Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Rumpun bahasa Semit

Bahasa Semit
Syro-Arab
WilayahTimur Tengah, Afrika Utara,
Afrika Timur Laut, Malta
Penutur
Bentuk awal
Kode bahasa
ISO 639-2sem
ISO 639-3
ISO 639-5sem
LINGUIST List
LINGUIST list sudah tidak beroperasi lagi
afsm
Glottologsemi1276[1]
IETFsem
Lokasi penuturan
Perkiraan persebaran historis Bahasa Semit
Pemetaan kronologi Bahasa Semit
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat
Rumpun bahasa Semit (Jingga) dalam peta wilayah rumpun bahasa Afro-Asia
Sebuah surat diplomatik dari abad ke-14 SM dalam bahasa Akkadia yang ditemukan di Tell Amarna, Mesir.

Bahasa Semit merupakan sebuah kelompok bahasa yang dipertuturkan oleh lebih dari 200 juta jiwa, terutama di Timur Tengah, Afrika Utara dan Afrika Timur. Rumpun ini merupakan cabang dari rumpun timur laut bahasa Afro-Asia dan merupakan satu-satunya cabang yang juga dipertuturkan di Asia.

Bahasa Semit yang paling luas dan paling banyak dipertuturkan adalah bahasa Arab (206 juta), bahasa Amhar (27 juta), bahasa Ibrani (7 juta), dan bahasa Tigrinya (6,8 juta). Bahasa-bahasa Semit termasuk bahasa-bahasa yang sudah awal dituliskan dengan bahasa Akkadia pada awal millennium ketiga SM.

Kata semit berasal dari bahasa Latin semita atau shem, yang berarti Sam/Sem/Syam. Sam adalah salah satu dari 3 anak nabi Nuh. Kata semit (Latin: semiticus, Inggris: semitic) digunakan sebagai nama rumpun bahasa sejak tahun 1813.[2] Istilah ini sebenarnya secara etimologis salah dari beberapa segi. Biar bagaimanapun nama ini sudah diterima sebagai nama baku.

Asal-usul

Semit adalah satu-satunya subrumpun bahasa Afro-Asia yang berasal dari luar Afrika. Beberapa penutur bahasa Semit menyeberang dari Arab Selatan ke Etiopia, sehingga beberapa bahasa di Etiopia (seperti bahasa Amhar) merupakan bahasa dari rumpun Semit. (Minoritas akademisi, seperti A. Murtonen (1967), menentang pandangan ini, mengusulkan bahwa bahasa Semit mungkin berasal dari Ethiopia.)

Diseminasi dan pengajaran bahasa Semit

Bahasa Semit seperti Arab, Ibrani, dan Aram memegang peran sangat penting dalam memahami tradisi Abrahamik dan budaya Timur Tengah secara mendalam. Bahasa Arab menjadi alat utama dalam studi Al-Qur'an dan sejarah Islam, sementara Ibrani adalah bahasa asli Alkitab, dan Aram digunakan dalam tulisan-tulisan keagamaan Yahudi—semuanya mengandung nuansa teologi, sejarah, dan budaya yang terkandung dalam teks aslinya.

Dalam beberapa dekade terakhir, pengajaran bahasa Semit mengalami perluasan di luar komunitas tradisional—yakni di luar Israel, negara-negara Arab, dan komunitas Yahudi. Banyak universitas, lembaga kajian agama, dan pusat kebudayaan di Eropa, Amerika, bahkan beberapa negara Asia mulai menawarkan kursus Arab, Ibrani, dan Aram secara formal, untuk mendukung penelitian agama, sejarah, hingga sastra Timur Tengah.

Di Indonesia, meskipun masih relatif terbatas, ada individu yang berperan dalam memperkenalkan bahasa Ibrani dan Aram secara lebih luas. Salah satunya adalah Sapri Sale, pengajar Ibrani di Jakarta yang sejak tahun 2017 aktif menyelenggarakan lokakarya, kelas, dan kursus daring. Ia juga menulis kamus Indonesia–Ibrani pertama dan bahkan mengadakan kolaborasi kelas daring internasional, menjembatani mahasiswa Israel dan Indonesia dalam percakapan bahasa Ibrani guna mempromosikan dialog antarbudaya.

Rujukan

  1. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bahasa Semit". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. ; ;
  2. ^ Online Etimologi Dictionary. Semitic. Diakses tanggal 2 Maret 2013]

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya