Awalnya musik dangdut dikenal dengan nama "Orkes Melayu".
Kemudian, dangdut dipengaruhi musik India melalui film Bollywood yang dibawakan oleh Ellya Khadam dengan lagu "Boneka India", sehingga terlahir sebagai Dangdut pada tahun 1968 dengan tokoh utama, "raja dangdut" Rhoma Irama. Dalam evolusi menuju bentuk musik kontemporer, sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia pada akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, karawitan, gambus, rok, reggae, pop, disko, rap, bahkan musik dansa elektronik (tekhno, house dll).[1] Dangdut elektronik (e-Dut, Dangdutron, Dansdut) sudah sepenuhnya menghilangkan tabla dan alat musik tradisional lainnya.[6] "Dangdut rohani" dapat dianggap sebagai arah lirik khusus (contohnya, album-album Hak Azazi, Judi, Haji dan Haram oleh Rhoma Irama).
Pengaruh India juga sangat kuat didalam genre musik dangdut ini, melainkan dari gaya harmoni dan instrumen, juga dipopulerkan dengan lagu-lagu dangdut klasik yang bertema India yang dinyanyikan oleh penyanyi-penyanyi dangdut populer seperti Rhoma Irama dengan lagunya yang berjudul Terajana, Mansyur S. dengan lagunya yang berjudul Khana, Ellya Khadam dengan lagu Boneka India dan Via Vallen dengan lagu berjudul Sayang menjadikan musik dangdut lebih dikenal lagi saat ini. Beberapa penyanyi yang mendapat julukan sebagai ratu atau diva dangdut ialah Elvy Sukaesih, Camelia Malik, Iyeth Bustami, Kristina, Via Vallen, Ayu Ting Ting, dan Lesti.
Dangdut sebenarnya telah menjadi musik rakyat di Indonesia dan mengungguli aliran musik lain dalam popularitas:[4][5] orang-orang suka menyanyikan lagu-lagunya dengan karaoke, baik untuk diri sendiri maupun saat perayaan se-keluarga, pegawai di kantor-kantor pemerintahan pusat melakukan senam dengan musiknya sebelum mulai bekerja, dan sebagainya. Panggung kampanye partai politik juga tidak ketinggalan memanfaatkan kepopuleran dangdut untuk menarik massa. Selain di Indonesia dangdut cukup popular pula di Malaysia, meliputi sejumlah nama pedangdut dari Indonesia.[7][8]
Asal istilah
Penyebutan nama "dangdut" merupakan onomatope dari suara permainan tabla[4] (yang dalam dunia dangdut disebut "gendang"), yaitu dari bunyi gendang yakni dang dan dut.[9]
Awalnya musik dangdut dikenal dengan nama "orkes Melayu" (OM) setelah perubahan musiknya oleh M. Mashabi dan lain-lain.
Sebetulnya istilah dangdut pernah diterapkan pada orkes Melayu oleh Rhoma Irama dengan dirilisnya album dengan judul yang sama Dangdut pada tahun 1971, mana dia memasukkan unsur musik rok kedalam musik orkes Melayu.[10]
Nanti nama "dangdut" disematkan pada "Orkes Melayu" oleh Putu Wijaya dalam majalah Tempo tanggal 27 Mei 1972 bahwa lagu Boneka dari India adalah campuran lagu Melayu, irama padang pasir, dan "dang-ding-dut" India.[11] Sebutan ini selanjutnya diringkas menjadi "dangdut" saja, dan oleh majalah tersebut digunakan untuk menyebut bentuk lagu Melayu yang terpengaruh oleh lagu India.[11]
Dangdut kontemporer telah berbeda dari akarnya, musik Melayu, meskipun orang masih dapat merasakan sentuhannya. Pada tahun 1950-an dan 1960-an banyak berkembang orkes-orkes Melayu di Jakarta yang memainkan lagu-lagu Melayu Deli dari Sumatera (sekitar Medan).
Dari musik Melayu Deli tahun 1940 ke Dangdut tahun 1968
Orkes Melayu (biasa disingkat OM, sebutan yang masih sering dipakai untuk suatu grup musik dangdut) yang asli menggunakan alat musik seperti gitar akustik, akordeon, rebana, gambus, dan suling, bahkan gong. Musik Melayu Deli awalnya tahun 1940-an lahir di daerah Deli Medan, kemudian musik melayu deli ini juga berkembang di daerah lain, termasuk Jakarta. Musik Minang modern adalah juga cikal bakal dangdut bersama musik Melayu. Pada masa ini mulai masuk eksperimen masuknya unsur India dalam musik Melayu. Perkembangan dunia sinema pada masa itu dan politik anti-Barat dari Presiden Sukarno menjadi pupuk bagi grup-grup ini. Dari masa ini dapat dicatat nama-nama seperti P. Ramlee (dari Malaya), Said Effendi (dengan lagu Seroja), Ellya (dengan gaya panggung seperti penari India, sang pencipta Boneka dari India), Husein Bawafie (salah seorang penulis lagu Ratapan Anak Tiri), Munif Bahaswan (pencipta Beban Asmara), serta M. Mashabi (pencipta skor film "Ratapan Anak Tiri" yang sangat populer pada tahun 1970-an). Perubahan musik Melayu oleh M. Mashabi pada tahun 1960-an yang dilakukan merintis bentuk dangdut seperti yang dikenal sekarang.[12] Gaya bermusik masa ini masih terus bertahan hingga 1970-an, walaupun pada saat itu juga terjadi perubahan besar di kancah musik Melayu yang dimotori oleh Soneta Group pimpinan Rhoma Irama. Beberapa nama dari masa 1970-an yang dapat disebut adalah Mansyur S., Ida Laila, A. Rafiq, serta Muchsin Alatas. Populernya musik Melayu dapat dilihat dari keluarnya beberapa album pop Melayu oleh kelompok musik pop Koes Plus pada masa jayanya.
Dangdut modern, yang berkembang pada awal tahun 1970-an sejalan dengan politik Indonesia yang ramah terhadap budaya Barat, memasukkan alat-alat musik modern Barat seperti gitar listrik, organ elektrik, perkusi, trompet, saksofon, obo, dan lain-lain untuk meningkatkan variasi dan sebagai lahan kreativitas pemusik-pemusiknya. Mandolin juga masuk sebagai unsur penting. Pengaruh rok (terutama pada permainan gitar) sangat kental terasa pada musik dangdut. Tahun 1970-an menjadi ajang 'pertempuran' bagi musik dangdut dan musik rok dalam merebut pasar musik Indonesia, hingga pernah diadakan konser 'duel' antara Soneta Group dan God Bless. Praktis sejak masa ini musik Melayu telah berubah, termasuk dalam pola bisnis bermusiknya. Pada paruh akhir dekade 1970-an juga berkembang variasi "dangdut humor" yang dimotori oleh OM Pancaran Sinar Petromaks (PSP). Orkes ini, yang berangkat dari gaya musik melayu deli, membantu diseminasi dangdut di kalangan mahasiswa. Subgenre ini diteruskan, misalnya, oleh OM Pengantar Minum Racun (PMR) dan, pada awal tahun 2000-an, oleh Orkes Pemuda Harapan Bangsa (PHB).
Interaksi dengan musik lain
Dangdut sangat elastis dalam menghadapi dan memengaruhi bentuk musik yang lain. Lagu-lagu barat populer pada tahun 1960-an dan 1970-an banyak yang didangdutkan. Genre musik gambus dan kasidah perlahan-lahan hanyut dalam arus cara bermusik dangdut. Hal yang sama terjadi pada musik tarling dari Cirebon sehingga yang masih eksis pada saat ini adalah bentuk campurannya: tarlingdut. Musik rok, reggae, pop, disko, rap, musik dansa elektronik (tekhno, house dan lainnya) bersenyawa dengan baik dalam musik dangdut. Aliran campuran antara musik dangdut dan rok secara tidak resmi dinamakan Rokdut (Nita Thalia dan lainnya). Demikian pula yang terjadi dengan musik-musik daerah seperti jaipongan, degung, tarling, keroncong, langgam Jawa (dikenal sebagai suatu bentuk musik campur sari yang dinamakan congdut, dengan tokohnya Didi Kempot), atau zapin. Mudahnya dangdut menerima unsur 'asing' menjadikannya rentan terhadap bentuk-bentuk pembajakan, seperti yang banyak terjadi terhadap lagu-lagu dari film ala Bollywood dan lagu-lagu latin. Kopi Dangdut, misalnya, adalah "bajakan" lagu yang populer dari Venezuela. Tokoh-tokoh Dangdut elektronik atau e-Dut, Dangdutron dan Dansdut sudah sepenuhnya menghilangkan tabla dan alat musik tradisional lainnya, seperti lagu-lagu dari Cita Citata, iMeyMey atau Zaskia Gotik.[6]
Bangunan lagu
Lagu-lagu dangdut dapat menerima berbagai unsur musik lain secara mudah, meskipun demikian bangunan sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif. Sebagian besar lagu dangdut tersusun dari satuan delapan birama44. Jarang sekali ditemukan lagu dangdut dengan birama 34, kecuali pada beberapa lagu masa 1960-an seperti Burung Nuri dan Seroja.
Bentuk bangunan lagu dangdut secara umum adalah: A - A - B - A, namun dalam aplikasi kebanyakan memiliki urutan menjadi seperti ini:[13]
Intro - Eksposisi I - A - A - Eksposisi II - B - A - Eksposisi II - B - A - (coda)
Bentuk bangunan lagu dangdut
Urutan bangunan lagu
Keterangan
Intro
Dapat merupakan pembuka pendek sepanjang 2–4 birama berupa permainan instrumental atau rangkaian akord pembuka, bisa juga sebagai vokal resitatif (setengah deklamasi) yang mengungkapkan isi lagu dengan iringan akord terurai (broken chord) atau tanpa iringan, atau bisa juga berupa permainan seruling, kemudian masuk ke Eksposisi I atau Vokal.
Eksposisi I atau Tampilan I
Adalah sajian instrumental yang berlangsung sepanjang 4–8 birama, dengan instrumen suling, organ, gitar, bahkan sitar atau mandolin secara bergantian. Eksposisi adalah Tampilan kelompok band, berupa aransemen kebolehan band yang disajikan secara khusus untuk memperlihatkan kebolehan. Tampilan I bisa dihilangkan kalau dari Intro langsung masuk Vokal.
Verse A
Biasanya berupa melodi dengan nada rendah dan datar sebagai ungkapan pertama isi lagu atau proposta.
Eksposisi II atau Tampilan II
Berupa sajian yang kedua instrumental kebolehan band, dan Tampilan II harus ada (tidak boleh ditiadakan) dan sebagai penghubung Verse A dengan Verse B, juga instrumental bergantian antara organ, suling, gitar, atau sitar dan mandolin.
Verse B
Biasanya berupa melodi dengan nada tinggi dan berapi-api menjelaskan lebih lanjut isi lagu, atau juga riposta terhadap Verse A. Lirik bagian kedua biasanya berisi konsekuensi dari situasi yang digambarkan bagian pertama atau tindakan yang diambil si penyanyi untuk menjawab situasi itu.
Eksposisi II atau Tampilan II
Diulang lagi, berupa sajian yang ketiga instrumental kebolehan band, dan Tampilan II harus ada (tidak boleh ditiadakan) dan sebagai penghubung Verse A dengan Verse B, juga instrumental bergantian antara organ, suling, gitar, atau sitar dan mandolin.
Verse B
Mengulang dari Verse B sebelumnya, isinya sama persis dengan Verse B sebelumnya.
Verse A
Disajikan sekali lagi untuk menutup lagu, sama persis dengan Verse A sebelumnya.
Coda (optional, boleh dihilangkan)
Di akhir lagu kadang-kadang terdapat koda sepanjang empat birama, namun juga bisa ditiadakan langsung berhenti, atau diakhiri dengan fade away (jarang terjadi).
Lagu dangdut umumnya juga miskin improvisasi, baik melodi maupun harmoni. Sebagai musik pengiring tarian, dangdut sangat mengandalkan ketukan tabla dan sinkop.
Dangdut dalam budaya kontemporer dan pro-kontra
Dangdut sebenarnya mulai dari tahun 1990-an menjadi "musik rakyat" usia berapa pun di Indonesia dan mengungguli sembarangan aliran musik lain dalam popularitas, mempunyai radio serta acara televisi sendiri.[4][5] Selain di Indonesia dangdut cukup popular pula di Malaysia, meliputi sejumlah nama pedangdut dari Indonesia.[7][8]
Panggung kampanye partai politik juga tidak ketinggalan memanfaatkan kepopuleran dangdut untuk menarik massa.[14] Isu dangdut sebagai alat politik juga menyeruak ketika Basofi Sudirman, pada saat itu sebagai fungsionaris Golkar, menyanyi lagu dangdut.[15] Walaupun dangdut diasosiasikan dengan masyarakat bawah yang miskin, bukan berarti dangdut hanya digemari kelas bawah. Di setiap acara hiburan, dangdut dapat dipastikan turut serta meramaikan situasi.[5] Panggung dangdut dapat dengan mudah dijumpai di berbagai tempat. Tempat hiburan dan diskotek yang khusus memutar lagu-lagu dangdut banyak dijumpai di kota-kota besar. Stasiun radio siaran yang menyatakan dirinya sebagai "radio dangdut" juga mudah ditemui di berbagai kota.[4]
Dangdut Koplo lahir di Indonesia lahir sejak tahun 2000 yang dipromotori oleh kelompok-kelompok musik Jawa Timur. Namun saat itu masih belum menasional seperti sekarang ini. 2 tahun kemudian, variasi atau cabang baru bagi musik Dangdut ini semakin fenomenal, setelah area 'kekuasaannya' meluas ke beberapa wilayah seperti di Daerah Istimewa Yogyakarta dan beberapa kota di Jawa Tengah. Salah satu hal yang membuat genre ini sukses dalam memperlebar daerah 'kekuasannya' adalah VCD bajakan yang begitu mudah dan murah didapatkan masyarakat sebagai 'alternatif' hiburan masyarakat dari VCD/DVD original artis-artis/selebritas nasional yang dinilai mahal. Kesuksesan VCD bajakan tersebut juga dibarengi dengan fenomena "goyang ngebor" Inul Daratista.[16]
Fenomena itulah yang sebenarnya membuat popularitas Koplo semakin meningkat di se-antero Indonesia. Apalagi setelah goyang ngebor inul itu tercium oleh beberapa media-media televisi swasta nasional. Oleh karenanya, masyarakat Indonesia semakin mengenal dangdut Koplo dan juga Inul itu sendiri.
Dangdut rohani
"Dangdut rohani" dapat dianggap sebagai arah lirik khusus. Tatkala sebagian besar lagu dangdut ada menceritakan tentang hubungan dengan pacar, karya rohani tertuju pada Tuhan. Sumbangan utama munculnya dangdut rohani dibuat oleh Rhoma Irama (album-album Hak Azazi, Judi, Takbir Lebaran, Haji, Haram, Baca, dan Shalawat Nabi) yang menjadikan dangdut sebagai alat berdakwahnya dan musik rohani, yang terlihat dari lirik-lirik lagu ciptaannya serta dari pernyataan yang dikeluarkannya sendiri.[17]
Contoh rohani lainnya adalah lagu-lagu bagaikan: Doa Suci oleh Elvy Sukaesih; Bersimpuh dan Hasbunallah oleh Kristina; Rezeki Takkan Tertukar oleh Bebizie; Surga Dunia oleh Dewi Perssik; Taqwa dan Semesta oleh Fitri Carlina; Ramadhan dan Cintaku Karena Allah oleh Zaskia Gotik; Astagfirullah oleh Siti Badriah; Tobat Maksiat oleh Zaskia Gotik serta Siti Badriah; Berikan HidayahMu oleh Susi Ngapak; Hidayah dan Takdir oleh Dinda Permata; Kehidupan Ini Memilihku oleh Cita Citata; Mari Bertaqwa dan Nabi Muhammad Mataharinya Dunia oleh Nella Kharisma; dan album-album Sabar dan Ikhlas oleh Inul Daratista dan Do'a oleh Gita KDI, dll. Unsur-unsur batin juga diisi dengan sebuah sub-aliran dangdut, yakni jaranan dangdut, contohnya lagu Kidung Wahyu Kolosebo oleh Eny Sagita. Telah ada beberapa lagu rohani dalam bentuk musik dansa elektronik, misalnya Suratan Diri oleh Ria Amelia, Ajari Aku Tuhan oleh Zaskia Gotik, dan Bersyukurlah oleh Cita Citata.
Kontroversi
Akan tetapi, fenomena dangdut bukan berarti tak ada masalah. Bagai yang dicatat oleh para peneliti, dangdut adalah genre yang paling kontroversial dalam kaitannya dengan moralitas Islam di Indonesia[18] dan sedikit genre musik populer di seluruh dunia yang lebih fokus pada tubuh wanita dibandingkan dangdut.[19]
Hal ini menjadi salah satu pemicu polemik di Indonesia pada tahun 2003, akibat protesnya terhadap gaya panggung para penyanyi dangdut, antara lain Inul Daratista (yang, sementara ini, memiliki salah satu dari jumlah lagu rohani terbesar di antara para pedangdut), yang goyang ngebor-nya yang dicap dekaden serta "merusak moral".[16] Jauh sebelumnya, dangdut juga telah mengundang perdebatan dan berakhir dengan pelarangan panggung dangdut dalam perayaan Sekaten di Yogyakarta. Perdebatan muncul lagi-lagi akibat gaya panggung penyanyi (wanita)-nya yang dinilai terlalu "terbuka" dan berselera rendah, sehingga tidak sesuai dengan misi Sekaten sebagai suatu perayaan keagamaan. Dangdut memang disepakati banyak kalangan sebagai musik yang membawa aspirasi kalangan masyarakat kelas bawah dengan segala kesederhanaan dan kelugasannya. Ciri khas ini tercermin dari lirik serta bangunan lagunya. Gaya pentas yang sensasional tidak terlepas dari napas ini.[20] Liriknya sering menggambarkan wanita sebagai objek seksual.[21][22]
Sang "raja dangdut" Nusantara, Rhoma Irama adalah seniman dangdut senior pertama yang nyata-nyata menentang Inul karena goyang ngebornya itu. Munculnya Inul dengan ciri goyangan tersendiri itu ditentang Rhoma karena berbau pornografi yang mengakibatkan dekadensi moral. Tak hanya itu, sang Raja juga khawatir jika hal ini dibiarkan saja, akan tumbuh-tumbuh goyangan porno model lain yang dilakukan penyanyi-penyanyi di daerah untuk ikut-ikutan 'mengekor' si ratu goyang ngebor itu.[16]
Penentangan Rhoma terhadap aksi Inul dan beberapa tokoh dangdut lain ternyata mendapat 'sambutan' dari para pembela Inul. Baik itu masyarakat umum atau seniman-seniman Indonesia lain (dan bahkan melibatkan pakar hukum). Sejak itulah pro-kontra terhadap Inul menjadi headline news di media-media di Indonesia dan bahkan beberapa media-media internasional seperti BBC News.[23]
Pro-kontra dan kontroversi itu ternyata semakin mempopulerkan Inul itu sendiri, Dangdut Koplo dan artis-artis dangdut lain. Benar kata sang Raja, karena munculnya Inul tersebut diikuti oleh munculnya artis-artis pendatang baru yang juga membawa identitas goyangan, seperti goyang ngecor ala Uut Permatasari dan goyang patah-patah ala Anisa Bahar. Hal tersebut membuat sang Raja dan para penentang lain semakin sedih. Munculnya artis atau penyanyi Dangdut baru karena kontroversi itu juga semakin mempopulerkan dangdut Koplo. Berturut-turut setelah Uut dan Anisa Bahar, muncul nama lain seperti Dewi Persik, Julia Perez, dan Shinta Jojo waktu itu.
Di sisi lain, dangdut sedang berbenah melalui Kongres Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia (PAMMI) untuk memilih calon ketua baru. Dalam kesempatan itu, Rhoma kembali terpilih sebagai ketua PAMMI. Salah satu pernyataan yang cukup menghebohkan juga adalah bahwa Rhoma secara terang-terangan melarang dan menggunakan embel-embel Dangdut karena telah menyimpang dari pakem Dangdut sehingga seharusnya aliran tersebut berdiri sendiri. Salah satu alasannya yang populer adalah karena Dangdut Koplo melahirkan penyanyi Dangdut dengan goyangan erotis dan penampilan vulgar.
Sayang, pernyataan dia seperti tak pernah didengarkan oleh para pelaku dangdut terutama penyanyi. Justru hal itu seolah semakin mengeksiskan Dangdut Koplo itu sendiri disamping produktivitas Dangdut non koplo yang sepi dan kalah bersaing dengan peredaran VCD/DVD bajakan yang semakin meluas. Di sisi lain, penyanyi pendatang baru juga semakin membludak, baik itu yang bersifat lokal atau nasional, begitu juga dengan grup-grup dangdut koplo juga semakin banyak, ata grup yang tadinya beraliran klasik atau rokdut, berganti haluan menjadi dangdut koplo.
Mungkin masyarakat Indonesia sudah banyak yang tahu artis-artis pendatang seperti Melinda, Ayu Ting Ting, Siti Badriah, Zaskia Gotik (sosok kontroversial juga), Wika Salim, Trio Macan dan sebagainya, atau grup dangdut koplo Jawa timuran yang semakin populer di Indonesia. Itu semua justru terjadi karena kontroversi-kontroversi tersebut.
Saking hukum nasional, para pemain dangdut mencari keseimbangan antara persepsi tentang kewanitaan, seksualitas, dan moralitas.[19]
^ abcdBrowne, Susan J. (2000). The gender implications of dangdut kampungan: Indonesian "low class" popular music (dalam bahasa Inggris). Monash Asia Institute. ISBN0-7326-1190-3.
^Wallach, Jeremy (2014). "Notes on Dangdut Music, Popular Nationalism, and Indonesian Islam". Dalam Bart, Barendregt (ed.). Sonic Modernities in the Malay World: A History of Popular Music, Social Distinction and Novel Lifestyles (1930s – 2000s) (dalam bahasa Inggris). Leiden: Brill. hlm. 271–290. ISBN978-90-04-25986-7. JSTOR10.1163/j.ctt1w8h0zn.13.Pemeliharaan CS1: Teks tambahan: editors list (link)
^Sudiroman (30-07-2014). "Album Dangdut Indonesia".Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan); Tidak memiliki atau membutuhkan |url= (bantuan)
^ abPutu Wijaya (7–13 Maret 2011), "Bahasa Tempo, Bahasa Kita", Tempo, Jakarta: Tempo Inti MediaPemeliharaan CS1: Format tanggal (link)
Music of Indonesia [Series]. Ed. by Philip Yampolsky. Washington, DC: Smithsonian/Folkways, 1990–1999. 20 Compact Discs with Liner Notes. Bibliography.
Vol. 2 (1991): Indonesian Popular Music: Kroncong, Dangdut, & Langgam Jawa.
Naomi NovikLahir30 April 1973 (umur 50)New York, ASPekerjaanPenulis, programer komputerKebangsaanAmerikaPeriodePerang era NapoleonGenreFantasi sejarah/Sejarah alternatifTemaPerang Napoleonik bertarung dengan para nagaPasanganCharles ArdaiAnakEvidence Novik ArdaiWebsitewww.temeraire.org Naomi Novik (lahir 30 April 1973) adalah seorang penulis Amerika. Ia menulis serial sembilan novel fantasi/sejarah alternatif Temeraire. Buku pertamanya, His Majesty's Dragon, memenangkan Penghargaan Compt...
Kota BerkeleyKotaBerkeley dilihat dari Claremont Canyon Regional Preserve.Kota Berkeley di Alameda County.Negara Amerika SerikatNegara bagian CaliforniaCountyAlamedaIncorporated4 April 1878Pemerintahan • JenisWali kota-dewan • MayorTom Bates • CouncilmembersDistrik 1: Linda MaioDistrik 2: Darryl MooreDistrik 3: Maxwell AndersonDistrik 4: Jesse ArreguinDistrik 5: Laurie CapitelliDistrik 6: Susan WengrafDistrik 7: Kriss WorthingtonDistrik 8: Gordon ...
Artikel ini bukan mengenai A.C. Reggiana 1919. RegginaLogo Reggina CalcioNama lengkapReggina Calcio SpAJulukanGli Amaranto (The Amaranth)Berdiri1914StadionStadio Oreste Granillo,Reggio Calabria, Italia(Kapasitas: 27.763)Ketua Felice SaladiniManajer Filippo InzaghiLigaSerie B2022-2023ke-7 Kostum kandang Kostum tandang Reggina Calcio adalah sebuah klub sepak bola Italia yang didirikan pada tahun 1914. Bermarkas di Reggio Calabria, Calabria. Pada awalnya bernama Unione Sportiva Reggio Calabria, ...
Voce principale: Piacenza Calcio 1919. Piacenza Football ClubStagione 1967-1968Sport calcio Squadra Piacenza Allenatore Sandro Puppo (1ª-5ª) Leo Zavatti (6ª-38ª) Presidente Vincenzo Romagnoli Serie C2º posto nel girone A. Maggiori presenzeCampionato: Ferretti, Favari (38) Miglior marcatoreCampionato: Favari (11) StadioBarriera Genova 1966-1967 1968-1969 Si invita a seguire il modello di voce Questa voce raccoglie le informazioni riguardanti il Piacenza Football Club nelle competizi...
Cet article est une ébauche concernant une chronologie ou une date et la Colombie-Britannique. Vous pouvez partager vos connaissances en l’améliorant (comment ?) selon les recommandations des projets correspondants. Chronologie de la Colombie-Britannique ◄◄ 1889 1890 1891 1892 1893 1894 1895 1896 1897 ►► Chronologies Données clés 1890 1891 1892 1893 1894 1895 1896Décennies :1860 1870 1880 1890 1900 1910 1920Siècles :XVIIe XVIIIe XI...
Nigeria aux Jeux olympiques d'été de 2024 Code CIO NGR Comité Comité olympique du Nigeria Lieu Paris Participation 18e Athlètes - (dans - sports) MédaillesRang : - Or0 Arg.0 Bron.0 Total0 Nigeria aux Jeux olympiques d'été Nigeria aux Jeux olympiques d'été de 2020 Nigeria aux Jeux olympiques d'été de 2028 modifier Le Nigeria participe aux Jeux olympiques de 2024 à Paris. Il s'agit de sa 18e participation à des Jeux olympiques d'été. Nombre d’athlètes qualifi...
Genus of birds Sylviorthorhynchus Tawny tit-spinetail, Sylviorthorhynchus yanacensis Scientific classification Domain: Eukaryota Kingdom: Animalia Phylum: Chordata Class: Aves Order: Passeriformes Family: Furnariidae Genus: SylviorthorhynchusGay, 1845 Type species Sylviorthorhynchus desmurii[1]Gay, 1845 Species 2, see text Sylviorthorhynchus is a genus of small passerine birds belonging to the ovenbird family Furnariidae. They are somewhat similar to birds of the tit family in their s...
Pour les articles homonymes, voir Heuvelmans. Lucienne HeuvelmansMlle Lucienne Heuvelmans, prix de Rome de sculpture (1911),photographie de l'agence Meurisse.Naissance 25 décembre 1881ParisDécès 26 février 1944 (à 62 ans)Saint-Cast-le-GuildoSépulture Cimetière du Père-Lachaise (depuis le 29 juillet 1946), Saint-Cast-le-Guildo (jusqu'au 29 juillet 1946), Grave of Heuvelmans (d)Nationalité françaiseActivités Sculptrice, peintreFormation Académie de France à Rome (1911-1914)É...
الحرب المكسيكية الأمريكية جزء من العلاقات المكسيكية الأمريكية مشاة البحرية الأمريكية تقتحم قلعة تشابولتيبيك تحت العلم الأمريكي الكبير معلومات عامة التاريخ 25 أبريل 1846 – 2 فبراير 1848 البلد الولايات المتحدة تسببت في الولايات المتحدة، والمكسيك، وتكساس ال...
Oloh, MississippiKomunitas lepasLua error in Modul:Location_map at line 537: Tidak dapat menemukan definisi peta lokasi yang ditentukan. Baik "Modul:Location map/data/Mississippi" maupun "Templat:Location map Mississippi" tidak ada.Koordinat: 31°17′49″N 89°35′24″W / 31.29694°N 89.59000°W / 31.29694; -89.59000Koordinat: 31°17′49″N 89°35′24″W / 31.29694°N 89.59000°W / 31.29694; -89.59000NegaraAmerika Ser...
The TurtlesGrup 22 Astronaut NASATahun terpilih2017Astronut terpilih12← 20132021 (rencana) → Grup 22 Astronot NASA adalah kelompok astronaut yang terdiri dari 12 astronot NASA yang terpilih pada Juni 2017. Dua astronaut Canadian Space Agency bergabung bersama mereka dalam pelatihan astronaut. Grup 22 ini diberi nama panggilan The Turtles. Sejarah Logo grup NASA mengumumkan pembentukan grup astronaut ini pada November 2015 dan menerima lamaran sejak Desember 2015 hingga F...
كأس البرتغال 2005–06 تفاصيل الموسم الدوري البرتغالي الممتاز 2005–06 [لغات أخرى] النسخة 66 البلد البرتغال التاريخ بداية:4 سبتمبر 2005 نهاية:14 مايو 2006 المنظم اتحاد البرتغال لكرة القدم البطل نادي بورتو عدد المشاركين 228 كأس البرتغال 2004–05 كأس ال�...
Voce principale: Ternana Calcio. Ternana CalcioStagione 2007-2008Sport calcio Squadra Ternana Allenatore Francesco Giorgini Presidente Stefano Dominicis (amministratore unico) Serie C113º nel girone B Coppa ItaliaPrimo turno Maggiori presenzeCampionato: Bussi (32) Miglior marcatoreCampionato: M. Rigoni e Tozzi Borsoi (9) StadioLibero Liberati 2006-2007 2008-2009 Si invita a seguire il modello di voce Questa pagina raccoglie le informazioni riguardanti la Ternana Calcio nelle competizio...
Street in Kyoto, Japan You can help expand this article with text translated from the corresponding article in Japanese. (September 2011) Click [show] for important translation instructions. View a machine-translated version of the Japanese article. Machine translation, like DeepL or Google Translate, is a useful starting point for translations, but translators must revise errors as necessary and confirm that the translation is accurate, rather than simply copy-pasting machine-translated...
Bài này không có nguồn tham khảo nào. Mời bạn giúp cải thiện bài bằng cách bổ sung các nguồn tham khảo đáng tin cậy. Các nội dung không có nguồn có thể bị nghi ngờ và xóa bỏ. Nếu bài được dịch từ Wikipedia ngôn ngữ khác thì bạn có thể chép nguồn tham khảo bên đó sang đây. Sir Bobby Charlton CBE Charlton tại Tòa thị chính Manchester vào tháng 11 năm 2010.Thông tin cá nhânTên đầy đủ Robert Charl...
1772 division of Polish-Lithuanian territory between Austria, Imperial Russia, and Prussia The First Partition of PolandThe Polish–Lithuanian Commonwealth after the First Partition as a protectorate of the Russian Empire (1773–1789)Population lossesTo Prussia580,000[1]To Habsburg monarchy2,650,000To Russia1,300,000Territorial lossesTo Prussia36,000 km2 (14,000 sq mi)To Habsburg monarchy83,000 km2 (32,000 sq mi)To Russia92,000 km2 (36,000 sq&...
Facility dedicated to agricultural research An agricultural research station, the Volcani Center, Rehovot, Israel An agricultural experiment station (AES) or agricultural research station (ARS) is a scientific research center that investigates difficulties and potential improvements to food production and agribusiness. Experiment station scientists work with farmers, ranchers, suppliers, processors, and others involved in food production and agriculture. Research Station scientists study biol...
This article has multiple issues. Please help improve it or discuss these issues on the talk page. (Learn how and when to remove these messages) This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Open source license litigation – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (March 2022) (Learn how and when to rem...
Taranaki District Health BoardLocation of the Taranaki DHB (green) in New ZealandAbbreviationTDHBFormation1 January 2001; 23 years ago (2001-01-01)FounderNew Zealand GovernmentDissolved1 July 2022; 2 years ago (2022-07-01)Legal statusActivePurposeDHBServicesHealth and disability servicesParent organizationMinistry of HealthWebsitewww.tdhb.org.nz The Taranaki District Health Board (Taranaki DHB or TDHB) was a district health board which provided healthcare ...