Arya Dega
Arya Dega adalah seorang pakar dan aktivis drone di Indonesia.[1][2] Ia dikenal melalui aktivitasnya di media sosial, kanal YouTube, serta melalui penyelenggaraan kelas pelatihan dan sertifikasi pilot drone.[3] Latar belakang dan pendidikanArya lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 28 April 1974. Ia merupakan cucu dari Pahlawan Nasional Indonesia, Prof. Dr. Suharso.[4] Arya menempuh pendidikan sarjana di bidang Fisika dan melanjutkan studi pada jenjang Magister Manajemen.[4][2] Di luar pendidikan formal, ia merupakan alumni Sanggar Teater Populer Jakarta, yang turut membentuk gaya komunikasi dan public speaking-nya.[1] KarierArya memulai kariernya di bidang teknologi pada akhir 1990-an, aktif dalam ekosistem bulletin board system (BBS) pada 1996 dan keamanan jaringan komputer pada awal 2000-an.[1] Ia kemudian memfokuskan diri pada teknologi drone dengan mengembangkan pelatihan, sertifikasi, dan konsultasi untuk kebutuhan sipil maupun profesional.[2][4] Saat ini, ia juga tercatat sebagai Drone Expert di perusahaan Futura Nusantara Sejahtera[5] dan sering menjadi narasumber media terkait perkembangan teknologi drone di Indonesia.[6] Sertifikasi dan Kode EtikSebagai seorang profesional, Arya memiliki sejumlah sertifikasi pilot drone yang diakui secara nasional dan internasional, di antaranya dari:
Melalui Federasi Drone Indonesia yang didirikannya, ia meluncurkan sistem sertifikasi pilot drone secara daring untuk mempermudah akses bagi masyarakat.[8] Untuk melengkapi standardisasi pilot drone, pada Juli 2024, Arya menyusun Tri Satya Kode Etik Pilot Drone yang didaftarkan pada Surat Pencatatan Ciptaan Kementerian Hukum dan HAM nomor 000655213. Meskipun memiliki hak cipta, ia mempersilakan komunitas untuk menggunakan dan mendistribusikannya secara bebas.[9] Isi kode etik tersebut adalah: Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
Aktivitas EdukasiSebagai pendidik, Arya aktif membagikan konten edukatif mengenai regulasi, keselamatan, dan teknik pengoperasian drone melalui berbagai platform:
Pandangan dan AdvokasiArya secara vokal menyuarakan beberapa pandangan kunci terkait ekosistem drone di Indonesia. Ia menekankan pentingnya transparansi regulasi serta perlunya akses sertifikasi yang terjangkau bagi masyarakat luas.[13][14] Ia juga secara konsisten menegaskan bahwa setiap pilot drone di Indonesia wajib memiliki sertifikat resmi, sebuah pandangan yang ia perkuat setelah terjadinya insiden pelanggaran aturan drone di Yogyakarta.[15] Kontribusi SosialDi luar dunia drone, Arya melanjutkan warisan kakeknya dengan terlibat dalam pengembangan web solution untuk Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC).[1][4] Pranala luarReferensi
|