Titiek Puspa
Sudarwati (1 November 1937 – 10 April 2025) atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Titiek Puspa, adalah pemeran dan penyanyi Indonesia yang telah berkarier lebih dari 70 tahun sejak debut profesionalnya pada tahun 1954 di RRI.[2] Rolling Stone Indonesia telah memilih dua lagu Titiek Puspa sebagai salah satu lagu Indonesia terbaik sepanjang masa.[3][4] Beliau berasal dari keluarga campuran Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah dan Trenggalek, Jawa Timur, menghabiskan masa pendidikannya di Temanggung, Magelang, hingga Semarang, Jawa Tengah, sebelum hijrah ke Jakarta setelah lulus sekolah. Riwayat HidupKehidupan awalTitiek terlahir dengan nama Sudarwati di Tanjung, Tabalong, Borneo, 1 November 1937,[5] dari pasangan Tugeno Puspowidjojo dan Siti Mariam, yang berdarah Jawa. Keluarganya kemudian mengganti namanya menjadi Kadarwati dan akhirnya menjadi Sumarti.[6] Saat kecil, ia bercita-cita ingin menjadi guru taman kanak-kanak. Namun, setelah memenangkan beberapa kompetisi menyanyi, ia memutuskan untuk menjadi seorang penghibur, membuat keputusan tersebut sekitar usia 14 tahun. Namun, kedua orang tuanya menentang keputusannya tersebut.[7][8] Dalam suatu kesempatan, Sumarti terpaksa mengikuti lomba tanpa sepengetahuan orang tuanya. Untuk itu, seorang teman menyarankannya untuk menggunakan nama samaran "Titiek Puspo", yang diambil dari Titiek, nama panggilannya sehari-hari, dan "Puspo", nama ayahnya. Sumarti setuju dan mengganti "Puspo" menjadi "Puspa". Sejak itulah ia dikenal sebagai Titiek Puspa. Nama ini pula yang diambilnya sebagai nama orkes pengiringnya, "PUSPA SARI", yang dipimpinnya sendiri dan mengiringinya menyanyi di awal kariernya.[9] Karier![]() Awal kariernya di dunia tarik suara dimulai di Semarang saat ia mengikuti kontes menyanyi Bintang Radio di RRI. Tidak hanya di bidang menyanyi, Titiek juga menunjukkan totalitasnya dalam menggarap beberapa operet bersama grup Papiko yang sempat sangat disukai pemirsa TVRI, seperti operet Bawang Merah Bawang Putih, Ketupat Lebaran, Kartini Manusiawi, dan Ronce-ronce. Rekaman piringan hitam pertama Titiek yang berlabel GEMBIRA berisi lagu Di Sudut Bibirmu, Esok Malam Kau Kujelang, dan duet bersama Tuty Daulay dalam lagu Indada Siririton, dengan iringan musik Empat Sekawan Sariman. Pada pertengahan 1960, Titiek sempat menjadi penyanyi tetap pada Orkes Studio Jakarta. Saat itu ia banyak mendapat bimbingan dari Iskandar (pencipta lagu dan pemimpin orkes) dan Zainal Ardi (suaminya sendiri seorang penyiar RRI Jakarta).[6] Sebagai penyanyi yang mulai menanjak popularitasnya, Titiek belum menciptakan banyak lagu dalam albumnya. Lagu-lagunya banyak diciptakan oleh Iskandar, Mus Mualim, dan Wedasmara. Barulah pada album "Si Hitam" dan "Pita" (1963), yang masing-masing berisi 12 lagu, semuanya adalah karyanya sendiri dan menjadi populer saat itu. Selain itu, 11 lagu di album "Doa Ibu" adalah ciptaannya dan hanya satu lagu ciptaan Mus Mualim. Di album "Si Hitam", lagu yang semakin memopulerkan namanya adalah Si Hitam, Tinggalkan, Aku dan Asmara. Bisa juga dikatakan bahwa bersama album "Si Hitam", album "Doa Ibu" adalah album yang legendaris karena berisi lagu-lagu seperti "Minah Gadis Dusun" dan "Pantang Mundur", yang semakin melambungkan karier Titiek Puspa sebagai penyanyi dan pencipta lagu Indonesia yang baik. Titiek meninggalkan Orkes Studio Jakarta pada 1962.[8] Nama panggungnya dipilih oleh Presiden Soekarno pada tahun 1950—an.[7] Pada 1957, Titiek menikah dengan Zainal Ardi, seorang karyawan RRI. Pada 1963 mereka memiliki dua anak perempuan. Selama periode ini Titiek mulai belajar menulis lagu, belajar dari suaminya.[8] Selain menyanyi dan menulis lagu, Titiek juga berakting dalam beberapa film seperti Karminem, Inem Pelayan Sexy, dan Apanya Dong.[6] Ia pernah disidang untuk kasus pemberian mobil oleh mantan Gubernur Bank Indonesia Teuku Jusuf Muda Dalam yang disangkutpautkan dengan peristiwa Gerakan 30 September 1965. Di dalam persidangan, Ia mengaku hanya membayar setengah dari harga mobil yang ditawarkan oleh Jusuf Muda Dalam.[10] Selain itu, di era Orde Baru, Ia pernah menjadi juru kampanye Golongan Karya pada Pemilu 1987 bahkan namanya termasuk ke dalam daftar calon anggota legislatif di dalam Pemilu 1987 untuk daerah pemilihan Jawa Tengah. Meskipun demikian, namanya tidak lolos sebagai anggota DPR terpilih. Ia mengaku di dalam kampanye hanya untuk sekadar bertemu dengan penggemarnya saja dan dibuat bergembira. Tidak lebih dari itu.[10] Pada 2009, Titiek didiagnosis kanker serviks. Setelah beberapa bulan pengobatan, termasuk dua bulan kemoterapi di Rumah Sakit Mount Elizabeth di Singapura (di mana dia menulis 61 lagu),[11] dia dinyatakan bebas dari kanker. Dia mengungkapkan bahwa doa yang ia panjatkan serta terapinya di rumah sakit menjadi faktor keberhasilannya melawan kanker.[12] Titiek memiliki kepedulian besar pada dunia anak-anak. Hal ini diwujudkannya dengan menciptakan beberapa lagu anak. Pada 1990—an, ia dikenal saat membawakan lagu ciptaannya, "Menabung" dan "Aku Suka Musik" bersama Saskia dan Geofanny. Berangkat dari keprihatinannya pada menurunnya tren lagu anak, pada 2014, Titiek membentuk sebuah grup vokal yang beranggotakan 10 orang anak dari berbagai latar belakang etnis bernama Duta Cinta.[13] Pada 2017, grup vokal ini juga hadir di sejumlah episode Pesta Sahabat dari episode 3 (Aku Anak Sehat) sampai episode 6 (Kasih Ibu). Namun, pada 25 Juli 2018, Duta Cinta juga hadir kembali dalam Pesta Sahabat Anak Indonesia bersama dengan Titiek. Sejak 2017 hingga 2019, Titiek tampil di episode drama musikal Pesta Sahabat yang tayang di RTV mulai dari Pesta Sahabat Cinta Indonesia (kecuali Pesta Sahabat Lebaran Sebentar Lagi dan 17-an di Kampung Halaman). KonserUntuk memperingati ulang tahunnya yang ke 70, Titiek menggelar konser bertajuk Karya Abadi Sang Legenda: 70 Tahun Titiek Puspa. Konser ini adalah perwujudan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang pernah bekerja sama dengannya dalam mendedikasikan diri kepada negeri ini, khususnya terima kasih tak terhingga kepada para penonton dan penggemarnya. Konser yang diriingi musisi Dian HP Orchestra dengan melibatkan Ari Lasso, Andi /rif, 3 Diva (KD, Titi DJ, Ruth Sahanaya), Melly Goeslaw, Vina Panduwinata, Pinkan Mambo, Yovie Widianto, Hedi Yunus, Kevin Aprilio, Rio Febrian, Delon Thamrin, Bob Tutupoly, Dewi Sandra, Emilia Contessa, Marini, Euis Darliah, Elvy Sukaesih, Inul Daratista, Warna, Project Pop, Gita Gutawa, artis Mamma Mia, dan Host Ringgo Agus Rahman, Daniel Mananta, dan Tamara Bleszynski ini turut pula disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta menteri, pejabat negara, dan mantan pejabat negara.[14] Dalam Budaya PopulerPada film Srimulat (baik bagian I dan II), dirinya diperankan oleh aktris Inayma. Kehidupan pribadiPada tahun 1959, Titiek menikah dengan Zainal Ardi, seorang penyiar RRI, dan dikaruniai dua orang putri, yaitu Petty Tunjungsari (lahir pada 12 Januari 1960) dan Ella Puspasari (lahir pada 23 September 1961). Namun, Titiek dan Zainal kemudian bercerai pada 1968. Pada 1970, Titiek menikah lagi dengan musisi Mus Mualim. [6] Hingga 2008[update], Titiek tinggal di Jakarta Selatan.[7] BisnisSejak tahun 1984, Titiek mendirikan usaha catering dengan nama Puspa Catering. Ia mengelola usaha tersebut bersama kakak dan adik-adiknya. Hingga kini, Puspa Catering telah menjadi langganan berbagai kalangan, mulai dari stasiun TV, BUMN, hingga istana negara. [15] KematianTitiek Puspa meninggal dunia pada 10 April 2025 pukul 16.25 WIB di Rumah Sakit Medistra,[16] setelah menjalani perawatan selama 15 hari akibat pendarahan otak, sebelumnya ia sempat mengeluh sakit kepala. Serangan stroke terjadi pada Rabu, 26 Maret 2025 malam. Titiek jatuh pingsan saat tengah menjalani proses pengambilan acara realitas di salah satu stasiun televisi swasta. Saat itu, Titiek langsung dilarikan untuk dirawat di RS Medistra, Jakarta, dan sempat menjalani operasi pembuluh darah sebelum akhirnya meninggal dunia.[17] Titiek Puspa dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir pada Jumat, 11 April 2025, siang. Dalam prosesi pemakaman tersebut turut hadir sejumlah tokoh seperti Inul Daratista, Vina Panduwinata, Slamet Rahardjo, Indrawati Widjaja (Acin), Dwiki Dharmawan, Agus Wisman, Yana Julio, Dhea Ananda dan suami, Denny Chasmala, Netta Kusumah Dewi, Jan Djuhana, Dewi Motik dan Itang Yunasz.[18] FilmografiFilm
Serial televisi
Teater
Karya![]() DiskografiAlbum solo
Album bersama
Album kumpulan
Lagu
Lain-lain
Prestasi dan pengakuan
Penghargaan dan nominasi
Tanda kehormatan
Referensi
Pranala luar![]() Wikimedia Commons memiliki media mengenai Titiek Puspa.
|