Balai Taman Nasional

Balai Taman Nasional
Logo Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Informasi lembaga
Lembaga indukDirektorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem

Balai Taman Nasional atau biasa disingkat menjadi BTN, adalah unit pelaksana teknis dari Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia yang bertugas melaksanakan penyelenggaraan konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya pada taman nasional.[1]

Fungsi

Dalam melaksanakan tugasnya, organisasi ini menyelenggarakan fungsi berikut:[1]

  • Pelaksanaan inventarisasi potensi, penataan kawasan, dan penyusunan rencana pengelolaan;
  • Pelaksanaan perlindungan dan pengamanan kawasan, serta pemeliharaan batas taman nasional;
  • Pelaksanaan pengendalian dampak kerusakan sumber daya alam hayati di taman nasional;
  • Pengendalian kebakaran hutan di taman nasional;
  • Pemanfaatan berkelanjutan spesies tumbuhan dan satwa liar serta sumber daya genetik di taman nasional;
  • Pengawetan spesies tumbuhan dan satwa liar beserta habitatnya serta sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional di taman nasional;
  • Pengelolaan keamanan hayati, surveilans dan pengendalian penyakit infeksi bersumber dari satwa liar, dan pengendalian jenis invasif di taman nasional;
  • Pemanfaatan berkelanjutan jasa lingkungan di taman nasional;
  • Evaluasi pengelolaan dan kesesuaian fungsi taman nasional;
  • Pemulihan ekosistem dan penutupan kawasan;
  • Penyediaan data dan informasi konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya di taman nasional;
  • Penyelenggaraan kerja sama bidang konservasi sumber daya alam dan ekosistem di taman nasional;
  • Pelaksanaan bina cinta alam dan penyuluhan konservasi sumber daya alam dan ekosistem;
  • Penyelenggaraan kemitraan konservasi di dalam taman nasional;
  • Pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar taman nasional;
  • Pengelolaan kawasan taman nasional;
  • Pelaksanaan penyusunan rencana, program, anggaran dan pelaporan, urusan administrasi kepegawaian, keuangan, pengelolaan barang milik negara, kerja sama, tata persuratan, kearsipan, kerumahtanggaan, dan hubungan masyarakat, advokasi hukum, dan pengelolaan data dan informasi.
Lahan basah Taman Nasional Danau Sentarum, Kalimantan Barat
Lahan basah di Taman Nasional Danau Sentarum, Kalimantan Barat

Daftar

Hingga akhir 2022, terdapat 8 unit Balai Besar Taman Nasional (BBTN) dan 40 unit Balai Taman Nasional (BTN) yang tersebar di seantero Indonesia sebagai berikut:[2][3][4]

Nama Tipe Lokasi Wilayah kerja
BBTN Kerinci Seblat A Sungai Penuh Taman Nasional Kerinci Seblat
BBTN Gunung Gede Pangrango Cianjur Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
BBTN Gunung Leuser Banda Aceh Taman Nasional Gunung Leuser
BBTN Betung Kerihun dan Danau Sentarum Kapuas Hulu
BBTN Lore Lindu Palu Taman Nasional Lore Lindu
BBTN Teluk Cendrawasih Manokwari Taman Nasional Teluk Cenderawasih
BBTN Bukit Barisan Selatan B Tanggamus Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
BBTN Bromo Tengger Semeru Malang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
BTN Batang Gadis A Mandailing Natal Taman Nasional Batang Gadis
BTN Berbak dan Sembilang Jambi
BTN Way Kambas Bandar Lampung Taman Nasional Way Kambas
BTN Ujung Kulon Pandeglang Taman Nasional Ujung Kulon
BTN Kepulauan Seribu Jakarta Taman Nasional Kepulauan Seribu
BTN Gunung Halimun Salak Sukabumi Taman Nasional Gunung Halimun Salak
BTN Meru Betiri Jember Taman Nasional Meru Betiri
BTN Bali Barat Jembrana Taman Nasional Bali Barat
BTN Komodo Manggarai Barat Taman Nasional Komodo
BTN Tanjung Puting Kotawaringin Barat Taman Nasional Tanjung Puting
BTN Sebangau Palangka Raya Taman Nasional Sebangau
BTN Kayan Mentarang Malinau Taman Nasional Kayan Mentarang
BTN Wakatobi Baubau Taman Nasional Wakatobi
BTN Rawa Aopa Watumohai Konawe Selatan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai
BTN Kepulauan Togean Tojo Una-Una Taman Nasional Kepulauan Togean
BTN Bogani Nani Wartabone Kotamobagu Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
BTN Aketajawe-Lolobata Sofifi Taman Nasional Aketajawe-Lolobata
BTN Wasur Merauke Taman Nasional Wasur
BTN Lorentz Jayawijaya Taman Nasional Lorentz
BTN Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti Sumba Timur
BTN Tesso Nilo B Pelalawan Taman Nasional Tesso Nilo
BTN Siberut Padang Taman Nasional Siberut
BTN Bukit Tiga Puluh Indragiri Hulu Taman Nasional Bukit Tiga Puluh
BTN Bukit Duabelas Sarolangun Taman Nasional Bukit Duabelas
BTN Gunung Ciremai Kuningan Taman Nasional Gunung Ciremai
BTN Karimunjawa Semarang Taman Nasional Karimunjawa
BTN Gunung Merbabu Boyolali Taman Nasional Gunung Merbabu
BTN Gunung Merapi Sleman Taman Nasional Gunung Merapi
BTN Baluran Situbondo Taman Nasional Baluran
BTN Alas Purwo Banyuwangi Taman Nasional Alas Purwo
BTN Gunung Rinjani Mataram Taman Nasional Gunung Rinjani
BTN Kelimutu Ende Taman Nasional Kelimutu
BTN Tambora Dompu Taman Nasional Tambora
BTN Bukit Baka Bukit Raya Sintang Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya
BTN Gunung Palung Ketapang Taman Nasional Gunung Palung
BTN Kutai Bontang Taman Nasional Kutai
BTN Taka Bonerate Kepulauan Selayar Taman Nasional Taka Bonerate
BTN Bantimurung Bulusaraung Maros Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung
BTN Bunaken Manado Taman Nasional Bunaken
BTN Manusela Maluku Tengah Taman Nasional Manusela

Referensi

  1. ^ a b "Gallery Dokumentasi - JDIH KLHK". jdih.menlhk.go.id. Diakses tanggal 2023-06-24. 
  2. ^ Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (26 Juli 2022), Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor 17 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 
  3. ^ Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (21 September 2022), Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor 22 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 17 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 
  4. ^ "Daftar Alamat Kantor UPT KSDAE". Ditjen KSDAE. Diakses tanggal 7 Maret 2024. 

Pranala luar