Commonwealth Bank
Commonwealth Bank of Australia (CBA), juga dikenal sebagai Commonwealth Bank atau hanya CommBank, adalah sebuah bank multinasiоnal asal Australia yang juga eksis di Selandia Baru, Asia, Amerika Serikat, dan Britania Raya. Bank ini menyediakan berbagai macam jasa keuangan, termasuk perbankan ritel, bisnis, dan institusional, manajemen dana, superanuasi, asuransi, investasi, dan kepialangan. Commonwealth Bank adalah perusahaan publik terbesar di Australian Securities Exchange hingga bulan Juli 2024, dengan mereknya meliputi Bankwest, Colonial First State Investments, ASB Bank (New Zealand), Commonwealth Securities (CommSec), dan Commonwealth Insurance (CommInsure).[4] Didirikan pada tahun 1911 oleh pemerintah Australia dan diprivatisasi sepenuhnya pada tahun 1996, Commonwealth Bank adalah salah satu dari empat bank terbesar di Australia, bersama National Australia Bank (NAB), ANZ, dan Westpac. Bank ini melantai di Australian Stock Exchange pada tanggal 12 September 1991.[5] Bank ini dulu berkantor pusat di Commonwealth Trading Bank Building di sudut Jalan Pitt dan Martin Place, Sydney, yang direnovasi total pada tahun 2012 untuk keperluan ritel dan komersial, dan (mulai tahun 1984 hingga 2012) di State Savings Bank Building di Martin Place, yang dijual ke Macquarie Bank pada tahun 2012. Kantor pusat dari bank ini kemudian dipindah ke dua lokasi, yakni di Tower 1 di Jalan Sussex nomor 201 dan di Commonwealth Bank Place; dua gedung baru setinggi sembilan lantai di Darling Harbour di sisi barat pusat kota Sydney.[6] Pada tahun 2022, bank ini mengkonsolidasikan kantor pusatnya ke Commonwealth Bank Place, dengan Tower 1 di Jalan Sussex nomor 201 tetap menjadi kantor pusat sekunder.[7] Pada tahun 2018, temuan dari Royal Commission into Misconduct in the Banking, Superannuation and Financial Services Industry mengindikasikan adanya budaya negatif di dalam bank ini, seiring dengan adanya dugaan penipuan dan pencucian uang di dalam bank ini.[8] Pada tahun 2022, Commonwealth Bank menempati peringkat ke-49 dalam daftar "Top 1000 World Banks".[9] Hingga bulan Agustus 2024, bank ini adalah perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar ke-66 di dunia. SejarahPendirian (1911–1919)Commonwealth Bank of Australia didirikan berdasarkan Undang-Undang Bank Persemakmuran 1911, yang diterbitkan pada masa pemerintahan Andrew Fisher, untuk mendukung nasionalisasi bank, dan mulai berlaku pada tanggal 22 Desember 1911.[10][11] Tidak seperti bank pada umumnya saat itu, bank ini dirancang memiliki bisnis tabungan dan bank umum sekaligus. Bank ini juga menjadi bank pertama di Australia yang mendapat penjaminan dari pemerintah. Pendukung paling awal dan paling gigih dari bank ini adalah politisi King O'Malley, dan gubernur pertama dari bank ini adalah Sir Denison Miller. Bank ini membuka kantor cabang pertamanya di Melbourne pada tanggal 15 Juli 1912.[12] Melalui perjanjian dengan Australia Post hingga saat ini, bank ini juga beroperasi melalui agen kantor pos. Pada tahun 1912, bank ini mengambil alih State Savings Bank of Tasmania, dan pada tahun 1913, bank ini telah memiliki kantor cabang di enam negara bagian di Australia. Pada tahun 1916, bank ini memindahkan kantor pusatnya ke Sydney. Bank ini juga mengikuti tentara Australia ke Nugini, di mana bank ini membuka kantor cabang di Rabaul. Bank sentral (1920–1959)
![]() Pada tahun 1920, bank ini menjadi bank sentral setelah mengambil alih tanggung jawab untuk menerbitkan mata uang Australia dari Departemen Keuangan.[13] Pada tahun yang sama, Commonwealth Bank mengambil alih Queensland Government Savings Bank. Pada tahun 1924, pemerintahan Stanley Bruce berupaya memberikan pengawasan dan batasan lebih lanjut terhadap kewenangan dari gubernur bank ini dengan menerbitkan Undang-Undang Bank Persemakmuran 1924, yang mengamanatkan pembentukan dewan direksi beranggotakan tujuh orang, yakni gubernur (Sekretaris Departemen Perbendaharaan) dan enam direktur "yang aktif terlibat di bidang pertanian, perdagangan, keuangan, atau perindustrian", dengan chairman dipilih tiap tahun dari para anggota dewan direksi.[14] Dewan direksi pertama yang ditunjuk pada tanggal 10 Oktober 1924 meliputi Sir John Garvan, Sir Robert Gibson, Sir Samuel Hordern, Robert McComas, Richard Samuel Drummond, dan John McKenzie Lees.[15][16] Garvan lalu ditunjuk sebagai chairman pertama pada tanggal 13 Oktober 1924.[17] Pada tahun 1931, bank ini berkonflik dengan pemerintahan James Scullin. Chairman dari bank ini, Sir Robert Gibson, menolak untuk meningkatkan kredit pasca Depresi Besar, sebagaimana yang diusulkan oleh Bendahara Negara Edward Theodore, kecuali pemerintah mengurangi dana pensiun. Konflik tersebut kemudian berujung pada jatuhnya pemerintahan Scullin, dan tuntutan dari Partai Buruh untuk mereformasi bank ini dan kendali pemerintah yang lebih langsung terhadap kebijakan moneter. Pada tahun 1931, bank ini mengambil alih bisnis tabungan dari Government Savings Bank of New South Wales (didirikan pada tahun 1871), bisnis giro dan deposito dari NSW Rural Bank Department, dan State Savings Bank of Western Australia (didirikan pada tahun 1863). Pada tahun 1942, Commonwealth Banking Corporation (CBC) menghentikan operasionalnya di Papua Nugini, karena Angkatan Darat Kekaisaran Jepang menduduki sejumlah kota di Papua Nugini dan mengebom Port Moresby. Bank ini kemudian kembali beroperasi di Papua Nugini, kemungkinan mulai tahun 1944. Bank ini memiliki sejumlah kantor cabang di Papua Nugini, termasuk di Port Moresby, Boroko, Rabaul, Lae, Wau, Bulolo, Goroka, Kavieng, Madang, Mount Hagen, Kundiawa, Popondetta, dan Wewak. Di Bougainville, bank ini memiliki kantor cabang di Kieta, Panguna, dan Arawa. Bank ini mendirikan kantor cabang tersebut untuk mendukung perdagangan, UMKM, pemerintah, dan nasabah individu. Commonwealth Bank mendapat hampir semua kewenangan bank sentral dalam peraturan darurat yang diterbitkan selama Perang Dunia II, dan pada akhir Perang Dunia II, bank ini menggunakan kewenangan tersebut untuk memulai pengembangan ekonomi besar-besaran. Pengembangan tersebut juga merupakan tujuan dari pemerintah saat itu, yang berupaya untuk memaksa negara bagian di Australia untuk menjalankan kegiatan perbankannya dengan Persemakmuran berdasarkan Undang-Undang Perbankan 1945, tetapi Mahkamah Agung Australia menganulir undang-undang tersebut. Pada bulan Agustus 1945, pemerintahan Ben Chifley menerbitkan Undang-Undang Bank Persemakmuran 1945, yang mencabut undang-undang tahun 1925 dan menghapuskan dewan direksi, serta mengembalikan kendali penuh terhadap bank ini kepada gubernur.[18] Pemerintah juga mengembangkan program imigrasi besar-besaran. Sebagai respon, bank ini pun membuka Migrant Information Service (kemudian dikenal sebagai Australian Financial & Migrant Information Service atau AFMIS). Bank ini juga berekspansi besar-besaran selama periode ini, dengan hanya dalam waktu lima tahun, bank ini membuka ratusan kantor cabang di seantero Australia. Pada tahun 1951, bank ini membuka kantor cabang di Kepulauan Solomon. Pada tahun 1958 dan 1959, terdapat kontroversi mengenai fungsi ganda dari bank ini, yakni sebagai bank sentral dan bank komersial. Pemerintah kemudian memisahkan dua fungsi tersebut dengan membentuk Reserve Bank of Australia untuk memegang fungsi bank sentral, sehingga bank ini beroperasi sepenuhnya sebagai bank komersial saja. Fungsi komersial dari bank ini pun dijalankan melalui tiga entitas, yakni Commonwealth Trading Bank of Australia, Commonwealth Savings Bank of Australia, dan Commonwealth Development Bank. Mulai tahun 1958 hingga 1976, Commonwealth Bank juga mengoperasikan agen di New Hebrides. Diversifikasi (1960–1991)Commonwealth Development Bank didirikan pada tahun 1960 dan selama dekade 1970-an, bank ini berekspansi ke bisnis lain seperti asuransi dan perjalanan. Pada tahun 1974, bank ini mendirikan perusahaan pembiayaan dengan nama CBFC. Bank ini juga makin terlibat dalam perdagangan valuta asing dan perbankan internasional secara umum. Bank ini aktif mendukung pengenalan mata uang desimal menjelang tahun 1966, dan seperti sebagian besar bank lain, bank ini perlahan-lahan mengubah sistem berbasis kertasnya menjadi sistem berbasis komputer. Pada tahun 1974, bank ini meluncurkan kartu kredit pertama di Australia dengan nama Bankcard. Bank ini kemudian juga mulai menawarkan kartu MasterCard (1984) dan Visa (1993). Pada tahun 1974, menjelang kemerdekaan Papua Nugini, bank ini menyerahkan bisnisnya di Papua Nugini ke Papua New Guinea Banking Corporation (PNGBC) yang dimiliki oleh pemerintah Papua Nugini. Walaupun begitu, bank ini tetap membuka kantor cabang di Port Moresby yang akhirnya ditutup pada tahun 1982. Pada tahun 1981, bank ini mengalihkan bisnisnya di Kepulauan Solomon ke National Bank of Solomon Islands, yang 51% sahamnya dipegang oleh bank ini, sementara sisanya dipegang oleh pemerintah Kepulauan Solomon. Pada tahun 1989, bank ini mengakuisisi 75% saham ASB Bank asal Selandia Baru. Pada tahun 1991, bank ini mengakuisisi State Bank of Victoria (didirikan pada tahun 1842) milik pemerintah Victoria.[19] Privatisasi (1991–sekarang)![]() ![]() Mulai tahun 1991 hingga 1996, pemerintahan Keating memprivatisasi bank ini. Saham bank ini pun dijual dalam tiga tahap, yakni pada tahun 1991, 1993, dan 1996, masing-masing dengan harga $1,292 miliar, $1,700 miliar, dan $5,000 miliar.[21] Referensi
Bacaan lebih lanjut
Pranala luar![]() Wikimedia Commons memiliki media mengenai Commonwealth Bank of Australia.
|