Kapo atau pengurus tahanan (bahasa Jerman: Funktionshäftling) adalah seorang tahanan di kamp Nazi yang ditugaskan oleh penjaga Schutzstaffel (SS) untuk mengawasi kerja paksa atau melaksanakan tugas-tugas tata usaha.
Penunjukan kapo dapat meminimalkan biaya karena kamp bisa mempekerjakan lebih sedikit personel SS. Sistem kapo juga dirancang agar para korban saling bertikai; kapo diadu dengan sesama tahanan lain demi mendapatkan dukungan dari pengawas SS. Jika para kapo mengabaikan tugasnya, pangkatnya akan diturunkan menjadi tahanan biasa dan bisa dikenai sanksi oleh kapo lainnya. Kebanyakan kapo dipilih dari kalangan pelaku kriminal yang kejam, bukan dari tahanan politik, agama, atau ras yang jumlahnya lebih banyak. Para penjahat tersebut dikenal atas kekejamannya terhadap tahanan lain. Aksi kekejaman tersebut ditoleransi oleh SS dan dijadikan sebagai bagian integral dari sistem kamp.
Kapo tidak menerima penyiksaan fisik dan tidak dipaksa bekerja, asalkan mereka melaksanakan tugas sesuai yang diperintahkan oleh petugas SS. Kapo juga diberikan sejumlah keistimewaan, misalnya diberi pakaian biasa dan kamar pribadi.[1] Meskipun orang Jerman biasa menyebutnya kapo, istilah resmi pemerintah untuk kapo adalah Funktionshäftling (tahanan fungsional.
Seusai Perang Dunia II, kata "kapo" dianggap sebagai hinaan; menurut The Jewish Chronicle, istilah tersebut adalah "hinaan terburuk yang diucapkan oleh seorang Yahudi kepada Yahudi lainnya."[2]
Referensi
Bacaan lanjutan
- Revital Ludewig-Kedmi, Opfer und Täter zugleich? Moraldilemmata jüdischer Funktionshäftlinge in der Shoah. Psyche und Gesellschaft. Book expanded from a doctoral dissertation about the moral dilemma faced by Jewish kapos in the Holocaust. Psychosozial Verlag, Gießen (2001) ISBN 3-89806-104-3 (dalam bahasa Jerman)
Pranala luar
Media tentang Kapo di Wikimedia Commons
|
---|
Umum | |
---|
Perpustakaan nasional | |
---|