World Dream adalah sebuah kapal pesiar yang dioperasikan oleh Dream Cruises. Kapal ini didesain untuk pasar Asia dan memiliki banyak fasilitas di dalamnya seperti restoran-restoran, kasino dan kabin yang didesain spesial. Nama kapal ini diberikan oleh Cecilia Lim, istri dari CEO Genting, Lim Kok Thay, sekaligus pemilik dari kapal World Dream.[4]
Pada tanggal 16 November 2017, model lego untuk kapal World Dream dengan ukuran 844-meter (2.769 ft 0 in) dibuat dan dijadikan sebagai pajangan permanen di Kai Tak Cruise Terminal di Hong Kong. Model tersebut mencetak rekor dunia sebagai replika terbesar untuk kapal besar yang berlayar di Asia.[5]
The ship way iin 2024 in Bremerhaven. It was there fpr delivery in 2017.
Sejarah
GHK (Genting Hongkong) adalah perusahaan Hong Kong yang bergerak dalam usaha kapal pesiar dan resor. Perusahaan tersebut berada di bawah kepemilikan Genting Group yang berasal dari Malaysia.[6] Untuk urusan kapal pesiar, GHK membagi merek mereka menjadi 3 yaitu Dream Cruise, Star Cruise, dan Crystal Cruise. Pada tanggal 7 Oktober 2013, Star Cruise mengumumkan bahwa GHK telah menandatangani kontrak pembuatan kapal dengan Meyer Werft (Papenburg Shipyard) untuk sebuah kapal baru merek Star Cruise yang dijadwalkan untuk dikirimkan pada Musim Gugur tahun 2016. Pada tanggal 10 Februari 2014, mereka memesan kapal kedua dengan kelas yang sama dengan kapal sebelumnya. Kapal kedua tersebut diperuntukan untuk merek Dream Cruise dan dijadwalkan untuk dikirimkan pada Musim Gugur tahun 2017.[7] Kapal tersebut akan menjadi kapal ke-8 Dream Cruise.[8]
Kapal ini pertama kali diberi nama MS Genting World, sebelum akhirnya diubah menjadi MS World Dream. Upacara pemotongan bajanya diadakan di Papenburg, Jerman, tempat perusahaan pembuatannya pada bulan Februari 2016. Upacara tersebut dihadiri oleh Tim Meyer, Direktur Pengelola Meyer Werft. Dream World diluncurkan ke air pertama kali pada tanggal 26 Agustus dan dikirimkan ke Dream Cruise pada tanggal 26 Oktober 2017. Dream World adalah kapal pesiar ke-44 yang dibuat oleh Meyer Werft. Pada tanggal 17 November 2017, upacara persembahan kapal ini diadakan di Terminal Kai Tak, Hong Kong, dengan Puan Sri Cecilia Lim, istri dari CEO Genting Hong Kong, bertindak sebagai ibu baptis dari kapal ini.[7]
Fasilitas
Terdapat banyak fasilitas di dalam kapal ini. Termasuk berbagai macam restoran, bar, dan lounge, serta berbagai jenis kabin dan suite yang didesain khusus.[9] Selain itu, juga terdapat tempat-tempat hiburan seperti klub malam, bioskop, kabaret, ruang karaoke, ruang bermain mahjong, hingga taman seluncuran air dan tempat-tempat untuk melakukan olahraga mulai dari golf, panjat tebing, dan lain-lain. Di dalamnya juga dapat pusat perbelanjaan seperti pasar kecil dan butik, serta tempat-tempat seperti salon, pusat spa, gym, dan klinik.[10]
World Dream memiliki fasilitas gaming eSport di atas air pertama di dunia. Fasilitas tersebut berupa ruangan seluas 158 meter persegi yang menjadi bagian dari VR Center. Ruangan tersebut memiliki kapasitas hingga 80 penonton dan 10 pemain. Pertandingan-pertandingan eSport akan ditayangkan live di seluruh TV dan LCD yang ada di atas kapal, termasuk di bioskop yang ada.[7]
Selain itu, kapal pesiar World Dream juga memiliki banyak acara-acara di atas kapal seperti saat periode 29 April hingga 14 Juni, saat World Dream mengadakan kerjasama dengan Nakamura Tokichi Honten, salah satu rumah teh terbaik di Jepang. Mereka mengadakan acara-acara seperti masterclass kimono, lokakarya yang dipimpin oleh ahli teh, Tea Kabuki (permainan kuis tradisional), meet-and-greet dengan selebriti ilustrator Okinawa, dan masih banyak lagi.[7]
Tiga orang penumpang kapal pesiar World Dream dikonfirmasi positif koronavirus pada periode pelayaran 19–24 Januari 2020. Hal tersebut membuay port of call World Dream di Taiwan ditolak oleh pemerintah setempat. Pada tanggal 5 Februari 2020, World Dream berlabuh di Kai Tak Cruise Terminal dan segera setelahnya seluruh penumpang dan kru kapal yang berjumlah 3.800 jiwa dikarantina untuk mencegah terjadinya penyebaran virus.[12][13] Karantina tersebut dihentikan pada tanggal 9 Februari 2020 setelah 1.800 orang dinyatakan negatif. Kebanyakan penumpang tidak dilakukan pengecekan karena tidak pernah melakukan kontak dengan korban terinfeksi.[14]
Menghadapi kejadian ini, pada tanggal 26 Februari 2020, pemerintah Indonesia membawa pulang 188 kru kapal berstatus WNI menggunakan KRI Soeharso. Kemudian dilakukan karantina selama 14 hari di Pulau Sebaru Kecil.[15] Empat belas hari setelahnya, seluruh WNI tersebut dinyatakan negatif dan dipulangkan ke rumah masing-masing.[16]
Catatan
^Cruising Day, berada di atas air tanpa memiliki tujuan tertentu.
^Program World Dream Fly-cruise dari KLIA, hanya ada pada periode 31 Maret 2019 hingga 27 Maret 2020.
Referensi
^"World Dream". cruisemapper.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 14 Maret 2020.
^"Cruise Ship Orderbook". cruiseindustrynews.com. 6 Januari 2011. Diakses tanggal 14 Maret 2020.