Padang lamun (bahasa Inggris: seagrass meadow) adalah ekosistem khas di laut dangkal pada wilayah perairan hangat dengan dasar pasir dan didominasi oleh tumbuhan lamun, sekelompok tumbuhan anggota bangsa Alismatales yang beradaptasi di air asin.
Padang lamun biasanya hanya dapat terbentuk pada bagian perairan laut yang dangkal (kurang dari tiga meter) namun dasarnya tidak pernah terbuka dari perairan (selalu tergenang). Ia dapat dianggap sebagai bagian dari ekosistem bakau, walaupun padang lamun dapat berdiri sendiri. Padang lamun juga dapat dilihat sebagai ekosistem antara ekosistem bakau dan ekosistem terumbu karang.
Lamun adalah sumber pakan utama hewan duyung.
Awalnya menjadi tempat yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan terumbu karang harena sebelum zat-zat halus dan berbahaya menuju permukaan terumbu karang terlebih dahulu disaring oleh padang lamun, selain bermanfaat bagi kelangsungan hidup terumbu karang padang lamun juga bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia karena dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan dari alam.[1]
Wilayah penyebarannya di seluruh perairan dangkal termasuk Indonesia.
Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan padang lamun:
a. Perairan laut dangkal berlumpur dan mengandung pasir.
b. Kedalaman tidak lebih dari 10 m agar cahaya dapat menembus.
c. Suhu antara 20-30 °C.
d. Kadar garam antara 25-35/mil.
e. Kecepatan arus sekitar 0,5 m/detik.
Fungsi padang lamun:
a. Sebagai tempat berkembangbiaknya ikan- ikan kecil dan udang.
b. Sebagai perangkap sedimen sehingga terhindar dari erosi.
c. Sebagai penyedia bahan makanan bagi biota laut.