminasi
Peserta yang lolos ke babak berikutnya ketika proses eliminasi
Peserta yang lolos ke babak berikutnya tetapi berada di dua atau tiga terbawah sehingga menempati posisi tidak aman
Terdapat dua academia perwakilan dari Provinsi Sulawesi Tenggara dalam satu grup yang sama. Hal ini berbeda dengam Konser Top 8 Grup 1 Show dan Result D'Academy 5, namun kedua academia dalam satu grup yang sama merupakan perwakilan dari Provinsi Sulawesi Selatan.
Terdapat 2 grup yang semua academianya lolos ke babak berikutnya tanpa ada yang tersenggol.
Penayangan D'Academy diliburkan karena adanya pertandingan sepak bola Timnas wanita kelompok umur.
Terdapat dua academia perwakilan dari Provinsi Sumatera Utara dalam satu grup yang sama.
Semua academia yang tersenggol pada babak tersebut tergabung dalam tim D'Coach yang sama (Melly Lee). Hal ini berbeda dengan panggung 16 Besar Bintang Pantura 6 dan babak-babak sebelumnya. Pada panggung 16 Besar BP 6, ketiga peserta dari Team yang sama (Terpesona) yang dimentori oleh Dewi Perssik tersenggol sebanyak tiga kali secara berturut-turut, sedangkan pada babak-babak sebelumnya academia yang tersenggol tergabung dengan tim D'Coach yang berbeda.
Terdapat jumlah academia yang tersenggol paling sedikit daripada babak sebelumnya, yaitu sebanyak 3 peserta. (di luar babak Konser Top 12 dan 10 hingga Top 4 musim-musim sebelumnya, termasuk Liga Dangdut Indonesia)
Babak ini merupakan pertama kali sejak LIDA 2019 dimana:
Penyanyi non-dangdut bergabung menjadi juri tamu.
Babak ini merupakan pertama kali sejak D'Academy 5 dimana:
Penayangan D'Academy diliburkan karena adanya pertandingan Liga Super (Indonesia) (BRI Super League) sebanyak tiga musim secara berturut-turut.
Memiliki jeda antara penayangan Konser grup sebelumnya dengan Konser grup selanjutnya selama 4 hari karena adanya pertandingan sepak bola Liga Super (Indonesia) 2025–2026 (BRI Super League 2025-2026). Hal ini pernah terjadi pada Konser Fifty-fifty D'Academy 5, dimana terdapat jeda antara Konser Grup 6 dengan Grup 7 selama 4 hari karena adanya pertandingan pekan 9 Liga 1 (Indonesia) 2022–2023 (BRI Liga 1 2022-2023) serta Grup 8 dan 9 yang memiliki jeda selama 6 hari karena adanya pertandingan Grup FKualifikasi Piala Asia U-20 AFC 2023 antara Indonesia dan Timor Leste, Hong Kong serta Vietnam.
Terdapat satu academia pria yang tersenggol.
Babak ini merupakan pertama kali sejak D'Academy 6 dimana:
Terdapat juri tamu.
Babak ini merupakan pertama kali sejak Konser Top 40 dimana:
Babak ini merupakan pertama kalinya sejak Konser Top 35 dimana:
Academia dari team D'Coach Melly Lee tersenggol sebanyak dua kali secara berturut-turut.
Babak ini merupakan kedua kalinya secara berturut-turut sejak Konser Top 30 dimana:
Adanya pergeseran jadwal karena adanya pertandingan berikutnya yang melibatkan Timnas Indonesia, dimana pada babak ini terjadi pergeseran jadwal sebanyak 2 kali dalam 1 babak.
Pada babak ini para academia juga akan diadu kemampuannya dalam menyanyikan satu lagu medley bersama-sama lalu dilanjutkan dengan penampilan solo. Hal ini berbeda dengan babak Konser Top 35 dan 30, dimana pada penampilan pertama para academia juga akan diadu kemampuannya dalam menyanyikan satu lagu secara duet ataupun trio.
Pada Konser Top 25 Grup 1 dan 3 semua academia mendapatkan 3 Standing Ovation dari Dewan Juri dan langsung lolos ke babak berikutnya tanpa ada yang tersenggol. Hal ini berbeda dengan Konser Top 40 Grup 4, dimana semua academia lolos ke babak berikutnya tanpa ada yang tersenggol, namun hanya Arbil yang langsung lolos tanpa melalui proses eliminasi, sedangkan 5 kontestan lainnya harus melalui proses eliminasi.[33][34]
Konser Top 25 Grup 3 hingga 5 yang semula akan ditayangkan pada 6, 7 dan 11 Agustus 2025 bergeser menjadi 7, 11 dan 12 Agustus 2025, kemudian hanya Grup 3 dan 4 yang ditayangkan pada 7 dan 11 Agustus 2025.
Konser Top 25 Grup 5 yang semula akan ditayangkan pada 11 Agustus 2025 bergeser menjadi 12 Agustus 2025, kemudian bergeser kembali menjadi 13 Agustus 2025.
Pada 13 Agustus 2025, melalui Konser Top 25 Grup 5, setelah Yusuf membawakan lagu "Gejolak Asmara" oleh King Nassar sebagai babak penampilan keduanya, ia berhadapan dengan Soimah Pancawati sebagai penentuan dengan perubahan saktinya. Hasilnya, logo Indosiar sempat berubah menjadi "LOLOS" untuk sementara waktu, walau hanya sekadar hiburan semata. Itu berarti, bahwa Yusuf dinyatakan lolos ke Konser Top 22 Grup 2 dengan tema "Love Language" pada 20 Agustus 2025 (sebagai Babak Show) dan 21 Agustus 2025 (sebagai Babak Result), yang kemudian bergeser menjadi 21 dan 25 Agustus 2025.[32]
Pada Konser Top 25 Grup 4, Winn menjadi academia pria satu-satunya yang tersenggol, hal ini pernah terjadi pada Konser Top 24 dan 18 D'Academy 5, dimana pada babak tersebut, Isman dan Valen merupakan academia pria satu-satunya yang tersenggol.
Pada Konser Top 25 Grup 4 dan 5, Winn dan Aina menjadi academia pertama dan kedua secara berturut-turut yang tersenggol setelah langsung lolos pada babak sebelumnya, hal ini berbeda dengan babak-babak sebelumnya, dimana tidak ada satupun academia yang lolos langsung, kemudian tersenggol pada babak selanjutnya.[43][44]
Konser Final 22 Besar
Keterangan:
Peserta yang lolos ke babak berikutnya tanpa menunggu proses eliminasi
Peserta yang lolos ke babak berikutnya ketika proses eliminasi
Peserta yang lolos ke babak berikutnya tetapi berada di dua atau tiga terbawah sehingga menempati posisi tidak aman
Academia membawakan lagu tentang cinta yang universal. Lagu yang dibawakan menunjukkan makna cinta yang meluas, tidak hanya terbatas pada hubungan romantis, melainkan juga kasih sayang untuk keluarga dan sahabat.
Result
Pesan Cinta
Academia membawakan lagu yang dipilih oleh orang-orang terdekat sebagai pesan cinta. Lagu tersebut tidak hanya dinyanyikan tetapi juga diterima sebagai ungkapan tulus dari keluarga, sahabat, atau penggemar.
Hasil penilaian juri akan ditentukan oleh perolehan bintang yang didapat dari dewan juri pada malam show dimana jumlah standing ovation akan berpengaruh terhadap jumlah bintang. Hal ini berbeda dengan musim-musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia yang masih menggunakan sistem voting SMS dan aplikasi pihak ketiga serta Vidio, dimana hasil penilaian juri digunakan bersamaan dengan akumulasi perolehan polling vote akhir pada malam show dan result dan jumlah standing ovation tidak berpengaruh terhadap hasil akhir. Pada D'Academy 4 dan LIDA 2018, hasil penilaian juri ditentukan oleh perolehan lampu hijau dan merah pada saat proses eliminasi di malam result. Pada LIDA 2019, hasil pilihan juri diakumulasikan dengan polling SMS dan aplikasi pihak ketiga serta panel provinsi. Pada LIDA 2020 dan LIDA 2021, dewan juri akan menyelamatkan salah satu duta provinsi yang menempati posisi terbawah ataupun menggunakan hak veto pada LIDA 2021, dimana terjadi pertukaran antara duta provinsi yang lolos ke babak berikutnya dan tersenggol pada saat proses eliminasi. Pada D'Academy 5, eliminasi akan ditentukan oleh jumlah suara dari dewan juri pada malam result, sedangkan pada D'Academy 6, juri akan memilih academia yang lolos ke babak berikutnya pada saat proses eliminasi oleh bintang tamu.
Pemirsa dapat mengirimkan virtual gift D'Sultan kepada academia favoritnya, dimana academia penerima D'Boss dan D'Sultan akan mendapat kejutan spesial dari host. Hal ini berbeda dengan Konser Top 40 hingga Top 25 dimana pemirsa hanya dapat mengirimkan Virtual Gift dan D'Boss kepada academia favoritnya.[45]
Terdapat academia dengan penerima virtual gift terbanyak yang tersenggol.
Penayangan D'Academy diliburkan karena adanya pertandingan sepak bola wanita Federasi Sepak Bola ASEAN.
Academia yang telah tersenggol tampil kembali di Panggung D'Academy pada saat konser final (di luar babak Konser Wildcard). Hal ini berbeda dengan musim-musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia dimana peserta yang telah tersenggol tampil kembali pada saat babak konser wildcard.
Terdapat academia yang tersenggol setelah menempati posisi tidak aman sebanyak lima kali secara berturut-turut. Hal ini berbeda dengan LIDA 2019 dimana terdapat satu duta provinsi yang tersenggol setelah berada di posisi tidak aman sebanyak enam kali secara berturut-turut.
Academia dari team D'Coach Selfi Yamma tersenggol sebanyak dua kali secara berturut-turut.
Terdapat academia dari team D'Coach Fildan Rahayu yang tersenggol sebanyak dua kali secara berturut-turut.
Terdapat academia perwakilan dari Provinsi Sumatera Utara yang tersenggol sebanyak dua kali secara berturut-turut. Hal ini berbeda dengan babak Konser Top 16 D'Academy 6, dimana academia perwakilan dari Provinsi Jawa Barat tersenggol sebanyak dua kali secara berturut-turut.
Memiliki jeda antara penayangan Konser Show dan Result terpanjang karena padatnya jadwal pertandingan sepak bola yang melibatkan Tim nasional sepak bola Indonesia. Hal ini pernah terjadi pada Konser Top 24 Grup 2 Show dan Result D'Academy 5, dimana terdapat jeda antara Konser Show dan Result selama 6 hari karena adanya pertandingan Liga 1 (Indonesia) 2022–2023 (BRI Liga 1 2022-2023), yang kemudian dihentikan sementara karena adanya Tragedi Stadion Kanjuruhan 2022 dan digantikan oleh penayangan Mega Film Asia serta pertandingan Grup BKualifikasi Piala Asia U-17 AFC 2023 antara Indonesia dan Guam.
Memiliki jeda antara penayangan Konser Result grup sebelumnya dengan Konser Show Grup selanjutnya selama 4 hari, tidak seperti babak Konser Top 25 yang memiliki jeda 4 hari antara penayangan Konser Grup sebelumnya dengan Konser Grup selanjutnya karena adanya pertandingan sepak bola Liga Super (Indonesia) 2025–2026 (BRI Super League 2025-2026). Hal ini pernah terjadi pada Konser Top 24 D'Academy 5, dimana terdapat jeda antara Konser Grup 2 Result dengan Grup 3 Show selama 6 hari karena adanya penayangan Mega Film Asia menggantikan pertandingan Liga 1 (Indonesia) 2022–2023 (BRI Liga 1 2022-2023) yang dihentikan sementara karena adanya Tragedi Stadion Kanjuruhan 2022 serta pertandingan Grup BKualifikasi Piala Asia U-17 AFC 2023 antara Indonesia dan Uni Emirat Arab, Palestina serta Malaysia.
Babak ini merupakan pertama kalinya sejak D'Academy 6 dimana
Academia perwakilan dari provinsi yang sama tersenggol sebanyak dua kali secara berturut-turut. Hal ini pernah terjadi pada babak Konser Top 16 D'Academy 6.
Babak ini merupakan pertama kalinya sejak Konser Top 35 dimana
Penayangan D'Academy diliburkan karena adanya pertandingan sepak bola babak grup Federasi Sepak Bola ASEAN.
Terdapat satu kontestan yang lolos langsung ke babak berikutnya dalam satu grup.
Terdapat academia yang lolos ke babak berikutnya melalui proses eliminasi.
Terdapat dua academia tersenggol yang merupakan perwakilan dari Provinsi yang sama.
Terdapat dua academia yang merupakan perwakilan dari Provinsi Jawa Barat dalam satu grup.
Babak ini merupakan pertama kalinya sejak Konser Top 30 dimana
Babak ini awalnya merupakan Konser Top 20, kemudian berganti nama sebanyak 2 kali menjadi Konser Top 21 dan 22, setelah pada babak sebelumnya terdapat 2 grup yang meloloskan semua academianya yang mendapat 3 standing ovation dari dewan juri tanpa ada yang tersenggol, sehingga menjadi babak dengan jumlah academia yang tersenggol paling sedikit.
Mulai babak ini penampilan setiap grup ditayangkan sebanyak dua hari, yaitu di babak Show dan Result. Selain itu, para academia juga akan diadu kemampuannya dalam menyanyikan satu lagu mash-up bersama-sama yang dimulai pada Grup 1 Result, tidak seperti babak sebelumnya yang menyanyikan satu lagu medley bersama-sama (terkadang dalam satu grup tidak terdapat penampilan mash-up pada malam show/result) lalu dilanjutkan dengan penampilan solo sesuai dengan tema setiap episodenya. Hal ini berbeda dengan musim sebelumnya, yang dimulai pada babak Konser Top 4.
Mulai babak ini, jumlah perolehan bintang sementara yang diterima academia pada saat penampilan malam show akan menjadi modal untuk penampilan malam result untuk menambah kesempatan ataupun peluang lolos ke babak berikutnya. Jumlah bintang yang diterima pada malam show yang awalnya diakumulasikan pada malam result akan menjadi acuan penilaian juri untuk menentukan academia yang lolos ke babak berikutnya ataupun tersenggol, sehingga pada malam result menggunakan sistem yang sama seperti babak-babak sebelumnya.
Pada Konser Top 22 Grup 1 Result, Acha menjadi academia penerima virtual gift terbanyak pertama yang tersenggol. Hal ini berbeda dengan babak-babak sebelumnya, dimana academia penerima virtual gift terbanyak di setiap grupnya selalu lolos ke babak berikutnya tanpa ada yang tersenggol.[50]
Pada Konser Top 22 Grup 1 Result, Acha menjadi academia ketiga secara berturut-turut yang langsung lolos pada babak sebelumnya, kemudian tersenggol di babak selanjutnya setelah Winn dan Aina pada Konser Top 25 Grup 4 dan 5.
Konser Top 22 Grup 2 Show dan Result yang semula ditayangkan pada 20 dan 21 Agustus bergeser menjadi 21 dan 25 Agustus 2025. Pada Konser Top 22 Grup 2 Show akan menampilkan 10 Besar Finalis Terpilih Kontes Bintang Sukses's hasil dari Voting Instagram Indosiar, dimana terdapat 3 academia yang telah tersenggol di babak sebelumnya, yaitu Ayif pada babak Konser Top 35, Cahaya dan Cantika pada babak Konser Top 30.[55]
Pada Konser Top 22 Grup 2 hanya memiliki dua Team D'Coach, yaitu Team Fildan Rahayu dan Selfi Yamma yang mengirimkan masing-masing 2 academianya, sedangkan Team D'Coach Melly Lee tidak mengirimkan academianya yang tampil pada grup tersebut.
Konser Top 22 Grup 3 show dan result yang semula akan ditayangkan pada tanggal 25 dan 26 Agustus bergeser menjadi 26 dan 27 Agustus 2025, kemudian Grup 3 result bergeser kembali menjadi 28 Agustus 2025, disusul dengan Konser Top 22 Grup 4 show dan result yang semula akan ditayangkan pada 27 dan 28 Agustus, bergeser menjadi 28 Agustus dan 1 September 2025, kemudian bergeser kembali menjadi 1 dan 2 September 2025 setelah Indonesia dinyatakan lolos ke babak gugur Kejuaraan ASEAN Wanita U-16.[58][59]
Pada Konser Top 22 Grup 2 Result, Nada menjadi academia yang tersenggol setelah berada di posisi tidak aman sebanyak lima kali secara berturut-turut. Hal ini berbeda dengan LIDA 2019, dimana Anton merupakan duta provinsi yang tersenggol setelah berada di posisi tidak aman sebanyak enam kali secara berturut-turut.[60]
Pada Konser Top 22 Grup 2 Result, Nada menjadi academia penerima wildcard pada babak Road To Final Audition terakhir yang tersenggol di babak Konser Final setelah Lulu dan Nadia pada Konser Top 40, dan Nurul pada Konser Top 30.
Pada Konser Top 22 Grup 3 Result, Nisa menjadi academia kedua yang merupakan peserta pada musim sebelumnya yang tersenggol setelah Yulia pada Konser Top 30 Grup 1. Selain itu Nisa menjadi academia ketiga yang tersenggol setelah berada di posisi terbawah sebanyak tiga kali secara berturut-turut sejak adanya perubahan sistem penilaian, setelah Chantika dan Dera pada Konser Top 30.[63]
Pada Konser Top 22 Grup 4 Show, Indra Bekti bergabung sebagai pembawa acara tamu.[66]
Pada Konser Top 22 Grup 4 Show akan menampilkan 3 Besar Finalis Terpilih Kontes Bintang Sukses's hasil dari Voting Instagram Indosiar.[67]
Pada Konser Top 22 Grup 4 Result, Dinda menjadi academia keempat yang langsung lolos pada babak sebelumnya, kemudian tersenggol di babak selanjutnya setelah Winn dan Aina pada Konser Top 25 Grup 4 dan 5 serta Acha pada Konser Top 22 Grup 1 Result.[68]
Konser Top 22 Grup 5 show yang semula akan ditayangkan pada tanggal 1 September bergeser sebanyak 3 kali menjadi 2, 3 dan 4 September 2025, sedangkan Grup 5 result yang semula akan ditayangkan pada tanggal 2 September bergeser sebanyak 4 kali menjadi 3, 4, 8 dan 10 September 2025.
Menjelang Konser Top 22 Grup 5 Show, penampilan Academia yang masih bertahan pada acara Anugerah Lembaga Sensor Film yang seharusnya dijadwalkan pada tanggal 7 September mengalami penundaan.[72]
Sebelum mengikuti D'Academy pada musim ini, beberapa peserta di bawah ini sebelumnya sudah mengikuti ajang pencarian bakat di beberapa stasiun televisi swasta, di antaranya:
^ abcdefghijklmnopPenayangan D'Academy musim ini diliburkan karena adanya pertandingan yang melibatkan Tim nasional sepak bola Indonesia (pria dan wanita senior maupun kelompok umur), dimana Indosiar (terkadang bersama dengan stasiun TV lainnya di bawah naungan Emtek) menjadi stasiun TV resmi penayang.
^ abcdPenayangan D'Academy musim ini diliburkan karena adanya pertandingan sepak bola Konfederasi Sepak Bola Asia, dimana Indosiar (terkadang bersama dengan stasiun TV lainnya di bawah naungan Emtek) menjadi stasiun TV resmi penayang.
^ abPenayangan D'Academy musim ini diliburkan karena adanya pertandingan sepak bola wanita Konfederasi Sepak Bola Asia, dimana Indosiar menjadi stasiun TV resmi penayang.
^ abcPenayangan D'Academy musim ini diliburkan karena adanya pertandingan pra-musim yang melibatkan klub peserta Liga 1 2025-2026 yang kemudian berganti nama menjadi Liga Super (Indonesia) 2025–2026 (BRI Super League 2025-2026), dimana Indosiar menjadi stasiun TV resmi penayang.
^ abcdefgPenayangan D'Academy musim ini diliburkan karena adanya pertandingan sepak bola Federasi Sepak Bola ASEAN, dimana Indosiar (terkadang bersama dengan stasiun TV lainnya di bawah naungan Emtek) menjadi stasiun TV resmi penayang.
^ abcdePenayangan D'Academy musim ini diliburkan karena adanya pertandingan sepak bola pria Federasi Sepak Bola ASEAN, dimana Indosiar (terkadang bersama dengan stasiun TV lainnya di bawah naungan Emtek) menjadi stasiun TV resmi penayang.
^ abcdefghijPenayangan D'Academy musim ini diliburkan karena adanya pertandingan Liga Super (Indonesia) 2025–2026 (BRI Super League 2025-2026), dimana Indosiar menjadi stasiun TV resmi penayang.
^ abPenayangan D'Academy musim ini diliburkan karena adanya pertandingan sepak bola wanita Federasi Sepak Bola ASEAN, dimana Indosiar menjadi stasiun TV resmi penayang.
^ abPenayangan D'Academy musim ini diliburkan karena adanya pertandingan sepak bola pria Konfederasi Sepak Bola Asia, dimana Indosiar (terkadang bersama dengan stasiun TV lainnya di bawah naungan Emtek) menjadi stasiun TV resmi penayang.
^ abPenayangan D'Academy musim ini diliburkan karena adanya pertandingan sepak bola uji coba Kalender Pertandingan Internasional FIFA (FIFA Matchday), dimana Indosiar (bersama dengan stasiun TV lainnya dibawah naungan Emtek) menjadi stasiun TV resmi penayang.