Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam artikel ini hanya boleh digunakan untuk penjelasan ilmiah; bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis. Wikipedia tidak memberikan konsultasi medis. Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat, berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional.
Demam
Termometer kedokteran analog yang menunjukan suhu 38,7 °C atau 101,7 °F
Demam adalah suatu keadaan saat suhu badan melebihi 37,5 °C yang disebabkan oleh penyakit atau peradangan. Demam juga merupakan pertanda bahwa sel darah putih sedang melawan suatu virus atau bakteri. Anak yang memiliki suhu tinggi berkepanjangan dapat menyebabkan kejang demam. Demam yang melebihi tiga hari mungkin merupakan malaria atau penyakit yang disebabkan oleh nyamuk lainnya. Penanganan demam biasanya dengan diberikan obat antipiretik seperti parasetamol atau ibuprofen.
Demam memang menjadi sebuah masalah yang hampir semua orang pasti mengalaminya, bahkan gejala demam ini telah memakan banyak korban jika tidak ditangani dengan baik. Terdapat banyak cara yang dapat digunakan untuk menurunkan suhu tubuh saat demam. Salah satunya adalah minum air hangat, tempelkan handuk basah di bagian kepala atau dahi sebagai kompres, mandi air hangat serta beristirahat total ataupun mengonsumsi makanan bergizi.
Gejala
Seseorang mengalami demam ketika suhu tubuh naik di atas kisaran normal. Selain kenaikan suhu, beberapa gejala dan tanda di bawah ini dapat menjadi gejala tambahan, antara lain: berkeringat, kedinginan dan/atau menggigil, sakit kepala, nyeri otot, kehilangan selera makan, sifat mudah marah, dehidrasi, dan kelemahan umum.
Anak-anak antara usia 6 bulan hingga 5 tahun berkemungkinan mengalami kejang demam. Kira-kira sepertiga dari anak-anak yang mengalami kejang demam akan mengalami kejang lainnya, paling umum dalam 12 bulan kemudian.
Diagnosis banding
Demam merupakan gejala umum dari banyak kondisi medis:
Demam dapat terjadi karena reaksi terhadap produk darah yang tidak cocok saat transfusi darah.[15]
Tumbuh gigi pada bayi tidak menyebabkan terjadinya demam.[16]
Fungsi demam
Fungsi terkait sistem imun
Demam membantu kerja sistem kekebalan tubuh manusia.[17]Patogen yang membutuhkan rentang suhu yang sempit untuk bereproduksi akan terhambat proses reproduksinya. Selain itu, bertambahnya suhu tubuh saat demam akan meningkatkan laju reaksi-reaksi imunologis yang penting.[18] Demam membantu proses penyembuhan dengan beberapa mekanisme.
Respon demam terhadap penyakit infeksi dianggap memiliki sifat protektif, sedangkan demam pada kasus noninfektif dapat bersifat maladaptif.[21][22] Berbagai studi masih belum konsisten mengenai apakah pengobatan untuk mengontrol suhu tubuh saat demam akan menambah atau mengurangi risiko kematian.[23] Sebuah studi yang menggunakan subjek berupa vertebrataberdarah panas menunjukkan bahwa demam membuat hewan-hewan tersebut pulih dari infeksi atau penyakit kritis dengan lebih cepat. [24] Pada sepsis, pasien dengan demam memiliki tingkat kematian yang lebih rendah daripada pasien dengan suhu tubuh normal.[25]
^Heymann, D. L.; Weisfeld, J. S.; Webb, P. A.; Johnson, K. M.; Cairns, T.; Berquist, H. (1980-09-01). "Ebola Hemorrhagic Fever: Tandala, Zaire, 1977-1978". Journal of Infectious Diseases. 142 (3): 372–376. doi:10.1093/infdis/142.3.372. ISSN0022-1899. PMID7441008.
^Centerwall, Willard R. (1965). Phenylketonuria: an inherited metabolic disorder associated with mental retardation. U.S. Department of Health, Education, and Welfare, Welfare Administration, Children's Bureau. OCLC392284.
^Dinarello CA, Porat R (2018). "Chapter 15: Fever". Dalam Jameson JL, Fauci AS, Kasper DL, Hauser SL, Longo DL, Loscalzo, J (ed.). Harrison's Principles of Internal Medicine. Vol. 1–2 (Edisi 20th). New York, NY: McGraw-Hill. ISBN9781259644030. Diakses tanggal 31 March 2020.
^Schaffner A (March 2006). "Fieber – nützliches oder schädliches, zu behandelndes Symptom?" [Fever–useful or noxious symptom that should be treated?]. Therapeutische Umschau (dalam bahasa Jerman). 63 (3): 185–88. doi:10.1024/0040-5930.63.3.185. PMID16613288.
^Fischler MP, Reinhart WH (May 1997). "[Fever: friend or enemy?]". Schweizerische Medizinische Wochenschrift (dalam bahasa Jerman). 127 (20): 864–70. PMID9289813.
^Kiekkas P, Aretha D, Bakalis N, Karpouhtsi I, Marneras C, Baltopoulos GI (August 2013). "Fever effects and treatment in critical care: literature review". Australian Critical Care. 26 (3): 130–5. doi:10.1016/j.aucc.2012.10.004. PMID23199670.
^Su F, Nguyen ND, Wang Z, Cai Y, Rogiers P, Vincent JL (June 2005). "Fever control in septic shock: beneficial or harmful?". Shock. 23 (6): 516–20. PMID15897803.