Matius 1:20

Malaikat Tuhan tampak kepada Yusuf dalam mimpi, berkata agar Yusuf tidak takut mengambil Maria sebagai isteri.

Matius 1:20 (disingkat Mat 1:20; bahasa Inggris: Matthew 1:20) adalah ayat kedua puluh dari pasal pertama Injil Matius, yaitu kitab pertama dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Ayat ini termasuk ke dalam kisah menjelang Kelahiran Yesus Kristus (antara tahun 7 SM - 1 SM), yang dicatat oleh Matius, salah seorang dari keduabelas Rasul pertama. Merupakan salah satu ayat yang sering dikutip dalam rangka perayaan hari raya Natal.

Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan tampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus." Matius 1:20 (Terjemahan Baru)

Konteks Alkitab

Karya Philippe de Champaigne: "The Dream of Saint Joseph" ("Impian Santo Yusuf" dilukis sekitar tahun 1636

Ayat ini adalah bagian dari nas Alkitab dalam Matius 1 terutama ayat Matius 1:18–25 yang memuat kisah menjelang Kelahiran Yesus Kristus. Nas ini didahului oleh ayat-ayat yang memuat Silsilah Yesus dari garis keturunan Abraham dan Daud sampai ke Yusuf. Matius menetapkan bahwa Yesus adalah keturunan Daud yang sah dengan merunut garis keturunan Yusuf yang berasal dari keluarga Daud. Walaupun Yesus dikandung oleh Roh Kudus, secara resmi Ia tetap dicatat sebagai anak Yusuf dan menurut hukum adalah anak Daud.[1]

Referensi silang

Anak dalam kandungannya (Maria): Kejadian 3:15; Lukas 1:27; Yohanes 1:14; Galatia 4:4

Analisis

Malaikat

Albright dan Mann mengamati bahwa kata bahasa Yunani angelos yang biasanya diterjemahkan sebagai "malaikat" (bahasa Inggris: angel) dapat pula bermakna umum "utusan", terutama yang dari ilahi. Penggambaran malaikat dalam ayat ini tidak sesuai benar dengan versi-versi yang lebih umum, yang tampak sebagai seorang laki-laki dalam wujud jasmaniah.[2]

Mimpi

Peristiwa ini merupakan yang pertama di dalam rangkaian kisah mimpi dalam Injil Matius. Semua mimpi itu, berbeda dengan kisah-kisah pada Perjanjian Lama, bermakna jelas dan tidak membutuhkan bantuan penafsir.

Anak Daud

Di sini Yusuf dipanggil oleh malaikat Tuhan sebagai "anak Daud". Injil Matius dimulai dengan silsilah Yusuf yang merupakan keturunan langsung dari Daud, sehingga pembaca dapat memahami kebenaran penyebutan "Yusuf anak Daud" (dalam bahasa Ibrani: Yusuf bin Daud, di mana "bin" yang berarti "anak; putra" tidak harus bermakna bahwa Daud adalah bapa kandungnya, melainkan juga dapat digunakan untuk menyebut leluhur). Hal ini sekali lagi menegaskan status Yesus sebagai pewaris sah dari keturunan Daud.[3]

Mengambil sebagai isterimu

Menggunakan frasa " mengambil Maria sebagai isterimu" malaikat itu merujuk kepada tahap kedua dari upacara pernikahan Yahudi, yaitu sang pengantin perempuan masuk dan tinggal dalam rumah suaminya. Teks bahasa Yunani dan isi selanjutnya menunjukkan jelas bahwa kata mengambil ini bukanlah kiasan untuk hubungan persetubuhan.[4]

Jangan takut

Mengapa Yusuf harus "takut" untuk menikahi Maria adalah suatu pertanyaan penting. Gundry melihat bahwa jika Yusuf mencurigai Maria berbuat serong maka ia tidak perlu takut. Jadi Gundry merasa pilihan kata-kata ini menunjukkan bahwa Yusuf telah mengetahui mengenai kehamilan Maria dalam status perawan sebelum mendapat mimpi tersebut dan ketakutannya adalah membangkitkan kemarahan Allah dengan melibatkan diri pada rencana keilahian-Nya. Ini sejalan dengan catatan Injil Lukas bahwa Maria sudah diberitahu beberapa waktu sebelum ia benar-benar hamil.[5] Boring mencatat bahwa kata-kata "jangan takut" merupakan perkataan pembuka yang baku dalam Alkitab, yang juga muncul pada Kejadian 21:17; Matius 28:5; Lukas 1:13; Lukas 1:30 dan Wahyu 1:17.[6]

Roh Kudus

Penggunaan istilah "Roh Kudus" di sini dapat disejajarkan dengan pemakaian pada Matius 1:18. Penulis Injil Matius merujuk kepada "roh ilahi" secara umum, bukan kepada persona "Roh Kudus" sebagai bagian dari Tritunggal yang baru dikembangkan beberapa waktu kemudian.

Kandungannya

Kata yang diterjemahkan sebagai "kandungan" di sini dalam bahasa Yunani tidak secara spesifik berarti "dikandung secara biologis". Sebagaimana dalam bahasa-bahasa Inggris atau Indonesia, kata ini secara umum dapat pula bermakna "menciptakan" atau "membayangkan". Jane Schaberg berpendapat bahwa ayat ini tidak menutup kemungkinan Yesus mempunyai ayah biologis, karena kata kerja yang sama dalam Galatia 4:29 merujuk kepada Ishak, dan berulangkali dalam Injil Yohanes merujuk kepada semua orang Kristen. Jadi menurut Schaberg ayat ini dapat dibaca sebagai roh ilahi mempengaruhi bayi yang sudah di dalam kandungan secara alamiah, meskipun pandangan ini bukan yang umum dipahami para pakar lain.[7]

Bahasa Kuno

Bahasa Yunani

Textus Receptus/Novum Testamentum Graece

ταῦτα δὲ αὐτοῦ ἐνθυμηθέντος ἰδού, ἄγγελος κυρίου κατ' ὄναρ ἐφάνη αὐτῷ λέγων, Ἰωσὴφ υἱὸς Δαβίδ*, μὴ φοβηθῇς παραλαβεῖν Μαριὰμ τὴν γυναῖκά σου· τὸ γὰρ ἐν αὐτῇ γεννηθὲν ἐκ πνεύματός ἐστιν ἁγίου

Transliterasi (dengan pranala konkordansi Strong):

tauta de autou enthymēthentos idou, angelos Kyriou katonar efanē autō legōn, Iōsēf huios Dabid, fobēthēs paralabein Marian tēn gynaika sou· to gar en autē gennēthen ek Pneumatos estin Hagiou

Terjemahan harfiah:

Hal-hal (ini) sedang olehnya dipikirkan lihatlah, malaikat (=utusan) Tuhan dalam mimpi muncul kepadanya berkata, Yusuf putra Daud jangan takut menerima (= mengambil) Maria sebagai istrimu; karena sesungguhnya (yang) dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

Varian tekstual

  • Naskah-naskah kuno menyalin nama "Daud" ini umumnya berupa Δαβίδ ("Dabid"; "David"), meskipun beberapa juga dengan ejaan Δαυείδ ("Daueid") atau Δαυίδ ("Dauid")
  • "Maria":
Μαριαν – B L f1 1241
Μαριαμ – א C D W Z Θ f13 Byz

Bahasa Latin

Vulgata (abad ke-4 M)

haec autem eo cogitante ecce angelus Domini in somnis apparuit ei dicens Ioseph fili David noli timere accipere Mariam coniugem tuam quod enim in ea natum est de Spiritu Sancto est

Bahasa Indonesia

Versi Matius 1:20
Terjemahan Baru (1974) Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan tampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus."[9]
BIS (1985) Sementara Yusuf menimbang-nimbang hal itu, ia bermimpi. Dalam mimpinya itu, ia melihat seorang malaikat Tuhan yang berkata kepadanya, "Yusuf, keturunan Daud, jangan takut menikah dengan Maria; sebab anak yang di dalam kandungannya itu terjadi oleh kuasa Roh Allah".[10]
Terjemahan Lama (1958) Tetapi sedang ia berpikir demikian, kelihatanlah padanya di dalam mimpi seorang malaekat Tuhan, yang berkata, "Hai Yusuf, anak Daud, janganlah engkau kuatir menerima Maryam itu menjadi isterimu, karena kandungannya itu terbitnya daripada Rohulkudus."[10]
AYT Draft Akan tetapi, ketika Yusuf sedang mempertimbangkan hal ini, malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dalam mimpi dan berkata, “Yusuf, anak Daud, janganlah kamu takut menerima Maria sebagai istrimu karena Anak yang dikandungnya adalah dari Roh Kudus."[10]
MILT (2008) Dan dia, sementara mempertimbangkan hal ini, lihatlah, seorang malaikat Tuhan tampak kepadanya dalam mimpi, seraya berkata, "Yusuf anak Daud, jangan takut untuk menerima Maria istrimu, karena yang dikandung di dalam dirinya adalah dari Roh Kudus."[10]
WBTC Draft (2006) Tetapi setelah Yusuf memikirkan hal itu, datanglah malaikat Allah kepadanya dalam mimpi. Malaikat itu berkata, "Yusuf, anak Daud, jangan takut menerima Maria menjadi istrimu. Anak yang di dalam kandungannya berasal dari Roh Kudus."[10]
FAYH (1989) Sementara ia memikirkan hal itu, ia tertidur dan bermimpi melihat malaikat berdiri di sisinya. "Hai Yusuf, anak Daud," kata malaikat itu, "janganlah engkau ragu-ragu memperistri Maria, karena anak yang dikandungnya itu dari Roh Kudus!"[10]
ENDE (1969) Tetapi sedang ia berpikir demikian, tampaklah kepadanja dalam mimpi seorang Malaekat Tuhan, jang berkata kepadanja: Hai Josep anak David, djangan takut menerima isterimu Maria, karena jang terkandung didalamnja adalah berasal dari Roh Kudus,"[10]
Shellabear Draft (1912) Tetapi sementara ia memikirkan hal itu, maka kelihatanlah padanya dalam mimpi seorang malaikat Tuhan, katanya, Hai Yusof, anak Daud, janganlah engkau takut menerima isterimu Mariam itu, karna kandongannya itu daripada Rohu'l-kudus adanya."[10]
Shellabear 2000 (2000) Tetapi sementara ia memikirkan hal itu, malaikat Tuhan memperlihatkan diri kepadanya dalam mimpi. Malaikat itu berkata, “Hai Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut menerima Maryam sebagai istrimu, karena anak yang ada dalam kandungannya itu berasal dari Ruh Allah."[10]
Melayu BABA (1913) Ttapi ktika dia berpikir-fikir fasal ini smoa, ada satu mla'ikat Tuhan ternampak k-pada dia dalam satu mnimpi, dan kata, "Hei Yusof, anak Da'ud, jangan takot trima angkau punya bini Mariam: kerna yang dia mngandong itu deri-pada Roh Alkudus."[10]
Klinkert 1879 (1879) Tetapi tatkala berniat demikian, sasoenggoehnja dalam mimpi kalihatanlah kapadanja sa'orang malaikat Toehan, katanja: Hai Joesoep, anak Da'oed, djanganlah engkau takoet menerima Marjam akan binimoe, karena kandoengannja telah djadi daripada Rohoe'lkoedoes.[10]
Klinkert 1863 (1863) Maka sedeng dia inget perkara itoe, sasoenggoehnja malaikat Maha Toehan kalihatan sama dia dalem mimpi, katanja: Hei Joesoep, anak Dawoed! djangan takoet ambil Maria, binimoe, karna jang soedah diterima dalem dia, ija-itoe dari Roh-Soetji.[10]
Leydekker Draft (1733) 'Apabila 'ija fikir demikijen 'itu dalam hatinja, maka bahuwa sasonggohnja sawatu Mela`ikat maha besar Tuhan kalihatanlah padanja dalam mimpijan sabdanja: hej Jusof 'anakh laki 2 Da`ud, djanganlah takot menjambot Marjam mampilejmu 'itu: karana barang jang mawlud dalamnja, 'itu djadi deri pada Rohhu-'lkhudus.[10]

Bahasa asing

Bahasa Inggris

Versi Raja James (1610)

But while he thought on these things, behold, the angel of the LORD appeared unto him in a dream, saying,
Joseph, thou son of David, fear not to take unto thee Mary thy wife:
for that which is conceived in her is of the Holy Ghost.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  2. ^ Albright, W.F. and C.S. Mann. "Matthew." The Anchor Bible Series. New York: Doubleday & Company, 1971.
  3. ^ Lukas 1:27
  4. ^ Brown, Raymond E. The Birth of the Messiah: A Commentary on the Infancy Narratives in Matthew and Luke. London: G. Chapman, 1977.
  5. ^ Gundry, Robert H. Matthew a Commentary on his Literary and Theological Art. Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company, 1982.
  6. ^ Boring, Eugene "Gospel of Matthew." The New Interpreter's Bible, volume 8 Abingdon, 1995 pg. 134
  7. ^ Schaberg, Jane. "Feminist Interpretations of the Infancy Narrative of Matthew." Journal of Feminist Studies in Religion. 1997 Indiana University Press. pg. 51
  8. ^ Irenaeus. Melawan Ajaran Sesat 3:1:1.
  9. ^ Matius 1:20
  10. ^ a b c d e f g h i j k l m SabdaWeb Matius 1:20

Pranala luar