Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Benzenaselenol

Benzenaselenol
Nama
Nama IUPAC
Benzenaselenol
Nama lain
  • Fenilselenol
  • Selenafenol
  • Selenofenol
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
ChemSpider
Nomor EC
Nomor RTECS {{{value}}}
  • InChI=1S/C6H6Se/c7-6-4-2-1-3-5-6/h1-5,7H YaY
    Key: WDODWFPDZYSKIA-UHFFFAOYSA-N YaY
  • InChI=1/C6H6Se/c7-6-4-2-1-3-5-6/h1-5,7H
    Key: WDODWFPDZYSKIA-UHFFFAOYAD
  • [SeH]c1ccccc1
Sifat
C
6
H
5
SeH
Massa molar 157,09 g·mol−1
Penampilan Cairan nirwarna
Bau Sangat busuk namun berkarakter
Densitas 1,479 g/cm3
Titik didih 71 hingga 72 °C (160 hingga 162 °F; 344 hingga 345 K) (18 mmHg)
Sedikit larut
Kelarutan dalam pelarut lain Sebagian besar pelarut organik
Indeks bias (nD) 1,616
Struktur
1,1 D
Bahaya
Bahaya utama Beracun
Piktogram GHS GHS06: BeracunGHS08: Bahaya KesehatanGHS09: Bahaya Lingkungan
Keterangan bahaya GHS {{{value}}}
H301, H331, H373, H410
Senyawa terkait
Senyawa terkait
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
YaY verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

Benzenaselenol, juga dikenal sebagai selenofenol, adalah sebuah senyawa organoselenium dengan rumus kimia C
6
H
5
SeH, sering disingkat menjadi PhSeH. Senyawa ini adalah analog selenium dari fenol. Senyawa tak berwarna dan berbau busuk ini digunakan sebagai reagen dalam sintesis organik.[1]

Sintesis

Benzenaselenol dibuat melalui reaksi fenilmagnesium bromida dan selenium:[2]

PhMgBr + Se → PhSeMgBr
PhSeMgBr + HCl → PhSeH + MgBrCl

Karena benzenaselenol tak memiliki masa simpan yang lama, senyawa ini sering kali dihasilkan secara in situ. Metode yang umum digunakan adalah dengan mereduksi difenil diselenida. Alasan lebih lanjut untuk konversi ini adalah karena sering kali, anionlah yang dicari.[1]

Reaksi

Benzenaselenol lebih mudah teroksidasi oleh udara daripada tiofenol. Kemudahan reaksi ini mencerminkan kelemahan ikatan Se-H, yang energi disosiasi ikatan (BDE)-nya diperkirakan antara 67 dan 74 kcal/mol.[1] Sebagai perbandingan, BDE S-H untuk tiofenol mendekati 80 kcal/mol.[3] Produknya adalah difenil diselenida seperti yang ditunjukkan dalam persamaan ideal ini:

4 PhSeH + O
2
→ 2 PhSeSePh + 2 H
2
O

Keberadaan diselenida dalam benzenaselenol ditunjukkan dengan warna kuning. Diselenida dapat diubah kembali menjadi selenol melalui reduksi yang diikuti oleh pengasaman PhSe
yang dihasilkan.

PhSeH bersifat asam dengan pKa 5,9. Jadi pada pH netral, PhSeH sebagian besar terionisasi:

PhSeH → PhSe
+ H+

Benzenaselenol kira-kira tujuh kali lebih asam daripada tiofenol terkait. Kedua senyawa tersebut larut dalam air setelah penambahan basa. Basa konjugatnya adalah PhSe
, suatu nukleofil kuat.[1]

Sejarah

Benzenaselenol pertama kali dilaporkan pada tahun 1888 melalui reaksi benzena dengan selenium tetraklorida (SeCl
4
) dengan adanya aluminium triklorida (AlCl
3
).[4][5]

Keamanan

Senyawa ini memiliki bau yang sangat busuk[6] dan, seperti senyawa organoselenium lainnya, beracun.

Referensi

  1. ^ a b c d Sonoda, Noboru; Ogawa, Akiya; Recupero, Francesco (2005). "Benzeneselenol". Encyclopedia of Reagents for Organic Synthesis. doi:10.1002/047084289X.rb018.pub2. ISBN 0471936235.
  2. ^ Foster, D. G. (1944). "Selenophenol". Organic Syntheses. 24: 89. doi:10.15227/orgsyn.024.0089.
  3. ^ Chandra, Asit K.; Nam, Pham-Cam; Nguyen, Minh Tho (2003). "The S−H Bond Dissociation Enthalpies and Acidities of Para and Meta Substituted Thiophenols: A Quantum Chemical Study". The Journal of Physical Chemistry A. 107 (43): 9182–9188. Bibcode:2003JPCA..107.9182C. doi:10.1021/jp035622w.
  4. ^ Chabrié, M. C. (1888). "Premiers essais de synthèse de composés organiques séléniés dans la série aromatique". Bulletin de la Société Chimique de Paris. 50: 133–137.
  5. ^ Chabrié, M. C. (1890). "Sur la synthèse de quelques composés séléniés dans la série aromatique". Annales de Chimie et de Physique. 6 (20): 202–286.
  6. ^ Lowe, D. (15 Mei 2012). "Things I wont work with: Selenophenol". In the Pipeline.
Kembali kehalaman sebelumnya