Candi Gedong Songo
Candi Gedong Songo (bahasa Jawa: ꦕꦤ꧀ꦝꦶꦒꦼꦝꦺꦴꦁꦱꦔ, translit. Candhi Gedhong Sanga) diperkirakan oleh para ahli dibuat semasa dengan Candi Dieng yang dibuat pada kurun waktu abad ke 7 sampai 9 Masehi pada masa Dinasti Sanjaya dari Kerajaan Mataram Lama. Nama Gedongsongo diberikan oleh penduduk setempat yang berasal dari bahasa Jawa, "Gedong" berarti rumah atau bangunan, "Songo" berarti sembilan. Jadi arti kata Gedongsongo adalah sembilan (kelompok) bangunan.[1] Semua candi terdiri dari tiga bagian yaitu bagian bawah (alas candi) yang menggambarkan alam manusia, bagian tengah candi menggambarkan alam yang menghubungkan alam manusia dan lama dewa, dan bagian atas (puncak candi) yang menggambarkan alam para dewa. Keberadaan candi-candi ini diungkapkan pertama kali oleh Loten pada tahun 1740 M. Kemudian tahun 1840 dilaporkan kepada Th. Stamford Raffles sebagai Candi Banyukuning, namun dalam bukunya The History of Java (1817), Raffles mencatat kompleks tersebut dengan nama Gedong Pitoe karena hanya ditemukan tujuh kelompok bangunan. Van Braam membuat publikasi pada tahun 1825 M dengan membuat lukisannya yang sekarang disimpan di Museum Leiden. Friederich dan Hoopermans membuat tulisan tentang Gedongsongo pada tahun 1865 M. Setelah ditemukan, dilakukan beberapa penelitian terhadap candi oleh para arkeolog Belanda, antara lain Van Stein Callenfels (1908 M) dan Knebel (1911 M). Dalam penelitian tersebut ditemukan dua kelompok candi lain, sehingga namanya diubah menjadi Gedongsongo (dalam bahasa Jawa berarti sembilan bangunan). Pada tahun 1928 1929 M, dinas purbakala pada zaman pemerintahan Belanda melakukan pemugaran terhadap Candi Gedong 1. Kemudian pada tahun 1939-1931 dilakukan pemugaran terhadap Candi Gedong II. Pada tahun 1977-1978 Candi Gedong II, Candi Gedong IV, dan Candi Gedong V dipugar oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Tengah. Pemugaran candi dan penataan lingkungan juga. dilakukan oleh pemerintah Indonesia selama hampir 10 tahun dari tahun 1972 1982 M. Tahun 1997 dilakukan penataan dan pengembangan Kompleks Percandian Gedongsongo oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Tengah. Saat ini, Candi Gedong Songo berada di bawah pengelolaan Museum dan Cagar Budaya, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia. ![]() Jarak tempuhUntuk menempuhnya, diperlukan perjalanan sekitar 40 menit dari Kota Ambarawa dengan jalanan yang naik, dan kemiringannya sangat tajam (rata-rata mencapai 40 derajat). Lokasi candi juga dapat ditempuh dalam waktu 10 menit dari objek wisata Bandungan. Berikut daftar jarak tempuh menuju candi ini.
GaleriReferensi
Pranala luar |