Como 1907
Como 1907, biasanya disebut Como, adalah klub sepak bola Italia yang bermarkas di kota Como, Lombardia, dan berdiri pada 1907. Klub ini sekarang berkompetisi di Serie A, divisi pertama sepak bola Italia, setelah meraih promosi pada kompetisi Seri B 2023–24.[2][3] Didirikan pada tahun 1907 sebagai Klub Sepak Bola Como, klub ini mengadopsi warna biru kerajaan, dan telah bermarkas di Stadion Giuseppe Sinigaglia yang berkapasitas 13.602 sejak tahun 1928.[4] Saat ini Como menjadi klub sepakbola dengan pemilik terkaya di Italia setelah klub tersebut dibeli Grup Djarum (Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono) pada tahun 2019.[5] Selain itu, sejak 2022 sebagian kecil saham klub ini dimiliki oleh Cesc Fàbregas dan Thierry Henry.[6][7] Sejak berdiri tahun 1907, belum ada prestasi prestisius yang pernah diraih oleh Como dalam persepakbolaan di Italia ataupun Eropa. Musim pertama Como di divisi teratas sepak bola Italia adalah pada Prima Categoria 1913–14 dan bertahan di sana hingga mengalami degradasi tahun 1922. Como kembali mencicipi divisi utama pada 1930–31 dan bertahan hingga beberapa tahun. Degradasi beruntun pada tahun 2000-an, yang diikuti oleh kesulitan keuangan, membuat Como dinyatakan bangkrut pada tahun 2004 dan dilarang berpartisipasi dalam sepakbola profesional Italia. Setelah berusaha bangkit dan sempat promosi kembali ke Serie C2 pada tahun 2007, Como kembali bangkrut lagi pada tahun 2016. Sebuah konsorsium didirikan untuk menyelamatkan Como pada tahun 2017 dan membuatnya diterima di Serie D. Lalu pada 2019 Como 1907 dibeli oleh Hartono Bersaudara (Grup Djarum) dari Indonesia. Dengan pemilik baru yang merupakan salah satu konglomerat dunia (peringkat ke-64 dan ke-66 versi Forbes tahun 2022) Como merangkak naik ke Serie B pada tahun 2023–24, dan pada tahun 2024–25 kembali promosi ke Serie A. Budaya PopulerPada bulan April 2021, serial dokumenter "Como 1907: The True Story" dirilis. Serial ini tidak hanya menampilkan dokumentasi pertandingan klub, tetapi juga dinamika Como 1907 sejak kepemilikannya diambil alih oleh Grup Djarum serta perjuangan mereka keluar dari keterpurukan sejak dari kasta ketiga sepakbola Italia. Serial dokumenter ini dirilis di seluruh dunia melalui layanan streaming Mola, yang juga merupakan anak perusahaan Grup Djarum.[8] Proses produksi dari awal syuting hingga pascaproduksi memakan waktu satu setengah tahun dan menghabiskan biaya sekitar 3 miliar rupiah.[9] Pembuatan serial ini cukup panjang karena proses syutingnya memakan waktu satu musim klub penuh. Divisi dan Peringkat
SkuadTim utama
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan kelayakan FIFA. Pemain bisa saja memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.
Pemain lain yang terikat kontrak
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan kelayakan FIFA. Pemain bisa saja memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.
Dipinjamkan
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan kelayakan FIFA. Pemain bisa saja memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.
Pemain terkenal
Referensi
|