Saat ini, Kepala Desa Gapura adalah Arwan. Menurut tingkat perkembangan desa, Desa Gapura diklasifikasikan sebagai desa swasembada dengan tingkat perkembangan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) kategori III.
Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, Desa Gapura merupakan desa dengan jumlah penduduk terbesar keenam dari 18 desa yang ada di Kecamatan Sambas. Penduduk Desa Gapura sebanyak 3.070 jiwa (6,83% dari total penduduk Kecamatan Sambas) dengan rincian 1.485 laki-laki dan 1.585 perempuan.[3] Kepadatan penduduk di desa ini adalah 117 jiwa/km2 yang menjadikannya sebagai desa dengan kepadatan penduduk terkecil kelima di Kecamatan Sambas setelah Desa Sumber Harapan, Lumbang, Lubuk Dagang, dan Dalam Kaum.
SMP yang ada di Desa Gapura (SMP Negeri 6 Sambas) memiliki 10 guru dan 132 siswa. SMP Negeri 6 Sambas terakreditasi B oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah.[5]
Desa Gapura memiliki 9 sarana ibadah dengan rincian 4 masjid dan 5 surau.[3]
Pariwisata
Terdapat tempat keramat di Desa Gapura, tepatnya di Dusun Segarau, yaitu Keramat Burung. Keramat Burung merupakan telaga kecil berukuran 60 cm × 60 cm dengan kedalaman 60 cm juga.[6] Tempat ini dikeramatkan karena ditemukan oleh sekelompok burung dan rasa airnya yang asin. Hingga sekarang, tempat keramat ini dijaga oleh keturunan dari penemunya. Asal muasal penemuannya mengalami kerancuan, dimana terdapat dua versi yang beredar di masyarakat. Untuk mencapai Keramat Burung, dari Kota Sambas harus melewati Desa Kartiasa ataupun Kecamatan Sebawi terlebih dahulu.
Pembangunan
Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan, terbangunlah sebuah jembatan dan tambatan perahu yang menghubungkan Dusun Mentibar dengan Desa Sungai BaruKecamatan Teluk Keramat.[7] Jembatan dan tambatan perahu tersebut dinamai Cipta Harapan.Cipta Harapan mulai dibangun pada 25 September2010 dan selesai pada 20 Oktober2010 dengan menelan biaya Rp29.530.000,00 dengan rincian dana BLM sebesar Rp21.310.000,00 dan dana swadaya masyarakat sebesar Rp8.220.000,00. Bagian bawah jembatan tersebut menggunakan kayu belian dan bagian atasnya menggunakan kayu Klas I.