Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan "[[" dan "]]" pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut). Mohon jangan memasang pranala pada kata yang sudah diketahui secara umum oleh para pembaca, seperti profesi, istilah geografi umum, dan perkakas sehari-hari.
Sunting bagian pembuka. Buat atau kembangkan bagian pembuka dari artikel ini.
Solo Safari, sebelumnya dikenal sebagai Taman Satwa Taru Jurug Surakarta, adalah salah satu objek wisata di Kota Surakarta, Jawa Tengah yang dibangun pada tahun 1878. Di Solo Safari, terdapat berbagai spesies hewan dan tumbuhan. Dengan konsep wisata alam, jalan-jalan yang ada di dalam taman dikelilingi pohon-pohon besar dan rindang. Solo Safari juga merupakan tempat pelestarian satwa endemik Indonesia[1] .
Solo Safari berlokasi di bagian timur Kota Solo, di dekat perbatasan dengan Karanganyar. Taman wisata ini, menggantikan Taman Satwa Taru Jurug Surakarta (TSTJ). Kawasan wisata edukasi satwa seluas 13,9 hektare di Surakarta, Jawa Tengah yang mengelola Taman Safari Indonesia 1 di Cisarua,Bogor,Jawa Barat dan Taman Safari Indonesia 2 di Prigen,Jawa Timur dan Bali Safari & Marine Park Seperti kedua Taman Safari sebelumnya itu, BSMP juga merupakan lembaga konservasi dan anggota dari Persatuan Kebun Binatang se-Indonesia.[2]
Sejarah
Taman Satwa Taru Jurug Surakarta ( TSTJ ) pada awalnya merupakan pindahan Kebun Binatang Sriwedari yang lebih dikenal dengan sebutan “Kebun Raja“ didirikan Sri Susuhunan Pakubuwana X pada tanggal 20 Dal 1381 atau tanggal 17 Juli 1901 dan merupakan Kebun Binatang tertua. Pada awalnya merupakan tempat hiburan bagi keluarga Raja yang berisi koleksi satwa akhirnya berkembang sebagai tempat rekreasi untuk masyarakat. Tahun 1983 Kebun Binatang Sriwedari dipindahkan ke Taman Jurug karena keberadaannya sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan kota karena berada di tengah pusat Kota Surakarta. Hingga akhirnya pada tahun 2022 Taman Jurug di revitalisasi menjadi Solo Safari, yang merupakan salah satu taman bermain yang akan menjadi ikon baru Kota Solo. Ditargetkan destinasi tersebut akan mengubah tujuan wisatawan yang datang ke Kota Solo dari sekadar wisata kuliner menjadi wisata lainnya.[3]
Sejarah pengelola Solo Safari antara lain sebagai berikut :[3]
PT Bengawan Permai Tahun 1975-1986
Yayasan Bina Satwa Taru Jurug Tahun 1975-1986
PT Solo Citra Perkasa Tahun 1997-2000
Pengelola TSTJ Tim Sementara Tahun 2000-2002
Unit Pengelola TSTJ Tahun 2002-2006
Satgas Pengelola TSTJ Tahun 2006-2009
Tim Pengelola TSTJ Tahun 2009-2011
PERUSDA TSTJ Tahun 2011-2017
PERUMDA TSTJ Tahun 2017-2022 (Saat masih bernama Taman Satwa Taru Jurug)
Taman Safari Group
Fasilitas
Fasilitas yang terdapat pada Solo safari cukup
lengkap tersedia drop off zone, lobi utama, toko souvenir, panggung terbuka, restoran, toilet, ruang menyusui, gerai makanan, tempat bermain anak, zona beraktivitas, dan masjid. [1]
1 Masuk ke dalam Daftar Benda Cagar Budaya yang Dilindungi Pemerintah Kota Surakarta, 2 Dicoret dari daftar karena usia pembangunan kurang dari 50 tahun Portal Surakarta ·Wikipedia:Buku/Surakarta