Grand Prix Rusia (dalam bahasa Rusia: Гран-при России, diromanisasi: Gran-Pri Rossii, dan secara resmi dikenal sebagai Formula 1 VTB Bank Russian Grand Prix) merupakan salah satu lomba balap mobil yang jadi bagian dalam kalender Formula Satu. Lomba F1 resmi perdananya digelar pada tahun 2014, meskipun Rusia sudah pernah menggelar lomba balap Grand Prix pada tahun 1913 dan 1914.[1] Sirkuit yang digunakan untuk lomba adalah Sochi Autodrom.[2][3][4][5]
Perlombaan ini pertama kali diadakan secara singkat pada tahun 1910-an di wilayah Saint Petersburg di Kekaisaran Rusia. Sebuah rencana telah dibuat untuk menjadi tuan rumah acara Formula Satu di Moskow untuk musim 1983 sebagai Grand Prix Uni Soviet, tetapi rencana ini kemudian gagal.[6] Pada tahun 2010, secara resmi telah diumumkan bahwa kota Sochi di Rusia, yang pada saat itu juga sedang bersiap-siap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2014, akan menjadi tuan rumah acara baru di kalender Formula Satu, dimulai pada musim 2014, dengan durasi kontrak selama tujuh tahun.
Pada tahun 2021, sebuah kontrak ditandatangani dengan tujuan untuk memindahkan acara tersebut ke Igora Drive (sekitar 54 km (34 mi) di utara Saint Petersburg) mulai dari tahun 2023 dan seterusnya.[7][8]Igora Drive, yang secara resmi dibuka pada tahun 2019, direncanakan akan memiliki perpanjangan lintasan yang dibangun, mengambil tata letak asli dari 4.086 km (2.539 mi) dan 15 putaran menjadi 5.182 km (3.220 mi) dan 19 putaran tepat waktu untuk balapan pada musim 2023.[9]
Grand Prix Rusia terkenal karena hanya pernah dimenangkan oleh tim Mercedes.[11]
1910-an
Awal perlombaan pada tahun 1913.
Grand Prix Rusia diselenggarakan dua kali, pada tahun 1913 dan 1914, di sebuah sirkuit di Saint Petersburg. Balapan pertama dimenangkan oleh pembalap asal Rusia, yaitu Georgy Suvorin,[1] sedangkan pembalap asal Jerman, yaitu Willy Scholl, memenangkan ajang ini pada tahun 1914.[1] Perlombaan ini ditinggalkan setelah pecahnya Perang Dunia Pertama (PDI) dan Perang Saudara Rusia, dan tidak dilanjutkan dengan berdirinya negara Uni Soviet.
Rencana untuk Grand Prix di Rusia muncul pada awal dasawarsa 1980-an, dengan sebuah sirkuit yang diusulkan di kota Moskow akan dijalankan dengan judul "Grand Prix Uni Soviet". Perlombaan ini sebenarnya telah dimasukkan ke dalam kalender sementara untuk musim 1983, tetapi sebuah hambatan birokrasi "telah berhasil" mencegah Grand Prix ini untuk diadakan, dan balapan dihapus dari semua revisi kalender berikutnya.[12] Namun demikian, Bernie Ecclestone tetap terus melanjutkan upayanya untuk mengatur perlombaan di balik Tirai Besi. Sebaliknya, negara Hungaria justru berhasil menjadi negara komunis yang pertama yang berhasil menjadi tuan rumah perlombaan F1, dengan bergabung bersama dengan kalender F1 pada musim 1986.
Pada tahun 2001, Vladimir Putin, yang saat itu menjabat sebagai Presiden Rusia, menyatakan dukungan pribadi untuk proyek "Cincin Pulkovskoe" di dekat Bandara Pulkovo,[13][14] tetapi perlombaan ini tidak pernah membuahkan hasil. Upaya lain juga telah dilakukan pada tahun 2003, dengan dewan kota Moskow yang menyetujui proyek untuk membangun sebuah jalur di Distrik Molzhaninovsky Moskow. Proyek tersebut ditinggalkan setelah terjadi perselisihan mengenai kontrak komersial. Pada bulan September 2008, terungkap bahwa pekerjaan akan dimulai di sirkuit Formula Satu, yang berlokasi di desa Fedyukovo, Distrik Volokolamsky di Provinsi Moskow, sekitar 77 kilometer (48 mil) dari Moskow. Dikenal sebagai Moscow Raceway, trek ini dirancang oleh seorang arsitek asal Jerman, yaitu Hermann Tilke, untuk menjadi tuan rumah balapan Formula Satu dan Moto GP.[15][16] Rencana untuk menjadi tuan rumah Grand Prix di Moscow Raceway tidak pernah terwujud, tetapi tidak seperti proyek Pulkovskoe Ring dan Pulau Nagatino, sirkuit tersebut telah selesai dibangun, dan pada musim 2012, diadakan putaran Formula Renault 3.5 dan 2.0 Series[17] – yang menjadi acara olahraga bermotor terakreditasi internasional yang pertama untuk mengadakan putaran di Rusia – serta Kejuaraan Dunia FIA GT1,[18] dan Kejuaraan Dunia FIM Superbike.[19]
Balapan pada musim 2015 diadakan pada tanggal 11 Oktober 2015. Di akhir pekan, pembalap Toro Rosso, yaitu Carlos Sainz Jr., mengalami sebuah kecelakaan yang sangat besar, di sesi latihan bebas ketiga, setelah dia kehilangan kendali atas mobilnya di tikungan ke-13, menabrak dinding, dan pergi ke dalam tembok penghalang Tecpro. Ia dinyatakan fit untuk memulai balapan pada keesokkan harinya. Nico Rosberg mengambil posisi terdepan, tetapi dia terpaksa harus rela mundur pada tahap awal karena throttle mobilnya yang rusak. Rekan setimnya, yaitu Lewis Hamilton, berhasil meraih kemenangan, di atas Sebastian Vettel dari tim Ferrari, dan Sergio Pérez dari tim Force India, yang pada awalnya sempat kehilangan tempat ketiga di putaran terakhir, tetapi berhasil merebutnya kembali setelah Kimi Räikkönen dan Valtteri Bottas bertabrakan pada saat keduanya sedang bertarung satu sama lain untuk memperebutkan posisi ketiga, dengan Bottas yang terpaksa harus rela mengundurkan diri di tempat kejadian perkara (TKP), dan Räikkönen yang menerima penalti pasca balapan 30 detik untuk tabrakan tersebut. Tim Mercedes juga berhasil mengamankan Kejuaraan Dunia Konstruktor yang kedua bagi mereka secara berturut-turut, setelah melakukannya di acara tahun sebelumnya.
Balapan pada tahun 2016 yang diadakan pada tanggal 1 Mei 2016 ini maju ke putaran keempat kalender, berbeda dengan dua acara sebelumnya. Perlombaan ini melihat sebuah kecelakaan yang besar di awal start di tikungan ke-2, yang membuat Nico Hülkenberg, Esteban Gutiérrez, dan Rio Haryanto terpaksa harus rela tersingkir, sementara Sebastian Vettel dipukul di belakang oleh Daniil Kvyat pada saat memasuki tikungan ke-2, lalu dia dipukul sekali lagi di tikungan ke-3, menyebabkan dia berputar dan terpaksa harus rela keluar dari perlombaan. Pada hari Kamis setelah acara ini berlangsung, tim Red Bull Racing secara resmi mengumumkan bahwa mereka menurunkan Kvyat kembali ke tim Scuderia Toro Rosso selama sisa musim ini, bertukar tempat dengan pembalap asal Belanda berusia 18 tahun, yaitu Max Verstappen. Nico Rosberg adalah pemenangnya, dengan Lewis Hamilton menjadikannya finish satu-dua untuk tim Mercedes.
Balapan pada musim 2017 diadakan pada tanggal 30 April 2017, dan melihat Valtteri Bottas berhasil mengamankan kemenangan karir yang pertama baginya di dalam ajang Formula Satu, di depan pasangan tim Ferrari, yaitu Sebastian Vettel dan Kimi Räikkonen. Vettel dan Räikkönen mengunci dua barisan terdepan, tetapi keduanya dilewati oleh Bottas dalam pelarian ke tikungan ke-2. Perlombaan ini juga melihat Fernando Alonso yang terpaksa harus rela tidak dapat memulai lomba ini, karena mengalami masalah dengan unit tenaga pada mobilnya, dan Romain Grosjean serta Jolyon Palmer tersingkir dalam kecelakaan, yang membuat pembalap Renault meluncurkan pembalap Haas ke udara dan ke tembok penghalang. Kedua pembalap ini berhasil lolos tanpa cedera sedikitpun. Bottas berhasil meraih kemenangan hanya dengan selisih 0,7 detik saja dari Vettel pada akhirnya, dengan Räikkönen yang berhasil mencetak putaran tercepat.
Balapan pada musim 2018 diadakan pada tanggal 30 September 2018, dipindahkan lagi dari slot bulan April untuk mengisi kekosongan yang telah ditinggalkan oleh Grand Prix Malaysia, yang telah dihentikan pada akhir musim 2017. Balapan tersebut memperlihatkan Valtteri Bottas yang berhasil mengambil posisi terdepan, lebih dari satu tahun setelah berhasil mengamankan kemenangan yang pertama baginya di sirkuit ini. Perlombaan itu penting bagi tim Mercedes, yang telah memerintahkan Bottas untuk membiarkan rekan setimnya, yaitu Lewis Hamilton, menyalip Bottas untuk tempat kedua di tikungan ke-13 pada putaran ke-26. Hamilton sendiri meraih kemenangan ketiganya di sirkuit ini, dengan Bottas yang finis di tempat kedua, di depan Sebastian Vettel. Hasilnya memicu diskusi tentang masa depan perintah tim di dalam olahraga bermotor ini, dengan beberapa[siapa?] Bahkan menyerukan larangan langsung pada latihan tersebut. [butuh rujukan]
Di Grand Prix Rusia 2019, yang diadakan pada tanggal 29 September 2019, Charles Leclerc berada di posisi terdepan, di depan Lewis Hamilton dan Sebastian Vettel, tetapi Vettel pada akhirnya berhasil melompati keduanya pada saat memasuki Tikungan ke-2, dan sempat memimpin jalannya balapan ini hingga putaran ke-26, ketika ia mengalami kegagalan MGU-K pada mobilnya. Satu putaran kemudian, George Russell menabrak area pembatas di Tikungan ke-9, yang merupakan kegagalan mur roda pada mobilnya, seperti yang telah dinyatakan oleh tim Williams,[23] yang telah mendorong Robert Kubica untuk mundur agar tim dapat menghemat suku cadang mobil. Setelah periode Safety Car (SC), Leclerc mencoba manuver menyalip yang gagal terhadap Valtteri Bottas, dan Lewis Hamilton berhasil meraih kemenangan lagi, dengan Bottas dan Leclerc yang masing-masing finis di tempat kedua dan ketiga.
Di Grand Prix Rusia 2020, yang diadakan pada tanggal 27 September 2020, Lewis Hamilton berhasil memulai lomba ini dengan posisi pole, tetapi dua penalti lima detik yang terpisah untuk latihan dimulai di luar area yang telah ditentukan, berarti dia harus puas finis di posisi ketiga, sementara rekan setimnya, yaitu Valtteri Bottas, berhasil memenangkan Grand Prix ini, dengan Max Verstappen yang finis di posisi kedua.
Verstappen harus start di posisi terakhir di Grand Prix Rusia 2021 karena melewati batas penggunaan mesin. Sementara itu, Lando Norris berhasil mendapat posisi pole pertamanya dari Sainz dan George Russell. Balapan ini dimulai dalam kondisi kering, namun hujan deras datang pada putaran-putaran akhir menjelang finish, yang membuat lomba ini menjadi berantakan. Norris, yang tengah memimpin jalannya balapan, lebih memilih untuk tetap bertahan dengan ban kering, yang berujung dengan dirinya sendiri yang keluar dari trek, dan gagal mendapat kemenangan perdananya. Akhirnya, Hamilton berhasil memenangkan balapan ini, yang sekaligus juga menjadi kemenangan yang ke-100 untuknya, sedangkan Verstappen finis di posisi kedua, dan Sainz di posisi ketiga. Sementara itu, Norris harus puas finish di posisi ke-7.
Pengakhiran kontrak
Pada tanggal 24 Februari 2022, setelah terjadinya invasi Rusia ke Ukraina, pihak Formula Satu secara resmi menangguhkan kontrak untuk Grand Prix ini, dengan menyatakan bahwa "mustahil untuk mempertahankannya dalam situasi saat ini".[24][25] Juara Dunia Sebastian Vettel dan Max Verstappen sebelumnya telah menyerukan pembatalan balapan ini.[26] Perlombaan ini pada akhirnya dibatalkan juga pada tanggal 1 Maret 2022.[27]
Tim dalam cetak tebal bersaing di kejuaraan Formula Satu di musim ini. Latar belakang merah jambu menandakan acara balapan yang bukan merupakan bagian dari Kejuaraan Dunia Formula Satu.
Manufaktur dalam cetak tebal bersaing di kejuaraan Formula Satu di musim ini. Latar belakang merah jambu menandakan acara balapan yang bukan merupakan bagian dari Kejuaraan Dunia Formula Satu.
