Ikan kakatua

Kakatua
Scarus frenatus
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Labriformes
Famili: Scaridae
Rafinesque, 1810
Genera

Bolbometopon
Calotomus
Cetoscarus
Chlorurus
Cryptotomus
Hipposcarus
Leptoscarus
Nicholsina
Scarus
Sparisoma

Ikan kakatua, ikan bayan , lembain atau anglu merupakan kelompok besar spesies ikan laut yang menghuni perairan dangkal tropis dan subtropis di seluruh dunia, terutama di terumbu karang, pantai karang dan padang lamun, dan berperan penting dalam kelimpahan spesies terbesar dijumpai di perairan Indo-Pasifik.[1][2][3] Ukuran panjang dari ikan kakatua bisa mencapai 47 cm,[4] serta dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan warna. Penampilannya dapat berubah selama fase kehidupannya. Selama fase awal, berwarna kemerahan sampai coklat, terdapat enam hingga tujuh garis horizontal yang gelap sepanjang tubuhnya dan bersirip merah. Pada ikan kakatua jantan, selama fase akhir, bagian belakang tubuh dan bagian bawah kepala tampak lebih berwarna cerah serta pada sirip ekor tampak berwarna biru kehijauan dengan area berbentuk jingga dan berbentuk bulan sabit yang besar[5]

Penyebaran

Ikan Kakatua dapat ditemukan pada wilayah Indo-Pasifik dari Laut Merah hingga ke perbatasannya dan pulau Ducie, Jepang bagian selatan, Shark Bay yang berada di Australia Barat, pulau Lord Howe dan Rapa Iti di Prancis Polinesia. Ikan Kakatua tidak ditemukan pada perairan Hawaii[4]

Habitat dan Perilaku

Ikan Kakatua dapat hidup dengan kedalaman 1–25 m dari permukaan laut, normalnya berhabitat pada terumbu luar yang terpapar terkadang berada pada perairan yang sangat dangkal sekali pun. Spesimen remaja dapat ditemukan pada laguna yang hidup di dalam reruntuhan karang dan terumbu karang. Spesies ini umumnya merupakan ikan soliter. Saat akan mencari makanan, ikan kakatua bisa bersamaan atau bergabung dengan spesies ikan yang lain. Spesies ini akan menyerempet pada alga yang tumbuh pada zona bentik [4]

Taksonomi

Chlorurus microrhinos dari pesisir utara Timor Leste

Secara tradisional, ikan kakatua dimasukkan ke dalam taksa biologi setingkat famili Scaridae. Meskipun secara analisis filogenetik dan evolusinya masih berlangsung, ikan ini sudah diterima sebagai clade dalam suku Cheilini, dan sering diacu sebagai scarine labrids (subfamily Scarinae, family Labridae).[6] Beberapa pihak memilih mempertahankan ikan kakatua sebagai taksa sekelas famili,[7] Labridae (kecuali dipisahkan menjadi beberapa famili).

Referensi

  1. ^ Streelman, J. T., Alfaro, M. E.; et al. (2002). "Evolutionary History of The Parrotfishes: Biogeography, Ecomorphology, and Comparative Diversity" (PDF). Evolution. 56 (5): 961–971. doi:10.1111/j.0014-3820.2002.tb01408.x. PMID 12093031. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2014-05-03. Diakses tanggal 2016-08-28. 
  2. ^ Bellwood, D. R., Hoey, A. S., Choat, J. H. (2003). "Limited functional redundancy in high diversity systems: resilience and ecosystem function on coral reefs". Ecology Letters. 6 (4): 281–285. doi:10.1046/j.1461-0248.2003.00432.x. 
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama j3
  4. ^ a b c Froese, Rainer and Pauly, Daniel, eds. (2009). "Scarus frenatus" in FishBase. September 2009 version
  5. ^ Sixband Parrotfish, Scarus frenatus (Lacépède, 1802)". Australian Museum. 2013-02-15. Retrieved 2013-09-26.
  6. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Westneat
  7. ^ Randall, J. E. (2007). Reef and Shore Fishes of the Hawaiian Islands. ISBN 978-1-929054-03-9

Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Afonsoa" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "biochem" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "EoF" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.

Kesalahan pengutipan: Tag <ref> yang didefinisikan di di <references> tidak memiliki nama atribut.

Bacaan Lanjutan