"Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem,
dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung."[7]
Dan_kucurahkan pada_rumah (=keluarga) Daud dan pada penduduk Yerusalem, roh pengasihan dan permohonan,
dan_(akan) mereka pandang "ELI" (=kepadaku) (dia) yang (telah) mereka tikam, dan mereka meratapi dia, seperti_meratapi akan anak_tunggal, dan mereka menangisi dia seperti menangisi akan anak_sulung.
Ayat 10 catatan
Di tengah-tengah bahaya pada hari pertempuran tersebut, umat itu akan berseru meminta pertolongan dari Allah. Allah akan mencurahkan Roh Kudus-Nya untuk memberikan kasih karunia-Nya dan menjawab doa mereka.
2) Ratapan mereka akan pedih sekali. Setiap keluarga akan meratap sendiri, suami dan istri akan meratap sendiri-sendiri. Jadi, setiap orang harus bertobat secara pribadi dari dosa-dosanya dan penolakannya terhadap YesusKristus (bandingkan Roma 3:23; 6:23; Kisah Para Rasul 16:31; 1 Petrus 2:24).[8]
Injil Yohanes mencatat penggenapan nubuat nabi Zakharia ini pada penyaliban Yesus (Yohanes 19:37), yang juga ditulis lagi pada Wahyu 1:7.[9]Mazmur 22:17 juga merujuk kepada Mesias yang "ditikam". Penikaman pada sisi tubuh YesusKristus merupakan titik puncak semua penghinaan yang ditimpakan kepada-Nya. Tindakan seorang prajurit Romawi ini mencerminkan tindakan mereka semua yang menyaksikan maupun terlibat dalam penyaliban-Nya di Yerusalem, terutama dari kalangan keluarga Daud, yaitu bangsa Yahudi, (Matius 27:25) dan seluruh umat manusia yang ditebus dosanya karena penumpahan darah Yesus itu.[10]
^W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
^J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857