Trajaya adalah desa di Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Indonesia
SEJARAH DESA TRAJAYA
Alkisah dipenghujung abad ke 18, Tersebutlah nama Patrajaya, suatu permukiman yang masuk wilayah Rajagaluh, Adapun sesepuhnya dikenal dengan nama Embah Ngabai Solo, Nama itu
diambil karena dia pernah puraga ke Solo, berputra seorang pria Embah Padi namanya,
ia sempat pergi puraga mewakili ayahnya.
Kepahlawanan Embah Padi menghasilkan pembangunan bagi Patrajaya untuk berdiri sebagai desa tersendiri,kira-kira tahun 1883,
ia diangkat sebagai kuwu pertama desa baru itu.
Ciri pusat Desa Trajaya, ditanamlah pohon beringin di alun-alun yang masa hidupnya sampai Agustus 1997.
Pada tahun 1843, Embah Padi digantikan oleh Aki Lasem dan perluasan Desa kearah Barat dan Selatan, ia menjabat kuwu selama 20 tahun, dan
pada tahun 1863 digantikan oleh H. Gani.
Pada saat itu di sekeliling desa dipagar oleh benteng pertahanan untuk menghalau serangan dari luar daerah, Pada tahun 1881 ia menyempatkan untuk
menunaikan ibadah haji dan jabatan kuwu diserahkan kepada Murta dan Rastiah,
masing-masing untuk 2 tahun masa jabatan.
Kembali H. Gani pada tahun 1887, menjabat kuwu selama 18 tahun dan pada tahun 1905, ia digantikan oleh Tirtasasmita menantunya yang berasal dari Sumber Cirebon.
Tahun 1907, Tirtasasmita digantikan oleh H. Tohir, Pada masa jabatansebagai kuwu berdirilah Sekolah 3 Tahun, Pada tahun 1914, ia digantikan oleh
Wirya Amipraja, pada tahun 1925 sampai 1930 dan pada waktu itulah lokasi sekolah
dibangun tempat Sekolah Dasar.
Pada tahun 1930, terpilihlah H.M Nitiatmaja hingga tahun 1947 dan pada pemerintahannya diadakan perbaikan Balai Desa, Masjid dan peningkatan SR 3 tahun
menjadi SD 6 tahun pada tahun 1946.
Pengganti H.M Nitiatmaja tahun 1947, terpilih Surya Atmaja, Perkembangan desa maju pesat sekitar tahun 1950 dan 1960. Pada tahun 1965, Surya Atmaja berhenti
dan pejabat sementara oleh Y. Suparsa hingga tahun 1966, Dan Y. Suparsa
terpilih sebagai Kuwu, dan masa jabatannya berakhir tahun 1973.
Pada tahun 1973, Terpilih sebagai Kuwu adalah M. Suharja yang menjabat hingga Tanggal 19 Nopember 1973, Ia menderita sakit dan meninggal dunia.
Kekosongan Kepala Desa dijabat sementara oleh Sunari selama 2 tahun.
Pada tahun 1983, diadakan pemilihan Kepala Desa, Terpilihlah Sunari hingga habis masa jabatannya bulan Maret 1992, Pada pemerintahanya diadakan
perbaikan Balai Desa.
Kekosongan Kepala Desa dijabat sementara oleh Acep Sobari dari Stap Kecamatan Palasah.
Pada Tanggal 19 Desember 1992, Diadakan pemilihan Kepala Desa, Terpilihlah Hj. Ihat Muslihat, Pada tahun 1996, Berhasil merahab Mesjid Jami
Al – Islah dan menanam kembali pohon beringin pada tanggal 17 Agustus 1997.
Pada Tanggal 13 Desember 2001, Diadakan pemilihan Kepala Desa dan Terpilih lagi Hj. Ihat Muslihat untuk kedua kalinya dan dapat membangun pendopo Balai Desa Trajaya.
Pada tanggal 7 Juni 2011 sampai dengan tanggal 11 Juli 2011 dibuka pendaftaran
Bakal Calon Kepala Desa Trajaya putaran pertama, tetapi tidak terdapat Bakal Calon.
Maka pada tanggal 13 Juli 2011 sampai dengan tanggal 13 Agustus 2011 dibuka kembali
pendaftaran Bakala Calon Kepala Desa Trajaya putaran kedua, tetapi hasilnya
tidak ada yang mendaftar sebagai Bakal Calon Kepala Desa Trajaya.
Pada tanggal 25 September 2011 masa kepemimpinan Hj. Ihat Muslihat sebagai Kepala Desa Trajaya berakhir. Dan pada tanggal 6 Oktober 2011 diadakan serah terima jabatan dari Hj. Ihat Muslihat kepada sdr. Muhaman
sebagai Penjabat Kepala Desa yang di angkat dari unsur Perangkat Desa dengan
masa jabatan selama 6 bulan.
Pada tanggal 23 Februari 2012 dilaksanakan Pemilihan Kepala Desa Trajaya dengan
Calon tunggal bernama Solehudin Yogaprana dan terpilih sebagai
Kepala Desa Trajaya Periode 2012 –Maret 2018.